Anda di halaman 1dari 23

Cover: Judul buku: Teks Fabel Berorientasi Karakter Gotong Royong (gambar binatang-

binatang/ nama penulis: Ismi Izzati

Sub cover

Kata Pengantar

E-modul ini dikembangkan dari hasil penelitian tentang kebutuhan bahan ajar di
SMP/MTs dan penelitian tentang teks fabel yang berorientasi pada karakter gotong
royong. Dari penelitian ini selanjutnya dikembangkan menjadi e-modul teks fabel
berorientasi karakter gotong royong untuk SMP/MTs. E-modul ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai buku pengayaan bagi guru dan siswa agar membantu proses
pembelajaran pada materi teks fabel terutama dalam menanmkan nilai pendidikan
karakter pada siswa. E-modul teks fabel ini memuat nilai karakter gotong royong
sebagai salah satu elemen yang termuat dalam Profil Pelajar Pancasila.

Kebtuhan bahan ajar teks fabel yang berorientasi karakter gotong royong ternyata
sangat tinggi di kalangan para guru. Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang
disampaikan kepada beberapa guru SMP/MTs di Kabupaten Cirebon yang
menyatakan bahwa bahan ajar teks fabel sangat membutuhkan karena keterbatasan
materi teks fabel yang ada di sekolah.

Dari materi teks fabel tersebut, guru menitik beratkan pada nilai-nilai moral yang
terdapat pada teks fabel guna membentuk karakter siswa. Pada pembelajaran teks
fabel, guru akan melakukan kreatifitas menulis teks fabel yang berorientasi karakter
gotong royong.

Penulis

Daftar Isi

Daftar Gambar

Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran


Menyimak Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi
berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang tepat dari berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi)
audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar
wicara. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual yang
didengar.
Membaca dan Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran,
memirsa pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks misalnya
teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks
visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat
dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan informasi untuk
mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro
dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan
kualitas data serta membandingkan informasi pada teks.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi
berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran,
mempresentasik pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul,
an pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam
bentuk monolog dan dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta
didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk
berbicara dan menyajikan gagasannya. Peserta didik mampu
menggunakan ungkapan sesuai dengan norma kesopanan
dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi secara
aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu
menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, empati, peduli,
perasaan, dan penghargaan dalam bentuk teks informatif dan
fiksi melalui teks multimoda. Peserta didik mampu
mengungkapkan dan mempresentasikan berbagai topik aktual
secara kritis.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis,
kritis, dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil
penelitian menggunakan metodologi sederhana dengan
mengutip sumber rujukan secara etis. Menyampaikan
ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat
pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara
tertulis dalam teks multimodal. Peserta didik mampu
menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk
menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan
fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik
dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata
secara kreatif.

Bagian 1: Memahami Isi Teks Fabel

Gambar

Pertanyaan pemantik:

1. Apa yang kalian ketahui tentang teks fabel?


2. Hewan apa saja yang biasanya muncul dalam teks fabel?
3. Adakah pesan moral yang disampaikan dalam teks fabel?

Tujuan pembelajaran:

Pada bab ini kalian akan diajak untuk memahami isi teks fabel yang memuat pesan-pesan
moral. Setelah itu kalian akan mengetahui pengertian teks fabel dan pesan moral yang
disampaikan dalam teks fabel tersebut.

Kegiatan 1 Menyimak Isi Teks Fabel

Kerjasama Bunglon Sisir dan Laba-Laba


Laba-laba dan Bunglon Sisir adalah dua sahabat. Mereka seringkali mencari
makan bersama. Seperti hari ini, mereka akan mencari makan di sekitar sungai.
Biasanya di sana banyak nyamuk. Makanan kesukaan mereka. Ya, mereka berdua
seleranya sama. Sama-sama pemangsa serangga kecil.
Dua binatang itu pergi ke pinggir sungai. Mereka melihat genangan- genangan
air yang suka didatangi oleh kawanan nyamuk.
"Nyamuk-nyamuk itu akan datang saat gelap. Mereka suka berkumpul di
tempat ini," terang Laba-Laba.
"Baiklah, kita atur strategi. Aku yakin malam ini kita akan mendapatkan
banyak makanan," ucap Bunglon Sisir semangat.
Kedua binatang ini memang luar biasa. Mereka pandai menangkap mangsa
dengan taktik yang sangat cerdik. Bunglon Sisir mampu mengubah warna tubuhnya
sesuai dengan warna lingkungan di sekitarnya. Saat berada di antara dedaunan, ia
akan mengubah warna tubuhnya jadi hijau. Sedangkan laba-laba, ia sangat pandai
membuat sarang sebagai perangkap mangsanya. Taktik yang mereka jalankan selama
ini seringkali membuahkan banyak hasil.
Saat hari mulai gelap. Bunglon Sisir dan Laba-laba sudah bersiap di sekitar
genangan air. Bunglon Sisir telah mengubah warna kulitnya menjadi cokelat seperti
warna tanah. Sementara Laba- laba sudah menyiapkan sarang di antara dedaunan.
Nyamuk- nyamuk pun mulai berdatangan. Bunglon berdiam diri sampai banyak
nyamuk berkumpul di atas genangan air itu. Don Hap! Lidah Bunglon yang panjang
secepat kilat menjulur dan menangkap banyak nyamuk. Sementara nyamuk lain kabur
tak tentu arah hingga menabrak sarang laba-laba. Nyamuk-nyamuk itu pun
terperangkap di sarang laba-laba.
Begitulah taktik yang mereka jalankan. Berkat kerja sama. yang baik, malam
itu bunglon sisir dan laba-laba mendapatkan banyak mangsa. Mereka sangat puas.
Setelah kenyang, mereka pun tertidur dengan pulasnya. Bunglon Sisir dan laba-laba
adalah tim yang hebat. Besok. mereka berjanji akan kembali bekerja sama lagi untuk
mencari makanan sebanyak-banyaknya.

Setelah membaca teks fabel di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini!


1. Mengapa teks di atas termasuk jenis teks fabel?
2. Apa isi cerita dari teks fabel di atas?
3. Setelah membaca teks fabel di atas, pesan moral apa yang kalian dapatkan?
4. Dapatkah pesan moral itu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Jelaskan!

Kupas Teori
Pernahkah kalian mengamati hewan yang ada di sekitar kalian? Hewan mana saja
yang digunakan sebagai tokoh dalam teks fabel? Nah, sekarang coba kalian pahami
terlebih dahulu tentang pengertian teks fabel. teks fabel adalah sebuah karangan cerita
yang berisi pesan moral dengan menggunakan binatang sebagai tokoh dalam cerita
yang dapat berinteraksi dan hidup seperti manusia. Terlepas dari ciri utama teks fabel
yang menjadikan binatang sebagai tokoh cerita, di dalam teks fabel pun mengandung
pesan moral yang baik bagi pembaca dengan tujuan agar pembaca dapat mempelajari
dan mencontoh karakter yang baik tanpa merasa digurui serta dapat menanamkan
nilai moral bagi pembaca.

Kegiatan 2: Mengidentifikasi Nilai Moral pada Teks Fabel


Pernahkah kalian mendengar tentang pesan moral dalam teks fabel? Setiap teks fabel
tentu memuat pesan moral baik diungkapkan secara tersirat maupun tersurat. Pesan
moral adalah pesan atau nilai yang terkandung dalam sebuah kisah, cerita, atau
pengalaman yang bertujuan untuk mengajarkan atau menyampaikan suatu pelajaran
hidup kepada pembaca, pendengar, atau penonton. Pesan moral dapat berupa ajaran
moral, etika, atau prinsip-prinsip yang mendorong individu untuk bertindak dengan
baik, menghormati nilai-nilai kebajikan, dan mengambil keputusan yang benar dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan moral yang sering dimunculkan pada teks
fabel adalah munculnya sikap/ karakter gotong royong.

Bacalah teks fabel di bawah ini dengan cermat!


