Anda di halaman 1dari 36

HAND OUT GARDENING

MATERI PELATIHAN NCC GARDENING

1. Pengenalan Landscape Gardening


2. Jenis Pekerjaan
3. Klasifikasi Tanaman
4. Pengenalan Peralatan Gardening
5. Pengenalan Pupuk dan Pestisida
6. Pekerjaan Harian
7. Pekerjaan Periodik
8. Pekerjaan Insidentil
9. Target Setiap Pekerjaan
10. Pengetahuan Indoor Plant
1. Pengenalan Landscape Gardening

Landscape adalah Ilmu dan seni dalam mengatur, menata dan merawat bentang alam
dengan tujuan untuk menciptakan dan melestarikan keindahan dan kenyamanan lingkungan
tempat hidup manusia

Garden ( Taman ) adalah paduan elemen keras (hard scape) berupa material mati alami
maupun buatan (batu alam, bangku taman, pagar, jalan, dan lainnya) dengan elemen lunak
(soft scape) berupa material alami yang hidup seperti tanaman dan binatang

Pekerjaan Landscape Gardening secara keseluruhan adalah membuat dan merawat elemen
keras dan lunak di taman hingga tetap indah, nyaman dan aman bagi manusia

2. Jenis Pekerjaan Landscape Gardening

Jenis pekerjaan Lanscape Gardening sesuai frekwensinya adalah sebagai berikut :

Frekwensi Pemeliharaan
No Kegiatan Pemeliharaan
Harian Mingguan Bulanan

1. Penyapuan X

2. Penyiraman X

3. Pendangiran Tanah X

4. Penyiangan Gulma X

5. Pemotongan Rumput X

6. Pemangkasan Semak, Perdu, Tanaman Pagar X

7. Pengendalian Hama dan Penyakit X

8. Pembersihan Selokan X

Triwulan 3 Semester 6
Insidentil
bulanan bulanan
9. Pemotongan Ranting dan Dahan Pohon X

10. Pemupukan Tanaman Ground Cover dan Rumput X

11. Penanaman Tanaman Baru dan Penyulaman X

3. Klasifikasi Tanaman

Tanaman digolongkan berdasarkan ketinggiannya sebagai berikut :

POHON (4m-ke atas)

PERDU (1 – 4 m)

SEMAK (0,5 -1m)


GROUND COVER (2 – 50 cm)
POHON RUMPUT (0-2 cm)

Tanaman berbatang, berkayu keras dan bercabang sebagian besar.

Contoh : Angsana (Pterocarpus indicus)


Beringin (Ficus benyamina)
Flamboyan (Delonix regia)
Tanjung (Mimusops elengi)
PERDU
Tanaman berbatang, berkayu keras, dan bercabang banyak.
Contoh: Bogenvil (Bougainvillea buttiana)
Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis )
Nusa Indah (Mussaenda erythrophylla)
SEMAK
Tanaman berbatang, cabang utamanya berkayu dan pertumbuhannya melebar.
Contoh: Teh-tehan (Ehretia varigata)
Soka (Ixora javanica)
Melati (Jasminum sambac)
PENUTUP TANAH / GROUND COVER
Tanaman berbatang lunak, terdiri dari daun saja atau berbunga indah, umumnya menjalar dan
menutupi tanah
Contoh: Sutra Bombay (Portulaca grandiflora)
Dinding Ari (Hemigraphis colorata)
Kucai (Ophiopogon japonicus)
RUMPUT
Tanaman penutup tanah
Contoh: Rumput jepang (Zoysia japonica)
Rumput gajah mini (Axonopus compressos)
Rumput manila (Zoysia matrella)

4. Pengenalan Peralatan Landscape Gardening

No. Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat Proses

Penyapuan
Sapu lidi Mengarahkan dan
1 area luar
membersihkan
(Outdoor
sampah
sweeping)

Penyapuan
Dustpan kaleng Mengumpulkan area luar
2
sampah (Outdoor
sweeping)
Tempat mengumpulkan
Penyapuan
Tempat sampah sampah sebelum
3 area luar
dibuang ke tempat
(Outdoor
pembuangan
sweeping)
terakhir

Menyiram tanaman
4 Gembor / Embrat secara manual dengan Penyiraman
semprotan halus

Selang Mengalirkan air dari


5 Penyiraman
keran ke area

Alat penyiraman
Sprinkler otomatis yang bekerja
6 Penyiraman
karena adanya tekanan
air

Alat untuk
Kored (pacul kecil) menggemburkan
7 tanah dan penyiangan Penggem
gulma buran

Congkelan gulma Membantu mencabut Penyiangan


8
tanaman liar gulma

Pemangkasa
Gunting pangkas Memangkas semak n semak
9 dan
pemotongan
rumput

Gunting Stek Pemangkasa


10 Memotong ranting n semak

dan perdu
Mesin Potong Rumput Dorong Memotong rumput di Pemotong an
11 (mesin 4 tak) area luas dan datar Rumput

Mesin Potong Rumput Gendong Pemotong an


Memotong rumput
12 (mesin 2 tak) Rumput

Chain saw (Gergaji Mesin 2


tak)

13 Memangkas pohon Pemangkasa


besar n pohon

Gergaji Memangkas dahan Pemangkasa


14
pohon n pohon

Knapsack Sprayer
Pengenda
Alat penyemprot lian hama /
15 pestisida dan pupuk penyakit
cair dan
Pemupukan

