Anda di halaman 1dari 4

Pekerjaan Dinding

Oleh Apa Lagi 10:47 PM Post a Comment

Pekerjaan Dinding
Pekerjaan dinding yang dimaksud adalah penyekat antar ruangan sehingga
dinding ini bukan elemen struktural, tetapi elemen arsitektural. Pekerjaan ini harus
dilakukan dengan orang yang sudah berpengalaman di bidangnya, karena dinding
adalah kulit paling luar dari sebuah bangunan yang menjadi perhatian bagi setiap
orang yang melihatnya.

Saat akan dilakukan pekerjaan dinding ada beberapa hal yang harus
diperhatikan :

1. Surveyor sudah mempunyai gambar kerja yang sudah di approve oleh


Manajemen Konstruksi.
2. Pelaksana sudah mendapatkan izin pekerjaan area yang akan dikerjakan
oleh Manajemen Konstruksi.
3. Lantai harus dalam keadaan bersih agar bisa dilakukan marking.
4. Marking area yang ada pekerjaan dinding.

5. Setelah dilakukan marking, lakukan pengecekan bersama dengan pengawas


lapangan apakah markingan sudah sesuai dengan gambar atau belum. ( pengecekan
dilakukan agar ada kontrol pekerjaan ).

Kita ambil contoh pekerjaan dinding menggunakan batu bata merah.

1. Batu bata yang akan digunakan sudah disetujui terlebih dahulu oleh
Manajemen Konstruksi.
2. Batu bata yang retak atau pecah tidak boleh digunakan kecuali untuk
melengkapi, seperti sudutan.
3. Sebelum dipasang batu bata harus direndam air hingga jenuh air.
mengapa harus diredam/ disiram terlebih dahulu ? karena bata merah
cenderung meresapa air hal ini akan membuat adukan atau mortar
kekurangan air saat proses pengerasan yang dapat mengakibatkan
dinding mudah retak.
4. Semen yang digunakan harus sudah di approve oleh Manajemen
Konstruksi dan penyimpanan semen harus baik.
5. Pasir yang digunakan untuk campuran adukan harus disetujui oleh tim
Manajemen Konstruksi, di mana toleransi kadar lumpur di dalam pasir
maksimal 5%. Bila kadar lumpur dalam pasir melebihi dari 5% dan
dipaksakan menjadi adukan maka mutu adukan akan menurun atau
mudah pecah/retak.
6. Air yang digunakan untuk campuran adukan/ pembuatan mortar harus
bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya
yang terlihat secara visual.
7. Kolom praktis dan ringbalk dipasang setiap luas dinding maksimum 6m2.
8. Jikan tinggi dinding sudah mencapai 60 cm maka harus di pasang stek
besi dari kolom praktis ke bata merah.

9. Buat adukan / mortar untuk area kedap air/ pasir pasang/ trasram 1 : 2 ( 1 semen : 2
pasir ) dan 1 : 4 untuk area dinding biasa / di atas trasram ( 1 semen : 4 pasir ).

Setelah lantai di marking pasang besi kolom praktis di area yang sudah
ditentukan, pasang

Benang ukur untuk melakukan kontrol tegak dan lurus pekerjaan dinding bata.
Tuang adukan pada area dinding yang akan dikerjakan, lalu pasang bata merah cek
pekerjaan apakah sudah tegak dan lurus dengan benang ukur, sebelum lapisan bata
berikutnya dipasang, tuang terlebih dahulu adukan pada kepalaan bata merah
sebelum nya di mana tebal maksimal 2 cm – 2,5 cm dan siarnya tidak boleh saling
bertemu / segaris, lakukan pengecekan tegak dan lurus pasangan bata. Setelah
tinggi bata mencapai 60 cm, pasang stek besi pada kolom praktis ke bata merah.
Jika tinggi bata sudah mencapai 150 cm lakukan pengecoran kolom praktis, jika
didalam gambar tidak digambarkan maka setiap luas 6m 2 harus dipasang kolom
praktis dan ringbalk. Lakukan pasangan bata sesuai tinggi yang ditentukan di
gambar. Setelah pemasangan bata sudah selesai, lakukan pengecekan bersama
dengan Manajemen Konstruksi apakah pekerjaan pemasangan bata sudah benar
atau belum. Jika pekerjaan sudah sesuai standar lakukan pekerjaan Plester.

