Anda di halaman 1dari 4

Tiga Tipu Muslihat Dunia

Jamaah Jum’ah yang berbahagia


Hidupnya manusia di hamparan bumi ini tentu tidak dapat lepas dari berbagai macam cobaan
dan ujian. Allah SwT melalui cobaan yang diberikan tersebut, bermaksud untuk menyaring
golongan hamba-hamba-Nya, mana di antara mereka yang termasuk hamba yang bertakwa
dan mana di antara mereka yang tergolong hamba yang ingkar. Allah SwT berfirman,

‫َو َقَّطْع َٰن ُهْم ِفى ٱَأْلْر ِض ُأَم ًم ا ۖ ِّم ْنُهُم ٱلَّٰص ِلُحوَن َوِم ْنُهْم ُد وَن َٰذ ِلَك ۖ َو َبَلْو َٰن ُهم ِبٱْلَح َس َٰن ِت َو ٱلَّسِّئَـاِت َلَع َّلُهْم َيْر ِج ُعوَن‬

“Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada
orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka
dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali
(kepada kebenaran).” (QS. Al-A’raf: 168)
Jamaah Jum’ah yang berbahagia
Di antara ujian yang diberikan oleh Allah SwT untuk umat manusia yaitu adanya bermacam-
macam fitnah, yang paling sering membuat anak manusia tergelincir di antaranya ada tiga,
yaitu: harta, tahta dan wanita. Jamak kita temui insan yang awalnya shalih, pada akhirnya
berbalik dari keimanannya karena terlena dengan fitnah tersebut.
Pertama, Fitnah Harta. Harta merupakan salah satu ujian yang terdahsyat bagi manusia.
Bahkan ada muslim yang awalnya taat pun terpaksa harus lepas dari keimannya karena
menjadi tawanan harta. Rasulullah saw bersabda,
‫ َوِفْتَنُة ُأَّمِتي اْلَم اُل‬،‫ِإَّن ِلُك ِّل ُأَّمٍة ِفْتَنًة‬

“Sesungguhnya setiap umat itu mendapat ujian, dan ujian pada umatku adalah harta.” (HR.
At-Tirmizi, Sahih menurut al-Albani)
Sebagai muslim kita harus merenungkan kembali wasiat Rasulullah saw yang dahulu beliau
nasihatkan kepada para sahabat saat Abu Ubaidah bin Jarrah datang dari Bahrain dengan
membawa upeti, “Bergembiralah dan harapkanlah apa-apa yang akan menyenangkan
kalian. Maka demi Allah! Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi
aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas
orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian pun berlomba-lomba padanya sebagaimana
mereka berlomba-lomba padanya. Kemudian dunia itu akan menghancurkan kalian
sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Menjadi muslim yang kaya itu penting. Sebab dengan harta dan kekayaan banyak ibadah dan
amal saleh yang bisa kita lakukan. Seperti bersedekah, berinfaq, berhaji. Bukan sebaliknya,
kita menjadi budak harta sehingga berlomba-lomba mengumpulkannya, cenderung
menghalalkan segala cara, dan dengan harta justru membuat kita menjadi orang yang bakhil,
pelit.

Jamaah Jum’ah yang berbahagia


Kedua, Fitnah Tahta. Ujian yang kedua ini tidak kalah berbahayanya dari yang pertama.
Hendaknya kita berhati-hati dari fitnah tahta, jabatan atau kedudukan. Rasulullah saw
bersabda,
‫ َو َس َتُك وُن َنَداَم ًة َيْو َم اْلِقَياَم ِة‬،‫‌ِإَّنُك ْم ‌َس َتْح ِر ُصوَن ‌َع َلى‌اِإْل َم اَر ِة‬

“Sesungguhnya kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan, padahal kekuasaan


itu akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Dari Ka’ab bin Malik RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

‫َم ا ِذ ْئَباِن َج اِئَع اِن ُأْر ِس اَل ِفْي َغَنٍم ِبَأْفَس َد َلَها ِم ْن ِح ْر ِص اْلَم ْر ِء َع َلى اْلَم اِل َو الَّش َر ِف ِلِد ْيِنِه‬

“Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak
dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat
merusak agamanya.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Hibban, Shahih)
Nabi Muhammad saw menggambarkan rusaknya agama seseorang karena rakusnya
seseorang kepada harta dan kedudukan, lebih parah dari rusaknya tubuh kambing yang
dicabik-cabik oleh dua serigala lapar yang rakus. Padahal dua serigala yang kelaparan pasti
akan menjadi teramat buas saat melihat seekor kambing. Keduanya akan saling berebut
kambing tersebut untuk segera dimakan. Kerakusan dan kebuasan dua serigala tersebut pasti
akan segera mencabik-cabik tubuh kambing yang awalnya utuh, sehingga berakhir dalam
keadaan rusak tercabik-cabik.