Golok Memangkas dahan Pemangkasa


16
pohon n pohon

Garpu tanah

17 Mengolah tanah yang


Penanaman
padat
Gunting kait

Memangkas ranting
18 Pemangkasa
yang tinggi pada
n
tanaman

Arit

19 Pemangkasa
Memangkas pelepah
n

Sekop

20 Mengangkat dan
Penanaman
memindahkan tanah

5. Pengenalan Pupuk dan Pestisida

PUPUK

Pupuk Berdasarkan Asalnya


1. PUPUK ORGANIK : adalah pupuk yang berasal dari alam
A. Pupuk Kandang
Adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti sapi, kambing, ayam,
kuda dan domba.
B. Kompos
Adalah pupuk hasil fermentasi bahan organik seperti daun kering, kotoran,
hewan dan sampah organik
C. Humus
Adalah pupuk hasil pembusukan daun dan ranting
2. PUPUK ANORGANIK : adalah pupuk yang dibuat atau diproduksi oleh pabrik
Pupuk Berdasarkan Kandungan Unsurnya dibagi menjadi:
A. Pupuk makro
Pupuk yang mengandung unsur makro terdiri dari N (Nitrogen), P (Phosfor), K
(Kalium)
B. Pupuk mikro:
Pupuk yang selain mengandung unsur makro NPK juga mengandung unsur mikro
yaitu Mg (Magnesium), Cu (Tembaga), Zn (Seng), Fe (Ferum/ Besi), S (Sulfur), Ca
(Kalsium), Cl (Klor)

Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisiknya

1. PUPUK PADAT :

Urea (Nitrogen) TSP (Phosfor) KCl (Kalium)

2. PUPUK CAIR :

Green Organic

3. Zat Perangsang Tumbuh :

Zat perangsang Hormon penumbuh akar


pertumbuhan Atonik Rootone F
PESTISIDA

Kimia Pembunuh Hama

1. INSEKTISIDA

Fungsi : Untuk membunuh hama tanaman berupa serangga

2.
DECIS DURSBAN CURACRON AKOTHION
FUNGISIDA

Fungsi: Untuk membunuh jamur

DITHANE - 45

3. NEMATISIDA

Fungsi: Untuk membunuh siput dan cacing yang tidak berguna

4. HERBISIDA FURADAN - 3G

Fungsi : Untuk membasmi gulma

ROUND-UP
5. BAKTERISIDA

Fungsi : Untuk membunuh bakteri

AGREPT

KIMIA PEMBANTU

1. Zat Perekat

Fungsi : Cairan untuk merekatkan pupuk atau pestisida ke daun tanaman

AGRISTIC

6. Pekerjaan Harian

Pekerjaan harian adalah pekerjaan pemeliharaan taman yang selalu dilakukan di tempat yang
sama dengan frekwensi pengerjaan setiap hari.

Jenis kegiatan pemeliharaan taman yang dilakukan yaitu :


1. Penyapuan
2. Penyiraman

1. PENYAPUAN
1. SOP PENYAPUAN Secara MANUAL :

A. Tujuan : Membuat area taman bebas dari sampah dan kotoran lainnya
B. Alat : 1. Sapu Lidi
2. Dustpan Kaleng
3. Kantong Plastik Sampah
4. Tempat Sampah / Trolly Sampah
C. Kimia / Bahan : Tidak ada
D. APD : 1. Safety Boot
2. Masker kain
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa area yang akan kita kerjakan termasuk arah anginnya
F. Langkah Kerja : 1. Lakukan gerakan maju menyapu dengan mendayungkan sapu lidi ke
kiri atau ke kanan
2. Arah gerakan menyapu searah hembusan angin
3. Kumpulkan sampah hasil penyapuan ke satu tempat dan segera
angkat dengan menggunakan dustpan
4. Masukkan sampah ke kantong plastik sampah atau ke troli sampah
5. Lakukan semua langkah di atas hingga seluruh area bersih
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD
2. Selalu perhatikan orang lain di sekitar area penyapuan jangan
sampai mengganggu keamanan dan kenyamanan mereka
3. Selalu perhatikan kendaraan yang melintas di area pembersihan
4. Prioritaskan area pertama kali pengunjung datang (welcome area)
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpat di tempat yang
sudah ditentukan

2. PENYIRAMAN
2.1. SOP PENYIRAMAN secara Manual di lahan sempit
A. Tujuan : Memberikan air yang cukup bagi tanaman agar tanaman di taman tetap
hidup subur, dan tampak selalu segar
B. Alat : 1. Bucket
2. Gayung
3. Gembor Plastik
4. Cleaning Cloth
C. Kimia / Bahan : Air yang layak
D. APD : 1. Safety Boot
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita siram
F. Langkah Kerja : 1. Masukkan air ke dalam bucket atau gembor
2. Lakukan penyiraman sedikit demi sedikit ke arah tanah pada
pangkal tanaman dengan laju air yang tidak terlalu deras dengan
menggunakan gayung atau gembor
3. Lakukan langkah di atas hingga tanah telah menjadi lembab
4. Lakukan semua langkah di atas hingga seluruh area bersih
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Jika mendapati tanah masih cukup lembab maka harus
dipertimbangkan perlu tidaknya dilakukan penyiraman
3. Selalu jaga agar lantai di sekitar taman bebas dari ceceran atau
genangan air
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpat di tempat yang
sudah ditentukan

