Anda di halaman 1dari 11

Editorial office: Institute of Culture, University of Muhammadiyah Malang, Indonesia,

Jalan Raya Tlogomas 246 Malang Jawa Timur 65144 Indonesia.


Phone: +6285755347700, (0341) 460318
Email: jurnalsatwika@umm.ac.id
Website: https://ejournal.umm.ac.id/index.php/JICC

Research Article

Dampak Aktivitas Pertambangan terhadap


Pola Pikir dan Perilaku Beragama di Kawasan
Pertambangan
Ardianto Aziza1, Muliyania2*, Usmana3, Roni Amaludina4
a
Universitas Muhammadiyah Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 93123, Indonesia
1
ardianto@umkendari.ac.id; 2muliyani@umkendari.ac.id ; 3usman@umkendari.ac.id ; 4roni@umkendari.ac.id

No Whatsapp: 085241582260

SEJARAH ARTIKEL ABSTRAK


Diterima: (diisi editor) Area Morosi di Sulawesi Tenggara memiliki potensi tambang yang besar, namun
Direvisi: (diisi editor) dampaknya terhadap masyarakat setempat perlu dianalisis. Analisis dampak
Disetujui: (diisi editor) pertambangan di Morosi menyoroti bagaimana kegiatan tersebut memengaruhi
Diterbitkan: (diisi editor) pemikiran dan tindakan keagamaan masyarakat di sekitar wilayah tambang.
Penelitian menunjukkan bahwa pertambangan dapat mempengaruhi pemikiran dan
*Corresponding perilaku keagamaan, khususnya pada masyarakat mayoritas Islam. Penting untuk
muliyani@umkendari.ac.id
mengevaluasi pola pikir dan perilaku beragama sebelum dan setelah adanya
aktivitas pertambangan. Sebelumnya, masyarakat Morosi menjunjung tinggi nilai-
10.22219/satwika.v7i2.xxx nilai agama, namun aktivitas pertambangan mengubah pola pikir mereka.
Meskipun agama tetap dianggap penting, adaptasi terhadap kondisi ekonomi baru
jurnalsatwika@umm.ac.id dan kemajemukan sosial menjadi tantangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dampak pertambangan pada pola pikir dan perilaku beragama mencakup
How to Cite: First perubahan sikap terhadap praktik keagamaan, namun agama tetap diintegrasikan
author, Second author., dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah penyelesaian mencakup
& Third author. (20xx). komunikasi komunitas, pembentukan kelompok khusus, penggalangan dana,
The title. Satwika: pendidikan masyarakat, konsultasi dengan ahli, partisipasi dalam pengambilan
Kajian Ilmu Budaya dan keputusan, pengawasan independen, dan lobi advokasi. Dengan pemahaman ini,
Perubahan Sosial, Vol tindakan dapat diambil untuk meminimalkan dampak negatif pertambangan,
(No), xx-yy. doi: (Diisi mempertahankan nilai-nilai agama, dan mendorong budaya berkelanjutan di
editor) wilayah tambang Morosi. Analisis ini menjadi dasar untuk strategi lebih lanjut
dalam mengelola dampak pertambangan dengan memperhatikan aspek keagamaan
dan budaya masyarakat setempat.

Kata kunci: Pola Pikir, Perilaku Bergama, Pertambangan


ABSTRACT
The Morosi area in Southeast Sulawesi has large mining potential, but the impact
on local communities needs to be analyzed. Analysis of the impact of mining in
Morosi highlights how these activities influence the religious thoughts and actions
of communities around the mining area. Research shows that mining can influence
religious thinking and behavior, especially in Muslim-majority communities. It is
important to broadcast diverse thought patterns and behaviors before and after

Dampak Aktivitas Pertambangan terhadap Pola Pikir dan Perilaku Beragama di Kawasan 1
Pertambangan
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

mining activities. Previously, the Morosi people upheld religious values, but
mining activities changed their mindset. Although religion remains important,
adapting to new economic conditions and social diversity is a challenge. The
research results show that the impact of mining on diverse thought patterns and
behavior includes changes in attitudes towards religious practices, but religion is
still applied in everyday life. The solution steps include community
communication, formation of special groups, fundraising, public education,
consultation with experts, participation in decision making, independent
monitoring, and advocacy lobbying. With this understanding, action can be taken
to minimize the negative impacts of mining, maintain religious values, and
encourage a sustainable culture in the Morosi mining area. This analysis is the
basis for further strategies in managing mining impacts by taking into account the
religious and cultural aspects of local communities.

Keywords: Thought Patterns, Religious Behavior, Mining


© 2023 This is an Open Access Research distributed under the term of the Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/), which permits unrestricted use, distribution,
and reproduction in any medium, provided the original works are appropriately cited.

PENDAHULUAN dibangunnya industrinikel tersebut, tenaga kerja


China mulai berdatangan di daerah Morosi.
Pertambangan merupakan salah satu sektor Sesuai data dari Disnaskertrans Sulawesi
yang memiliki dampak yang cukup signifikan Tenggara per tanggal 18 Februari 2019 jumlah
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar tenaga kerja asing khusus untuk yang bekerja di
wilayah tambang (Azwari & Rajab, 2021; PT. VDNI berjumlah sebanyak 1452 pekerja.
Ramona, 2019). Kecamatan Morosi merupakan Tenaga kerja China secara tidak langsung
bagian dari Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi berinteraksi dan berbaur dengan 11 ribu lebih
Tenggara, dengan luas 76.49 km². Jumlah tenaga kerja lokal yang bekerja pada perusahaan
penduduk 10.645 jiwa mendiami sepuluh desanya VDNI dan OSS serta masyarakat yang berada di
itu desa Mendikonu, Wonua Morini, Besu, Paku, sekitar kawasan industri tersebut.
Puuruy, Morosi, Tanggoba, Paku Jaya, Pertambangan di wilayah Morosi telah
Tondowatu dan Desa Porara. Penduduknya terdiri berlangsung selama beberapa tahun terakhir dan
dari suku Tolaki, Bugis, Makassar, Buton, Muna, telah memberikan dampak positif seperti
Jawa dan lainnya, dengan mayoritas beragama peningkatan lapangan kerja dan pendapatan
Islam (Alamsyah et al., 2021). Namun, fakta di masyarakat (Alamsyah et al., 2021). Namun,
lapangan menunjukkan bahwa jumlah penduduk dampak negatifnya juga sangat signifikan,
khususnya di desa Morosi sangat besar oleh terutama terkait dengan kerusakan lingkungan
adanya warga pendatang yang tinggal di Kos- hidup, gangguan kesehatan masyarakat,
kosan yang sulit didata secara resmi oleh penggusuran masyarakat setempat dan perubahan
pemerintah daerah maupun instansi terkait. pola pemikiran dan perilaku keagamaan
Sebagian besar dari mereka bermatapencaharian masyarakat setempat (Ferianda, 2020; Yusuf,
sebagai pekerja di pabri knikel, petani, petambak 2019). Pola pemikiran dan perilaku keagamaan
dan pengolahan pasir . masyarakat setempat, terutama yang beragama
Mereka yang terdiri dari bebagai etnik dan Islam, sangat terkait dengan nilai-nilai agama dan
suku berbaur dengan masyarakat setempat, budaya yang menjadi pijakan hidup mereka
melakukan aktivitas ekonomi dan sosial. Di sehari-hari (Yanti, 2019).
daerah inilah dengan berbagai variannya, menarik Dampak negatif dari kegiatan pertambangan,
bagi penulis untuk meneliti tentang partisipasi seperti penggusuran dan perubahan nilai-nilai
teritorial masyarakat. Pada tahun 2014 di desa budaya, dapat menyebabkan ketidakpuasan dan
Morosi dan desa Porara mulai di bangun pabrik ketidakharmonisan di antara masyarakat, serta
veronikel Perusahaan Modal Asing (PMA) PT mempengaruhi praktik agama dan kepercayaan
Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang mereka (Fitriyanti, 2016). Oleh karena itu,
merupakan anak usaha De Long Nickel Co Ltd diperlukan analisis mendalam tentang dampak
yang berasal dari Jiangsu China. Seiring dengan
2
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

pertambangan terhadap pola pemikiran dan beragama (Wahyuddin et al., 2022). Studi
perilaku keagamaan masyarakat setempat, mendalam pada kawasan pertambangan
khususnya yang beragama Islam, agar dapat menunjukkan bahwa kegiatan ini mampu
diambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan mengubah paradigma masyarakat terhadap nilai-
dampak negatifnya (Irwandi & Chotim, 2017; nilai keagamaan. Meskipun nilai-nilai agama
Tanjung & Mansyur, 2022). Analisis tersebut masih diakui sebagai bagian integral dari
perlu meliputi berbagai aspek, seperti ekonomi, kehidupan sehari-hari, dampak pertambangan
lingkungan, sosial, dan budaya, serta melibatkan dapat memicu perubahan dalam praktik
partisipasi aktif dari masyarakat setempat dan keagamaan, sering kali sebagai respons terhadap
stakeholder terkait (Darma et al., 2023). Dalam perubahan ekonomi dan dinamika sosial yang
konteks studi ini, akan dilakukan analisis dampak diakibatkan oleh aktivitas tambang. Artikel ini
pertambangan terhadap pola pemikiran dan bertujuan untuk mengkaji bagaimana aktivitas
perilaku keagamaan masyarakat sekitar wilayah pertambangan mempengaruhi nilai-nilai dan
tambang di Morosi. praktik keagamaan masyarakat, serta strategi
Kawasan pertambangan sering kali menjadi komunitas dalam menanggapi perubahan ini.
fokus utama dalam pembangunan ekonomi suatu
wilayah. Namun, dampak dari aktivitas METODE
pertambangan tidak hanya terbatas pada aspek
ekonomi, tetapi juga merasuki struktur sosial dan Metode penelitian yang digunakan dalam
budaya masyarakat yang tinggal di sekitarnya penelitian ini adalah metode kualitatif (Sari et al.,
(Stapleton et al., 2017). Salah satu aspek yang 2022). Metode kualitatif dipilih karena penelitian
terpengaruh adalah pola pikir dan perilaku ini bertujuan untuk menggali persepsi dan
beragama (Beit-Hallahmi & Argyle, 2014; pengalaman masyarakat terkait dampak
Gifford & Nilsson, 2014; Mathras et al., 2016). pertambangan terhadap pola pikir dan perilaku
Pertambangan, sebagai sektor ekonomi yang beragama mereka (Abdussamad, 2021). Metode
penting, membawa dampak signifikan terhadap kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk
lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
tambang (Carvalho, 2017). Aktivitas tentang fenomena yang diteliti, serta dapat
pertambangan seringkali menyebabkan degradasi menggambarkan konteks sosial, budaya dan
lingkungan seperti pencemaran air dan udara, sejarah yang mempengaruhi pola pikir dan
deforestasi, serta perubahan lahan yang dapat perilaku beragama masyarakat di kawasan
merugikan keberlanjutan ekosistem lokal. Selain pertambangan.
itu, masyarakat setempat juga seringkali Teknik pengumpulan data yang digunakan
mengalami dampak negatif, seperti perubahan adalah wawancara mendalam dan observasi
gaya hidup, peningkatan tekanan sosial, dan partisipatif. Wawancara mendalam dilakukan
perubahan ekonomi yang tidak selalu positif (Al dengan masyarakat yang memiliki pengalaman
Rawashdeh et al., 2016). Oleh karena itu, penting langsung terkait dampak pertambangan terhadap
untuk melakukan analisis yang komprehensif pola pikir dan perilaku beragama mereka
terhadap dampak pertambangan, termasuk (Roosinda et al., 2021). Observasi partisipatif
pengelolaan limbah, perlindungan lingkungan, dilakukan dengan cara mengamati dan terlibat
dan pemberdayaan masyarakat lokal, guna langsung dalam kegiatan dan interaksi sosial
meminimalkan dampak negatif dan mendorong masyarakat di kawasan pertambangan.
praktik pertambangan yang berkelanjutan secara Kemuadian data yang terkumpul akan dianalisis
sosial dan ekologis. dengan teknik analisis kualitatif, yaitu analisis
Kawasan pertambangan, sering dianggap tematik. Analisis tematik dilakukan dengan cara
sebagai pilar pembangunan ekonomi suatu mengidentifikasi tema-tema yang muncul dari
wilayah, menyimpan dampak yang melampaui data wawancara dan observasi partisipatif,
batas aspek ekonomi semata (Loayza & Rigolini, kemudian tema-tema tersebut diorganisir menjadi
2016). Aktivitas pertambangan tidak hanya kategori-kategori dan dianalisis lebih lanjut
membentuk perubahan ekonomi, tetapi juga (Nugrahani, 2014). Hasil analisis akan digunakan
meresap ke dalam struktur sosial dan budaya untuk menjawab rumusan permasalahan dan
masyarakat sekitarnya. Salah satu aspek yang tujuan penelitian, serta menyusun kesimpulan dan
sangat terpengaruh adalah pola pikir dan perilaku rekomendasi kebijakan.
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

waktu dengan baik dan juga semangat mengikuti


HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan-kegiatan keagamaan walaupun juga
hanya sebagian kecil dari masyarakat yang
mengikuti perkembangan industri yang disertai
Kondisi Pola Pikir dan Perilaku tuntutan efisiensi dan sosialisasi dalam kalkulasi
Beragama Sebelum Aktivitas ekonomi dan penggunaan teknologi telah
Pertambangan menyebabkan berkurangnya peran dan fungsi
agama dalam kehidupan masyarakat (Berger,
Masyarakat desa Morosi pada saat sebelum
1969).
adanya aktifitas pertambangan cenderung
Dari beberapa keterangan informan tersebut
memiliki pola pikir dan perilaku beragama yang
di atas dapat disimpulkan bahwa pola pikir dan
kuat dan terintegrasi. Agama sangat memengaruhi
perilaku beragama masyarakat sebelum adanya
etika, nilai-nilai, dan norma-norma yang mengatur
aktifitas pertambangan masih menjunjung tinggi
kehidupan sosial dan ekonomi seseorang. Sebab
nilai-nilai agama dan akhlaq, perilaku beragama
agama menunjukkan bahwa mereka masih sangat
juga ditunjukkan dengan masih melaksanakan
terhubung dengan ajaran agama (Islam) dengan
shalat lima waktu di masjid, puasa di bulan
seluruh moral dan etiknya. Agama (Islam)
ramadhan, membayar zakat dan lain-lain.
bukanlah hanya serangkaian aturan ritual
Masyarakat di daerah tersebut beragama dan
(Hudayana, 2021; Iswatiningsih, 2019; Lestari,
berperilaku secara erat dalam kehidupan sehari-
2020; Widianto & Lutfiana, 2021). Sebaliknya,
hari mereka. Nilai-nilai agama tidak hanya
itu adalah proses ketaatan terhadap aturan yang
dihayati secara ritualistik; norma-norma sosial,
telah ditetapkan oleh Allah mengenai hubungan
etika, dan tata nilai yang dijunjung tinggi oleh
antara manusia dengan Tuhan dan satu sama lain,
masyarakat juga mencerminkannya
baik dalam hal politik, ekonomi, pendidikan,
(Iswatiningsih, 2019; Widianto & Lutfiana,
rekreasi, reproduksi, dan semua aspek lain yang
2021). Ini menunjukkan betapa agama
membentuk kehidupan masyarakat dan interaksi
memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
di Bumi.
Diantoro (2018) mencatat lima dimensi
Imam Mesjid (Syamsudin): "Agama
keberagamaan: keyakinan, praktek agama,
memegang peranan penting dalam kehidupan
pengalaman, pengetahuan agama, dan
sehari-hari sebelum aktivitas pertambangan
konsekuensi. Kegiatan keagamaan seperti shalat
dimulai. Agama memberikan landasan moral
berjama'ah, shalat lima waktu, dan berperilaku
yang kuat bagi masyarakat. Sebagai contoh, shalat
sesuai dengan nilai-nilai Islam dianggap sebagai
berjamaah dilakukan setiap lima waktu di mesjid.
komponen penting dari rutinitas sehari-hari.
Namun, sejak pertambangan meningkat, perhatian
Masjid bukan hanya tempat beribadah; mereka
masyarakat telah bergeser ke masalah ekonomi,
juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya.
sehingga hanya beberapa orang yang
Akibatnya, agama memainkan peran penting
melakukannya. Meskipun demikian, penting
dalam membentuk etika dan standar sosial yang
untuk mempertahankan dan mengintegrasikan
mengarahkan kehidupan sehari-hari masyarakat
shalat lima waktu ke dalam kehidupan sehari-hari.
(Hardiansyah et al., 2022).
Sebelum penambangan, seorang informan
menjawab, "Ini adalah kawasan yang sangat
religius sebelum pertambangan masuk." Agama Pola Pikir dan Perilaku Beragama
sangat penting bagi kehidupan kami, dan kami setelah Aktivitas Pertambangan
sering pergi ke mesjid. Nilai-nilai agama kita Pola pikir dan perilaku beragama masyarakat
mengarahkan setiap tindakan kita, termasuk setelah adanya aktifitas pertambangan mengalami
dalam membuat keputusan tentang kehidupan beberapa perubahan berdasarkan fenomena yang
keluarga kita dan pekerjaan kita. terjadi, Pengembangan industri, dikombinasikan
Informasi selanjutnya dari salah satu anggota dengan kebutuhan akan efisiensi dan sosialisasi
masyarakat (Bapak Susanto): "Saya setuju dengan dalam kalkulasi ekonomi dan penggunaan
Pak imam. Sebelum ini, kegiatan keagamaan telah teknologi, telah mengakibatkan penurunan peran
menjadi bagian integral dari rutinitas harian kami, dan fungsi agama dalam kehidupan masyarakat
walaupun keadaan ekonomi kami tidak sebaik (Berger, 1969). Di sisi lain, agama dapat
saat ini, kami masih melaksanakan shalat lima membantu ekonomi. Agama menggerakkan roda
4
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

