Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2022

PENGARUH PERMAINAN FLASHCARD TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF


(PENGENALAN NAMA HEWAN) PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK
AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KLODRAN COLOMADU KABUPATEN
KARANGANYAR

Sintya Retna Mayasari¹), Noerma Shovie Rizqiea²), Saelan³)


1)
Mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasKusuma Husada Surakarta,
2)3)
Dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta.

sintyaretnam17@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan belajar kognitif mengenalkan nama hewan pada Anak Usia Dini (AUD)
berperan sangat penting dalam memaksimalkan potensi anak. Salah satu nya adalah potensi
kecerdasan alami anak. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan potensi kecerdasan alami
anak sejak dini agar perkembangan kognitif anak berkembang secara optimal (Ayi Teiri Nurtaini,
et al 2014). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Permainan Flashcard Terhada
Perkembangan Kognitif (Pengenalan Nama Hewan) Pada Anak Usia Prasekolah Di Tk Aisyiyah
Bustanul Athfal Klodran. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan
eksperimen semu (quasi experiment) dengan pre and post test without control group.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik cluster sampling yang
didapatkan 40 responden. Uji analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian
menunjukkan sebelum anak diberikan intervensi permainan flashcard dari 40 responden anak
paling banyak kategori kurang 23 anak (57.5%), dan sesudah anak diberikan intervensi permainan
flashcard dari 40 responden anak paling banyak kategori baik 18 anak (45.0%) dan kategorik baik
sekali 18 anak (45.0%). Berdasarkan hasil analisis dari uji wilcoxon didapatkan angka p-value
sebesar 0.000 (0,05) dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
permainan flashcard terhadap perkembangan kognitif (pengenalan nama hewan) pada anak usia
prasekolah di tk aisyiyah bustanul athfal klodran.

Kata Kunci : Permainan Flashcard, perkembangan kognitif, pengenalan nama hewan


Daftar Pustaka : 18 (2011-2020)

1
UNDERGRADUATE DEGREE IN NURSING STUDY PROGRAM
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
KUSUMA HUSADA UNIVERSITY OF SURAKARTA
2022

THE EFFECT OF FLASHCARD GAMES ON COGNITIVE


DEVELOPMENT (ANIMAL NAME RECOGNITION) IN PRESCHOOLERS
AT AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KINDERGARTEN KLODRAN
COLOMADU KARANGANYAR REGENCY

Sintya Retna Mayasari¹), Noerma Shovie Rizqiea²), Saelan³)


1)
Student of Undergraduate Degree in Nursing Study Program of Faculty of Health
Sciences of Kusuma Husada University of Surakarta,
2,3)
Lecturer of Undergraduate Degree in Nursing Study Program of Faculty of Health
Sciences of Kusuma Husada University of Surakarta,

sintyaretnam17@gmail.com

ABSTRACT
Cognitive learning activities that introduce animal names to Preschoolers (AUD) play a
very important role in maximizing children's potential. One of them is the potential of children's
natural intelligence. Therefore, it is important to develop the potential of children's natural
intelligence from an early age so that children's cognitive development develops optimally (Ayi
Teiri Nurtaini, et al 2014). The purpose of this study was to determine the effect of flashcard
games on cognitive development (animal name recognition) in preschoolers at Aisyiyah Bustanul
Athfal Kindergarten Klodran. The type of quantitative research used a quasi-experiment with pre
and post test without control group. In this study, sampling used cluster sampling technique
obtained 40 respondents. The data analysis test used the Wilcoxon test. The results showed that
before the children ware given a flashcard game intervention from 40 respondents, the results
showed that the most children were in the less category 23 children (57.5%), and after giving the
flashcard game intervention from 40 respondents, the most children were in the good category 18
children (45.0%) and very good category 18 children (45.0%). Based on the results of the analysis
of the Wilcoxon test, the p-value of 0.000 (0.05) can be concluded that H0 was rejected and Ha
was accepted, it means that there was an effect of flashcard games on cognitive development
(animal name recognition) in preschoolers at Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten Klodran.