2.2. SOP PENYIRAMAN secara Manual dengan menggunakan Spray


Gun

A. Tujuan : Memberikan air yang cukup bagi tanaman agar tanaman di taman tetap
hidup subur, dan tampak selalu segar
B. Alat : 1. Selang air 5/8”
2. Spray Gun
3. Klem Selang
C. Kimia / Bahan : Air yang layak (tekanan dan debitnya)
D. APD : 1. Safety Boot
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita siram
F. Langkah Kerja : 1. Pasangkan selang air pada kran sumber air ikat dengan klem
2. Pasangkan spray gun pada ujung yang lain dan ikat dengan klem
3. Tarik selang ke tempat tanaman terjauh yang hendak disiram
4. Buka kran hingga bukaan penuh
5. Lakukan penyiraman sedikit demi sedikit ke arah tanaman dengan
mengatur bukaan dan pola spray dari spray gun
6. Lakukan langkah di atas hingga tanah telah menjadi lembab
7. Lakukan semua langkah di atas hingga seluruh area tersiram merata
8. Jika telah selesai, tutup kran, lepas klem dari kran, keluarkan air dari
dalam selang dan gulung kembali
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Jika mendapati tanah masih cukup lembab maka harus
dipertimbangkan perlu tidaknya dilakukan penyiraman
3. Selalu jaga agar lantai di sekitar taman bebas dari ceceran atau
genangan air
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

2.3. SOP PENYIRAMAN dengan menggunakan Sprinkler portable

A. Tujuan : Memberikan air yang cukup bagi tanaman agar tanaman di taman tetap
hidup subur, dan tampak selalu segar
B. Alat : 1. Selang air 5/8”
2. Sprinkler Taman
3. Klem Selang
C. Kimia / Bahan : Air yang layak (tekanan dan debitnya)
D. APD : 1. Safety Boot
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita siram
F. Langkah Kerja : 1. Pasangkan selang air pada kran sumber air ikat dengan klem
2. Pasangkan sprinkler pada ujung yang lain dan ikat dengan klem
3. Tarik selang ke tempat tanaman terjauh yang hendak disiram
4. Posisikan sprinkler di tengah daerah pola siram sprinkler
4. Buka kran hingga bukaan penuh
5. Biarkan penyiraman berlangsung ± 15 menit hingga area tersiram
sempurna
6.Tandai batas luar siraman dan posisikan sprinkler ke area
penyiraman berikutnya
7. Lakukan semua langkah di atas hingga seluruh area tersiram merata
8. Jika telah selesai, tutup kran, lepas klem dari kran, lepas sprinkler
dari selang, keluarkan air dari dalam selang dan gulung kembali
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Selalu jaga agar lantai di sekitar taman bebas dari ceceran atau
genangan air
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

7. Pekerjaan Periodik

Pekerjaan periodik adalah pekerjaan yang selalu dilakukan di tempat yang sama dengan
frekwensi seminggu, sebulan, 3 bulanan, atau 6 bulanan
Jenis kegiatan pemeliharaan taman yang dilakukan secara periodik yaitu :
1. Pendangiran Tanah
2. Penyiangan Gulma
3. Pemotongan Rumput
4. Pemangkasan Semak, Perdu, dan Tanaman Pagar
5. Pengendalian Hama dan penyakit
6. Pembersihan Selokan
7. Pemotongan Ranting / Dahan
8. Pemupukan

1. PENDANGIRAN TANAH
1.1. SOP PENDANGIRAN TANAH pada RUMPUT
A. Tujuan : Membuka pori-pori tanah agar penyerapan unsur hara, udara, dan air
dapat lebih baik sehingga rumput tumbuh dengan baik
B. Alat : 1. Garpu tanah
2. Plastik sampah
C. Kimia / Bahan : Pasir
D. APD : 1. Safety Boot
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita dangir
F. Langkah Kerja : 1. Lakukan penyiraman agar permukaan tanah tempat rumput tumbuh
menjadi lunak
2. Buat lubang dengan cara menusukkan garpu tanah secara tegak
lurus secara teratur ke permukaan tanah
3. Isi lubang di permukaan tanah rumput dengan pasir halus
4. Lakukan semua langkah di atas hingga seluruh area terdangir secara
Merata
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Penaburan pasir dapat dicampurkan dengan pupuk
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

1.2. SOP PENDANGIRAN TANAH pada PERDU dan SEMAK


A. Tujuan : Membuka pori-pori tanah agar penyerapan unsur hara, udara, dan air
dapat lebih baik sehingga perdu dan semak tumbuh dengan baik
B. Alat : 1. Garpu tanah kecil
2. Pacul Kecil / Koret
3. Kape
4. Metal Dustpan
5. Plastik sampah
C. Kimia / Bahan : Pupuk (bisa disertakan)
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita dangir jika tanah keras
lakukan penyiraman terlebih dahulu agar tanah melunak
4. Pendangiran tanah pada perdu dan semak ini sekaligus juga
melakukan pekerjaan penyiangan gulma dan pemupukan
F. Langkah Kerja : 1. Buat batasan pola pendangiran yang akan dilakukan dengan bentuk
melingkar jika tanaman berdiri tunggal atau berbentuk memanjang
jika tanaman ditanam berderet dengan jarak 10 – 20 cm dari pangkal
batang
2. Lakukan pendangiran dari batasan pola tadi dengan cara
mencongkel dan membalikkan tanahnya serta hancurkan bongkahan
tanah tersebut dengan menggunakan garpu tanah, pacul kecil, atau
kape
3. Atur tanah yang telah dibalik tersebut dengan mengurukkan lebih
tinggi pada sisi dekat dengan pangkal batang dan menurun pada
batasan pola pendangiran sehingga seakan terbentuk celah paritan
di pinggir pola pendangiran
4. Jika saat pendangiran ini bersamaan saat pemupukan maka sisipkan
pupuk di bawah urukan tanah hasil pembalikan
5. Angkat gulma yang ada pada area pendangiran dan masukkan ke
plastic sampah atau metal dustpan
6. Selesai proses pendangiran ini harus dilanjutkan dengan penyiraman.
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan pendangiran tidak merusak perakaran tanaman, maka
perhatikan kedalaman pendangiran tiap-tiap tanaman
3. Pastikan tidak ada gulma yang tersisa di area yang telah didangir
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

1.3. SOP PENDANGIRAN TANAH pada POHON

A. Tujuan : Membuka pori-pori tanah agar penyerapan unsur hara, udara, dan air
dapat lebih baik sehingga pohon dapat tumbuh dengan baik
B. Alat : 1. Pacul
2. Metal Dustpan
3. Plastik sampah
C. Kimia / Bahan : Pupuk (bisa disertakan)
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita dangir jika tanah keras
lakukan penyiraman terlebih dahulu agar tanah melunak
4. Pendangiran tanah pada pohon ini sekaligus juga melakukan
pekerjaan penyiangan gulma dan pemupukan
F. Langkah Kerja : 1. Buat batasan pola pendangiran yang akan dilakukan dengan bentuk
melingkar dengan jarak radius 30 – 75 cm dari pangkal batang
tergantung jenis pohonnya
2. Lakukan pendangiran dari batasan pola tadi dengan cara
mencangkul dan membalikkan tanahnya serta menghancurkan
bongkahan tanah tersebut dengan menggunakan pacul
3. Atur tanah yang telah dibalik tersebut dengan mengurukkan lebih
tinggi pada sisi dekat dengan pangkal batang dan menurun pada
batasan pola pendangiran sehingga seakan terbentuk celah paritan
di pinggir pola pendangiran
4. Jika saat pendangiran ini bersamaan saat pemupukan maka sisipkan
pupuk di bawah urukan tanah hasil pembalikan
5. Angkat gulma yang ada pada area pendangiran dan masukkan ke
plastic sampah atau metal dustpan
6. Selesai proses pendangiran ini harus dilanjutkan dengan penyiraman.
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan pendangiran tidak merusak perakaran tanaman, maka
perhatikan kedalaman pendangiran tiap-tiap pohon
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

2. PENYIANGAN GULMA
2.1. SOP PENYIANGAN GULMA dengan cara PENCABUTAN

A. Tujuan : Mengurangi kompetisi dalam penggunaan unsur hara, air, dan sinar
matahari antara tanaman utama dengan tanaman pengganggu (gulma)
sehingga tanaman utama dapat tubuh dengan baik
B. Alat : 1. Congkelan Gulma
2. Kape
3. Metal Dustpan
4. Plastik sampah
C. Kimia / Bahan : Tidak ada
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa kondisi tanah area yang akan kita kerjakan, jika tanah keras
lakukan penyiraman terlebih dahulu agar tanah melunak
F. Langkah Kerja : 1. Tusukkan congkelan gulma ke tanah tepat di bawah gulma yang
akan dicabut, ungkit congkelan gulma hingga gulma bersangkutan
terangkat dari tanah dan cabutlah hingga akar atau umbinya
terangkat
2. Kumpulkan hasil cabutan ke dustpan atau langsung masukkan ke
dalam kantong plastik sampah
3. Lakukan langkah di atas hingga seluruh area bebas dari gulma
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan penyiangan gulma tidak merusak perakaran tanaman
utamanya
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

2.2. SOP PENYIANGAN GULMA dengan cara Penyemprotan


HERBISIDA

A. Tujuan : Mengurangi kompetisi dalam penggunaan unsur hara, air, dan sinar
matahari antara tanaman utama dengan tanaman pengganggu (gulma)
sehingga tanaman utama dapat tubuh dengan baik
B. Alat : 1. Knapsack Sprayer
2. Bucket & Pengaduk
3. Gelas Ukur
C. Kimia / Bahan : Herbisida (RoundUp, Gramoxon)
D. APD : 1. Masker
2. Rubber Hand Glove
3. Goggles
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
F. Langkah Kerja : 1. Campurkan dalam bucket herbisida dengan air sesuai petunjuk di
kemasannya ( 5 ml/ 1 liter air untuk RoundUp dan Gramoxon)
2. Masukkan larutan ke dalam knapsack sprayer dan tutup tangki
hingga rapat
3. Gendong knapsack sprayer di punggung dan pegang tangkai nozzle
4. Pompa knapsack sprayer hingga larutan herbisida menyemprot
keluar nozzle, atur nozzle hingga mengeluarkan semprotan kasar
dan tutuplah kran nozzle
5. Mulailah melakukan penyemprotan dengan mengarahkan nozzle ke
gulma yang hendak dibasmi dan berjalan mengikuti arah angin
6. Lakukan langkah di atas dan pastikan seluruh gulma telah basah
oleh larutan herbisida
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan penyemprotan tidak mengarah ke manusia dan hewan
3. Pastikan larutan herbisida tidak mengenai tanaman lain selain gulma
Karena akan merusak tanaman tersebut terutama pada daunnya
4. Jangan mengatur keluaran nozzle berbentuk kabut karena akan
menguap dan tidak maksimal mengenai gulma yang akan dibasmi
5. Lakukan penyemprotan di saat pagi atau sore hari agar herbisida
tidak menguap dengan cepat, dan juga jangan saat menjelang hujan
6. Selesai penyemprotan, segera membersihkan diri dan ganti pakaian
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

3. PEMOTONGAN RUMPUT
3.1. SOP PEMOTONGAN RUMPUT dengan menggunakan MESIN
POTONG
RUMPUT GENDONG

A. Tujuan : Untuk menjaga agar rumput tetap rapih, bersih dan sehat
B. Alat : 1. Mesin potong rumput gendong
2. Sapu lidi
3. Dustpan kaleng
4. Plastik Sampah/ Troli Sampah