BACA JUGA

 Pekerjaan Perkuatan Kolom Menggunakan SikaWrap


 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah
 Plambing Pada Bangunan Gedung Bagian 1

Plester Dinding
Plaster adalah campuran antara semen dan pasir di mana perbandingan
adukannya 1 : 4, plaster berfungsi untuk menutupi pasangan bata agar menjadi
lebih rapi. Setelah pekerjaan pemasangan bata selesai dikerjakan dan telah
dilakukan pengecekan oleh manajemen konstruksi maka dilakukan pekerjaan
plester. Pasir yang digunakan untuk melakukan plester dinding harus disaring
terlebih dahulu, di mana pasir tersebut maksimal kadar lumpurnya 5%. Lakukan
pengadukan pada semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 4, setelah adukan
tercampur merata buatlah kepalaan plesteran pada pasangan dinding di mana jarak
kepalaan plaster sekitar 1 meter , lebar kepalaan plester 5 cm dan tebal kepalaan
plester ± 2 cm kepalaan plaster dibuat dari ujung ke ujung agar ketebalannya sama.
Sebelum dimulai pekerjaan kepalaan plester dan plester pasangan bata harus
disiram terlebih dahulu, kepalaan plaster harus sudah kering setelah itu lanjutkan
pekerjaan plester. Setelah pekerjaan plester selesai Kontraktor akan mengajak
manajemen konstruksi untuk mengecek apakah pekerjaan sudah sesuai standar jika
belum area yang masih belum sesuai standar diperbaiki sampai pekerjaan tersebut
sudah dinyatakan baik oleh Manajemen Konstruksi, Plesteran harus tetap dirawat
dengan cara disiram.

Acian

Setelah dilakukan plesteran maka dilanjut dengan pekerjaan acian, di mana


pekerjaan dapat dilakukan jika pekerjaan plester sudah dinyatakan sesuai standar
oleh Manajemen Konstruksi. Sebelum dilakukan pengacian dinding yang sudah
diplester harus disiram terlebih dahulu dan lebih baik jika disiram menggunakan
air dicampur calbond, hal ini untuk menghindari retak rambut. Penggelaran dan
perataan acian harus dilakukan dengan jidar aluminium terlebih dahulu setelah itu
dilakukan pemolesan dengan rata pada area plesteran yang di aci. Setelah
pekerjaan acian selesai maka pekerjaan akan diperiksa oleh Manajemen Konstruksi
untuk mengkonfirmasi bahwa pekerjaan itu dapat dilakukan pekerjaan selanjutnya
atau pekerjaan tersebut harus diperbaiki.

Cat

Setelah area yang di aci selesai dilanjut dengan pekerjaan cat, tetapi agar
pekerjaan cat lebih baik lakukan pengecekan kembali dinding yang di aci apakah
hasilnya sudah baik atau belum. Jika dinding aci masih ada retak permukaan maka
dinding harus diplamir terlebih dahulu, dengan menggunakan plamir maka dinding
yang retak permukaan atau sedikit bergelombang dapat di ratakan, setelah area
dinding yang di cat rata maka dilanjutkan dengan pekerjaan cat sealer atau cat
dasar setelah dinding di aci di cat dasar maka dilakukan cat 1 dan 2 sampai warna
dinding yang di cat sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk teman – teman yang membaca tulisan pada blog saya, jika ada salah dalam
penulisan atau kesalahan dalam langkah pekerjaan mohon di maafkan dan tolong
bantu dikoreksi. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai