Nim : 21222011127
Matkul : Beton ll
harus disertifikasi dengan ketentuan ACI Concrete Field Testing Technician-Grade 1 ASTM C1077 atau
program yang setara : Setiap Insan Sipil Wajib Memiliki Kode Ini
Standar SNI
SNI di Indonesia selalu berubah dikarena maenyesuaikan kondisi gempa yang semakin memanas, sehingga
dilakukan kajian bangunan terhadap gempa agar teratasi dengan baik
Pasir buatan
1. M-Sand adalah pasir dari pecahan batu.
2. Abu Batu : untuk cor baik, tapi untuk plaster kasar,
3. Dari Stone Crusher
Pasar Alam
Pasir alam yang diambil ketika habis gunung meletus dan di buat beban tersebut mutunya jelek karena
kandungan lumpur.
1. Pasir Muntilan
2. Pasir Galunggung
3. Pasir Cepu
Faktor yang mempengaruhi mutu beton:
1. Kualitas material penyusun: PC, pasir,selit, air
2. Metode mix desain: DOE, ACI
3. Pengecoran dan pengakutan
4. Maintenance (curing ) -> merawat beton supaya tidak cepat kering jika di lapangan 7-10 hari. Curing jika
tidak dilakukan pada beton akan turun 20-40% karena penuapan yang cepat
5. Additives / admixtures
Type of coarse aggregates
1. Batu Pecah(split)
dipecah dengan dimensi 5/10, 1/2, 2/3, 3/4, batunya tajam keras bersih dengan berat jenis minimal 2,5
2. Koral Krikil, Grosok, Blondos
3. Batu Pecah Tangan
Keuntungan Precast Concrete:
1. Kualitas beton lebih baik
2. Durabilitas lebih tinggi
3. Di produksi di pabrik sehingga tidak tergantung cuaca
4. Dimensi akurat dan presisi
5. Waktu pelaksanaan lebih pendek
6. Produksi optimum karena limbah sedikit
7. Produk tipikal
Cara Menyimpan Semen Yang Baik:
1. Jangan ditempat yang lembab
2. Diberi alas kayu
3. Disimpan di gedung (terlindung cuaca)
4. Digunakan sesuai urutan yang paling lama.
Caping Slinder Beton:
1. Sulfur/belereng
2. Baja yang didalamnya ada karet
3. Teflon/plastik tapi keras
Semen OPC: menghasilkan gas Co2 yang beratnya sama dengan semen.
Menentukan kuat tekan beton dengan Hammer test dan core drill. Hasil core 8,5% dari rencana maka di
terima.
Benda Uji
Benda uji umtuk sample saat mix desain ukuranya:
1. Kudus : 150 x 150 x 150 cm
2. Silinder : 150 x 300 cm / 100 x 200cm
SCC (self compacking concrete)-> beton memadat sendiri.
Evaluasi Dan Penerimaan Beton
Beton harus diuji ketentuan 7,6(2) hingga 7,6(2). Teknis pengujian lapangan yang memenuhi kualifikasi harus
melakukan pengujian beton segar di lokasi konstruksi, menyiapkan contoh-contoh uji silinder yang
diperlukan dan mencatat suhu beton segar pada saat menyiapkan contoh uji untuk pengujian kuat tekan.
Teknis laboratorium yang disyaratkan.
Pengecoran :
Material
1. Semen tidak boleh menggumpal, gunakan semen yang baru
2. Kadar lumpur : Sand (<5%) + Slit (<1%)
3. Air : yang dapat untuk mandi (air laut dan air sungai yang keruh tidak boleh untuk campuran beton)
Cast Concrete
1. Tidak encer dan workabilitas baik -> Slump Test
2. Tinggi jauh max 1,00 m -> segregasi
3. Pengecoran dengan kepadatan max (gunskan vibrator)
4. Minimum curing : 7-10
Apa yang harus dilakukan ketika mutu beton yang dibutuhkan tidak terpenuhi?
Langkah-langkah:
1. Pengecoran dihentikan/ditunda.
2. Uji hammer test (non-destructive testing) (menurut PBI-1971)
3. Uji core drill (destructive testing) ( semua Codes menyatakan )
Syarat minimal, hasil : σ' ≥ 85% σ'σk
4. Loading test langsung pd struktur syarat, hasil : σ'ο 70% σ'σκ
Solusi :
. Alih fungsi struktur
. External strengthening
. Design disesuaikan & direduksi bebannya (elemen arsitektur direduksi)
5. Dibongkar & dihancurkan bangunan tsb
Mix Design Beton & Uji Lapangan
1. Mix design Beton
Pengetahuan dan dasar teoritis merancang proporsi campuran beton dengan kuat tekan beton yang
direncanakan.... fc' (Mpa)
2. Pengetesan mutu beton di lapangan :
Non destructive & destructive testing Menentukan kuat tekan beton dengan
Hammer test dan Core Drill
Rutin Kontrol Kualitas:
Beton
1) Desain campuran beton (uji material & komposisi beton)
2) Uji kemerosotan (kemampuan pengerjaan beton) : 10+2 cm
3) Benda uji: kubus / silinder
secara berkala:
Setiap 5 m³ → 1 sampel