C. Kimia / Bahan : Bensin Campur 1 : 20 (Bensin dan Oli 2Tak)


D. APD : 1. Safety Boot
2. Safety glasses (Kacamata pengaman)
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa mesin terutama pisau, saluran bensin dan busi
4. Bersihkan lokasi pemotongan rumput dari sampah dan batu-batuan
F. Langkah Kerja : 1. Panaskan mesin dengan cara :
a. Lepas flexible cord dari unit mesin
b. Nyalakan mesin dengan menarik pegangan ’tali starter’
c. Biarkan mesin menyala 3 - 5 menit
d. Matikan mesin dengan menekan “tombol off”
e. Pasang kembali flexible cord ke unit mesin
2. Gendong mesin, pegang tangkai pisau menggunakan tangan kiri,
dan tangan kanan memegang “handle” yang terletak dekat tuas gas
dan tombol off
3. Angkat tangkai pisau menggunakan tangan kiri sementara tangan
kanan menarik pengait tali starter
4. Setelah mesin menyala, atur besaran gas hingga kecepatan putaran
pisau sesuai dengan yang diperlukan
5. Mulailah melakukan pemotongan rumput dengan berjalan maju ke
depan, sambil mengayunkan tangkai pisau ke kiri ke kanan dan atau
sebaliknya secara tumpang tindih
6. Setelah selesai kumpulkan rumput hasil pemotongan dengan
menggunakan sapu lidi dan dustpan, lalu masukkan dalam plastik
sampah untuk selanjutnya dibuang ke tempat sampah.
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan saluran bensin dan karburator tidak bocor
3. Pastikan baut pengunci pisau tidak kendor
4. Jaga jarak antara mata pisau dengan kaki
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih semua peralatan, keringkan dan simpan di tempat yang
sudah ditentukan

3.2. SOP PEMOTONGAN RUMPUT dengan menggunakan


MESIN POTONG RUMPUT DORONG

A. Tujuan : Untuk menjaga agar rumput tetap rapih, bersih dan


sehat
B. Alat : 1. Mesin potong rumput dorong
2. Sapu lidi
3. Dustpan kaleng
4. Plastik Sampah/ Troli Sampah
C. Kimia / Bahan : Bensin Murni
D. APD : 1. Safety Boot
2. Safety glasses (Kacamata pengaman)
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa mesin terutama mata pisau, saluran bensin dan busi
4. Periksa pengatur kedudukan ketinggian mata pisau
5. Bersihkan lokasi pemotongan rumput dari sampah dan batu-batuan
F. Langkah Kerja : 1. Panaskan mesin dengan cara :
a. Naikkan/ besarkan tuas gas pada posisi setengah
b. Nyalakan mesin dengan menarik pegangan ’tali starter’
c. Biarkan mesin menyala 5 - 10 menit
d. Matikan mesin dengan menurunkan tuas gas hingga 0ff
2. Dorong mesin ke area rumput yang akan dipotong
3. Yakinkan pisau berada pada kedudukan tertinggi
4. Nyalakan mesin
5. Turunkan ketinggian mata pisau dengan cara menurunkan tuas
pengatur ketinggian mata pisau sesuai tinggi rumput yang
diharapkan
6. Atur kecepatan mesin hingga kecepatan mata pisau yang diinginkan
7. Dorong mesin hingga sejauh yang diharapkan dan berputar 180° dan
berjalan maju mendorong untuk lintasan berikutnya
8. Lakukan pemotongan hingga seluruh area terpotong dengan baik
9. Setelah selesai kumpulkan rumput hasil pemotongan dengan
menggunakan sapu lidi dan dustpan, lalu masukkan dalam plastik
sampah untuk selanjutnya dibuang ke tempat sampah.
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan saluran bensin dan karburator tidak bocor
3. Pastikan baut pengunci pisau tidak kendor
4. Pisau harus bisa berputar pada poros baur
5. Jaga jarak antara mata pisau dengan kaki
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih mesin dan semua peralatan, keringkan dan simpan di
tempat yang sudah ditentukan
4. PEMANGKASAN
SOP Pemangkasan Semak, Perdu, dan Tanaman Pagar

A. Tujuan : Mengontrol pertumbuhan tanaman sesuai dengan yang diinginkan,


untuk menjaga keamanan dan kesehatan tanaman, juga agar
tanaman selalu tampak indah
B. Alat : 1. Gunting Pangkas
2. Gunting Stek
3. Sapu Lidi
4. Dustpan kaleng
5. Plastik Sampah
6. Troli Sampah
7. Papan Pola
8. Tali dan Tiang pelurus pemangkasan

C. Kimia / Bahan : Tidak ada


D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
F. Langkah Kerja :
Pemangkasan untuk kesehatan tanaman:
1. Periksa bagian tanaman (cabang- cabang) yang sakit/ kering dan
bagian yang harus dipangkas
2. Pangkas hanya bagian tanaman (cabang-cabang) yang sakit/
kering dan atau bagian yang tidak diinginkan saja, tujuannya
agar dari bekas pemangkasan yang sudah sembuh tersebut akan
tumbuh tunas yang baru.
3. Setelah selesai, sapu bekas pangkasan, masukan ke dalam plastik
sampah dan buang ke tempat sampah
Pemangkasan untuk keindahan tanaman:
1. Tancapkan tiang pelurus yang berfungsi sebagai penyanggah,
pada ujung bagian kiri dan kanan kelompok perdu/ semak yang
akan dipangkas lurus
2. Ikatkan tali pada tiang pelurus tersebut dengan ketinggian sesuai
yang diinginkan, tujuannya agar hasil pemangkasan rata, lurus dan
berbentuk persegi
3. Untuk bentuk toppings, setengah lingkaran, segitiga atau bentuk-
bentuk yang lain, letakkan papan pola (yang telah dibuat terlebih
dahulu) pada kelompok perdu/ semak tersebut, kemudian lakukan
pemangkasan sesuai dengan bentukan yang dikehendaki
4. Setelah selesai sapu bekas pangkasan hingga bersih
5. Kumpulkan dan masukkan ke dalam plastik sampah lalu buang ke
tempat sampah
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Yakinkan mata gunting tajam untuk mendapat hasil potongan yang
Baik

3. Frekuensi pemangkasan perdu dan semak dilakukan 2X sebulan


pada musim panas dan 4X sebulan pada musim hujan
4. Pemangkasan tanaman sakit dilakukan secara insidentil dan harus
cepat dilakukan untuk menghindari penularan
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan sebelum meninggalkan area
2. Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal
3. Cuci bersih mesin dan semua peralatan, keringkan dan simpan di
tempat yang sudah ditentukan
4. Oleskan minyak pelumas pada baut-baut gunting pangkas dan
gunting stek agar tidak berkarat.

5. PENGENDALIAN HAMA
SOP Pengendalian hama dan penyakit tanaman
A. Tujuan : Menghambat penyebaran hama atau penyakit
B. Alat : 1. Knapsack Sprayer
2. Sarung tangan karet
3. Masker
4. Gelas Ukur
5. Bucket & Pengaduk Gunting Pangkas

C. Kimia / Bahan : 1. Insektisida


2. Fungisida
3. Nematisida
4. Herbisida
5. Bakterisida

D. APD : 1. Safety Boot


2. Rubber Hand Glove
3. Respirator
4. Safety Goggles
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Perhatikan arah angin bertiup
F. Langkah Kerja : 1. Amati dan identifikasi penyakit atau hama yang menyerang tanaman
dengan melihat tanda- tanda kerusakan yang ditimbulkannya
2. Tentukan pestisida yang hendak dipakai
3. Larutkan pestisida dan air di dalam ember sesuai dengan dosis yang
telah ditentukan, aduk, lalu masukkan ke dalam tangki knapsack
sprayer
4. Semprotkan pestisida pada bagian yang terserang atau pada seluruh
bagian tanaman dan dari segala arah
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari.
3. Pastikan penyemprotan mengikuti/ sesuai arah angin, agar kabut air
yang keluar tidak mengenai tubuh kita
4. Untuk hama yang menyerang daun, semprotkan chemical dari arah
depan, belakang helai daun atau dari atas dan bawah daun

H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Bersihkan Knapsack Sprayer, dengan cara memasukan air bersih ke
dalam tangki, kocok, kemudian pompa dan keluarkan melalui nozzle
Lakukan hal ini berulang kali, sampai air yang keluar tidak berbuih
dan beraroma lagi
3. Segera membersihkan diri (mandi) selesai melakukan penyemprotan
4. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang atau tempat yang telah ditentukan
6. PEMBERSIHAN SELOKAN
SOP Pembersihan Selokan
A. Tujuan : Selokan bebas dari kotoran, sampah, pasir dan batuan agar air dapat
mengalir lancar
B. Alat : 1. Kape
2. Cangkul
3. Sekop
4. Dustpan Kaleng
5. Sapu Lidi
6. Karung plastik
C. Kimia / Bahan : Tidak ada
D. APD : 1. Safety Boot
2. Rubber Hand Glove
3. Respirator
4. Safety Goggles
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Perhatikan arah angin bertiup
F. Langkah Kerja : 1. Cabut tanaman, lumut, dan tanaman kecil lainnya yang tumbuh di
dinding selokan dengan menggunakan kape
2. Bila selokan kering, hasil kotoran langsung disapu dan dikumpul kan
dengan menggunakan dustpan kaleng
4. Bila selokan berair dan ada endapannya, gunakan sekop untuk

mengeruk dan mengangkatnya, bila endapan di dasar selokan cukup


keras dapat dihancurkan dan dikeruk dahulu dengan cangkul, hasil
pengangkatan langsung dikumpulkan dalam karung plastik
5. Masukkan karung plastik ke dalam gerobak sampah dan buang ke
tempat sampah
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Jaga jarak antara kaki dengan cangkul dan sekop
3. Hati-hati terhadap binatang yang berada di selokan seperti kepiting,
ular dll
4. Setelah melakukan pekerjaan, bersihkan diri dengan selalu mencuci
tangan atau mandi.
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang atau tempat yang telah ditentukan

7. PEMOTONGAN RANTING / DAHAN POHON


SOP Pemotongan Ranting / Dahan

A. Tujuan : Mengontrol pertumbuhan tanaman sesuai keinginan dan ketentuan


untuk keamanan dan kesehatan tanaman
B. Alat : 1. Gergaji
2. Chain saw
3. Golok
4. Tangga
5. Tali Tambang
6. Sapu Lidi
7. Dustpan
8. Troli Sampah
C. Kimia / Bahan : Tidak ada
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
3. Safety Body Harness
4. Safety rope
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Perhatikan arah angin bertiup
F. Langkah Kerja : 1. Pangkas dan kurangi terlebih dahulu ranting/ dahan kecil yang
tumbuh pada bagian bawah batang utama.
2. Kemudian pangkas dahan mulai dari dahan bagian atas
menuju dahan bagian bawah, untuk memudahkan proses
pemangkasan
3. Turunkan dahan besar yang telah dipangkas, menggunakan tali
tambang agar jatuhnya dahan dapat diarahkan
4. Pangkas bagian dahan dan ranting pohon yang menjuntai dan
mengganggu fasilitas atau pengguna di bawahnya
5. Kumpulkan hasil pemangkasan lalu buang ke tempat sampah
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Bila dahan yang akan dipangkas rendah gunakan tangga, bila
tinggi harus dipanjat
3. Pangkas terlebih dahulu cabang dan ranting- ranting kecil yang
tumbuh pada bagian bawah pohon
4. Dahan selalu dipotong rata secara vertikal untuk mempercepat
penyembuhan akibat pemotongan
5. Kriteria pemotongan: berdasar lingkungan
- Pejalan kaki 2,5 m dari permukaan tanah
- Pemukiman 3,5 m dari permukaan tanah
- Jalan mobil 4 - 4,5 m dari permukaan tanah

H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang atau tempat yang telah ditentukan
8. PEMUPUKAN
SOP Pemupukan

A. Tujuan : Menyediakan/ menambahkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman


untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman, secara
vegetatif dan generatif baik melalui akar ataupun daun
B. Alat : 1. Kape
2. Cangkul
3. Cangkul kecil
4. Dustpan Kaleng
5. Gembor / Embrat
6. Bucket
7. Knapsack Sprayer / Botol sprayer
C. Kimia / Bahan : Pupuk kandang, pupuk kimia
D. APD : 1. Safety Boot
2. Rubber Hand Glove
3. Masker
4. Safety goggles
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Perhatikan arah angin bertiup
F. Langkah Kerja
Cara pemupukan dibagi menjadi :
F.1. Pemupukan melalui akar
F.2. Pemupukan melalui daun
F.1. Pemupukan melalui akar (menggunakan pupuk akar)
Tata Cara 1 :
1. Untuk Tanaman Tunggal :
Buat lubang di sekitar perakaran mengelilingi tanaman. Sebagai ukuran, lubang
dibuat tepat di bawah tajuk paling luar.
Untuk Tanaman ditanam masal berjajar atau banyak berkelompok :
Buat paritan sepanjang deret tanam atau sekeliling tanaman
2. Taburkan butiran pupuk (sesuai dengan takaran yang dianjurkan) secara merata ke
dalam lubang atau paritan yang telah dibuat
3. Tutup lubang setelah pupuk ditabur dengan tanah bekas galian
4. Siram dengan air hingga tanah menjadi lembab
Tata Cara 2 :
1. Larutkan pupuk kimia dengan air dalam ember sesuai dosis, lalu aduk hingga larut
merata
2. Tuangkan dalam gembor atau knapsack sprayer
3. Siramkan atau semprotkan ke tanah / media tanam di sekitar perakaran tanaman
hingga tanah / media tanam menjadi lembab
F.2. Pemupukan melalui daun (menggunakan pupuk daun)
1. Larutkan pupuk dengan air dalam ember sesuai dosis, lalu aduk hinga larut merata
2. Masukkan ke dalam knapsack sprayer
3. Semprotkan dengan arah kebagian bawah daun

G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai


2. Jangan mencampur cairan kimia pada ruangan tertutup tanpa
sirkulasi udara
3. Lakukan penyemprotan ke arah bagian bawah daun karena
pada bagian bawah daun banyak terdapat stomata atau mulut daun
yang merupakan sarana bagi tanaman untuk menyerap unsur hara
selain melalui akar.

H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang atau tempat yang telah ditentukan

8. Pekerjaan Insidentil

PENANAMAN DAN PENYULAMAN TANAMAN


8.1. Penanaman
Tujuan:
Memberikan penghijauan pada halaman, ruang luar, taman dan jalur hijau agar lebih
indah, sejuk dan nyaman
Pekerjaan Penanaman meliputi :
1. Penanaman Rumput
2. Penanaman Semak/ Perdu
3. Penanaman Pohon
8.1.1. SOP Penanaman Rumput
A. Tujuan : Dapat menumbuhkan rumput yang sehat dan indah
B. Alat : 1. Cangkul
2. Kored
3. Plastik Sampah
4. Papan perata
C. Kimia / Bahan : 1. Pupuk kandang
2. Lempengan Bibit Rumput
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa area penanaman, pastikan bersih dari batuan, kayu atau
akar- akar pohon mati dan lain-lain.
4. Lempengan bibit rumput telah dipecah hingga setiap potongan bibit
mengandung satu tunas tumbuh
5. Pisahkan gulma dari potongan bibit rumput agar tidak tumbuh liar di
area penanaman nanti (masukkan gulma ke dalam plastik sampah)

F. Langkah Kerja : 1. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm, dan digemburkan


2. Campurkan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya kemudian
diaduk hingga rata
3. Ratakan permukaan tanah sesuai kontur yang diinginkan
4. Siram permukaan tanah dengan air menggunakan sprayer yang
kecil sehingga jatuhnya air berupa rintik kecil dan tidak merusak
permukaan yang telah kita bentuk. Lakukan hingga tanah sudah
cukup banyak menyerap air
5. Tancapkan potongan bibit rumput dengan posisi miring dengan jarak
5 X 5 cm dan jika ingin cepat padat pertumbuhannya jarak tanam
tersebut dapat dikurangi
6. Setelah seluruh permukaan tanam sudah ditanami, lakukan
penyiraman ringan sekali lagi
7. Tutupkan papan perata di permukaan rumput dan lakukan
penekanan untuk meyakinkan potongan bibit rumput benar
tertancap ke tanah dan untuk memastikan tanah telah rata benar
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Setelah permukaan penanaman telah diratakan jangan diinjak
dahulu agar permukaan tanam tidak rusak lagi
3. Yakinkan kontur tanah yang dibentuk mempunyai drainase air yang
baik sehingga tidak timbul genangan yang dapat membusukkan
rumput
4. Dalam masa penanaman yakinkan rumput tersiram 2 X sehari
dengan air yang cukup
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
8.1.2. SOP Penanaman Semak

