Anda di halaman 1dari 11

Sumber Kebahagian Wanita Single Parent

A. Latar Belakang
Happiness (kebahagiaan) merupakan hal yang didambakan oleh setiap manusia
dan memiliki tingkat yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Perbedaan tingkat kebahagiaan dapat dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang menyikapi
hal-hal yang terjadi sepanjang perjalanan hidupnya secara positif dan berusaha
menyesuaikan diri terhadap kejadian-kejadian yang mungkin tidak menyenangkan bagi
dirinya.
(Kartono, 1992) berpendapat bahwa keluarga merupakan lembaga paling utama
serta paling bertanggung jawab di tengah masyarakat dalam menjamin kesejahteraan
sosial dan kelestarian biologis anak manusia, karena di tengah keluargalah anak manusia
dilahirkan, serta dididik sampai menjadi dewasa. Ketika tatanan ideal itu kemudian tidak
dapat berjalan dengan baik dalam sebuah keluarga, tentu itu bukanlah suatu pilihan,
karena pada kenyataannya, di masyarakat terdapat keluarga yang salah satu dari orangtua
tersebut tidak ada, baik itu karena perceraian, perpisahan atau meninggal dunia.
Oleh sebab itu, jika terdapat susunan dalam keluarga yang tidak lengkap tentu saja
akan mengakibatkan ketidakseimbangan dan fungsi keluarga kurang dapat berjalan
dengan baik. Dimana di dalam suatu keluarga hanya terdapat salah satu orang tua akibat
kematian ataupun perpisahan (Noor, 2010).
Hurlock (1980) mengatakan alasan seseorang menjadi single parent (mother)
adalah adanya kematian dari salah satu pasangan, yang kemudian mengharuskan
pasangan yang ditinggal sendiri untuk dapat memelihara anak-anaknya. Keluarga yang
hanya memiliki salah satu orang tua akibat kematian ataupun perpisahan disebut dengan
single parent .
Single parent terkadang suatu pilihan yang memang sebenarnya tidak diinginkan
oleh seorang wanita atau pria itu sendiri. Bisa jadi karena pasangan yang menikah tetapi
tiba-tiba salah satunya meninggal dunia atau bercerai (bercerai dalam kondisi terdesak).
Kondisi menjadi lebih sulit bagi pelakunya. Dilanda masalah pergolakan perasaan
(misalnya rasa kehilangan), kesiapan ekonomi untuk keluarga kecilnya, dan bagaimana
menghadapi permasalahanpermasalahan dalam sosial masyarakat. Inilah yang menjadi
beban berat yang dialami seorang perempuan yang menjadi single parent. (Barualogo
dalam Suryasoemirat,2007).
Papalia dkk (2008) mengemukakan bahwa seorang istri kehilangan seseorang
yang dicintainya yaitu suami karena kematian maka individu tersebut biasanya akan
merasakan sakit yang begitu dalam, duka cita mendalam, kesepian, mengalami gangguan
fisik dan psikologis, rasa frustasi dan kehilangan yang mungkin baru akan hilang setelah
melalui waktu yang cukup lama. Istri juga selalu merasakan kenangan-kenangan bersama
suami dan ini akan memakan waktu yang sangat lama terlebih istri masih tetap berada
dalam lingkungan yang tetap mengingatkannya akan kenangan bersama suami. Seorang
single parent harus dapat tabah untuk melewati masa-masa sulit dalam hidupnya.
Menurut Upton (2012) Kehilangan pasangan tersebut menjadi peristiwa yang
sangat berat dirasakan dan mengakibatkan trauma 2 tersendiri. Senada dengan Upton,
hasil penelitian dari Spurgeon, Jackson dan Beach (2001) mengungkapkan bahwa
kematian pasangan menjadi salah satu dari peristiwa kehidupan yang paling penting dan
bisa memicu terjadinya stress. Pasangan hidup yang mati mendadak dan tidak terduga
seperti bunuh diri, kecelakaan, atau kematian yang dikarenakan mengidap penyakit yang
sudah lama diderita, hal tersebut juga menentukan respon orang yang ditinggalkan.
Tambahkan Prelimeary atau wawancara awal dengan 1 orang informan
perempuan single parent