Keywords : Flashcard games, cognitive development, animal name recognition


Bibliography : 18 (2011-2020)

2
PENDAHULUAN Rentang usia tiga sampai enam
tahun, terjadi kepekaan untuk peneguhan
Anak usia prasekolah menjadi salah satu sensoris, semakin memiliki kepekaan
tujuan peningkatan kesehatan karena indrawi, khususnya pada usia 4 tahun
mereka adalah generasi penerus bangsa. memiliki kepekaan menulis dan pada
Salah satu faktor kesehatan yang disukai usia 4 - 6 tahun memiliki kepekaan yang
anak prasekolah adalah tahap bagus untuk membaca dan mengingat.
perkembangan (Renteng, 2021). Anak prasekolah adalah anak yang
World Health Organization (WHO) masih dalam usia 3 - 6 tahun, mereka
menyebutkan bahwa secara global biasanya sudah mampu mengikuti
tercatat 52,9 juta anak-anak yang lebih program prasekolah atau Taman Kanak –
muda dari 5 tahun, 54% anak laki-laki Kanak. Dalam perkembangan anak
memiliki gangguan perkembangan pada prasekolah sudah ada tahapan-
tahun 2016. Sekitar 95% dari anak- anak tahapannya, anak sudah siap belajar
yang mengalami gangguan khususnya pada usia sekitar 4 - 6 tahun
perkembangan hidup di negara dengan memiliki kepekaan menulis dan
pendapatan rendah dan menengah. memiliki kepekaan yang bagus untuk
Penyimpangan perkembangan pada anak membaca. Perkembangan kognitif anak
usia di bawah 5 tahun di Indonesia yang masa prasekolah berbeda pada tahap
dilaporkan WHO pada tahun 2016 praoperasional (Khadijah, 2016).
adalah 7.512,6 per 100.000 populasi Pertumbuhan berkaitan dengan masalah
(7,51%) (WHO, 2018). Menurut Dinas perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
Kesehatan (2014) sebesar 85.779 atau dimensi tingkat sel, organ maupun
(62,02%) anak usia prasekolah individu, yang bisa diukur dengan
mengalami gangguan perkembangan. ukuran berat, ukuran Panjang,
Di Indonesia sebanyak 0,4 juta keseimbangan metabolik pertumbuhan
(16%) anak 3-6 tahun mengalami merupakan perubahan yang bersifat
gangguan perkembangan, baik kuantitatif (dapat diukur) perubahan
perkembangan motorik halus dan kasar, ukuran tubuh dan bagiannya seperti
gangguan pendengaran, kecerdasan peningkatan jumlah sel, 15 jaringan,
kurang dan keterlambatan bicara. struktur, dan sistem. Sebagai contoh
Sebanyak 779,019 jiwa anak Indonesia pertumbuhan fisik seseorang dengan
mengalami disabilitas intelektual (DI) bertambahnya tinggi badan, berat badan,
dimana terjadi hambatan kognitif, kepadatan tulang, dan struktur gigi dan
afektif, psikomotor maupun sosial. Di polanya dapat diprediksikan. Tahap
Jawa Tengah angka penyandang pertumbuhan yang paling cepat terjadi
retardasi mental di tahun 2016 mencapai pada usia prenatal, bayi dan usia remaja
9.664 jiwa, dimana jumlahnya terus (DeLaune, S. C., & Ladner, 2011).
meningkat dari tahun sebelumnya. Faktor – Faktor Yang
Gambaran aspek kognitif dapat Berhubungan Dengan Tumbuh
dihubungkan dengan status gizi Kembang Anak memiliki pola
masyarakat. Berdasarkan hasil pertumbuhan dan perkembangan normal
Riskesdas tahun 2013, prevalensi gizi yang merupakan hasil interaksi banyak
kurang pada balita yaitu sebesar 19,6% faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% dan perkembangan anak. Faktor-faktor
gizi kurang.12 Di Jawa Tengah terdapat tersebut antara lain faktor
982 kasus gizi buruk di tahun 2016 herediter,lingkungan masyarakat,
(RISKESDAS, 2018). nutrisi, imunisasi, urutan anak dalam