A. Tujuan : Dapat menumbuhkan semak yang sehat dan indah


B. Alat : 1. Cangkul
2. Kored
3. Plastik Sampah
C. Kimia / Bahan : 1. Pupuk kandang
2. Furadan 3G
3. Bibit semak dalam polybag
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa area penanaman, bebaskan dari gulma.
4. Bersihkan gulma dari dalam polybag bibit semak (masukkan gulma
ke dalam plastik sampah)
F. Langkah Kerja : 1. Buat lubang tanam 10 X 10 X 10 cm untuk semak kecil, 20 X 20 X
20 cm semak sedang, dan 30 X 30 X 30cm untuk semak besar atau
perdu
2. Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang dan tambahkan
Furadan 3 G pada lubang tanam untuk memusnahkan cacing
yang
tidak berguna, semut atau rayap
3. Biarkan campuran tanah tersebut selama 3 hari berada di luar
lubang, hal ini untuk menurunkan kadar keasaman dalam lubang
dan mematikan penyakit yang ada di tanah
4. Setelah lubang siap, lakukan penanaman dengan cara melepaskan
polybag bibit tanaman terlebih dulu secara hati-hati untuk
kemudian
memasukkannya pada lubang
5. Masukkan secara perlahan campuran tanah ke dalam lubang hingga
lubang penuh
6. Lakukan penyiraman segera ke tanah penimbunan tadi hingga
tanah tersebut menjadi padat dan cukup basah dengan air
7. Jika diperlukan pasangkan ajir (kayu penahan agar tanaman tidak
goyah)
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan media tanam diolah dengan baik sehingga media tanam
bebas hama dan penyakit
3. Yakinkan drainase tersedia sehingga tidak timbul genangan saat
penyiraman dilakukan
4. Periksa dan pastikan bibit tanaman yang akan ditanam dalam
keadaan sehat dan bebas penyakit / hama
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang
8.1.3. SOP Penanaman Pohon

A. Tujuan : Dapat menumbuhkan pohon yang sehat dan indah


B. Alat : 1. Cangkul
2. Kored
3. Plastik Sampah
C. Kimia / Bahan : 1. Pupuk kandang
2. Furadan 3G
3. Bibit pohon dalam polybag
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa area penanaman, bebaskan dari gulma.
4. Bersihkan gulma dari dalam polybag bibit semak (masukkan gulma
ke dalam plastik sampah)
F. Langkah Kerja : 1. Buat lubang tanam minimal 60 X 60 X 60 cm atau tergantung
besar perakaran dan atau tinggi tanaman
2. Campurkan tanah galian dengan pupuk kandang 10 Kg dan
tambahkan Furadan 3 G pada lubang tanam untuk memusnahkan
cacing yang tidak berguna, semut atau rayap
3. Biarkan campuran tanah tersebut selama 3 hari berada di luar
lubang, hal ini untuk menurunkan kadar keasaman dalam lubang
dan mematikan penyakit yang ada di tanah
4. Setelah lubang siap, lakukan penanaman dengan cara melepaskan
polybag bibit tanaman terlebih dulu secara hati-hati untuk
kemudian
memasukkannya pada lubang
5. Masukkan secara perlahan campuran tanah ke dalam lubang hingga
lubang penuh
6. Lakukan penyiraman segera ke tanah penimbunan tadi hingga
tanah tersebut menjadi padat dan cukup basah dengan air
7. Jika diperlukan pasangkan ajir (kayu penahan agar tanaman tidak
goyah)
8. Untuk mengurangi penguapan, lakukan pengurangan daun tanaman
dengan cara memangkas 2/3 jumlah daun
9. Siram tanaman 2x sehari agar tanaman cepat pulih dari stresnya
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan media tanam diolah dengan baik sehingga media tanam
bebas hama dan penyakit
3. Yakinkan drainase tersedia sehingga tidak timbul genangan saat
penyiraman dilakukan
4. Periksa dan pastikan bibit tanaman yang akan ditanam dalam
keadaan sehat dan bebas penyakit / hama
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang

8.2. Penyulaman Tanaman

A. Tujuan : Mengganti tanaman yang rusak atau mati, sehingga tidak ada
tanaman yang kosong pada pola tanam
Pekerjaan penyulaman tanaman meliputi :
1. Penyulaman Tanaman Pohon
2. Penyulaman Semak / Perdu
3. Penyulaman Rumput
B. Alat : 1. Cangkul
2. Kored
3. Plastik Sampah

C. Kimia / Bahan : 1. Pupuk kandang


2. Furadan 3G
3. Bibit rumput, semak, dan pohon dalam polybag
D. APD : 1. Safety Boot
2. Cotton Hand Glove
E. Persiapan : 1. Periksa semua kelayakan alat
2. Kenakan APD
3. Periksa area penyulaman, bebaskan dari gulma.
F. Langkah Kerja : 1. Tata cara penyulaman tanaman baik pohon, perdu, semak, dan
rumput adalah sama dengan tata cara penanaman pohon, perdu,
semak dan rumput
2. Tanam tanaman pengganti di tempat tanaman yang diganti dan
jangan mengubah atau merusak pola yang sudah ada
G. Harus Diingat : 1. Selalu gunakan APD sebelum pekerjaan dimulai
2. Pastikan media tanam diolah dengan baik sehingga media tanam
bebas hama dan penyakit
3. Yakinkan penyiraman terlaksana minimal 2X sehari
4. Yakinkan drainase tersedia sehingga tidak timbul genangan saat
penyiraman dilakukan
5. Periksa dan pastikan bibit tanaman yang akan ditanam dalam
keadaan sehat dan bebas penyakit / hama
H. Selesai kerja : 1. Periksa hasil pekerjaan dan pastikan tidak ada peralatan yang
tertinggal
2. Cuci bersih peralatan lainnya, keringkan lalu simpan rapih di dalam
gudang

Anda mungkin juga menyukai