Anda di halaman 1dari 4

Bedside teaching (BST)

Bedside Teaching (BST) adalah suatu proses pengajaran dan pembimbingan yang
memfasiltasi mahasiswa berinteraksi langsung dengan pasien sesungguhnya dibawah
bimbingan seorang pembimbing klinis.

Tahapan Pelaksanaan BST


Prinsip dasar BST secara umum dapat dilaksanakan dalam tiga tahap utama yaitu tahap
sebelum berinteraksi dengan pasien (pre-rounds), tahap berinteraksi dengan pas (rounds) dan
tahap setelah berinteraksi dengan pasien (post-rounds).
Secara umum, ada dua tujuan BST, yaitu:
1. Tujuan untuk mendemonstrasikan. Untuk tujuan ini, peserta didik mengamati interaksi
pembimbing klinik dengan pasien. Pembimbing klinik harus dapat mengatur agar demonstrasi
menunjang proses pembelajaran.
2. Tujuan untuk observasi dan feedback. Untuk tujuan ini, pembimbing klinik mengamati
peserta didik saat berinteraksi dengan pasien dan menjaga agar interupsi minimal.

Terdapat dua model pelaksanaan BST yaitu model dari Janicik d Fletcher (2003) dan
model dari Ramani (2003).
1. Model Janicik dan Fletcher
a) Tahapan pre-round : pembimbing mempersiapkan peserta didik, menetapkan dan
menyepakati target (apa target peserta didik dan mengapa mempelajari topik tersebut).
Pembimbing klinik juga mempersiapkan pasien dan menjelaskan peran yang
diharapkan dalam BST yang akan dilaksanakan.
b) Tahapan round : Dosen/pembimbing klinik melaksanakan BST.
c) Tahapan post-round :
- Mendengarkan input dari pasien dan peserta didik.
- Pembimbing klinik dapat memberikan kesempatan kepada pasien atau peserta
didik untuk bertanya hal-hal yang belum jelas. Bila pada umpan balik yang akan
diberikan itu banyak, maka diskusi dapat dilaksanakan dengan peserta didik
saja.
- Media pendidikan yang digunakan untuk pembelajaran selanjutnya, sebaiknya
disampaikan. Sebagai contoh, sumber bacaan.
- Diskusi mengenai isi (content) BST
Gambar Tahapan BST Model Janicik dan Fletcher (2003)

2. Model Ramani
a) Tahapan pre-rounds terdiri dari tiga tahap penting yaitu persiapan, perencanaan dan
orientasi.
a. Tahap persiapan : mempersiapkan pembimbing klinis agar kompeten dalam
sikap, pengetahuan dan keterampilan klinis, antara lain mengikuti pelatihan
tentang keterampilan klinis dan metode pengajaran.
b. Tahap perencanaan : bertujuan untuk menyusun rencana pengajaran klinis
yang tepat. Kegiatannya antara lain; menetapkan tujuan dan model BST,
menetapkan aspek yang akan diajarkan, menentukan tema BST, memilih pasien
dan menetapkan lama BST.
c. Tahapan orientasi : bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
mengikuti proses pembimbingan dengan baik. Kegiatannya terdiri dari
penjelasan tujuan belajar yang harus dicapai, peran yang harus dilakukan
mahasiswa, tata tertib BST dan hal-hal sensitif yang tidak boleh dilakukan di
depan pasien. Untuk satu orang pasien, sebaiknya tidak melibatkan semua
mahasiswa dalam BST, namun 1-2 orang saja, baru saat diskusi di tahapan post-
round melibatkan mahasiswa yang lain.
b) Tahapan rounds terdiri dari 5 langkah penting yang dapat dilaksanakan pembimbing
yaitu perkenalan, interaksi, observasi, pengajaran dan ringkasan.
a. Perkenalan : pembimbing memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan dan hal-
hal yang akan dilakukan selama sesi dan minta persetujuan untuk pemeriksaan
terhadap pasien
b. Interaksi : pembimbing harus menjadi contoh atau teladan interaksi dokter-
pasien, baik terkait sikap profesional maupun pelaksanaan keterampilan klinis
c. Observasi : mahasiswa diberi kesempatan untuk mempraktekan keterampilan
klinik. Jika mahasiswa baru pertama kali BST, observasi dapat ditiadakan atau
hanya terbatas pada hal-hal mendasar saja seperti menyapa pasien,
memperkenalkan diri dan anamnesis. Pada saat observasi, tugas pembimbing
adalah mengawasi mahasiswa.
d. Pengajaran : tugas pembimbing adalah menyampaikan pengajaran yang dapat
diwujudkan dengan mendemontrasikan (jika mahasiswa belum siap),
memberikan koreksi, menekankan beberapa aspek penting menyangkut
keterampilan dan sikap, atau berdiskusi terkait pelayanan medis dengan
mahasiswa. Hal-hal tersebut sebaiknya dilakukan dengan metode yang tepat
dan menarik tanpa merendahkan atau menjatuhkan mahasiswa di depan pasien,
serta dengan tetap memperhatikan dampaknya terhadap pasien dan keluarga.
Harus dihindari membahas masalah yang sensitif untuk pasien.
e. Ringkasan : Tahap interaksi ditutup oleh pembimbing dengan membuat
ringkasan tentang materi yang telah diajarkan dan dipelajari oleh mahasiswa
dari sesi tersebut. Ringkasan dan penjelasan juga seharusnya disampaikan
kepada pasien sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien, termasuk
penjelasan materi yang akan diterapkan pada pasien dan yang tidak diterapkan
pada perawatan pasien. Konsultasi dan edukasi pada pasien juga sebaiknya
dapat dilakukan pada tahap ini. Satu yang harus diingat, dalam pelaksanaan
interaksi, kepentingan pelayanan menjadi kepentingan utama. Proses
pendidikan yang dilaksanakan harus menjadi bagian dalam proses pelayanan.
Libatkan selalu pasien ,dan hindari sikap tidak memperhatikan pasien.
c) Tahapan post round. Ada empat langkah yaitu tanya jawab, refleksi, pemberian
umpan balik, dan persiapan tindak lanjut.
a. Tahap tanya jawab memberikan kesempatan pembimbing untuk bertanya
tentang masalah-masalah sensitif yang ada pada pasien seperti riwayat penyakit,
diagnosis banding, komplikasi, dan prognosis. Mahasiswa harus diberi
kesempatan untuk bertanya, melakukan konfirmasi terkait masalah yang
membingungkan mereka dan melepaskan diri dari tekanan setelah berinteraksi
dengan pasien.
b. Tahap refleksi memberikan kesempatan mahasiswa melakukan evaluasi diri
terhadap hal yang telah dilakukannya saat berinteraksi dengan pasien (baik hal
positif maupun hal negatif), aspek yang telah mereka pelajari dan rencana
mereka untuk proses pembelajaran selanjutnya.
c. Tahap pemberian umpan balik. Peran pembimbing adalah menjelaskan
kelebihan dan kekurangan yang telah dilakukan mahasiswa saat berinteraksi
dengan pasien.
d. Tahap persiapan. Membuat perencanaan dan persiapan untuk BST atau proses
pembelajaran klinis selanjutnya berdasarkan hasil refleksi pembimbing.

Gambar 12. Tahapan BST model Ramani (2003)

Anda mungkin juga menyukai