3
keluarga, status sosial ekonomi, pola berkomunikasi, pemikiran anak, serta
asuh (Nurkholidah, 2020). kemampuan motorik halus dan motorik
Perkembangan (development) kasar (Adriana, 2013).
adalah bertambahnya kemampuan (skill) Tujuan bermain pada anak usia
dalam struktur dan fungsi tubuh yang 3-5tahun menurut (Adriana, 2013) antara
lebih kompleks dalam pola yang teratur lain, Mengembangkan kemampuan
dan dapat diramalkan, sebagai hasil menyamakan dan membedakan,
proses pematangan, Faktor genetik mengembangkan kemampuan dalam
merupakan peran utama dalam proses berbahasa, mengembangkan pengertian
perkembangan. Lingkungan merupakan tentang berhitung, menambahdan
faktor yang sangat menentukan tercapai mengurangi, merangsang daya imajinasi
tidaknya potensi genetik. Faktor dengan berbagai cara bermain pura- pura
lingkungan terdiri dari 3 yaitu (sandiwara), membedakan benda-benda
lingkungan pra natal perinatal dan dengan perabaan, menumbuhkan
pascanatal (Soetjiningsih, et al. 2013). sportivitas. mengembangkan
Teori perkembangan kognitif kepercayaan diri, mengembangkan
Piaget adalah salah satu teori yang kreativitas, mengembangkan koordinasi
menjelaskan bagaimana anak motorik (melompat, memanjat, lari dan
beradaptasi dan menginterprestasikan lain-lain), mengembangkan kemampuan
dengan objek dan kejadian-kejadian dalam mengontrol emosi,motorik halus
sekitarnya. Bagaimana anak dan kasar ,mengembangkan sosialisasi
mempelajari ciri- ciri dan fungsi dari atau bergaul dengan anak dan orang lain,
objek-objek seperti mainan, perabot, dan memperkenalkan pengertian yang
makananserta objek-objek sosial seperti bersifat ilmu pengetahuan misalnya
diri, orangtua, dan teman. Bagaimana terapung dan
cara anak mengelompokkan objek-objek tenggelam,memperkenalkan suasana
untuk mengetahui persamaan-persamaan kompetisi misalnya gotong royong.
dan perbedaan-perbedaannya, untuk Permainan pengenalan hewan
memahami penyebab terjadinya merupakan kegiatan belajar yang
perubahan dalam objek-objek dan dirancang guru yang sangat
peristiwa-peristiwa dan untuk menyenangkan bagi anak. Dalam
membentuk perkiraan tentang objek- permainan pengenalan hewan ini, anak-
objek dan peristiwa tersebut (Slovin, anak perlu mengingat nama dan jenis
2011). Tahap-tahap, perkembangan hewan. Guru juga bertanggung jawab
Kognitif yaitu tahap Sensorimotor, tahap untuk dapat mengajar dan mengajar
pemikiran pra - operasional, tahap siswa dalam permainan pengenalan
operasi berfikirkongret, tahap operasi hewan (Ayi Teiri Nurtaini, et al. 2014).
berfikir formal (Mukhlisah, 2015). Pengenalan nama hewan kepada
Stimulasi adalah suatu kegiatan anak prasekolah ini sangat baik, anak
yang dilakukan untuk merangsang akan lebih mengenal berbagai jenis
kemampuan dasar anak agar anak dapat hewan yang ada disekitarnya, sehingga
tumbuh dan berkembang secara optimal. anak yang belum mampu berpikir
Stimulasi merupakan upaya orang tua abstrak tentu harus dibantu dengan
atau keluarga untuk mengajak anak gambar dan keadaan sekitar yang mirip
bermain dalam suasana penuh gembira bahkan serupa (Winangun, 2020).
dan kasih sayang. Aktivitas bermain ini Pengenalan nama hewan untuk anak
sangat penting untuk merangsang prasekolah memiliki peran yang sangat
keseluruhan sistem indra, kemampuan penting dalam mengem bangkan seluruh

