Anda di halaman 1dari 9

O.

KUAT TEKAN BETON DENGAN HAMMER TEST

1. Tujuan

Menentukan perkiraan kekuatan atau mutu beton tanpa merusak


beton (Non Destructive Test) berdasarkan referensi ASTM C 805-
02, SNI 03-44300-1997.

2. Bahan

a. Benda uji silinder

Gambar 3.O.1. Benda uji silinder.


b. Amplas

Gambar 3.O.2. Amplas.

3. Alat

a. Rebound hammer

Gambar 3.O.3. Rebound hammer.


b. Penggaris

Gambar 3.O.4. Penggaris.

4. Prosedur Percobaan

a. Meratakan beton yang telah mengeras dengan amplas

Gambar 3.O.5. Meratakan beton dengan amplas.


b. Memberi tanda titik pengujian sebanyak 3 buah yang berjarak
3 cm antar titik pada permukaan beton

Gambar 3.O.6. Memberi tanda titik pengujian


sebanyak 3 buah.

c. Menekan tombol pengunci hammer test sehingga ujung


hammer test memanjang

Gambar 3.O.7. Menekan tombol pengunci hammer test.


d. Menekan hammer test pada titik yang telah ditentukan dan
setelah mendengar suara keras dari pantulan beban hammer
test, kemudian tekan kembali tombol pengunci

Gambar 3.O.8. Menekan hammer test pada titik yang


telah ditentukan.

e. Membaca nilai hammer rebound pada skala yang terdapat pada


alat hammer test

Gambar 3.G.11. Membaca nilai hammer rebound.


5. Data Hasil Percobaan

Tabel 3.O.1 Kuat Tekan dan Hammer Test pada benda uji 1

Pengukuran 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑢𝑙


Nilai Pentul Wm
ke 𝑓𝑢
1 21,5 33 33
2 29 45 53,5
3 23 35 36
X̄ =39,9077

Tabel 3.O.2. Kuat Tekan dan Hammer Test pada benda uji 2

Pengukuran 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑢𝑙


Nilai Pentul Wm
ke 𝑓𝑢
1 33 51 65
2 27 42 48
3 32 49 61
X̄ =57,5212

Tabel 3.O.3. Kuat Tekan dan Hammer Test pada benda 3

Pengukuran 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑢𝑙


Nilai Pentul Wm
ke 𝑓𝑢
1 26,5 41 46
2 25 38 41
3 22 34 34
X̄ =40,0258

Keterangan :
fu = Faktor umum beton (0,65)
Tabel 3.O.4. Faktor Koreksi Umur Beton (SNI T-15-1990-03)

Umur Beton (hari) Faktor Umur


3 0.40
7 0.65
14 0.88
21 0.95
28 1.00

6. Perhitungan

a. Benda uji 1

( X 1− X 2 )2
Standar deviasi = ∑ n−1

( 33−39,9077 )2+ (53 ,5−39,9077 )2 + ( 36−39,9077 )2 =


=∑ 3−1
11,0717

Kuat tekan kubus = X̄ - 1,64 x Standar deviasi


= 39,9077 – 1,64 x 11,0717
= 21,7501 MPa

Kuat tekan silinder = 0,83 x Kuat tekan kubus


= 0,83 x 21,7501
= 18,1525 MPa
2 2 2
(65−57,5212) +(48−57,5212) +(61−57,5212)
b. ∑ Benda uji 2
3−1

(𝑋1−X̄)²
Standar deviasi =∑
𝑛−1

2 =
(65−57,5212) +(48−57,5212)
2
+(61−57,5212)
2

3−1

= 8,8882

Kuat tekan kubus = X̄ - 1,64 x Standar deviasi


= 57,5212 – 1,64 x 8,8882
= 42,9446 MPa

Kuat tekan silinder = 0,83 x Kuat tekan kubus


= 0,83 x 42,9446
= 35,644 Mpa

c. Benda uji 3

(𝑋1−X̄)²
Standar deviasi =∑
𝑛−1
2 2 2
( 46−40,0258) +(41−40,0258) +(34−40,0258)

3−1

= 6,0277

Kuat tekan kubus = X̄ - 1,64 x Standar deviasi


= 39,9077 – 1,64 x 6,0277
= 30,1404 MPa

Kuat tekan silinder = 0,83 x Kuat tekan kubus


= 0,83 x 30,1404
= 25,0165 MPa
7. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari praktikum Hammer Test, di dapatkan hasil kuat


tekan silinder benda uji 1 sebesar 18,1525 MPa ; kuat tekan silinder
benda 2 sebesar 35,644 MPa ; dan kuat tekan silinder benda uji 3
sebesar 25,0165 MPa.

8. Saran

 Pastikan permukaan bahan rata dan bersih dari kontaminasi.


 Fokus dan teliti dalam membaca skala Hammer Rebound.
 Menjaga kebersihan alat-alat praktikum.
 Lakukan pengujian dengan hati-hati dan pastikan bahan dalam
kondisi yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai