PANDUAN
ISI, JUMLAH DAN JENIS ASESMEN AWAL MEDIS DAN KEPERAWATAN
2019
Asesmen Pasien
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa atas segala karunia
dan anugrahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Isi,
Jumlah dan Jenis Asesmen Awal Medis dan Keperawatan Rumah Sakit Tk.IV
14.07.03 Dr. R Ismoyo ini dapat selesai disusun.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
rangka memberikan pelayanan kepada pasien Rumah Sakit Tk.IV14.07.03 Dr. R
Ismoyo.
Dalam panduan ini diuraikan tentang Panduan Isi, Jumlah dan Jenis Asesmen
Awal Medis dan Keperawatan di Rumah Sakit Tk.IV 14.07.03 Dr. R Ismoyo.
Tidak luput penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan Panduan Isi,
Jumlah dan Jenis Asesmen Awal Medis dan Keperawatan Rumah Sakit
Tk.IV14.07.03 Dr. R Ismoyo.
Kendari,
Dr. R. Ismoyo,
Asesmen Pasien
3
DAFTAR ISI
Sampul ......................................................................................................................1
Kata Pengantar .........................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan....................................................................................................4
A. Latar Belakang ...............................................................................................4
B. Tujuan ............................................................................................................4
Bab II Definisi ............................................................................................................6
A. Asesmen Pasien.............................................................................................7
B. Assesmen Awal dan Assesmen Ulang ...........................................................7
C. Jenis Asesmen ...............................................................................................8
D. Rekam Medis..................................................................................................9
E. DPJP ..............................................................................................................9
F. Keperawatan ..................................................................................................9
G. Dietisien..........................................................................................................9
Bab III Ruang Lingkup.............................................................................................10
A. Asesmen Pasien...........................................................................................10
Bab IV Tata Laksana...............................................................................................11
A. Asesmen Awal..............................................................................................11
B. Asesmen Ulang ............................................................................................12
C. Asesmen Gawat Darurat ..............................................................................13
D. Asesmen Rawat Jalan..................................................................................14
E. Asesmen Rawat Inap ...................................................................................15
F. Asesmen Keperawatan ................................................................................16
G. Asesmen Resiko Jatuh.................................................................................18
H. Asesmen Sosio-Ekonomi-Budaya ................................................................19
I. Skrinning dan Asesmen Nyeri ......................................................................19
J. Asesmen dan Penanganan Pasien dengan Kondisi Terminal ......................21
Bab V Penutup ........................................................................................................22
Daftar Pustaka ........................................................................................................23
Asesmen Pasien
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit Tk.IV14.07.03 Dr. R Ismoyo adalah badan pelaksanaan
Ditkesad yang bertugas menyelenggarakan fungsi perumahsakitan tertinggi di
jajaran TNI AD yang menjadi kebanggaan prajurit dan masyarakat. Untuk
menjadi kebanggan pelayanan yang diberikan harus melalui proses asesmen
pasien yang efektif yang akan menghasilkan keputusan mengenai kebutuhan
penanganan pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan.
Proses asesmen pasien merupakan suatu proses dinamis dan
berlangsung terus menerus diberbagai keadaan rawat inap dan rawat jalan
serta departemen dan klinik. Asesmen pasien melibatkan seluruh disiplin
kesehatan yang memiliki kompetensi dibidangnya, secara bersama-samasaling
berkoordinasi untuk mencapai pelayanan yang paripurna kepada pasien.
Untuk dapat mencerminkan pelayanan kesehatan yang professional dan
komprehensif maka perlu dibuat pedoman asesmen pasien sebagai proses
untuk menilai kebutuhan pasien selama dalam perawatan.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah
bagianintegral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dari pengertian di atas, rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan
haruslah memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.Dalam
rangka memberikan pelayanan yang bermutu tersebut maka dilakukan
akreditasi rumah sakit. Undang-Undang Kesehatan No. 44 Tahun 2009 pasal
40 ayat 1 menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan,
rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali.
Semua proses asesmen pasien tersebut dicatat dalam berkas rekam
medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No: 269/MENKES/PER/III/2008
Asesmen Pasien
5
yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen
antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter
gigi mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka
palayanan kesehatan.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya asesmen awal adalah :
1. Memahami pelayanan apa yang dicari pasien
2. Memilih jenis pelayanan yang terbaik bagi pasien.
3. Menetapkan diagnosis awal.
4. Memahami respon pasien terhadap pengobatan sebelumnya.
Asesmen Pasien
6
BAB II
DEFINISI
A. Asesmen pasien
Assesmen pasien adalah serangkaian proses yang berlangsung sejak dari fase
pre-rumah sakithingga manajemen pasien di rumah sakit, yaitu proses dimana
dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien baiksubyektif maupun
obyektif untuk membuat keputusan terkait :
1. Nama : diisi dengan nama lengkap pasien.
2. RM/Medical Record : diisi dengan nomer rekam medis pasien yang
diberikan dari rekam medis yang terdiri dari 6 (enam) digit angka secara
lengkap dan jelas.
3. Tulis tanggal lahir pasien meliputi tanggal, bulan dan tahun.
4. Kolom 1 (Tgl / jam) : diisi dengan tanggal dan jam pencatatan dilakukan
5. Kolom 2 (Profesi / bagian) : diisi dengan jenis profesi atau bagian petugas
yang melakukan pencatatan dalam formulir. Contoh : Dokter DPJP, Perawat,
Anastesi, Ahli Gisi, Fisioterapi, Farmasi.
6. Kolom 3 diisi anamnese pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
diagnosa, dan planning ( terapi atau instruksi ).
7. Dokter akan melakukan pencatatan setiap kali melakukan visite ke pasien
dengan format SOAP.
- S(Subyektif) : diisi dengan keluhan pasien saat ini.
- O(Obyektif) : diisi dengan hasil pengkajian ulang yang dilakukan
pada pasien saat visite.
- A(Assasment) : diisi dengan diagnose medis sesuai data
pengkajian yang telah dilakukan.
- P(Planning) : diisi dengan rencana dengan target yang terukur
yang akan dilakukan pada pasien.
8. Prosedur
a. Perawat akan melakukan pencatatan setiap kali terjadi kejadian khusus
yang perlu diinformasikan pada petugas kesehatan lain. Perawat juga
akan melakukan pencatatan perkembangan pasien setiap akhir shift
dengan format IAR.
Asesmen Pasien
7
Asesmen Pasien
8
a. Asesmen Awal Pasien Rawat Inapadalah tahap awal dari proses dimana
dokter, perawat, dietisien mengevaluasi data pasien dalam 24 jam pertama
sejak pasien masuk rawat inap atau bisa lebih cepat tergantung kondisi
pasien dan dicatat dalam rekam medis.
b. Asesmen Awal Pasien Rawat Jalanadalah tahap awal dari proses
dimana dokter mengevaluasi data pasien baru rawat jalan. pelaksanaan
pasien rawat jalan dengan penyakit akut/non kronis, assesmen awal
diperbaharui setelah 1 bulan. sedangkan pelaksanaan pasien rawat jalan
dengan penyakit kronis, asssesmen awal diperbaharui setelah 3 bulan.
c. Asesmen Ulang Pasienadalah tahap lanjut dari proses dimana dokter,
perawat, dietisien mengevaluasi ulang data pasien setiap terjadi
perubahan yang signifikan atas kondisi klinisnya.
C. Jenis Assesmen
Berdasarkan jenis asesmen di rumah sakit, maka asesmen terdiri dari :
a. Asesmen medis yaitu asesmen yang dilakukan oleh dokter dan/atau
dokter gigi yangkompeten.
b. Asesmen keperawatan yaitu asesmen yang dilakukan oleh perawat
(termasuk bidan)yang kompeten.
c. Asesmen yang lain, antara lain :
1) Asesmen gizi/asesmen nutrisional merupakan asesmen atau
pengkajian untukmengidentifikasi status nutrisi pasien.
2) Asesmen farmasi merupakan asesmen atau asuhan untuk
mengidentifikasikebutuhan farmasi (obat atau alkes).
3) Asesmen fisioterapi merupakan asesmen untuk menilai kebutuhan
atau status ungsional pasien. Asesmen fisioterapi dan neurologi berada
dalam satu ruangan dengan jam kunjungan poli yang berbeda.poli
fisioterapi asesmen rawat jalan di mulai pukul 08.00 s/d 13.00
sedangakan untuk poli neurologi rawat jalan di mulai pukul 14.00 s/d
17.00.
4) Asesmen nyeri merupakan asesmen atau pengkajian untuk
mengidentifikasi rasanyeri/sakit pasien.
5) Asesmen risikojatuh merupakan proses asesmen awal risiko pasien
jatuh danasesmen ulang terhadap pasien yang diindikasikan terjadi
perubahan kondisi ataupengobatan.
Asesmen Pasien
9
Asesmen Pasien
10
BAB III
RUANG LINGKUP
A. Asesmen Pasien
Asesmen pasien dilakukan oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang
berkompetenmemberikan pelayanan secara professional dan melibatkan ahli
lain bila diperlukan.Profesional Pemberi Asuhan (PPA) terdiri dari dokter,
perawat, bidan, ahli gizi, apoteker,dan fisioterapis.
Lingkup asesmen pasien meliputi pasien di rawat jalan, UGD dan Rawat
inap sertamelibatkan unit penunjang lain seseuai dengan kebutuhan pasien.
Dalam asesmen, pasien dan keluarga harus diikutsertakan dalam
seluruh proses, agar asuhan kepada pasian menjadi optimal. Pada saat
evaluasi, bila terjadi perubahan yang signifikan terhadap kondisi klinis pasien,
maka harus segera dilakukan asesmen ulang. Bagian akhir dari asesmen
adalah melakukan evaluasi, umumnya disebut monitoring yang menjelaskan
faktor-faktor yang akan menentukan pencapaian hasil-hasil nyata yang
diharapkan pasien.
BAB IV
Asesmen Pasien
11
TATA LAKSANA
A. Asesmen Awal
Seluruh pasien baik rawat inap maupun rawat jalan harus mendapat
asesmen awal sesuai standar profesi medik, keperawatan dan profesi lain yang
berlaku di RS TK. IV 14.07.03 Dr. R Ismoyo.
Asesmen awal minimal meliputi :
1. Rawat Jalan
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
i. Persetujuan tindakan bila diperlukan
2. Rawat Inap
a. Identitas pasien
b. Tanggal dan waktu
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
e. Diagnosis
f. Rencana penatalaksanaan
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Persetujuan tindakan bila diperlukan
i. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yangmemberikan pelayanan kesehatan
j. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu
3. GawatDarurat
Asesmen Pasien
12
a. Identitas pasien
b. Kondisi pasien saat tiba di sarana pelayanan kesehatan
c. Identitas pengantar pasien
d. Tanggal dan waktu
e. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat
penyakit
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
g. Diagnosis
h. Pengobatan dan/atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dantindak lanjut
j. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan
tertentu yangmemberikan pelayanan kesehatan
k. Sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan
dipindahkan ke saranapelayanan kesehatan lain
l. Pelayanan lain yang diberikan kepada pasien
B. Asesmen Ulang
Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas
dasar kondisi danpengobatan untuk menetapkan respon terhadap pengobatan
dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
Asesmen ulang dilakukan di rawat inap atau di ruang perawatan
intensif dalam bentuk catatan perkembangan terintegrasi dengan para pemberi
asuhan yang lain.
Cara penulisan data dengan format problem oriented dikenal dengan konsep
SOAP.
Konsep SOAP terdiri dari 4 bagian:
1. S = Subjective
Asesmen Pasien
13
Asesmen Pasien
14
Asesmen Pasien
15
Asesmen Pasien
16
masih tetap dantidak ada kegawatan lain sebelum pasien masuk ke ruang
rawat inap.
Asesmen medis rawat inap didokumentasikan di rekam medis
sesuai ketentuan/kebijakan rekam medis, dan minimal terdiri dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik (danpenunjang jika ada) yang relevan
untuk justifikasi diagnosis dan terapi
Asesmen spesialistik dilakukan seperti assesmen penyakit dalam
dan kasus anak tidak memiliki standar khusus, dilakukan sesuaikeluhan
pasien dan standar profesi.
2. Asesmen Ulang
a. Asesmen ulang oleh dokter yang menangani menjadi bagian integral
dari perawatanberkelanjutan pasien.
b. Dokter harus memberikan asesmen setiap hari, termasuk di akhir
pekan terutama untukpasien akut.
c. Asesmen ulang dilakukan untuk menentukan apakah obat-obatan dan
penatalaksanaanlainnya berhasil dan apakah pasien dapat
dipindahkan atau dipulangkan.
d. Dokter harus melakukan asesmen ulang apabila terdapat perubahan
signifikan dalam kondisipasien atau perubahan diagnosis pasien dan
harus ada revisi perencanaan kebutuhanperawatan pasien.
e. Hasil dari asesmen yang dilakukan akan didokumentasikan dalam
Catatan PerkembanganPasien Terintegrasi (CPPT).
F. Asesmen Keperawatan
Asesmen keperawatan dilakukan oleh perawat.
1. Asesmen Awal
a. Asesmen awal keperawatan pasien rawat inap didokumentasikan
dalam form asesmenawal keperawatan secara lengkap dan dilakukan
maksimal 24 jam sejak pasien masuk diruang rawat inap.
b. Asesmen keperawatan berdasarkan umur (neonatus, anak, dan
dewasa), kondisi,diagnosis dan perawatan akan meliputi sekurang-
kurangnya:
Asesmen Pasien
17
2. Asesmen Ulang
a. Asesmen ulang keperawatan pasien rawat inap dilakukan minimal
sekali dalam 1 hari,kecuali ada perubahan kondisi pasien dan/atau
diagnosis pasien dan untuk menentukanrespon pasien terhadap
intervensi. Asesmen ulang keperawatan didokumentasikan dalamform
catatan perawatan pasien terintegrasi (CPPT) dan catatan
implementasi.
b. Asesmen ulang keperawatan pasien intensif dan semi intensif
dilakukan secara kontinyu,dan didokumentasikan dalam chart minimal
setiap interval satu jam.
c. Asesmen ulang keperawatan akan mencerminkan minimal review data
spesifik pasien,perubahan yang berhubungan dengannya, dan respon
terhadap intervensi.
d. Asesmen ulang akan lebih sering dilengkapi sesuai dengan populasi
pasien dan/ataukebutuhan individu pasien.
Asesmen Pasien
18
Asesmen Pasien
19
I. Asesmen Sosio-Ekonomi-Budaya
Asesmen sosio, ekonomi dan budaya dilakukan oleh dokter, perawat
dan petugas administrasiRS
Asesmen sosio-ekonomi-budaya oleh dokter dilakukan dengan cara :
1. Melihat data agama, pendidikan, pekerjaan yang tertulis di lembar
Ringkasan Masuk.
2. Melakukan anamnesis langsung (Auto-anamnesis) maupun tidak langsung
(Alloanamnesis)untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
kemampuan dan kemauan pasien untukkelanjutan proses pengobatannya.
3. Asesmen oleh dokter bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai
latar belakangpasien secara holistik guna membuat rencana penanganan
pasien yang terbaik sesuai dengankeadaan sosio – ekonomi – budaya dari
pasien tersebut.
Asesmen sosio-ekonomi-budaya oleh perawat dilakukan dengan cara :
1. Melakukan pengkajian langsung dan mendokumentasikan dalam form
asesmen keperawatan.
2. Mengisi form kebutuhan edukasi pasien
3. Asesmen oleh petugas administrasi dilakukan dengan tujuan memenuhi
kelengkapanadministrasi dari pasien.
Asesmen Pasien
20
7. Assesmen ulang dilakukan pada pasien yang dirawat lebih dari beberapa
jam danmenunjukkan adanya rasa nyeri, sebagai berikut :
a. Lakukan assesmen nyeri yang komprehensif setiap kali
melakukankunjungan/visite ke pasien.
b. Dilakukan pada : pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam setelah
tatalaksananyeri, setiap empat jam (pada pasien yang sadar/bangun),
pasien yangmenjalani prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien,
dan sebelumpasien pulang dari rumah sakit.
c. Pada pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
asesmenulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat-obat
intravena.
d. Pada nyeri akut/kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1
jamsetelah pemberian obat nyeri.
e. Derajat nyeri yang meningkat hebat secara tiba-tiba, terutama bila
sampaimenimbulkan perubahan tanda vital, merupakan tanda adanya
diagnosismedis atau bedah yang baru (misalnya komplikasi pasca-
pembedahan,nyeri neuropatik).
8. SkalaNyeri
a. Numeric Rating Scale
1) Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9
tahun yang dapat menggunakan angka untuk melambangkan
intensitas nyeri yang dirasakannya
2) Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang
dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara 0 – 10
b. Wong Baker Faces Pain Scale
1) Indikasi : pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang tidak
dapat menggambarkanintensitas nyerinya dengan angka, gunakan
assesmen ini.
2) Instruksi : pasien diminta untuk menunjuk/memilih gambar mana
yang paling sesuaidengan yang ia rasakan.
3) Tanyakan juga mengenai deskripsi nyeri :
a) Lokasi nyeri
b) Kualitas dan atau pola penjalaran / penyebaran
c) Onset, durasi, dan faktor pemicu
Asesmen Pasien
21
Asesmen Pasien
22
BAB IV
PENUTUP
Asesmen Pasien
23
DAFTAR PUSTAKA
Asesmen Pasien
24
Asesmen Pasien