4
potensi anak, salah satunya potensi flashcard mempunyai ciri-ciri sebagai
kecerdasan natural anak. Penting untuk berikut :
mengembangkan potensi kecerdasan 1) Flashcard berupa kartu bergambar
natural anak sejak dini agar kognitifnya yang efektif.
berkembang secara optimal. Pemahaman 2) Mempunyai dua sisi depan dan
anak terhadap konsep alam sekitar dan belakang.
tentang makhluk hidup ditempuh 3) Sisi depan berisi gambar atau tanda
melalui tiga tahap, yaitu pemahaman symbol (Janter, 2014).
konsep, masa transisi, dan tingkat Gambar-gambar yang terdapat
lambang. Pemahaman konsep alam dalam flashcard tersebut dapat menarik
sekitar merupakan dasar dan pondasi perhatian anak usia dini untuk
yang kuat bagi anak dalam mengungkapkan sesuatu tentang gambar
meningkatkan kecerdasan natural pada tersebut dan menjadikan mereka untuk
tahap selanjutnya yang lebih kompleks berimajinasi dan memiliki gambaran
(Aisyah, 2017). tentang flashcard yang dilihatnya yang
Pengenalan nama hewan harus sesuai dengan tahap dengan
ditentukan dengan jelas dan dipilih untuk praoperasional Piaget. Flashcard berupa
menunjang tercapainya tujuan, materi seri gambar binatang, Flash card
yang dikembangkan setelah analisis binatang merupakan sarana belajar bagi
lebih lanjut, yaitu meliputi: anak-anak untuk mengenal binatang baik
(Kusumawati & Mariono, 2016) binatang peliharaan, binatang liar,
1) Hewan yang hidupnya di darat: singa, maupun binatang yang dilindungi.
harimau. Tujuan dari metode ini adalah melatih
2) Hewan yang hidupnya di udara: kemampuan otak kanan untuk
burung hantu, elang, kakatua, merpati. mengingat dan berkonsentrasi terhadap
3) Hewan yang hidupnya di air: lumba- gambar dan kata- kata dalam flashcard,
lumba, ikan pari, cumi-cumi, bintang sehingga perbendaharaan kata dan
laut. kemampuan membaca anak bisa dilatih
Flashcard adalah media berbasis dan ditingkatkan sejak usia dini
visual dengan bentuk kartu kecil yang (Nurwidayati, 2015). Kelebihan
berisi gambar, teks, atau tanda simbol Flashcard
yang mengingatkan atau mengarahkan Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana
siswa kepada sesuatu yang berhubungan ((Janter, 2014), flashcard memiliki
dengan gambar (Arsyad, 2014). beberapa kelebihan, antara lain:
Flashcard adalah kartu belajar yang 1) Mudah dibawa-bawa.
efektif mempunyai dua sisi dengan salah 2) Praktis
satu sisi berisi gambar, teks, atau tanda 3) Gampang diingat, dan
simbol dan sisi lainnya berupa definisi, 4) Menyenangkan
keterangan gambar, jawaban, atau uraian Studi pendahuluan yang
yang membantu mengingatkan atau dilakukan peneliti di TK Aisyiyah
mengarahkan siswa kepada sesuatu yang Bustanul Athfal Klodran Colomadu pada
berhubungan dengan gambar yang ada bulan 21-23 November 2021 dengan
pada kartu. Flashcard biasanya melakukan wawancara kepada salah satu
berukuran 8 X 12 cm, 25 X 30 cm, atau Guru menyebutkan bahwa di kelas A
dapat disesuaikan dengan besar kecilnya terdapat 35 anak dan kelas B 22 anak.
kelas yang dihadapi. Flashcard Guru tersebut mengatakan bahwa untuk
merupakan media grafis yang praktis dan kelas A dan kelas B dalam kemampuan
aplikatif, maka dapat disimpulkan bahwa kognitif seperti mengenal nama hewan

5
masih belum maksimal. Dalam Alat yang digunakan pada
pengenalan nama hewan melalui media penelitian ini yaitu dengan
flashcard anak-anak masih perlu menggunakan lembar observasi
bimbingan dalam melakukan pengenalan perkembangan kognitif pengenalan
nama hewan, dan sebelumnya belum nama hewan, yang dibuat sendiri oleh
pernah dilakukan penelitian mengenai peneliti dengan 10 pertanyaan.
perkembangan kognitif anak Lembar observasi ini sudah dilakukan
(pengenalan nama hewan) melalui media uji pakar dengan dosen yang berwenang.
flashcard. Dalam studi pendahuluan Penilaian perkembangan kognitif dengan
peneliti juga melakukan observasi kategori perkembangan kognitif baik
terhadap siswa siswi di TK Aisyiyah sekali : 9-10, perkembangan kognitif
Bustanul Athfal Klodran Colomadu, baik 7-8, perkembangan kognitif cukup
hasil dari observasi menunjukkan bahwa 5-6, perkembangan kognitif kurang <5.
masih banyak siswa yang belum familiar Penelitian ini telah mendapatkan Ethical
dengan nama hewan ataupun dalam Clearence dari Universitas Kusuma
mengingat suatu gambar. Husada Surakarta dengan
Berdasarkan uraian diatas peneliti No.758/UKH.L.02/EC/VI2022.
tertarik untuk melakukan penelitian dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
judul “Pengaruh Permainan Flashcard
1. Analisis Univariat
Terhadap Perkembangan Kognitif
Tabel 1
Pengenalan Nama Hewan) Pada Anak Usia
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Prasekolah Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal
Dan Jenis Kelamin (n= 40)
Klodran Colomadu Kabupaten
Karakteristik Penilaian
Karanganyar” Penelitian ini bertujuan untuk
Std.
mengetahui pengaruh pemberian permainan Usia Anak Min Max Mean
Deviation
flashcard terhadap perkembangan kognitif 4 6 5 tahun 784
(pengenalan nama hewan) di TK Aisyiyah Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Bustanul AthfaL Klodran Colomadu Laki-laki 22 55%
Kabupaten Karanganyar. Tujuan penelitian Perempuan 18 45%
ini untuk mengetahui Pengaruh Permainan Total 40 100%
Flashcard Terhada Perkembangan Kognitif Berdsarkan hasil diketahui
penelitian
(Pengenalan Nama Hewan) Pada Anak Usia bahwa dari 40 responden yang diteliti
Prasekolah Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal menunjukkan rata-rata usia responden 5
Klodran. tahun Nilai minimum yaitu 4 tahun dan
nilai maximum 6 tahun. Karakteristik
METODOLOGI
Penelitian ini dilaksanakan di TK Bustanul responden berdasarkan jenis kelamin
Athfal Klodran Colomadu Kabupaten (n=40), paling banyak adalah laki-laki
Karanganyar, Waktu penelitian dilakukan sebanyak 22 orang (55%).
pada bulan juli 2022. Jenis penelitian Hasil penelitian ini sejalan
kuantitatif dengan menggunakan metode dengan penelitian (Hernawati, 2019)
pendekatan eksperimen semu (quasi yang menyatakan bahwa jumlah
experiment) dengan pre and post test responden yang terlibat dalam penelitian
without control group. Populasi dalam berada di rentang usia 5 – 6 tahun.
penelitian ini adalah 57 anak, penentuan Penelitian lain yang dilakukan oleh
sampel menggunakan rumus Slovin, (Izati, et al, 2020) menyatakan bahwa
sehingga jumlah sampel yang digunakan pada usia ini dapat dilakan intervensi
40 responden. Responden berusia 4 - 6 untuk mengembangkan aspek kognitif.
tahun. Usia 2 - 6 tahun merupakan usia yang
penting dalam masa perkembangan, dan

6
dalam masa-masa perkembangannya Dapat diketahui sebelum anak
harus sangat diperhatikan. Orang tua diberikan intervensi permainan
harus memperhatikan beberapa aspek flashcard dari 40 responden anak paling
perkembangan yang terjadi pada banyak kategori kurang 23 anak
anaknya. Pekembangan fisik, kognitif, (57.5%).
dan psikososial anak pada masa 2 - 6 Sejalan dengan penelitian yang
tahun ini tidak bisa dikesampingkan dilakukan oleh (Dewi, et al.2019) yang
pentingnya. Ketiga perkembangan itu menyatakan bahwa 91,7% anak tidak ada
sangat penting dalam perkembangan perkembangan kognitif. Masih terdapat
anak, yang akan menentukan dan beberapa responden yang perkembangan
membawa perilaku anak sampai ia kognitifnya kurang yang ditandai dengan
dewasa Dalam perkembangan anak usia responden belum mampu mengenali dan
4 – 6 tahun sudah ada tahapan – menyebutkan angka, warna, bentuk,
tahapannya, anak sudah siap belajar huruf dan bagian-bagian tubuh. Kondisi
khususnya pada usia sekitar 4 – 6 tahun tersebut disebabkan adanya gangguan
memiliki kepekaan menulis dan perkembangan fungsi otak yang
memiliki kepekaan yang bagus untuk mencakup kognitif, komunikasi verbal
membaca. Perkembangan kognitif anak (bahasa) dan non-verbal serta minat
masa prasekolah berbeda pada tahap anak. Sehingga perlu waktu yang lama
praoperasiona (Khadijah, 2016). untuk membentuk perkembangan
Menurut Piaget dalam (Patilima, 2015) kognitif anak tanpa adanya terapi yang
Perkembangan kognitif merupakan hasil efektif. Sedangkan terdapat satu
dari pengkombinasian berbagai responden yang perkembangan
pematangan dan pengaruh lingkungan kognitifnya baik dibandingkan
dengan terwujudnya perubahan responden lainnya, ini disebabkan
kualitatif. Kesimpulan yang bisa adanya faktor lain yang mempengaruhi
didapatkan dari uraian tersebut ialah perkembangan kognitifnya, salah
bahwasanya perkembangan kognitif satunya adalah faktor lingkungan
merupakan perkembangan pengetahuan, dimana ibu dari responden tersebut
keterampilan dan pola pikir anak dengan memiliki latar belakang sebagai guru
dipengaruhi oleh lingkungan tempat Taman Kanak - kanak (TK) sehingga
tinggalnya. Adapun teori tentang proses pendidikan dan pembelajaran
perkembangan kognitif yakni teori dapat dilakukan secara intensif
Piaget, Vygotsky dan Brunner. meskipun
Tabel 2 dirumah.
Perkembangan Kognitif (Pengenalan Selain itu, menurut
Nama Hewan) Pada anak sebelum (Notoatmodjo, 2012) menyatakan
Diberikan intervensi permainan flashcard bahwapengalaman merupakan sumber
(n= 40) pengetahuan atau cara untuk
Frekuensi Persentase memperolehkebenaran pengetahuan.
Kategorik
(f) (%)
Perkembangan Semakin banyak pengalaman seseorang
1 2.5 makasemakin baik pula
kognitif baik sekali
Perkembangan pengetahuannya. Jadi dengan adanya
0 0
kogntif baik pengalamanorang tua dalam mengasuh
Perkembangan 1 anak maka pengetahuannya tentang
40.0
kogntif cukup 6
Perkembangan 2 memberikan stimulus kognitif pada anak
57.5 juga semakin baik.
kognitif kurang 3
Total 40 100.0

7
Dari hasil analisis menyimpulkan menggambar hewan atau yang lainnya
perkembangan kognitif anak sangat (Mar’at, 2013).
dipengaruhi oleh informasi yang masuk Dari hasil analisis pneliti
ke anak, sehinggasangat baik menyimpulkan perkembangan kognitif
memberikan informasi yang baik seperti anak usia pra sekolah memiliki
pengenalan hewan terhadap anak agar perkembangan yang baik, pada tahap ini
anak lebih bergairah untuk belajar anak dapat memvisualisasikan imajinasi
Tabel 3 yang ada di pikirannya.
Analisis Perkembangan Kognitif 2. Analisis Bivariat
(Pengenalan Nama Hewan) Pada anak Tabel 4
setelah diberikan intervensi permainan Uji Wilcoxon
flashcard (n= 40) Mean Nilai p
(Minimum-
Persentase
Kategorik Frekuensi (f) Maksimum)
(%)
Perkembangan 4.35 (3-7)
Perkembangan 18 45.0
Kognitif sebelum
kognitif
Permainan (n=40)
baik sekali
Perkembangan 8.25 (6-10) 0,000
Perkembangan 18 45.0
Kognitif sesudah
kogntif
Permainan (n=40)
Baik
Perkembangan 4 10.0
kognitif cukup N Mean Sum of
Perkembangan 0 0 Rank Ranks
kognitif Post Negative 0a .00 .00
Kurang perkembang Ranks
Total 40 100.0 an- Pre Positive 40b 20.50 820.00
perkembang Ranks
Dapat diketahui sesudah anak diberikan
an Ties 0c
intervensi permainan flashcard dari 40
Total 40
responden anak paling banyakkategori
baik 18 anak (45.0%) dan kategorik baik a. postperkembangan < preperkembangan
sekali 18 anak (45.0%). Seperti yang b. postperkembangan > preperkembangan
dikatakan oleh Jovita dalam penelitian
c. postperkembangan = preperkembangan
Milana dimana
Dapat diketahui hasil uji statistic dengan
otak anak usia 5 tahun masih dalam taraf
Wilcoxon 0,000 (p<0,05) sehingga HO
perkembangan. Perkembangan otak
ditolak dan Ha diterima artinya ada
anak akan lebih optimal apabila
pengaruh permainan flashcard terhadap
dirangsang secara langsung
perkembangan kognitif (pengenalan
(Milana,2019). Perkembangan kognitif
nama hewan) pada anak usia prasekolah
merupakan salah satu aspek
di tk aisyiyah bustanul athfal klodran
perkembangan manusia yang berkaitan
colomadu. Dari hasil tersebut diketahui
dengan pengetahuan. Perkembangan
tidak ada responden yang mengalami
kognitif atau intelektual merupakan perkembangan kognitif menurun dan tetap,
perkembangan pikiran, yaitu bagian otak tetapi seluruhnya (40) responden
yang dipakai untuk mengetahui, mengalami perkembangan kognitif yang
mengenali, memahami, serta menalar meningkat.
suatu objek (Yuniarti, 2015). Salah satu Hal ini sejalan degan penelitian yang
tahapan perkembangannya yaitu tahap dilakukan oleh (Fajriani, et al. 2022)
simbolik. pada tahap ini anak dapat pada proses pembelajran meggunakan
menggambarkan suatu objek yang tak media flashcard untuk menstimulus
terlihat secara mental seperti perkembangan kognitif yang diterapkan

8
kepada anak usia 5 – 6 tahun dapat perkembangan kognitif anak
membantu mengembangkap aspek (pengenalan nama hewan).
perkembangan kognitif anak.
Media flashcard merupakan DAFTAR PUSTAKA
media pembelajaran yang Adriana, D. (2013). Tumbuh Kembang dan
memungkinkan anak usia dini mampu Terapi Bermain pada Anak. Salemba
untuk belajar membaca dengan Medika.
mengingat gambar dan bentuk. Menurut Aisyah. (2017). Permainan Warna
Berpengaruh terhadap Kreativitas
(Palupi, et al. 2013) bahwa teknik
Anak Usia Dini. Journal Obsesi
permainan flashcard dapat (Journal of Early Chilhood Education,
meningkatkan perkembangan otak kanan 2, 38–43.
anak. Flashcard berupa kartu gambar Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran.
yang memiliki dua sisi, sisi yang satu rajawali pers.
menampilkan gambar obyek dan sisi Ayi Teiri Nurtaini Dan Wirda, &
yang lain menampilkan symbol yang Peningkatan kecerdasan. (2014).
menerangkan obyek. Media flashcard PENINGKATAN KECERDASAN
sangat menarik untuk anak-anak, NATURAL ANAK MELALUI
karena anak dapat merespondan PERMAINAN PENGENALAN
belajarnya lebih aktif, dari bukti hasil HEWAN DI KELOMPOK A1 TK
METHODIST BANDA ACEH. 1 nomor
belajar anak-anak dapat berkembang
1.
dengan baik sekali. Anak anak mudah http://id.netlog.com
mengingat huruf, gambar, angka yang DeLaune, S. C., & Ladner, P. K. (2011).
ada dimedia flashcard. Dengan adanya Nursing Fundamentals: Standards &
media flashcard anak – anak dapat Practice.
belajar dengan hasil yang baik, Dewi, I. L., & Rampewali, A. (2019).
karena flashcard adalah kartu belajar Pengaruh Musik Klasik Terhadap
yang efektif untuk Pengumpulan Data Perkembangan Kognitif Anak Usia
Penarikan Kesimpulan / VerifikasI Prasekolah Di Taman Kanak-Kanak
mengingat dan menghafal tiga kali lebih (Tk) Persatuan Guru Republik
cepat. Indonesia (Pgri) Desa Simpursia
Dari hasil analisis menyimpulka Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.
Jurnal Ilmiah Mappadising, 1(1), 42-
media flashcard dapat membantu
48.
meningkatkan perkembangan kognitif Fajriani, D. A., Adjie, N., & Putri, S. U.
anak khususnya pada pengenalan hewan, (2022). Media Flashcard Untuk
karena anak dapat disuguhkan gambar Menstimulus Perkembangan Kognitif
beserta Anak Usia 5-6 Tahun. In Prosiding
keterangan yang akan memudahkan Seminar Nasional Pgpaud Upi
anak mengingat informasi yang Kampus Purwakarta (Vol. 1, No. 1, Pp.
disuguhkan dari media flashcard. 56-68).
Berdasarkan kesimpulan diatas Janter, M. N. (2014). Peningkatan
maka saran yang diajukan dalam Kemampuan Membaca Permulaan
penelitian ini adalah perlu adanya Menggunakan Media Flash Card
Pada Anak Kelompok B Di TK Satu
permainan flashcard untuk
Atap Jogoboyo, Purwodadi,
meningkatkan perkembangan kognitif Purworejo.
(pengenalan nama hewan) di usia anak Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif
pra sekolah. Bagi responden diharapkan Anak Usia Dini. perdana publishing.
hasil penelitian ini dapat meningkatkan Kusumawati, R., & Mariono, A. (2016).
Pengembangan Media Flashcard

9
Tema Binatang untuk Anak Kelompok
B di Taman Kanak-kanak Asemjajar-
Surabaya. Teknologi Pendidikan, 4(1),
24–32.
Mar’at, Samsunuwiyati. (2013)Psikologi
Perkembangan.Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya
Mukhlisah. (2015). Pengembangan
Kognitif Jean Piaget. Jurnal
Kependidikan Islamurnal
Kependidikan Islam, 2, 2.
Nurkholidah. (2020). Faktor – Faktor
Yang Berhubungan Dengan
Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3
tahun di Desa Kayu Laut Kecamatan
Panyabungan Selatan Kabupaten
Mandailing Natal. 5(2), 1–8.
https://jurnal.unar.ac.id/index.php/hea
lth/article/download/271/195/
Renteng, S. (2021). Stimulasi
Perkembangan pada Anak Usia
Prasekolah. Syntax Literate ; Jurnal
Ilmiah Indonesia,
6(3), 1442.
https://doi.org/10.36418/syntax-
literate.v6i3.2334
Slovin, R. E. (2011). Psikologi Pendidikan
Teori dan Praktik. PT. INDEKS.
Soetjiningsih dan Ranuh. (2013). Tumbuh
Kembang Anak (2nd ed.). EGC.
Susilana, R., & Riyana, C. (2017). Media
Pembelajaran (Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, Dan
Penilaian). Wacana Prima.
Winangun, I. M. A. (2020).
PENGENALAN LIFE SCIENCE
BAGI ANAK USIA DINI MELALUI
MEDIA FLASHCARD
BERKONTEN LOKAL. Widya
Kumara Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 1 Nomor 2(ISSN 2721-5075).

10

Anda mungkin juga menyukai