Sesuai dengan beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa pada dasarnya
single mother memiliki kebahagiaan maupun kesejahteraan subjektif yang lebih rendah
daripada sosok wanita yang memiliki pasangan atau menikah (Herbst, 2013). Akan
tetapi, juga menemukan fenomena dari hasil penelitian yang lain bahwa dalam diri single
mother tampak adanya kepuasan hidup yang lebih tinggi, rendahnya penyesalan terhadap
masa lalu, dan optimisme yang lebih besar tentang masa depan daripada wanita yang
bersuami. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan jaman, fenomena yang ada
menampilkan ketegaran para single mother dalam menghadapi dan menjalankan
tanggung jawab mereka, entah karena mereka memang bahagia atau hanya sekedar
karena tuntutan situasi yang mengikat mereka dengan keharusan menjalankan peran
ganda.Maka penelitian ini dilakukan untuk mengungkap makna kebahagiaan dalam sudut
pandang single motheryang disebabkan oleh perceraian (Herbst, 2013).
Hurlok (1994) memaparkan setidaknya ada 2 enam masalah utama yang dihadapi
oleh single mother. Permasalahan itu diantaranya yaitu pertama masalah ekonomi,
menurut Navarne (dalam Afriyanti 2011), bagi seorang janda, kesulitan ekonomi, dalam
hal ini pendapatan dan keuangan yang terbatas, merupakan permasalahan utama yang
mereka hadapi. Masalah ekonomi memang kerap menjadi masalah terbesar bagi single
mother. Masalah kedua adalah masalah sosial, wanita yang berstatus sebagai single
mother seringkali mendapat permasalahan dari lingkungan mereka. Banyak sekali stigma
negatif yang ditujukan kepada mereka. Selanjutnya masalah keluarga, permasalahan
keluarga seringkali berpusat pada hal pengasuhan anak. Seorang single mother harus
dapat berperan ganda sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak-anak mereka. Masalah yang
keempat yaitu masalah praktis, setelah kematian suami, hal-hal seperti itu menjadi suatu
permasalahan bagi single mother karena tidak terbiasa melakukan pekerjaan tersebut.
Selanjutnya masalah seksual, karena sudah tidak adanya pasangan hidup, single mother
merasakan keinginan seksual tidak terpenuhi. Terakhir permasalahan tempat tinggal,
seringkali permasalahan ekonomi membuat single mother harus merelakan rumahnya
untuk dijual dan pindah ke rumah yang lebih kecil.
Tambahkan di akhir

B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana single mother
menjalani kehidupannya setelah kematian suaminya, termasuk pengalamannya dalam
menghadapi kematian suaminya, melihat dan mengatasi kesulitan serta menjaga
kesejahteraan psikologisnya
C. Manfaat Penelitian
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

James (dalam Williams, Sawyer, & Stacey, 2006) menyatakan bahwa kebahagiaan
merupakan hal yang sangat penting sehingga upaya untuk mencapai kebahagiaan menjadi fokus
perhatian dan tujuan dari manusia sepanjang waktu.

Seligman (2002) meyakini bahwa level kebahagiaan dan kesedihan tiap orang berbeda-
beda, tetapi terkadang keadaan mampu memengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang.Pengaruh
eksternal yang dapat menjadi sumber kebahagaian bagi individu adalag berupa penghasilan,
status perkawinan, kehidupan sosial, emosi yang positif, usia dan kesehatan.

Biswas-Diener dan Dean (2007) menjelaskan bahwa, kebahagiaan merupakan kualitas


dari keseluruhan hidup manusia yang membuat kehidupan menjadi baik secara keseluruhan,
seperti kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang tinggi, pendapatan yang lebih tinggi dan
tempat kerja yang baik.

Pendapat lain dari (Patnani, 2012) menunjukkan bahwa bahwa sumber kebahagiaan pada
kaum perempuan yang paling penting adalah keluarga. Tingkat rasa bahagia yang paling tinggi
ditemukan pada kaum perempuan. Kaum wanita terlihat lebih ekspresif dalam menunjukkan
kebahagiannya. Menjadi ibu merupakan salah satu kodrat kaum wanita dan merupakan salah satu
sumber kebahagiaan wanita, yakni memperoleh cinta dari orang yang dicintainya. Sumber
kebahagiaan wanita adalah perasaan dicintai oleh orang yang dicintai, persahabatan, rasa percaya
diri, kondisi fisik yang sehat, hubungan dekat dengan keluarga dan membantu orang lain
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa semua orang mempunyai sumber
kebahagiaan masing-masing dan berbeda-beda dalam memilih sumber kebahagiaan. Namun,
wanita lebih terlihat ekspresif dalam menunjukkan kebahagiaannya.

B. Aspek-Aspek Sumber Kebahagiaan :

Menurut Sunedi (2018) , setidaknya terdapat lima aspek utama yang dapat menjadi
sumber kebahagiaan, yaitu :

1. Menjalin Hubungan Positif dengan Orang Lain


Ketrampilan atau keahlian berhubungan dengan orang lain merupakan hal yang amat
penting bagi kesuksesan seseorang.
2. Keterlibatan Penuh
Keterlibatan penuh bukan hanya pada karir, tetapi juga dalam aktivitas lain seperti hobi
dan aktivitas bersama keluarga. Keterlibatan penuh membutuhkan partisipasi aktif dari
orang yang bersangkutan.
3. Temukan Makna dalam Keseharian
Benjamin Franklin pernah mengatakan bahwa kebahagiaan bukan diperoleh dari suatu
peristiwa besar atau keberuntungan yang sesekali terjadi, melainkan dari keseharian kita.
4. Optimis, Namun tetap Realistis
Optimisme dapat membuat langkah kita menjadi lebih ringan. Namun untuk mewujudkan
keyakinan itu, tetap dibutuhkan tindakan nyata yang disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan kita.
5. Menjadi Pribadi yang resilien
sejauh mana kita memiliki resiliensi, yakni kemampuan untuk bangkit dari peristiwa yang
terpahit sekalipun.
C. Kerangka Berpikir

