Kesesuaian
Ketentuan Fatwa Pengetahuan
Penerapan
Tahu Tidak Ya Tidak
Pertama: Ketentuan Umum Murabahah dalam
BMT Syariah
1. Barang yang diperjualbelikan tidak
diharamkan oleh syariat Islam.
2. BMT membiayai sebagian atau seluruh harga
pembelian barang yang telah disepakati
kualifikasinya.
3. BMT membeli barang yang diperlukan
nasabah atas nama BMT sendiri, dan
pembelian ini harus sah dan bebas riba.
4. BMT harus menyampaikan semua hal yang
berkaitan dengan pembelian, misalnya jika
pembelian dilakukan secara utang.
5. BMT kemudian menjual barang tersebut
kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual
senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam
kaitan ini BMT harus memberitahu secara jujur
harga pokok barang kepada nasabah berikut
biaya yang diperlukan.
6. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan
atau kerusakan akad tersebut, pihak BMT
dapat mengadakan perjanjian khusus dengan
nasabah.
7. Jika BMT hendak mewakilkan kepada
nasabah untuk membeli barang dari pihak
ketiga, akad jual beli murabahah harus
dilakukan setelah barang, secara prinsip
menjadi milik BMT.
Adapun beberapa diantara mengenai akad ini diatur dalam Fatwa DSN No.
Kesesuaian
Ketentuan Fatwa Pengetahuan
Penerapan
Tahu Tidak Ya Tidak
Pertama: Ketentuan Umum al-Qardh
1. Biaya administrasi dibebankan kepada
nasabah.
2. BMT dapat meminta jaminan kepada
nasabah bilamana dipandang perlu.
3. Nasabah al-Qardh dapat memberikan
tambahan (sumbangan) dengan sukarela
kepada BMT selama tidak diperjanjikan
dalam akad.
4. Jika nasabah tidak dapat mengembalikan
sebagian atau seluruh kewajibannya pada
saat yang telah disepakati dan BMT telah
memastikan ketidakmampuannya, BMT
dapat:
a. Memperpanjang jangka waktu
pengembalian, atau
b. Menghapus (write off) sebagian atau
seluruh kewajibannya.
Kedua: Sanksi
1. Dalam hal nasabah tidak menunjukkan
keinginan mengembalikan sebagian atau
seluruh kewajibannya dan bukan karena
ketidak-mampuannya, BMT dapat
menjatuhkan sanksi kepada nasabah.
2. Sanksi yang dijatuhkan kepada nasabah
sebagaimana dimaksud butir 1 dapat berupa
--dan tidak terbatas pada-- penjualan barang
jaminan.
3. Jika barang jaminan tidak mencukupi,
nasabah tetap harus memenuhi
kewajibannya secara penuh.
Kesesuaian
Ketentuan Fatwa Pengetahuan
Penerapan
Tahu Tidak Ya Tidak
Pertama: Ketentuan Pembiayaan
1. Dalam pembiayaan ini BMT sebagai
shahibul maal (pemilik dana) membiayai
100% kebutuhan suatu proyek (usaha),
sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak
sebagai mudharib atau pengelola usaha.
2. Mudharib boleh melakukan berbagai macam
usaha yang telah disepakati bersama dan
sesuai dengan syariat, dan BMT tidak ikut
serta dalam manajemen perusahaan atau
proyek tetapi mempunyai hak untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan.
3. BMT sebagai penyedia dana menanggung
semua kerugian akibat dari Mudarabah
kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan
kesalahan yang disengaja, lalai, atau
menyalahi perjanjian.
4. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan
Mudarabah tidak ada jaminan, namun agar
mudharib tidak melakukan penyimpangan,
BMT dapat meminta jaminan dari mudharib
atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat
dicairkan apabila mudharib terbukti
melakukan pelanggaran terhadap hal-hal
yang telah disepakati bersama dalam akad.
5. Biaya operasional dibebanan kepada
mudharib.