Hiu Sentani si Penjaga Danau

Ikan-ikan di danau tiba-tiba saja mati. Penghuni danau menjadi gempar


Mereka sangat ketakutan. Rupanya, danau telah tercemar oleh sampah. sampah
plastik. Lihat saja, sampah-sampah plastik ada di mana-mana bahk hampir menutupi
permukaan danau. Sampah-sampah itu juga membuat penghuni danau lainnya
kesulitan berenang.
Sekelompok ikan memikirkan cara untuk membersihkan danau. Kelompok
lain memikirkan cara agar manusia berhenti membuang sampah di danau.
"Aku akan membuat manusia jera membuang sampah di danau," ucap Hiu
Sentani.
Hiu Sentani meminta tolong beberapa temannya yang hidup di sekitar danau.
Ada Kelinci, Bangau, Kodok, Monyet dan beberapa binatang lain. Mereka berencana
akan membuat manusia berhenti membuang sampah di danau.
"Pertama, kita akan mengumpulkan sampah- sampah yang ada di danau,"
ucap Hiu Sentani.
Ikan-ikan di danau bekerja sama mendorong sampah-sampah yang mereka
temui ke tepi danau. Banyak sekali sampah yang terkumpul. Sampah-sampah itu
ditaruh di pinggir danau. Danau pun terlihat sedikit lebih bersih.
Beberapa manusia berkunjung ke danau. Mereka melihat tumpukan sampah di
tepi danau. Mereka sangat sedih melihat hal itu. Selama ini mereka kurang menyadari
jika sampah-sampah itu telah membuat danau kotor dan airnya tercemar. Mereka pun
mengangkut sampah-sampah itu jauh dari danau. Tak hanya itu, beberapa orang juga
memasang papan pemberitahuan untuk tidak membuang sampah di danau.
Hiu Sentani dan teman-temannya sangat lega. Kini, tempat tinggal mereka
bersih kembali.

Kalian telah membaca teks fabel berjudul Hiu Sentani Si Penjaga Danau. Nah
bagaimana komentar kalian tentang cerita itu? Apakah ceritanya menyenangkan?

Setelah kalian memahami isi dari cerita di atas, coba sekarang kalian tentukan nilai
moral apa yang termuat pada teks di atas? Adakah nilai karakter gotong royong pada
teks tersebut?
Kupas Teori:
Gotong royong merupakan suatu istilah dalam Bahasa Indonesia yang
menggambarkan proses bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang
diinginkan. Gotong royong membutuhkan partisipasi dan keterlibatan aktif setiap
anggota untuk bekerja sama memberi dampak positif terhadap suatu permasalahan
atau kebutuhan yang dihadapi.
Untuk menentukan apakah teks fabel yang kalian baca memuat karakter gotong
royong atau tidak, berikut adalah indikator untuk menentukan karakter gotong pada
teks fabel.
1) Sikap saling menghargai; Sikap saling menghargai adalah sikap

toleransi sesama umat manusia sebagai hal yang wajar dan tidak melanggar

hak asasi manusia lainnya, dimana seseorang menganggap keberadaan orang

lain sebagai bagian dari lingkungan, sama seperti dirinya, tidak saling

bermusuhan atau merugikan antara sesama manusia lain dan tidak

menganggap manusia lain tidak rendah darinya (Wirawan, 2018).

1) Tolong menolong;

Tolong-menolong berarti membantu agar dapat melakukan sesuatu.

Tolong-menolong sangat dibutuhkan setiap manusia, biasanya tolong-

menolong dilakukan lebih dari satu orang manusia. Orang yang memiliki

sikap tolong-menolong berarti orang yang hidup bermasyarakat [79]

(Maikomah, 2018).

2) Solidaritas;

Solidaritas adalah sikap kesetiakawanan atau kebersamaan, dalam

kepentingan bersama serta rasa simpati terhadap suatu kelompok tertentu.

Solidaritas muncul ketika individu merasa cocok terhadap individu yang lain

yang akhirnya melahirkan sebuah kesepakatan bersama untuk saling

berkomitmen dalam suatu tujuan [80] (Alfaqi, 2015).

3) Kerja sama;

Kerjasama adalah aktivitas yang ditujukan dalam bentuk

kerjakelompok antar teman yang mana didalamnya terdapat perbedaan


pendapat dan dapat menyatukan pendapat tersebut menjadi satu. Kerjasama

berarti kerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama

melibatkan pemberian tugas dimana setiap anggotanya mengerjakan setiap

pekerjaan yang merupakan tanggung jawab bersama demi tercapainya tujuan

bersama dengan hasil yang maksimal [81] (Kusuma, 2017).

4) Sikap peduli;

Sikap adalah perbuatan atau pernyataan evaluatif sebagai respon

terhadap suatu objek atau peristiwa. Sedangkan, peduli adalah tindakan

keberpihakan terhadap suatu objek atau peristiwa. Sehingga sikap peduli

dapat diartikan sebagai perbuatan atau pernyataan keberpihakan terhadap

suatu objek [82] (Narut, 2019).

5) Musyawarah (mufakat);

Musyawarah mufakat merupakan proses membahas persoalan secara

bersama demi mencapai kesepakatan bersama. Musyawarah mufakat

dilakukan sebagai cara untuk menghindari pemungutan suara yang

menghasilkan kelompok minoritas dan mayoritas [83] (Pratiwi, 2018).

6) Empati;

Empati adalah kondisi emosi dimana seseorang merasakan apa yang

dirasakan orang lain seperti dia mengalaminya sendiri, dan apa yang

dirasakannya tersebut sesuai dengan perasaan dan kondisi orang yang

bersangkutan. Meskipun empati merupakan respon yang bersifat emosi namun

juga melibatkan ketrampilan kognitif seperti kemampuan untuk mengenali

kondisi emosi orang lain dan kemampuan mengambil peran [84] (Kau, 2010).
7) Anti diskriminasi;

Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga

negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan

sebagainya). Sehingga anti diskriminasi adalah tindakan yang tidak membeda-

bedakan sesama manusia berdasarkan warna kulit, golongan, suku, dan lain-

lain [85] (Muqqodas, 2016).

8) Setia kawan;

Setia kawan adalah perasaan yang dimiliki seseorang kepada orang

lain yang dianggapnya mempunyai tujuan dan keinginan yang sama. Perasaan

tersebut dapat diwujudkan dengan cara menerima kekurangan dan kelebihan

masing-masing serta berjuang meraih cita-cita bersama baik

dalam suka maupun duka [86] (Susiatia, 2020).

9) Kerelawanan;

Kerelawanan adalah kegiatan yang sporadis, yaitu timbul dari

keinginan personal yang ingin membantu. Kerelawanan merupakan bagian

dari aktivitas menolong. Akan tetapi tidak seperti tindakan menolong orang

lain secara spontan, misalnya menolong korban penyerangan, yang

membutuhkan keputusan yang cepat untuk bertindak atau tidak bertindak,

melainkan tindakan yang lebih bersifat proaktif daripada reaktif, dan

menuntut komitmen waktu serta usaha yang lebih banyak [87] (Hidayat,

2021).

Mari berlatih
Bacalah teks fabel di bawah ini dengan teliti!

Persahabatan Merpati dan Orang Utan


Merpati kesal gara-gara rumahnya banyak nyamuk. la tidak bisa tidur
nyenyak. la lalu memutuskan pergi ke rumah temannya.
"Teman-temanku pasti sudah tidur. Ini kan sudah malam," gumam Merpati,
Merpati terbang berkeliling hutan, la mengedarkan pandangannya dari satu
pohon ke pohon lainnya, la berharap, ada rumah yang masih terang.
"Nah... itu, rumah orang utan lampunya masih terang. Semoga saja dia belum
tidur." gumam Merpati sambil mempercepat kepakannya. Setiba di sana, ia pun
mengetuk pintu rumah orang utan. Rumah orang utan terletak di atas pohon, sama
seperti rumah merpati.
"Merpati, kenapa kamu datang semalam ini?" tanya Orang Utan.
"Aku tak bisa tidur karena di rumahku banyak nyamuk," dengus Merpati.
Orang Utan mempersilakan merpati masuk. la juga membuatkan minuman
hangat untuk sahabatnya itu.
"Kau pasti lupa membersihkan rumahmu lagi," balas Orang Utan.
Merpati hanya tersenyum mendengar ucapan orang utan. Terkadang ia
memang malas membersihkan rumah sehingga kotor dan berantakan. Tidak seperti
orang utan yang rajin membersihkan rumah. Rumahnya selalu bersih dan rapi. Tidak
ada satu pun nyamuk di dalamnya.
"Tidurlah, ini sudah larut." kata Orang Utan.
"Tetapi bagaimana bisa rumahmu tidak ada nyamuk?" tanya Merpati.
"Selain aku menjaga kebersihan rumah, aku juga menggunakan penangkal
nyamuk. Namanya daun tarutung. Nyamuk tidak suka dengan daun ini," ucap Orang
Utan.
"Bolehkah aku minta daun itu?" tanya Merpati.
"Boleh saja, besok kita petik bersama. Sekarang tidurlah," ucap Orang Utan.
Merpati sangat senang mendengar ucapan Orang Utan. la memang sahabat yang baik.
Keesokan harinya, Merpati dan Orang Utan memetik daun tarutung yang
tumbuh di sekitar rumah orang utan. Merpati sangat berterima kasih pada Orang
Utan. Merpati berjanji akan selalu menjaga kebersihan rumah agar nyaman. Tak
hanya itu, merpati juga akan menggunakan daun tarutung untuk mengusir nyamuk di
rumahnya.
Setelah membaca teks di atas,jawablah soal-soal di bawah ini?
1. Uraikan secara singkat isi teks fabel tersebut?