Wanita Single Parents

Aspek-Aspek Sumber Kebahagiaan


Sunedi (2018) :

1. Menjalin Hubungan Positif


dengan Orang Lain
2. Keterlibatan Penuh
3. Temukan Makna dalam
Keseharian
4. Optimis, Namun tetap Realistis
5. Menjadi Pribadi yang Resilien

Sumber Kebahagiaan Wanita Single Parents


Lembar Pengamatan
Nama :
Tempat :
Jam :
Hari :
Tema :
Hasil Pengamatan :
Observasi
Aspek Aspek Informan I Informan II Informan III
Kepercayaan Diri
Lauster (1992):
1. Keyakinan
Kemampuan
Diri
2. Optimis
3. Objektif
4. Bertangggung
Jawab
5. Rasional dan
Realistis
DRAFT INSTRUMEN PENELITIAN PANDUAN WAWANCARA

Variabel: Sumber Kebahagiaan

Aspek-Aspek Definisi Teori Definisi Tujuan Penelitian:


Sumber Operasional Untuk menganalisis aspek-
Kebahagiaan aspek sumber kebahagiaan
Sunardi (2018) : wanita single parents
Menjalin Ketrampilan atau Mencoba menjalin 1. Bagaimana anda
Hubungan Positif hubungan yang menjalin hubungan
keahlian
dengan Orang baik dengan orang dengan orang sekitar
Lain berhubungan lain. termasuk tetangga atau
sanak saudara?
dengan orang lain
2. Hal positif apa yang
merupakan hal yang anda lakukan agar
orang lain merasa
amat penting bagi
welcome dengan anda?
kesuksesan 3. Apa yang anda lakukan
jika terdapat perbedaan
seseorang.
pendapat dengan orang
lain?
4. Bagaimana anda
mengelola konflik
dalam hubungan anda
untuk menjaga
keselarasan dan
postifitas?

Keterlibatan Keterlibatan penuh Mencari kesibukan 1. Kesibukan apa yang


Penuh atau kesenangan biasanya anda lakukan
bukan hanya pada
diluar karir diluar jam kerja?
karir, tetapi juga 2. Kapan anda
menggunakan waktu
dalam aktivitas lain disela pekerjaan yang
sangat padat?
seperti hobi dan
3. Bagaimana anda
aktivitas bersama mengatur waktu untuk
kesenangan diri sendiri
keluarga.
dan keluarga?
Keterlibatan penuh 4. Apakah saat anda
mencari kesibukan
membutuhkan
diluar jam kerja dapat
partisipasi aktif dari mengurangi rasa penat
dan bosan?
orang yang
bersangkutan.

Temukan Makna Benjamin Franklin Mencari 1. hal kecil apa yang


dalam Keseharian kebahagiaan dari terjadi dalam
pernah mengatakan
hal-hal kecil dalam keseharian anda yang
bahwa kebahagiaan keseharian. membuat anda merasa
bahagia?
bukan diperoleh
2. Apakah hal itu terjadi
dari suatu peristiwa setiap harinya?
3. Apakah anda merasa
besar atau
bahwa mencari
keberuntungan yang kebahagiaan dari hal-
hal kecil telah
sesekali terjadi,
mengubah cara anda
melainkan dari melihat dan
menghargai hidup?
keseharian kita.

Optimis, namun Optimisme dapat Percaya diri untuk 1. Apa strategi anda untuk
tetap Realistis mecapai langkah mencapai suatu
membuat langkah
yang diinginkan, kebahagiaan yang anda
kita menjadi lebih namun harus inginkan?
disesuaikan dengan 2. Bagaimana anda
ringan. Namun
kondisi dan mengatasi perasaan
untuk mewujudkan kemampuan diri. kecewa dengan frustasi
ketika yang anda
keyakinan itu, tetap
harapkan tidak sesuai
dibutuhkan dengan kenyataan?
3. Bagaimana anda
tindakan nyata yang
membangun kepercaan
disesuaikan dengan diri disaat ada
hambatan?
kondisi dan
4. Apa langkah yang anda
ambil ketika
kemampuan kita. dihadapkan pada
hambatan/kendala yang
tidak dapat anda atasi
dalam waktu yang
singkat?
Menjadi Pribadi sejauh mana kita Mecoba bangkit 1. Apakah ada peristiwa
yang Resilien dari peristiwa pahit pahit yang anda alami?
memiliki resiliensi,
yang menimpa. 2. Apa yang telah anda
yakni kemampuan dapat dari pengalaman
pahit dalam hidup?
untuk bangkit dari
3. Bagaimana anda
peristiwa yang berhasil bangkit dari
pengalaman pahit?
terpahit sekalipun.
4. Apa yang menjadi
faktor yang membuat
anda merasa putus asa
atau kehilangan
harapan dalam situasi
sulit?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Kualitatif
Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus untuk menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan
lengkap.
B. Subjek Penelitian
C. Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi
terstruktur, dimana sebelumnya peneliti telah membuat panduan daftar pertanyaan (guide
interview) namun dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi subjek
di lapangan (Sugiyono, 2014).

Anda mungkin juga menyukai