Kekuasaan bisa menjadi ladang amal kebaikan manakala dijalankan dengan amanah.
Sederhananya amanah adalah tanggung jawab, profesional, dan dimaknai sebagai jalan
pengabdian. Bukan malah merasa aji mumpung. Seenaknya berkuasa dan semena-mena.
Kekuasaan hanya dijadikan alat untuk mencapai kepentinganya sendiri, memperkaya diri.
Jamaah Jum’ah yang berbahagia
Ketiga, Fitnah Wanita. Di setiap zaman akan kita jumpai bukti nyata bahwa salah satu ujian
terberat bagi manusia adalah ujian dari lawan jenis. Ahli ibadah pun juga ada yang terpeleset
karena godaan lawan jenis. Perdamaian dan peperangan juga bisa timbul karena dipicu oleh
lawan jenis. Rasulullah saw bersabda,
‫َم ا َتَر ْكُت َبْع ِد ي‌ِفْتَنًة‌َأَض َّر ‌َع َلى الِّر َج اِل ِم َن الِّنَس اِء‬

“Aku tidak meninggalkan ujian sesudahku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki selain
dari wanita.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah saw bersabda dalam hadits lain,

‫ َو اَّتُقوا الِّنَس اَء َفِإَّن َأَّوَل ِفْتَنِة َبِني ِإْس َر اِئيَل َكاَنْت ِفي الِّنَس اِء‬،‫َفاَّتُقوا الُّد ْنَيا‬

“Maka berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi
pada Bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim)
Bukan bermaksud merendahkan harkat dan martabat wanita, karena sebaik-baik perhiasan
dunia adalah wanita yang salehah. Hanya saja, ketika dalam keadaan kaya dan berpamgkat,
seseorang terkadang lupa dan sulit menahan diri dari nafsu sahwat terhadap lawan jenis.
Cerita tergelincirnya seseorang ke dalam jurang kehancuran karena wanita sudah sering kita
dengar.

Jamaah Jum’ah yang berbahagia


Tidak dapat disangkal bahwa fitnah harta, tahta, dan wanita adalah ujian yang teramat berat.
Maka jangan pernah sedikitpun kita menyepelekan tiga fitnah tersebut. Kita tidak tahu, ada di
antara fitnah harta, tahta, dan wanita tersebut, mana yang akan Allah SwT timpakan kepada
kita. Bahkan bukan mustahil dalam satu waktu sekaligus Allah SwT menimpakan kita dengan
tiga fitnah tersebut. Hal yang harus kita lakukan yaitu selalu membentengi diri dengan iman
yang kokoh agar kita tidak gampang terombang ambing saat Allah SwT menguji kita dengan
badai fitnah dari harta, tahta dan wanita tersebut.

‫َباَر َك ُهللا ِلي َو َلُك ْم ِفي الُقْر أِن الَعِظ ْيِم َو َنَفَعِني َو ِاَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ال َاَياِت َو ِذ ْك ِر الَحِكْيِم َو َتَقَّبَل ُهللا ِم ِّني َوِم ْنُك ْم ِتاَل َو َتُه ِاَّنُه ُهَو‬
‫الَّس ِم ْيُع الَعِلْيِم‬

KHUTBAH KEDUA
‫الَحْم ُد ِهلل َر ِّب الَع الِم ْيَن َو الَّص َالُة َو الَّسَالُم َع َلى َأْش َر اِف اَألْنِبَياِء َو المْر َسِلْيَن َنِبِّيَنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬

Jamaah Jum’ah yang berbahagia


Menggapai surga memang tidak mudah. Rasulullah saw bersabda,
‫‌ُح َّفِت ‌اْلَج َّنُة ِباْلَم َك اِر ِه‪َ ،‬و ُح َّفِت الَّناُر ِبالَّشَهَو اِت‬

‫‪“Surga itu diliputi dengan hal-hal yang dibenci oleh jiwa, dan Neraka itu diliputi dengan‬‬
‫)‪hal-hal yang sesuai dengan keinginan syahwat.” (HR. Muslim‬‬
‫‪Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SwT meneguhkan iman kita dan‬‬
‫…‪menyelamatkan kita dari berbagai macam fitnah dan ujian. Aamiin‬‬

‫ِاَّن َهللا َو َم َالِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبْى َيَا ُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِل ُمَحَّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد ‪َ .‬و َباِر ْك َع َلى ُمَحَّمٍد َو َع َلى‬
‫آِل ُمَحَّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم ْيٌد َمِج ْيٌد‬

‫اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو المْس ِلَم اِت َو المْؤ ِمِنْيَن َو المْؤ ِم َناِت اَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَألْم َو اِت ِإَّنَك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُمِج ْيُب الَّدْع َوِة‬

‫الَّلُهَّم ِإِّني َأُع ْو ُذ ِبَك ِم ْن ِع ْلٍم َال َيْنَفُع َوِم ْن َقْلٍب َال َيْخ َش ُع َوِم ْن َد ْع َو ٍة َال ُيْسَتَج اُب َلَها‬

‫َر َّبَنا اَل َتْج َع ْلَنا ِفْتَنًة ِّلَّلِذ ْيَن َكَفُرْو ا َو اْغ ِفْر َلَنا َر َّبَنۚا ِاَّنَك َاْنَت اْلَع ِزْيُز اْلَحِكْيُم‬

‫َالَّلُهَّم َأِرَنا اْلَح َّق َح ًّقا َو اْر ُز ْقَنا اِّتَباَعُه‪َ ،‬و َأِر َنا اْلَباِط َل بَاِط ًال َو اْر ُز ْقَنا اْج ِتَناَبُه‬

‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َوِفي اآْل ِخَر ِة َحَس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬

‫َو آِخ ُر َد ْع َو اَنا َأِن اْلَحْم ُد هلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬

Anda mungkin juga menyukai