ekonomi sebuah komunitas (Von Schacky et al., pertambangan dimulai, beberapa tanggapan
1985). diberikan, seperti berikut: Respon Informan 1
Beberapa keterangan di peroleh dari (sebelum pertambangan): "Kami selalu
masyarakat yaitu: memegang teguh nilai-nilai tradisional, dan
Respon Informan 2 (setelah pertambangan): budaya kami sangat penting." Kami melaksnakan
"Semuanya berubah dengan munculnya kewajiban agama dan melakukan kegiatan-
pertambangan." Sebagian besar masyarakat kegitan keagamaan dan adat kami dengan baik.
mengalami perpindahan profesi. Sebelumnya Respon Informan 2 setelah pertambangan:
mereka bermata pencaharian bertani, berkebun, "Budaya kami mengalami perubahan besar.
nelayan dan lain-lain, yang tidak terikat dengan Banyak orang asing datang ke pertambangan
waktu kerja. Sekarang mereka telah bekerja untuk bekerja, membawa budaya mereka sendiri.
sebagai karyawan perusahaan PT. VDNI dan PT. Budaya di sini sangat beragam. Ini menimbulkan
OSS serta sub kontaktornya, dengan jam kerja ketegangan dalam mempertahankan budaya dan
yang ketatdengan jam kerja 24 jam diatur prinsip kami.
kedalam 3 shift. Sekarang, pekerjaan di Berbagai respons ini menunjukkan bahwa
pertambangan adalah hal yang paling penting. masyarakat memahami perubahan dalam
Banyak dari kami meninggalkan dan pandangan dan tindakan beragama. Nilai-nilai
mengabaikan ibadah dan juga kegiatan-kegiatan agama tetap penting dalam kehidupan sehari-hari
keagamaan karena bekerja di pertambangan. Ini masyarakat, meskipun perhatian masyarakat
tidak buruk, tetapi agama tidak lagi mendominasi terhadap pertambangan telah mengubahnya
hidup kita seperti sebelumnya. Hal senada juga sehingga mempengaruhi pola pikir dan perilaku
disampaikan oleh bapak Aras “sebelum adanya beragama masyarakat untuk menyesuaikan
pertambangan masyarakat lebih teratur dalam praktik agama mereka dengan kondisi ekonomi
beribadah dan masih menjunjung tinggi nilai-nilai baru dan kemajemukan yang ada dalam
akhlaq. Setelah adanya pertambangan penfsiran masyarakat.
ajaran agama menjadi lebih longgar karena
aktifitas pekerjaan dan meningkatnya Dampak Pertambangan pada Pola
kesejahteraan ekonomi. Sebagian pekerja
Pikir dan Perilaku Beragama
tambang lebih fokus bekerja.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang Masyarakat di Desa Morosi
ibu yang bekerja di perusahaan yaitu: Pertambangan yang ada di sekitar Desa
“Pekerja Pertambangan (Ibu Siti): Morosi tentunya memiliki dampak pada pola pikir
"Kehidupan sehari-hari kami yang bekerja di dan perilaku beragama masyarakat disekitanya.
pertambangan sekarang lebih fokus pada Pranata agama telah mengalami perubahan dan
pekerjaan dan penghasilan kami." Namun, kami penyesuaian, terutama dalam hal pandangan dan
juga memahami peran agama dalam kehidupan pemahaman serta perilaku mereka yang menganut
kita. Banyak dari kami masih berusaha, meskipun agama tersebut. Kaum fungsionalis, Perilaku
dalam skala yang lebih kecil, untuk berpartisipasi agama dapat membangun solidaritas sosial dan
dalam kegiatan keagamaan. mendorong perubahan sosial. Namun, penganut
Fenomena lain juga terlihat bahwa antusias teori konflik berpendapat bahwa agama juga
sebagian masyarakat dalam melakukan kegiatan dapat menyebabkan konflik, terutama dalam
keagamaan perebutan sumber daya ekonomi (Parela et al.,
Pak Budi, seorang aktivis sosial, berkata, 2018). Beberapa dampak yaitu:
"Saya melihat bahwa ada perubahan signifikan Dampak positif yang ditimbulkan oleh
dalam fokus masyarakat setelah pertambangan adanya aktivitas pertambangan adalah:
dimulai. Meskipun demikian, ini tidak berarti Informan B (Sariana) “Saya melihat kegiatan
nilai-nilai agama diabaikan sepenuhnya. Sebagai shalat lima waktu di masjid lebih ramai sejak
aktivis sosial, kami berusaha untuk membantu adanya pertambangan, karena bertambahnya
menyederhanakan dialog dan program yang jumlah penduduk sehingga Jamaah Mesjid juga
mendukung prinsip agama dalam menghadapi bertambah.
perubahan ekonomi." Informasi yang sama di peroleh dari salah
Informasi selanjutnya adalah: “nilai-nilai dan seorang Imam Masjid yang mengungkapkan
budaya komunitas telah berubah sejak aktivitas bahwa:
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

Informan B (Aras) “Saya melihat kegiatan yang tidak melaksanakan shalat lima waktu,
shalat jum’at dan kegiatan keagamaan di masjid walaupun pihak perusahaan memberikan izin
lebih ramai sejak adanya pertambangan, karena untuk melaksanakan shalat.
bertambahnya jumlah penduduk sehingga Jamaah Hal yang sama juga disampaikan oelah
Mesjid juga bertambah. Informan D (pekerja Tambang) Pada waktu shalat
Faktor ekonomi yang besar dari aktivitas lebih banyak memilih istirahat dari pada
pertambangan menyebabkan perubahan signifikan melaksnakan shalat.
dalam prioritas dan fokus hidup masyarakat. Infromasi selanjutnya Anggota Komunitas
Keterangn selanjutnya da ri pemerintah desa Informasi B berkata, "Situasi ekonomi memang
(Budi Santoso) “Dampak postif yang lain adalah lebih baik sejak pertambangan dimulai, tetapi
adanya fasilitas sarana dan prsarana masjid yang saya juga melihat pergeseran dalam nilai-nilai
memadai sehingga pada saat melakasnakan shalat masyarakat." Beberapa norma sosial mulai hilang,
atau kegiatan keagamaan lainnya lebih nyaman” dan saya khawatir tentang prinsip agama kami.
Beberapa informasi yang diberikan tersebut Hal ini terlihat dari telah adanya praktek prostiusi
dan juga berdasarkan observasi dari peneliti terselubung dan penyalahgunaan narkoba, adanya
bahwa berbapa dampak positif yang dirasakan kekerasan di RT sehingga kasus Perceraian juga
masyarakat yaitu adalah pelaksanaan shalat meningkat.
jama’ah di Masjid sudah lebih ramai, kegiatan Informasi C, seorang ahli lingkungan,
keagamaan juga semakin sering dilakukan dan menyatakan, "Saya pindah dari kampung halaman
fasilitas yang baik disediakan atas bantuan dari saya untuk bekerja di pertambangan." Meskipun
perusahaan tambang, akan tetapi jika saya menerima gaji yang lebih besar, saya merasa
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada tidak terlibat lagi dalam aktivitas religius yang
di Desa tersebut tidak signifikan penambahannya. biasa saya ikuti di kampung halaman.
Aktivitas pertambangan menawarkan peluang Berbagai pihak memiliki perspektif yang
ekonomi yang menarik, memimpin sebagian besar berbeda tentang dampak aktivitas pertambangan,
masyarakat untuk mengalihkan perhatian dari seperti yang ditunjukkan oleh tanggapan-
praktik keagamaan menuju pencarian mata tanggapan ini. Baik dampak positif maupun
pencaharian yang lebih menguntungkan. negatifnya memerlukan strategi yang bijak untuk
Meskipun kegiatan keagamaan masih berlanjut, mengurangi dampak negatif dan mendapatkan
terjadi perubahan dalam intensitas dan fokusnya. manfaat ekonomi yang paling besar bagi
Ini bisa disebabkan oleh tekanan ekonomi baru masyarakat di kawasan pertambangan.
dan komitmen waktu yang diperlukan untuk Responden pertama menjawab, "Saya
mengatasi tantangan yang timbul dari aktivitas sepenuhnya setuju dengan pentingnya
pertambangan (Betancur-Corredor et al., 2018). mempertahankan nilai-nilai agama di tengah
Selain itu, perubahan sosial dan budaya terjadi perubahan yang terjadi akibat aktivitas
sebagai respons terhadap aktivitas pertambangan. pertambangan." Bagi kami, agama memberikan
Nilai-nilai tradisional mungkin berhadapan landasan moral, dan kami harus memastikan
dengan nilai-nilai ekonomi yang baru muncul, dan bahwa nilai-nilai ini tetap ada saat kami
konflik nilai bisa muncul dalam komunitas menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
(Inglehart, 2020). Sebagai contoh, pandangan Responden kedua menjawab, "Saya
yang bertentangan tentang bagaimana mengelola berpendapat bahwa nilai-nilai agama harus
sumber daya alam dapat menyebabkan menjadi panduan utama dalam menghadapi
ketegangan dan perpecahan dalam komunitas. dampak aktivitas pertambangan." Dalam situasi
Informan A (Imam Mesjid): "Saya melihat bahwa sulit seperti ini, kita harus memastikan bahwa
banyak jama’ah saya mulai mengalihkan kami tidak kehilangan arah moral kami dan tetap
perhatian mereka dari kegiatan keagamaan sejak memprioritaskan kebenaran dan keadilan."
aktivitas pertambangan meningkat." Mereka lebih Respon dari Responden 3: "Saya memiliki
fokus pada mencari pekerjaan di pertambangan. pandangan yang seimbang mengenai hal ini. Saya
Hal ini menyebabkan partisipasi masyarakat yang setuju bahwa nilai-nilai agama sangat penting,
kerja ditambang lebih rendah dalam kegiatan tetapi saya juga mengerti bahwa kami harus
keagamaan. mencari keseimbangan dengan kebutuhan
Informasn C (Pekerja Tambang) Karena ekonomi kami. Yang penting adalah kita tidak
aktifitas pekerjaan yang padat banyak perkerja mengorbankan integritas kami dalam prosesnya."
6
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

Respon dari Responden 4: "Saya pikir keagamaan. Meskipun aktivitas pertambangan


mempertahankan nilai-nilai agama adalah pondasi dapat membawa manfaat ekonomi yang
dari identitas kami sebagai komunitas. Meskipun signifikan, pergeseran fokus dari nilai-nilai agama
perubahan terjadi, kita tidak boleh kehilangan ke aspek ekonomi dapat mengubah dinamika
akar budaya dan moral kita. Inilah yang akan sosial dan budaya di komunitas (Carley et al.,
membantu kami tetap bersatu dalam menghadapi 2018). Terdapat juga konflik antara nilai-nilai
tantangan." agama yang menekankan kelestarian alam dan
Respon dari Responden 5: "Saya melihat kegiatan ekonomi yang bisa merusak lingkungan.
nilai-nilai agama sebagai fakta penting yang harus Konflik ini memunculkan pertanyaan kritis
tetap ada dalam kehidupan sehari-hari kami. tentang bagaimana komunitas dapat menemukan
Namun, saya juga menyadari bahwa kita harus keseimbangan yang tepat antara pertumbuhan
fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan realitas ekonomi melalui pertambangan dan pemeliharaan
baru yang dihadapi oleh komunitas kami." nilai-nilai agama yang dianggap penting (Conde
Respon dari Responden 6: "Penting untuk & Le Billon, 2017).
memahami bahwa nilai-nilai agama membentuk Dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin
dasar etika dan moral dalam hidup kami. Kami cepat, perilaku ekonomi yang mendorong orang
harus mempertahankannya di tengah perubahan untuk bekerja keras, hemat, jujur, benar, dan
ekonomi dan sosial yang terjadi akibat mandiri. Ekonomi digerakkan oleh etika Islam.
pertambangan. Itu adalah bagian integral dari Masyarakat Batulicin mengembangkan perilaku
identitas kami sebagai masyarakat." ekonomi yang baik berkat etika Islam, yang pada
Ada beberapa kesimpulan tentang dampak gilirannya menghasilkan kesuksesan ekonomi.
negatif dari aktivitas pertambangan terhadap pola
pikir dan perilaku beragama: (a). Pergeseran SIMPULAN
Prioritas: Karena aktivitas pertambangan sering
memengaruhi ekonomi sebuah wilayah, Simpulan dalam penelitian ini adalah
masyarakat dapat mengubah prioritasnya dari hal- aktivitas pertambangan memiliki dampak yang
hal keagamaan ke hal-hal ekonomi, dan prioritas signifikan pada pola pikir dan perilaku beragama
dalam kehidupan sehari-hari dapat bergeser dari masyarakat di kawasan pertambangan. Perubahan
praktik keagamaan ke pencarian mata pencaharian ini terjadi dalam konteks pergeseran fokus dari
di sektor pertambangan. (b). Perubahan Sosial dan nilai-nilai agama ke aspek ekonomi. Namun,
Kultural: Struktur sosial dan budaya masyarakat masyarakat menunjukkan kemampuan adaptasi
dapat berubah secara signifikan sebagai akibat dan penyesuaian yang kuat dalam menghadapi
dari munculnya industri pertambangan. Pengaruh dampak ini. Dengan berbagai strategi dan
budaya asing atau perubahan dalam prinsip pendekatan, mereka berusaha untuk menemukan
tradisional masyarakat sebelumnya dapat terjadi, solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-
yang dapat menyebabkan konflik antara prinsip nilai mereka. Keseimbangan antara pertumbuhan
agama dan budaya baru yang dibawa oleh ekonomi melalui pertambangan dan pemeliharaan
aktivitas pertambangan. (c) Konflik Nilai: nilai-nilai agama diakui sebagai faktor penting,
Deforestasi, pencemaran air, dan kerusakan dan masyarakat berkomitmen untuk memastikan
habitat adalah masalah lingkungan dan sosial bahwa keduanya dapat berdampingan secara
yang sering disebabkan oleh aktivitas harmonis.
pertambangan. (d) Tantangan Terhadap
Solidaritas Sosial: Kehadiran industri UCAPAN TERIMA KASIH
pertambangan dapat mempengaruhi solidaritas Penulis mengucapkan limpahan terimakasih
sosial di antara masyarakat. Adanya perbedaan kepada Kemeterian Riset, Teknologi, dan
ekonomi dan sosial yang signifikan dalam Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang telah
komunitas dapat menciptakan ketegangan dan mendanai penelitian ini. Penulis juga
konflik yang dapat mempengaruhi praktik mengucapkan terimakasih kepada Lembaga
keagamaan, kehidupan berkeluarga dan toleransi Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian kepada
antar-umat beragama. masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah
Dampak tersebut dari aktivitas pertambangan Kendari yang telah mensuport hingga selesainya
mencakup perubahan dalam intensitas dan penelitian ini.
keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

DAFTAR PUSTAKA 09
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Conde, M., & Le Billon, P. (2017). Why do some
Kualitatif. CV. Syakir Media Press. Communities Resist Mining Projects while
Others Do Not? The Extractive Industries
Al Rawashdeh, R., Campbell, G., & Titi, A. and Society, 4(3), 681–697.
(2016). The Socio-Economic Impacts of https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.exis.
Mining on Local Communities: The Case of 2017.04.009
Jordan. The Extractive Industries and
Society, 3(2), 494–507. Darma, I. G. K. I. P., Widana, I. K. A., Kristina,
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.exis. N. M. R., Nuriawan, I. N. A., Ariputra, I. P.
2016.02.001 S., Nirmalayani, I. A., & Risadi, M. Y.
(2023). “Green Movement” di Ekowisata
Alamsyah, A., Agustang, A., Adam, A., & Alim, Subak Sembung Desa Peguyangan,
A. (2021). Partisipasi Teritorial Masyarakat Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar.
Lingkar Tambang Morosi Kabupaten Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat,
Konawe. Seminar Nasional LP2M UNM, 1– 2(2), 150–158.
15. https://doi.org/https://doi.org/10.25078/sevan
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31219/osf. am.v2i2.3023
io/c8ns9
Diantoro, F. (2018). Manajemen Peserta Didik
Azwari, F., & Rajab, A. (2021). Dampak dalam Pembinaan Perilaku Keberagamaan.
Pertambangan Batubara terhadap Sosial dan Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan
Ekonomi Masyarakat di RT. 17, Desa Loa Kemasyarakatan, 16(2), 409–426.
Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten https://doi.org/https://doi.org/10.21154/cende
Kutai Kartanegara. Buletin Poltanesa, 22(1), kia.v16i2.1207
116–121.
https://doi.org/https://doi.org/10.51967/tanes Ferianda, A. (2020). Persepsi Masyarakat
a.v22i1.478 terhadap Kerusakan Lingkungan Akibat
Penambangan Timah di Kecamatan Koba,
Beit-Hallahmi, B., & Argyle, M. (2014). The Kabupaten Bangka Tengah: English. Jurnal
Psychology of Religious Behaviour, Belief Studia Administrasi, 2(2), 30–40.
and Experience. Routledge. https://doi.org/https://doi.org/10.47995/jian.v
Berger, P. L. (1969). The social reality of 1i1.12
religion. Faber London. Fitriyanti, R. (2016). Pertambangan Batubara:
Betancur-Corredor, B., Loaiza-Usuga, J. C., Dampak Lingkungan, Sosial Dan Ekonomi.
Denich, M., & Borgemeister, C. (2018). Jurnal Redoks, 1(1), 34–40.
Gold Mining as a Potential Driver of https://doi.org/https://doi.org/10.31851/redok
Development in Colombia: Challenges and s.v1i1.2017
Opportunities. Journal of Cleaner Gifford, R., & Nilsson, A. (2014). Personal and
Production, 199, 538–553. Social Factors that Influence Pro-
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jclepr Environmental Concern and Behaviour: A
o.2018.07.142 Review. International Journal of
Carley, S., Evans, T. P., & Konisky, D. M. Psychology, 49(3), 141–157.
(2018). Adaptation, Culture, and the Energy https://doi.org/https://doi.org/10.1002/ijop.12
Transition in American Coal Country. 034
Energy Research \& Social Science, 37, Hardiansyah, B., Iriyadi, D., & Gufron, I. A.
133–139. (2022). Akulturasi Islam pada budaya
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.erss.2 Ruwatan Rumah di Cikidi Hilir Banten.
017.10.007 Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan
Carvalho, F. P. (2017). Mining Industry and Perubahan Sosial, 6(1), 50–61.
Sustainable Development: Time for Change. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwi
Food and Energy Security, 6(2), 61–77. ka.v6i1.19755
https://doi.org/https://doi.org/10.1002/fes3.1
8
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

Hudayana, B. (2021). Pengembangan Seni- Parela, K. A., Saffanah, W. M., & Anwar, K.
Budaya sebagai Penguatan Identitas (2018). Konflik Mahasiswa Timur di Kota
Komunitas Kejawen dan Santri di Desa pada Malang. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran Dan
Era Reformasi. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Penelitian Sosiologi, 3(1), 27–39.
Dan Perubahan Sosial, 5(1), 1–17. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/jsg.v
https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwi 3i1.19278
ka.v5i1.15641 Ramona, S. (2019). Pola Pendidikan Agama Islam
Inglehart, R. (2020). Modernization and bagi Anak dari Keluarga Penambang Emas
Postmodernization: Cultural, Economic, and di Desa Lebong Tambang Kec. Lebong
Political change in 43 Societies. Princeton Utara Kab. Lebong. Annizom, 4(2), 161–168.
university press. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29300/nz.
v4i2.2081
Irwandi, I., & Chotim, E. R. (2017). Analisis
konflik antara masyarakat, pemerintah dan Roosinda, F. W., Lestari, N. S., Utama, A. A. G.
swasta. JISPO Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu S., Anisah, H. U., Siahaan, A. L. S.,
Politik, 7(2), 24–42. Islamiati, S. H. D., Astiti, K. A., Hikmah, N.,
https://doi.org/https://doi.org/10.15575/jp.v7i & Fasa, M. I. (2021). Metode Penelitian
2.2414 Kualitatif. Zahir Publishing.
Iswatiningsih, D. (2019). Penguatan Pendidikan Sari, I. N., Lestari, L. P., Kusuma, D. W.,
Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Mafulah, S., Brata, D. P. N., Iffah, J. D. N.,
di Sekolah. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Widiatsih, A., Utomo, E. S., Maghfur, I., &
Dan Perubahan Sosial, 3(2), 155–164. Sofiyana, M. S. (2022). Metode Penelitian
https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwi Kualitatif. Unisma Press.
ka.v3i2.10244 Stapleton, L., Marques, D., & Thakar, T. (2017).
Lestari, D. E. G. (2020). Peran Komunikasi dalam Systemic Control, Cultural Values and
Proses Modernisasi Masyarakat Desa Religious Institutions An Assessment of
Pertanian. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Semi-Automatic Human Values Systems
Perubahan Sosial, 4(2), 150–156. Analysis in Religious Institutional
https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwi Diagnostics. IFAC-PapersOnLine, 50(1),
ka.v4i2.14108 6373–6378.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ifacol
Loayza, N., & Rigolini, J. (2016). The Local
.2017.08.1028
Impact of Mining on Poverty and Inequality:
Evidence from the Commodity Boom in Tanjung, A., & Mansyur, M. (2022). Dampak
Peru. World Development, 84, 219–234. Sains Modern Terhadap Lingkungan dalam
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.worl Perspektif Teologi Islam. Indonesian Journal
ddev.2016.03.005 of Islamic Theology and Philosophy, 3(2),
59–100.
Mathras, D., Cohen, A. B., Mandel, N., & Mick,
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24042/ijit
D. G. (2016). The Effects of Religion on
p.v3i2.10401
Consumer Behavior: A Conceptual
Framework and Research Agenda. Journal Von Schacky, C., Fischer, S., & Weber, P. C.
of Consumer Psychology, 26(2), 298–311. (1985). Long-Term Effects of Dietary
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jcps. Marine Omega-3 Fatty Acids upon Plasma
2015.08.001 and Cellular Lipids, Platelet Function, and
Eicosanoid Formation in Humans. The
Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian
Journal of Clinical Investigation, 76(4),
Kualitatif. Solo: Cakra Books.
1626–1631.
https://doi.org/https://doi.org/10.1172/JCI11
2147
Wahyuddin, Fidzi, R., & Husin, M. I. (2022).
Hubungan Antara Keberagamaan Islam
dengan Etos Ekonomi pada Masyarakat di
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

Daerah Industri Tambang Batu Licin


Kalimantan Selatan. LP2M UIN Antasari
Banjarmasin.
Widianto, A. A., & Lutfiana, R. F. (2021).
Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi
Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa
Timur. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan
Perubahan Sosial, 5(1), 118–130.
https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwi
ka.v5i1.15929
Yanti, F. (2019). Pola Komunikasi Kehidupan
Sosial Keagamaan Kawasan Kumuh
Kampung Pemulung Kota Bandar Lampung.
Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi,
3(2), 171–188.
https://doi.org/https://doi.org/10.15575/cjik.v
3i2.6379
Yusuf, M. (2019). Analisis Pengaruh Kegiatan
Keagamaan Haul Guru Sekumpul Terhadap
Perekonomian di Kalimantan Selatan.
Antasari Press.

10
Jurnal Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. x, No. y, Month 20xy, pp. xx-xx

Anda mungkin juga menyukai