Anda di halaman 1dari 6

Nama: Zahwa Hidayani

Kelas: XI IPS PC

No absen: 36

KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI
INDONESIA
1. KERAJAAN KUTAI MARTAPURA
Kerajaan Kutai Martapura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah
tertua berupa prasasti Yupa, berdiri sekitar abad ke1-4. Pusat kerajaan ini terletak di Muara Kaman,
Kalimantan Timur. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya
prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Informasi nama Martapura diperoleh dari
kitab Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara yang menceritakan pasukan Kerajaan Kutai
Kertanegara dari Kutai Lama menyerang ibu kota kerajaan ini. Sumber primer sejarah Kerajaan
Martapura adalah tujuh prasasti yupa yang ditemukan di Bukit Brubus, Muara Kaman. Penemuan
batu bertulis ini tidak sekaligus, melainkan dalam dua tahap dengan rentang waktu lebih dari
setengah abad. Tahap pertama, empat prasasti ditemukan pada tahun 1879. Setahun kemudian,
keempat prasasti tersebut diangkut ke Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
(kini Museum Nasional, Jakarta). Tahap kedua, tiga prasasti lainnya ditemukan berselang 61 tahun
kemudian, yakni pada 1940. Ketiganya disimpan di museum yang sama.
2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma (Sunda: ᮒᮒᮒᮒᮒᮒᮒ) adalah kerajaan tertua kedua di Nusantara
setelah Kerajaan Kutai, yang meninggalkan bukti arkeologi. Kerajaan ini pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-5 sampai abad ke-7 Masehi. Bukti tertua peninggalan arkeologi dari
kerajaan ini adalah prasasti Ciaruteun, berupa batu peringatan dari abad ke-5 Masehi yang ditandai
dengan bentuk tapak kaki raja Purnawarman. Terdapat tujuh bukti prasasti yang berhubungan
dengan kerajaan Tarumanagara ditemukan di daerah Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Prasasti
tersebut di antaranya adalah prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi I, Jambu, Pasir Awi, dan Muara Cianten
di dekat Bogor; prasasti Tugu di Jakarta Utara; dan prasasti Cidanghiang di Pandeglang, Banten
3. KERAJAAN MAJAPAHIT
Majapahit (Jawa: ꧋ꦩꦙꦥꦲꦶꦠ꧀; pengucapan bahasa Jawa: [madʒapaɪt]; Sanskerta: Wilwatikta)

adalah sebuah kemaharajaan yang berpusat di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri
tahun 1293–1527 M. Kemaharajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya menantu Kertanagara, maharaja
Singhasari terakhir, dan mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai
wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun
1350–1389. Kemaharajaan Majapahit adalah kemaharajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai
Nusantara dan dianggap sebagai monarki terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut
Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
Filipina (Kepulauan Sulu), Manila (Saludung), Sulawesi, Papua, dan lainnya.

Peninggalan reruntuhan bangunan kuno banyak ditemukan di Kabupaten Mojokerto karena pernah
menjadi ibukota Majapahit.
4. KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah kerajaan bahari historis yang berasal dari Pulau Sumatra sekitar abad ke-7 sampai
abad ke-11. Kehadirannya banyak memberi pengaruh pada perkembangan sejarah Asia Tenggara
(terutama dalam kawasan Nusantara barat). Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti “bercahaya” atau
“gemilang”, dan vijaya berarti “kemenangan” atau “kejayaan” dengan demikian, nama Sriwijaya
bermakna “kemenangan yang gilang-gemilang”. Lokasi ibukota Sriwijaya dapat dengan akurat
disimpulkan berada di Kota Palembang, tepatnya di muara Sungai Musi. Sriwijaya terdiri dari
sejumlah pelabuhan yang saling berhubungan di sekitar Selat Malaka. Bukti awal mengenai
keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok dari Dinasti Tang, I Tsing,
menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti
yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di
Palembang, bertarikh 682. Meskipun sempat dianggap sebagai talasokrasi (kerajaan berbasis
maritim), penelitian baru tentang catatan yang tersedia menunjukkan bahwa Sriwijaya merupakan
negara berbasis darat daripada kekuatan maritim.

Anda mungkin juga menyukai