Anda di halaman 1dari 8

SEBUAH STUDI LITERATURE :

PENGARUH STUNTING TERHADAP PERKEMBANGAN

KOGNITIF MASA AWAL ANAK-ANAK

Dirta Wardatul Ula


Program studi psiklogi, Fakultas Kedokteran

Universitas Malikussaleh

dirta.210620018@mhs.unimal.ac.id

210620018

Abstrak

Peneltian ini bertjuan untuk untuk membahas dan meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh stunting
terhadap perkembangan kognitif khususnya pada masa awal anak-anak yang sering disebut sebagai
masa golden age. Penelitian ini menggunakan metode litareture review atau kajian pustaka.
Literature review ini dilakukan melalui penelusuran artikel publikasi pada google scholar, jurnal
sinta, dan elvisier mengenai stunting dan perkembangan kognitif dan diperoleh 16 jurnal terkait.
Berdasarkan analsis tersebut didapatkan hasil bahwa stunting berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif anak-anak, stunting juga dapat menurunkan presatsi belajar anak, stunting juga tidak
menolak kemungkinan akan terganggunya beberapa perilaku pada anak.
Kata Kunci: Stunting, Perkembangan Kognitif

Abstrack

This research aims to discuss and further research the effect of stunting on cognitive development,
especially in the early childhood period which is often referred to as the golden age. This study used
the literature review method or literature review. This literature review was conducted through
searching for published articles on Google Scholar, Sinta, and Elvisier journals on stunting and
cognitive development and obtained 16 related journals. Based on the analysis, it was found that
stunting affects the cognitive development of children, stunting can also reduce children's learning
presentation, stunting also does not reject the possibility of disruption of some behaviors in children.
Keywords: Stunting, Cognitive Development

PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk ciptaan yang adalah pola perubahan yang dimulai pada saat
paling berbeda dari makhluk yang lain. Berbicara konsepsi berlanjut sepanjang rentang kehidupan
tentang manusia maka tak lepas dari apa yang (Santrock dalam Desmita, 2016). Perkembangan
disebut sebagai perkembangan. Perkembangan manusia secara umum terbagi menjadi lima tahap
yaitu; prenatal, neonatal, anak-anak, remaja dan Nuzrina). Stunting merupakan gangguan
dewasa dimana setiap fase perkembagan tersebut pertumbuhan yang dapat mengindikasikan
terdapat beberapa aspek perkembangan. Aspek adanya gangguan pada organ-organ tubuh,
perkembangan yang paling umum dijumpai dimana salah satunorgan yang paling cepat
adalah aspek perkembangan fisik, kognitif dan mengalami kerusakan pada gangguan gizi adalah
sosioemosional. Perkembangan pada masa awal otak. Otak merupakan sistem syaraf yang sangat
anak-anak merupakan perkembangan yang menentukan respon anak terhadap segala
terjadi pada usia 2-6 tahun. rangsangan yang dia terima (Yadika, Berawi, &
Setiap aspek perkembangan tersebut Nasution, 2019). Generasi yang tumbuh optimal
kurang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor atau tidak mengalami stunting memiliki tingkat
eksternal dan internal, perkembangan fisik tidak kecerdasan yang yang lebih baik, dimana tingkat
hanya dipengaruhi oleh bagaiman gen kecerdasan sangat dipengaruhi oleh
membentuknya tapi juga dipengaruhi oleh perkembangan kognitif (Aryastami & Tarigan,
makanan yang dikonsumsi individu tersebut. 2017), dari pendapat yang dikemukakan
Aryastami dan Tarigan bisa dilihat bahwa
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh stunting sangat memberi pengaruh dan efek
pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) yang negatif terhadap perkembangan kognitif anak-
dapat mengakibatkan kekurangan gizi kronis anak. Menurut hasi penelitian yang dilakukan
terutama, sehingga anak terlalu pendek untuk oleh Yadika, Berawi, & Nasution pada tahun
usianya (Apriana, Abidin, & Liliandiriani, Faktor 2019 stunting di awal kehidupan seorang anak
yang berhubungan dengan kejadian stunting pada dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
balita di wilayah kerja puskesmas mamasa perkembangan kognitif yang diikuti dengan
kabupaten mamasa, 2021). Stunting adalah salah perkembangan motorik dan intelektual yang
satu masalah perkembangan yang paling banyak kurang optimal sehingga cenderung dapat
dialami balita pada saat ini. Secara global sekitar menimbulkan konsekuensi terhadap pendidikan,
162 juta aak balita mengalami kependekat atau pendapatan dan produktivitas pada masa dewasa.
stunting. Data menunjukkan bahwa 40% balita di Ia juga menjelaskan stunting dapat mengganggu
Afrika sub sahara mengalami stunting sedangkan proses pematangan neuron otak serta perubahan
di Asia Selatan tercatat sebesar 39% (Soeracmad, struktur dan fungsi otak. .
Ikhtiar, & S, 2019). Pada tahun 2017 terdapat
22,2% atau sekitar 150,8 juta anak di dunia Hal-hal demikian menarik perhatian
mengalami stunting (Apriana, Abidin, & peneliti untuk membahas dan meneliti lebih
Liliandiriani, Faktor yang berhubungan dengan lanjut mengenai pengaruh stunting terhadap
kejadian stunting pada balita di wilayah kerja perkembangan kognitif khususnya pada masa
puskesmas mamasa kabupaten mamasa, 2021). awal anak-anak yang sering disebut sebagai masa
Indonesia termasuk dalam 17 negara diantara golden age. Peneliti bertujuan untuk menggali
117 negara di dunia yang mempunyai masalah lebih dalam dan menyimpulkan suatu pendapat
gizi stunting (Jahari dalam Cahyani, 2019). guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi
Menurut World Health Organization (WHO) peneliti dan pembaca kelak.
diperkirakan terdapat 162 juta balita pendek.
Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada METODE
tahun 2013 didapatkan angka kejadian stunting
pada anak balita di Indonesia yaitu sebanyak Penelitian ini menggunakan metode
37,2%, provinsi Aceh dengen prevelensi balita literature review atau yang biasa disebut tinjauan
pendek sebanyak ≥ 40% (Apriana, Abidin, & pustaka. Literature review merupakan sebuah
Liliandiriani, Faktor yang berhubungan dengan aktivitas untuk meninjau dan mengkaji kembali
kejadian stunting pada balita di wilayah kerja berbagai literature yang telah dipublishkan oleh
puskesmas mamasa kabupaten mamasa, 2021). akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait
Fenomena stunting ini jelas banyak topik yang akan diteliti. Literature review ini
memberikan dampak buruk bagi perkembangan dilakukan melalui penelusuran artikel publikasi
penderita stunting tersebut. Fenomena kurang pada google scholar, jurnal sinta, dan elvisier
gizi berupa stunting bisa menghambat mengenai stunting dan perkembangan kognitif.
tercapainya kualitas SDM yang berkualitas, yaitu Melalui penelusuran tersebut peneliti
sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh mendapatkan 16 jurnal terkait.
serta produktif (Pahlevi dalam Sufaera, Yulia, &
Pada awal pencarian peneliti mencari HASIL DAN PEMBAHASAN
literarture dengan kriteria inklusi yaitu pengaruh
antara stunting dengan kognitif anak. Kemudian Hasil
menggunakan kriterian eksklusi dengan melihat
waktu publikasi dengan rentang waktu 2000- Stunting adalah kondisi yang
2022. Pada tahap selanjutnya dilakukan menggambarka kurangnya gizi atau gagal
penelitian dengan menghapus jurnal yang
mempunyai judul dan penulis yang sama, teks tumbuh pada balita yang ditandai dengan
yang tidak lengkap. Tahap terakhir penelitian postur tubuh pendek atau kerdil. Berikut
dengan merangkum isi jurnal tersebut secara
general untuk digunakan ketika dibutuhkan beberapa hasil penelitian yang menjadi acuan
dalam penelitian ini. Objek atau sasaran dalam dalam penelitian ini.
penelitian ini adalah anak-anak yang berusia 2-6
tahun.

Tabel. 1 Hasil Analisis Jurnal Terdahulu

No Nama Penulis Judul Metode Hasil


(Tahun) Penelitian

1. Diyah Arini, Gangguan Cross Berdasarkan hasil uji Spearman rho


Ayu Citra Perkembangan Sectional menunjukkan nilai p=0,044 dengan nilai
Maysari & Motorik dan R=0,168 dengan arah postif maka ada
Muh Zul Azhri Kognitif pada hubungan antara derajat stunting dengan
Rustam (2019) Anak Toodler perkembangan kognitif anak toddler di
yang wilayah pesisir Surabaya. Hal tersebut
mengalami menunjukkan bahwa semakin anak
stunting di mengalami derajat stunting paling buruk
Wilayah Pesisir atau paling rendah, maka anak dapat
Subaya menghasilkan perkembangan kognitif
suspect atau mengalami gangguan
keterlambatan kognitif.

2. Aprilia Systematic Systematic Stunting memiliki pengaruh negatif


Daracantika, Literature literature terhadap kemampuan kognitif pada anak,
Ainin & Besral Review : review seperti lebih rendahnya IQ dan kurangnya
(2021) Pengaruh hasil prestasi akademik. Stunting memiliki
Negatif implikasi biologis terhadap perkembangan
Stunting otak dan neurologis yang diterjemahkan
Terhadap kedalam penurunan nilai kognitif yang
Perkembangan berdampak pada kurangnya prestasi belajar
Kognitif Anak
3. Erwina Studi Literature Anak yang mengalami stunting pada umur
Sumartini Literature: review dibawah dua tahun memiliki risiko besar
(2020) Dampak memiliki kemampuan kognitif yang
Stunting rendah. Anak yang mengejar ketinggalan
Terhadap pertumbuhan di masa selanjutnya memiliki
Kemampuan peluang untuk meningkatkan skor kognitif
Kognitif Anak dibandingkan dengan anak yang tetap
terhambat.

4. Annisa Literature Literature Anak yang stunting memiliki peluang


Rahmidini Review: Review 11,98 kali lebih besar untuk mempunyai
(2020) Hubungan perkembangan motorik di bawah rata-rata.
Stunting Kategori mild stunting dengan
Dengan perkembangan kognitif suspect ada
Perkembangan keterlambatan pada anak toddler yaitu
Motorik Dan tidak mampu menyebutkan jenis warna,
Kognitif Anak membedakan ukuran objek, menyebutkan
jenis kelamin, memasangkan gambar yang
dikenal. Sedangkan kategori moderate
stunting dengan perkembangan kognitif
suspect atau mengalami keterlambatan
dapat mengakibatkan sel otak berkurang
15-20 pesen, sehingga kelak di kemudian
hari akan menjadi manusia dengan kualitas
otak sekitar 80-85 persen. Anak toddler
yang mengalami kategori severe stunting
dengan perkembangan kognitif suspect ada
keterlambatan ditandai dengan lambatnya
kematangan sel syaraf, lambatnya gerakan
motorik, kurangnya kecerdasan dan
lambatnya respon sosial.

5. Rindu Dwi Kaitan Antara Korelasi Berdasarkan uji korelasi diketahui bahwa
Malateki Status Gizi, Pearsen status gizi balita, lama mengikuti PAUD,
Solihin, Faisal Perkembangan praktik pengasuhan ibu dan usia balita
Anwar & Kognitif, dan berhubungan positif dengan tingkat
Dadang Perkembangan perkembangan motorik halus balita.
Motorik pada Semakin meningkat status gizi balita, lama
Sukandar Anak Usia mengikuti PAUD, praktik pengasuhan ibu
Prasekolah dan usia balita maka semakin meningkat
pula tingkat perkembangan kognitif balita,
begitupun sebaliknya.

6. Riska Pratiwi, Dampak Status Literature Stunting memiliki korelasi terhadap


Ria Setia Sari Gizi Pendek Review prestasi belajar/kemampuan akademik
& Febi (Stunting) anak, anak dengan status gizi pendek
Ratnasari Terhadap (stunting) cenderung memiliki pencapaian
(2021) Prestasi akademik yang rendah dibandingkan
Belajar:A dengan anak yang tidak stunting, dan
Literature beberapa studi menunjukan stunting
Review berdampak buruk terhadap pencapaian
akademik anak pada sejumlah mata
pelajaran, seperti matematika yang
membutuhkan kemampuan berhitung.

7. Wahyu Indah Perbandingan Analitik Adanya hubungan yang bermakna antara


Dewi Aurora skor iq observasional stunting dengan kecerdasan Intelektual

, Rico J. (intellectual pada anak. Hal ini terliht dari nilai p =

Sitorus question) pada 0.000, sedangkan nilai or yang


anak didapatkan adalah 4,57 (95% ci:2,1733-
& Rostika
Stunting dan 9,6873). Artinya adalah anak-anak yang
Flora (2020)
normal stunting berisiko 4,57 kali untuk
mendapatkan kecerdasan intelektual
ratarata ke bawah dibandingkan pada
anak yang tidak stunting

8. Maria Goreti Stunting Cross Hasil analisis menunjukkan hubungan


Pantaleon, berhubungan Sectional yang bermakna antara stuntingdan jenis
Hamam Hadi dengan kelamin dengan perkembangan motorik
& Indria perkembangan (p<0,05), namun asupan energi tidak
Laksmi motorik berhubungan dengan perkembangan
Gamayanti anak di Motorik (p>0,05).
(2015) Kecamatan
Sedayu, Bantul,
Yogyakarta

9. Intje Picauly Analisis Cross Setiap kenaikan status gizi TB/U anak

& Sarci determinan dan sectional sebesar 1 SD maka prestasi belajar anak

Magdalena pengaruh akan naik sebesar 0.444. Begitu pula

Toy (2013) stunting sebaliknya, setiap penurunan status gizi


terhadap TB/U anak sebesar 1 SD maka prestasi

prestasi belajar belajar anak akan turun sebesar 0.444.

anak sekolah di Setelah dilanjutkan dengan uji t

kupang dan diketahui bahwastunting berdampak

sumba timur, sangat signifikan terhadap prestasi belajar

ntt anak.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang kejadian stunting pada balita di wilayah kerja
telah dikemukakan oleh jurnal-jurnal sebelumnya puskesmas mamasa kabupaten mamasa, 2021).
dapat disimpulkan bahwa stunting sangat Stunting berpengaruh terhadap
berpengaruh positif terhadap perkembangan perkembangan kognitif anak, stunting pada balita
kognitif, perkembangan motorik dan prestasi dapat mengganggu proses pematangan neuron
belajar anak, semakin baik gizi anak maka akan otak serta perubahan struktur serta fungsi otak.
semakin baik pulak perkembangan kognitif anak Gizi yang kurang pada balita penderita stunting
tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dapat menghambat perkembangan pada fungsi-
yang dilakukan oleh Pantaleon, Hadi, & fungsi otak anak. Apabila kondisi stunting pada
Gamayanti pada 2015 yang mengemukakan balita ini tidak diperbaiki dengan segera, maka
terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif pada anak tersebut akan terus
stunting dengan perkembangan motorik, anak terhambat dan berdampak ketika anak tersebut
yang stunting memiliki peluang 11,98 kali lebih tumbuh dewasa. Sebaliknya, jika kondisi stunting
besar untuk mempunyai perkembangan motorik pada balita ini sempat diatasi maka
di bawah rata-rata. perkembangan otak anak akan beranjak membaik
Pembahasan pula. Dengan menurunnya fungsi-fungsi otak
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat stunting maka dapat menurunkan tingkat
pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) yang intelegensi (IQ) pada anak tersebut. Solihin,
dapat mengakibatkan kekurangan gizi kronis Anwar, & Sukandar pada tahun 2013 juga
terutama, sehingga anak terlalu pendek untuk mengemukakan bahwa status gizi berpengaruh
usianya (Apriana, Abidin, & Liliandiriani, Faktor terhadap perkembangan kognitif anak, dimana
yang berhubungan dengan kejadian stunting pada status gizi yang baik akan memberi pengaruh
balita di wilayah kerja puskesmas mamasa yang baik terhadap kognitif anak. Hasil
kabupaten mamasa, 2021). Stunting adalah salah penelitian yang dilakukan oleh Picauly & Toy
satu masalah perkembangan yang paling banyak pada tahun 2013 menyatakan bahwa setiap
dialami balita pada saat ini. Secara global sekitar kenaikan status gizi TB/U anak sebesar 1 SD
162 juta aak balita mengalami kependekat atau maka prestasi belajar anak akan naik sebesar
stunting. Data menunjukkan bahwa 40% balita di 0.444 hal ini mencerminkan bahwa semakin
Afrika sub sahara mengalami stunting sedangkan baik gizi anak maka akan semakin baik pula
di Asia Selatan tercatat sebesar 39% (Soeracmad, kognitif anak tersebut.
Ikhtiar, & S, 2019). Pada tahun 2017 terdapat Kognitif atau otak adalah pusat dari
22,2% atau sekitar 150,8 juta anak di dunia segala perilaku individu, hampir seluruh respon
mengalami stunting (Apriana, Abidin, & individu terhadap rangsangan ditentukan oleh
Liliandiriani, Faktor yang berhubungan dengan kognitif atau otak hal ini sesuai dengan teori
belajar sosial Julian Rotter. Dengan menurunnya
fungsi kognitif maka kemungkinan besar dapat mamasa. Journal Peqguruang:
mengganggu perilaku anak tersebut, hal ini Conference Series, 255-259.
tentunya akan menghambat anak dalam Arini, D., Maysari, A. C., & Rustam, M. A.
menjalani kehidupannya sehari-hari. Kognitif (2019). Gangguan perkembangan
atau otak yang tidak berfungsi dengan baik akan motorik dan kognitif pada anak toodler
menghambat terbentuknya perilaku yang baik, yang mengalami stunting di wilayah
dengan kognitif yang tidak baik juga bisa pesisir surabaya. Journal of Health
menghambat seseorang dalam belajar dari Science and Prevention, 122-128.
lingkungan sosialnya karena kognitif yang tidak
baik akan membuat individu sulit dalam Aryastami, N. K., & Tarigan, I. (2017). Kajian
memanggil kembali (re-call) memori yang Kebijakan dan penanggulangan masalah
pernah tersimpan dalam otaknya, sebagaimana gizi stunting di Indonesia. Buletin
yang kita ketahui memori juga sangat berperan Penelitian Kesehatan, 233-240.
dalam proses belajar seorang individu. Aurora, W. I., J., S. R., & Flora, R. (2020).
Oleh karena itu, kondisi stunting adalah Perbandingan skor IQ pada anak stunting
hal yang seharusnya sangat dihindari karena dan normal. Jmbi Medical Journal, 19-
banyak sekali memberi pengaruh buruk terhadap 25.
penderitanya. Stunting dapat dicegah dengan Cahyani, V. U. (2019). Analisi faktor pemberian
interverensi gizi spesifik. Interverensi gizi interverensi gizi spesifik pada anak usia
spesifik ini dimulai sejak hari pertama ibu hamil, 6-24 bulan dengan kejadian stunting
kelahiran bayi sampai anak berusia dua tahun, berbasis Transcultural Nursing. Skripsi,
periode ini merupakan periode 1000 hari pertama 1-195.
kehidupan manusia yaitu 270 hari selama Daracantika, A., Ainin, & Besral. (2021).
kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama pengaruh negatif stunting terhadap
bayi yang dilahirkan (Laksono dalam Chayani, perkembangan kognitif anak.
2019). Journal.fkm.ui.ac.id, 1-8.
Pantaleon, M. G., Hadi, H., & Gamayanti, I. L.
SIMPULAN DAN SARAN (2015). Stunting berhubungan dengan
perkembangan motorik anak Kecamatan
Berdasarkan pemaparan-pemaparan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Gizi
diatas dapat disimpulkan bahwa stunting dan Diedetik Indonesia, 10-21.
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif Pantaleon, M. G., Hadi, H., & Gamayanti, L.
anak-anak, stunting juga dapat menurunkan (2020). Stunting berhubungan dengan
presatsi belajar anak. Stunting juga tidak perkembangan motorik anak di
menolak kemungkinan akan terganggunya kecamatan sedayu, bantul, yogyakarata.
beberapa perilaku pada anak. Jambi Medical Journal, 19-25.
Saran peneliti kepada para orang tua agar Picauly, I., & Toy, S. M. (2013). Analisis
menjaga asupan gizi sejak masa kehamilan agar determinan dan pengaruh stunting
terhindarnya stunting dan akibat-akibat dari terhadap prestasi belajar anak sekolah di
stunting yang tidak di inginkan. Apabila anak kupang dan sumba timur,ntt. Jurnal Gizi
tersbebut sudah terlanjur mengalami stunting dan Pangan, 55-62.
maka para orang tua diharapkan untuk Pratiwi, R., Sari, R. S., & Ratnasari, F. (2021).
memulihkan kondisi tersebut sebelum anak Dampak status gizi pendek (stunting)
memasuki usia dua tahun. terhadap prestasi belajar. Jurnal Nursing
Update_Edisi Khusus, 10-23.
Rahmidini, A. (2020). Literature revie: hubungan
DAFTAR PUSTAKA stunting dengan perkembangan motorik
dan kognitif anak. Peran Tenaga
Apriana, Abidin, U. W., & Liliandiriani. (2021). Kesehatan dalam Menurunkan Kejadian
Faktor yang berhubungan dengan Stunting, pp. 90-104.
kejadian stunting pada balita di wilayah Soeracmad, Y., Ikhtiar, M., & S, A. B. (2019).
kerja puskesmas mamasa kabupaten Hubungan sanitasi lingkungan rumah
tangga dengan kejadian stunting pada
anak balita di puskesmas wonomulyo
kabupaten poleweli mandar. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 138-150.
Solihin, R. M., Anwar, F., & Sukandar, D.
(2013). Kaitan antara status gizi,
perkembangan kognitif, dan
perkembangan motorik pada anak usia
prasekolah. Penelitian Gizi dan
Makanan, 62-72.
Sufaera, E., Yulia, W., & Nuzrina, R. (n.d.).
Perbedaan asupan energi, protein, zinc
dan penyakit infeksi pada anak stunting
dan non stunting kelas 4 dan 5 di SDN
01 pejaten barat jakarta selatan.
Sumartini, E. (2020). Studi Literature: dampak
stunting terhadap kemampuan kognitif
anak. peran tenaga kesehatan dalam
menurunkan kejadian stunting, pp. 127-
134.
Yadika, A. D., Berawi, K. N., & Nasution, S. H.
(2019). Pengaruh stunting terhadap
perkembangan kognitif dan prestasi
belajar. Jurnal Mjority , 273-282.

Anda mungkin juga menyukai