Jawab

2. Pesan moral apa yang kalian temukan padateks fabel di atas?

Jawab

3. Adakah karakter gotong royong pada teks di atas? Jelaskan!

Jawab

4. Indikator karakter gotong royong manakah yang muncul pada teks di atas?

Sertakan bukti kalimatnya!

Jawab

Bagian 2: Menentukan Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Fabel

Pertanyaan pemantik

1. Bagaimana perasaan kalian membaca teks fabel?

2. Teks fabel manankah yang berkesan bagi kalian?

Kegiatan 3: Menentukan Struktur Teks Fabel

Coba kalian cermati tabel di bawah ini!

Untung Ada Macan Tutul


Kutipan Teks Struktur
Macan Tutul suka menyendiri Orientasi

dan tak memiliki teman. Itu sebabnya ia

seringkali merasa kesepian. Saat melihat


binatang lain sedang berkumpul dan

bermain bersama, ia ingin sekali

bergabung. Namun ia tahu, binatang-

binantang itu akan takut dan lari jika

melihatnya.

Suatu hari, seekor anak monyet Komplikasi

sedang berlatih memanjat pohon. Anak

monyet itu juga berlatih bergelantungan

di pohon. Monyet-monyet lain terlihat

bersorak menyemangati anak monyet

itu. Namun, salah satu anak monyet tak

bisa turun dari pohon. la bisa memanjat

tetapi takut ketinggian.

"Tolong aku!" seru anak monyet Klimaks

itu. Beberapa teman anak monyet itu

panik. Mereka ingin menolongnya,

tetapi mereka juga sedang sama-sama

belajar memanjat. Pasti akan jatuh jika

menolong anak monyet itu. Sementara

ibu mereka sedang mencari makan.

Macan Tutul mendengar teriakan Resolusi


anak monyet. la langsung menghampiri

anak-anak monyet yang sedang

berkumpul. Monyet-monyet itu kaget

dan berlarian. Mereka sangat takut

dengan hadirnya si Macan Tutul.

"Jangan takut, aku akan

menolong teman kalian," ucap Macan

Tutul.

"Apa kau bisa memanjat

pohon?" tanya salah satu anak monyet.

"Tentu saja. Aku juga pandai

memanjat pohon," balas Macan Tutul.

"Apa kau akan memakan teman

kami?" tanya anak monyet lain.

"Tidak, aku tidak akan

memangsa anak-anak monyet yang baik.

Aku hanya memangsa anak-anak

monyet yang nakal," balas Macan Tutul.

anak monyet lain.

Macan Tutul lalu memanjat Koda

pohon dan menolong anak monyet itu.

Akhirnya si anak monyet selamat. la

pun berterima kasih pada macan tutul.


Anak-anak monyet lain pun berterima

kasih pada macan tutul. Mereka berjanji

akan menjadi anak-anak yang baik agar

tidak dimangsa oleh macan tutul.

Setelah kalian memahami teks fabel berdasarkan struktur yang sudah disajikan pada tabel di
atas, cobalah kalian pahami materi di bawah ini!

Kupas Teori

Struktur teks fabel

a. Orientasi

Orientasi atau bagian awal teks fabel biasanya berisi tentang pengenalan para

tokoh, situasi, dan latar cerita secara singkat. Sebagai pembuka sebuah cerita,

sebaiknya orientasi ditulis secara menarik sehingga menimbulkan imajinasi pembaca.

Hal tersebut bertujuan agar pembaca tertarik untuk membaca isi cerita secara

keseluruhan.

b. Komplikasi

Komplikasi merupakan awal munculnya pengungkapan peristiwa. Bagian

inilah yang memunculkan permasalahan antar tokoh dalam cerita. Permasalahan

tersebut dapat berupa konflik batin tokoh maupun konflik antar tokoh.

c. Klimaks
Klimaks biasanya dianggap sebagai puncak permasalahan yang mendebarkan.

Pada bagian ini mulai ditentukan perubahan nasib para tokoh. Tokoh yang mengalami

permasalahan akan saling menguatkan diri masing-masing. Itulah sebabnya bagian ini

akan memunculkan ketegangan bagi pembaca.

d. Resolusi

Resolusi berisi penjelasan pemecahan masalahan yang dialami tokoh.

Penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan berbagai hal salah satunya adalah

masing-masing tokoh mendapat akibat atas perilakunya. Biasanya tokoh berwatak

jahatlah yang kalah dan mengakui kesalahannya.

e. Koda

Sebagai akhir cerita, koda berisi perubahan akhir yang dialami para tokoh.

Pada bagian inilah pesan moral secara tersurat disampaikan oleh penulis kepada

pembaca. Pesan moral tersebut disampaikan sebagai penutup atau kesimpulan cerita.

Mari berlatih bersama teman-temanmu dalam kelompok yang kooperatif.

Petunjuk

1. Bentuk kelompok yang terdiri dari 5 anggota

2. Tentukan ketua, sekretaris, dan anggota

3. Kerjakan tugas bersama-sama sesuai tugas dalam kelompok

Bacalah teks fabel di bawah ini dengan memastikan semua anggota kelompokmu

sama-sama membacanya!

Gara-Gara Bunga Lili


Badak Jawa dan Gajah sedang mencari makan bersama. Mereka berjalan

hingga tiba di suatu tempat yang pohon-pohonnya sedang berbunga, Tempat itu

belum pernah mereka datangi sebelumnya.

"Wah, bunga ini cantik sekali. Pasti enak!" ucap Badak Jawa. Badak Jawa

langsung melahap bunga cantik itu. Rasanya sedikit pahit. Sementara Gajah

memakan daun-daun dari ranting pepohonan. Mereka ingin mencicipi semua

tumbuhan di tempat baru ini.

"Aduh! Perutku sakit!" seru Badak Jawa.

"Kenapa kamu? Ada apa?" tanya Gajah panik. Apa kau memakan bunga ini?

Ini bunga lily. Bunga ini beracun," tambah Gajah.

Badak Jawa memegang perutnya yang kesakitan. Bruk! la pun terjatuh di

tanah. Gajah menjadi bingung. la ingin meminta tolong, tetapi tidak ada siapa- siapa.

Hanya ada Badak Jawa dan dirinya di sana. Untungnya, Gajah melihat pohon kelapa.

Kelapa muda dapat digunakan untuk mengobati keracunan.

Dengan belalainya yang panjang. Gajah memetik beberapa buah kelapa muda.

la pun memecahkan kelapa itu dengan batu.

"Jangan pingsan, Badak! Air kelapa muda ini akan mengeluarkan racun di

dalam tubuhmu," ucap Gajah.

Badak menerima pemberian gajah dengan lemas. Ia pun meminum air kelapa

muda itu. Tak berapa lama, badak pun muntah. Ia memuntahkan bunga Lily yang

sudah ia makan.
"Bagaimana? Kau sudah lebih baik?" tanya Gajah.

"Aku beruntung bisa selamat. Terima kasih Gajah," balas Badak Jawa.

"Aku tak mau makan sembarangan lagi. Perutku sakit sekali," lanjut Badak.

"Ya, lain kali kau harus lebih berhati-hati," balas Gajah.

Mereka berdua pun memutuskan pulang. Besok, saat badak sudah sehat,

mereka akan mencari makan bersama lagi.

Setelah membaca teks di atas, sekarang tentukan struktur teks fabel di atas. Sajikan

dalam bentuk bagan. Lalu presentasikan!

