ETILEN GLIKOL
DIETILEN GLIKOL
Latar Belakang
Sejak akhir Agustus 2022
Kemenkes dan IDAl telah menerima laporan peningkatan
kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute
Kidneu Injuru (AKI) uang tajam pada anak, utamanya
dibawah usia 5 tahun yang sebelumnya hanya 1- 2 kasus
per bulan sejak januari. Peningkatan kasus in berbeda
dengan yang sebelumnya, yang penuebabnua masih dalam
penelusuran.
Kemenkes dan IDAI
melakukan penelusuran dan penelitian. Hingga sat in
jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022
sebanyak 206 di 20 provinsi yang melaporkan dengan
kematian sebanyak 99 kasus, dimana angka kematian
pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65%.
Pemeriksaan Laboratorium
Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI,
Farmakolog dan Puslabfor melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan
faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Kasus gagal ginjal akut
pada anak
Berdasarkan monografi 4 bahan baku tsb di farmakope, acuan batas max Commission of The European
Communities, Food – Science and Techniques
cemaran EG & DEG masih mungkin ada di 4 bahan baku
yang juga diperkuat oleh European Food Safety
tsb, namun terdapat batas maksimum yang diizinkan
Authority (EFSA)
H BLUM THEORY
Cemaran senyawa EG atau DEG
Kualitas Air ?
Penyebab Lain ?
Kondisi Terkini
Hal yang bisa dilakukan :
terus mengikuti informasi dan berita terbaru
Tindakan Konsumen
Cara menyikapi isu :
Jangan Panik
Jika Tidak yakin dengan info di sosmed, jangan ikut menyebarkan
Menggunakan obat secara sesuai dan tidak melebihi aturan pakai
Membaca dengan seksama peringatan dalam kemasan
Menghindari penggunaan sisa obat sirup yang sudah terbuka dan
disimpan lama
Melakukan konsultasi kepada dokter, apoteker atau tenaga kesehatan
lainnya apabila gejala tidak berkurang setelah 3 (tiga) hari penggunaan
obat bebas dan obat bebas terbatas pada upaya pengobatan sendiri
(swamedikasi)
Melaporkan secara lengkap obat yang digunakan pada swamedikasi
kepada tenaga kesehatan
Melaporkan efek samping obat kepada tenaga kesehatan terdekat atau
melalui aplikasi layanan BPOM Mobile dan e-MESO Mobile
Melakukan penge-check-an mengenai daftar sirup obat aman terupdate
Bisa di check melalui
https://www.pom.go.id/new/view/direct/sirup_obat_aman
Kandungan-kandungan
yang perlu diperhatikan
Pendahuluan.
EG dan DEG merupakan senyawa toxic ; maka
dilarang dalam produk obat dan makanan
EG DEG
diserap cepat pada saluran cerna Turunan EG
80% dimetabolisme menjadi senyawa Diserap cepat pada saluran cerna
toksik Kerusakan ginjal, kerusakan hati,
Metabolisme EG di hati melalui reaksi kerusakan
oksidasI saraf, hingga kematian dapat disebabkan
metabolit yang lebih beracun daripada oleh DEG dan metabolitnya asam 2-
etilen alkoholnya itu sendiri hidroksietoksiasetat (HEAA).
Gejala toksik: SSP (30 menit-12 jam),
asidosis
metabolic (12-48 jam), GGA dan
meninggal (24- 72 jam)
sediaan oral
Kesimpulan
1. Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) merupakan cemaran yang tidak dapat dihindari
dalam pelarut seperti Polietilen Glikol (PEG), Propilen Glikol (PG), Gliserin/Gliserol, Sorbitol
Solution dan Maltitol Solution
2. Batasan maksimum cemaran EG dan DEG telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia.
Batas cemaran maksimum ini menjadi titik kritis yang perlu dipatuhi oleh Pelaku Usaha untuk
memastikan produk Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Obat Kuasi yang beredar
aman dan bermutu bagi masyarakat.
3. Badan POM menginisiasi penyusunan pedoman Mitigasi Risiko Cemaran Etilen Glikol
(EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Obat
Kuasi untuk meminimalkan risiko keberadaan cemaran EG dan DEG pada Obat Tradisional,
Suplemen Kesehatan, dan Obat Kuasi.
4. Dalam keseharian, sangat dimungkinkan orang akan mendapatkan paparan cemaran EG
dan DEG yang dapat berasal dari obat, makanan, suplemen kesehatan, obat tradisional.
5. Dalam Suplemen II Farmakope Indonesia VI telah ditetapkan batas paparan 30% TDI
(tolereable daily intake) untuk satu produk, yang masih dapat diterima dan memberikan
proteksi yang memadai.
6. Setiap bahan baik sintetik maupun bersumber dari alam mempunyai potensi risiko bagi
manusia apabila dosis berlebihan. Keamanan produk harus dapat dibuktikan pada evaluasi
premarket dan juga post market melalui farmakovigilans yang akan memberikan keamanan
secara real
EG & DEG
WEBINAR PRESENTATION
THANK YOU