Lembar Kerja Peserta Didik

No. Struktur Kutipan Isi

Kegiatan 4 Menganalisis Kaidah Bahasa Teks Fabel


a. Memuat kata sifat untuk mendetesiskan pelaku, penampilan fisik, atau

kepribadiannya. Kata sifat yang ditujukan harus mewakili sifat-sfat yang dimiliki

manusia;

b. Memuat kata keterangan untuk menggambarkan latar (waktu, tempat, dan

suasana). Penggambaran waktu biasanya menggunakan kata pada zaman dahulu,

pada suatu hari, dan lain sebagainya. Penggambaran tempat biasanya di sebuah

hutan, di sungai, dan lain sebagainya. Sedangkan penggambaran suasana yaitu

siang hari, uadara yang begitu panas, dan lain sebagainya;

c. Memuat kata kerja yang menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dialami para

tokoh. Kata kerja itu di antaranya berlari, memasak, menangis, tidur, berbicara,

dan lain sebagainya;

d. Memuat sudut pandang pengarang (point of view). Sudut pandang adalah cara

peneliti memposisikan dirinya;

Contoh

Babi Rusa yang Pemalu

Kancil memiliki tetangga baru yakni seekor babi rusa. Rumah babi rusa

terletak tak jauh dari rumah Kancil. Kancil ingin sekali mengunjungi babi rusa.

"Aku akan membawa makanan ke rumah babi rusa. Semoga dia suka," ucap

Kancil pada Monyet.

"Tetapi sepertinya dia tak mau berteman dengan siapa pun," timpal Monyet.

"Kita tak boleh berprasangka buruk. Saat kita baik kepadanya, pasti dia akan

baik juga kepada kita," cetus Kancil.


Kancil sudah mempersiapkan sekeranjang buah-buahan untuk tetangga

barunya itu. Kancil tahu jika babi rusa sangat suka buah-buahan. Kancil mengajak

Monyet untuk datang bersamanya berkunjung ke rumah babi rusa.

Rumah babi rusa terlihat sepi, sepertinya dia sedang tidur. Kancil mengetuk

pintu rumah. Babi Rusa membuka pintu dengan mata menyipit. la memang tak terlalu

suka dengan sinar matahari.

"Boleh aku masuk? Aku Kancil, ini Monyet temanku. Kami ini, tetanggamu,"

kata Kancil. Dengan ragu, babi rusa mempersilakan kedua tamunya masuk. Kancil

memberikan sekeranjang buah. Babi Rusa terlihat sangat senang.

"Terima kasih, Kancil, Monyet. Maafkan aku selama ini tidak pernah

menyapa kalian. Aku hanya keluar saat malam hari. Aku ini binatang pemalu," kata

Babi Rusa. Kancil dan Monyet mengangguk-angguk tanda mengerti.

Babi Rusa sangat senang, akhirnya ada juga teman yang dapat memahaminya.

Mereka pun asyik bercerita tentang berbagai kejadian di hutan itu hingga menjelang

sore.

No. Kaidah Kebahasaan Teks Fabel

Kata Sifat

"Tetapi sepertinya dia tak mau berteman dengan siapa pun," timpal

Monyet. "Kita tak boleh berprasangka buruk. Saat kita baik


kepadanya, pasti dia akan baik juga kepada kita," cetus Kancil.

Kata keterangan

Tempat

"Aku akan membawa makanan ke rumah babi rusa.


ah babi rusa.

Waktu

Rumah babi rusa terlihat sepi, sepertinya dia sedang tidur.

Suasana

Rumah babi rusa terlihat sepi


Dengan ragu, babi rusa mempersilakan kedua tamunya masuk

Kata kerja

"Terima kasih, Kancil, Monyet. Maafkan aku selama ini tidak pernah

menyapa kalian. Aku hanya keluar saat malam hari. Aku ini binatang

pemalu," kata Babi Rusa. Kancil dan Monyet mengangguk-angguk tanda

mengerti.

Sudut pandang

Orang pertama pelaku sampingan

Babi Rusa sangat senang, akhirnya ada juga teman yang dapat

memahaminya. Mereka pun asyik bercerita tentang berbagai kejadian di

hutan itu hingga menjelang


Apakah kalian sudah memahami materi kaidah kebahasaan teks fabel di atas?

Untuk menguji pemahaman kalian, cobalah kerjakan latihan di bawah ini!

Bacalah teks di bawah ini dengan cermat.

Jebakan untuk Harimau

Rusa berlari ketakutan, ia menghampiri beberapa binatang yang sedang

berkumpul.

“Ada harimau di hutan ini! Ada harimau di hutan ini!” seru Rusa gemetar.

“Jangan berbohong. Hutan ini aman, tidak ada binatang buas,” balas Kelinci.

“Aku melihatnya tak jauh dari sini. Dia juga sedang menuju ke sini. Kita

semua akan dimakan oleh harimau itu,” ucap Rusa.

Semua binatang ketakutan. Mereka segera mencari tempat berlindung lain

yang lebih aman. Sebenarnya, selama ini hutan yang mereka huni cukup aman dan

tenang. Namun, entah dari mana asalnya, binatang buas itu mulai merusak

ketenangan penghuni hutan.

“Kita harus mencari cara untuk mengusir Harimau itu,” ucap Monyet.

“Bagaimana caranya. Kita pasti kan mati jika melawan dia,” lanjut Kelinci.

“Kita akan membuat jebakan sebelum Harimau itu sampai di tempat ini,”

timpal monyet. Para binatang pun setuju. Merekasepakat membuat jebakan untuk

menangkap harimau itu.


Saat memasuki pinggiran hutan, Harimau melihat beberapa binatang sedang

berkerumun. Dengan mengendap-endap, ia berusaha mendekati kerumunan binatang

itu. Dan sekeita saja, “Hop!!! Harimau masuk perangkap. Harimau tak menyadari jika

dirinya sedang dijebak.

“Hei kenapa kalian mengangkapku? Lepaskan aku!” seru harimau sambal

meronta-ronta.

“Kami tidak ingin ada binatang buas di sini. Kami akan melepaskanmu jika

kamu berjanji akan pergi dari sini dan tak akan mengganggu kami,” seru Rusa.

“Bagaimana jika aku ingin berteman dengan kalian?” tanya Harimau.

Para binatang tak setuju berteman dengan Harimau. Mereka takut jika suatu

saat nanti, binatang buas itu akan memakan mereka. Akhirnya, harimau sepakat untuk

pergi dari hutan itu. Dia juga berjanji tidak akan pernah kembali ke hutan itu lagi.

Suasana hutan ceria kembali, tidak ada lagi rasa takut dan was was.

Penguhungi hutan hidup dengan tenang. Usaha dan kekompakan mereka kembali

membuahkan hasil. Begitulah cara mereka selama ini, sehingga mereka selamat dari

ancaman binatang buas.

BAGIAN 3 MENULIS TEKS FABEL


Pertanyaan Pemantik?
Bagaimana kesan kalian membaca teks fabel pada pelajaran sebelumnya?
Apa saya yang kalian ingat tentang teks fabel?
Kegiatan 5 Menulis Teks Fabel
Bacalah teks di bawah ini
Sanca Timor dan Dua Tupai

Matahari mulai menampakkan sinarnya. Seekor Sanca Timor sedang asyik

berjemur di ranting pohon. Dia memang sangat suka dengan sinar matahari pagi.

Kulit tubuhnya yang menyerupai warna ranting membuatnya tak terlihat oleh

binatang lain. Itu pula yang terjadi dengan dua ekor tupai yang sedang mencari

tempat tinggal.

"Sepertinya pohon ini cukup besar dan bagus untuk dijadikan rumah," ucap

Tupai Pertama.

"Aku juga setuju," balas Tupai Kedua.

Kedua tupai naik ke atas pohon tanpa menyadari kalau di pohon itu ada sanca.

Slepp! Salah satu tupai menginjak tubuh sanca. Tupai itu langsung terjatuh ke tanah

dan ketakutan.

"Ada ular besar di sana. Ayo lari!!" seru Tupai Pertama.

"Hei, jangan lari! Aku tak akan memakan kalian. Aku hanya memakan

binatang yang lebih besar dan binatang yang suka mengganggu," seru Sanca Timor.

"Kita bisa menjadi teman baik, kok!" lanjut Sanca Timor. Kedua tupai itu tak

percaya. Mereka saling pandang. Sanca turun dari pohon dan menghampiri mereka.
"Rumahku bukan di pohon ini. Kalian bisa tinggal di sini. Aku hanya berjemur di

pohon ini," ucap Sanca Timor.

"Benarkah?" tanya salah satu tupai ragu. Sanca Timor mengedipkan mata,

tanda mengiyakan. Sanca Timor lalu pergi meninggalkan pohon itu. Dia sudah

berjemur cukup lama. Kedua tupai itu pun menempati pohon besar sebagai rumah

barunya.

"Terima kasih, kamu sudah mempersilakan kami menempati pohon ini,"

Selama ini, sanca timor terkenal buas sehingga tidak ada yang berani

berteman dengannya. Namun hari ini, sanca timor bersikap baik dan manis pada

kedua tupai itu.

Mari belajar

Anda mungkin juga menyukai