Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN

IDENTIFIKASI VEGETASI TERHADAP FAKTOR ABIOTIK

NAMA KELOMPOK:

1. M. WAHYU RIZQI ROMADLONI (20030)


2. ANJAR WINARKO (2003060161)
3. M. JA’FAR SODIQ (

DOSEN PENGAMPU:

Dyah Ayu Sri Hartanti, S.Si., M.Si

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

TAHUN PELAJARAN 2020-2021


1.1 Tinjauan Pustaka
Identifikasi vegetasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mencatat data dan
informasi dari ragam tanaman / tumbuhan yang menempati suatu ekosistem di lapangan.
Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi
merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem.
Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.
Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan komposisi spesies dan bentuk
struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan satuan yang
diamati adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit (Rohman, 2001). Analisis
vegetasi adalah cara mempelajari susunan komposisi spesies dan bentuk struktur vegetasi
atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan
analisa vegetasi erat kaitannya dengan contoh, artinya kita cukup menempatkan beberapa
petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam contoh ini ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa
vegetasi yang digunakan (Irwanto, 2010).
Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba.
Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu
komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu
komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak
belukar dan lain-lain (Syafei, 1990). Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah
dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi
yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan
hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan signifikan karena
pengaruh anthropogenik (Setiadi, 1984).

1.2 Rumusan Masalah


a. Vegetasi apa sajakah yang terdapat pada lokasi pengamatan?
b. Berapa jeniskah vegetasi yang dapat ditemukan dari lokasi pengamatan?
c. Berapakah jumlah dari masing- masing vegetasi yang sejenis dari lokasi pengamatan?
d. Apakah vegetasi pada lokasi pengamatan berpengaruh terhadap jenis biota pada lokasi
pengamatan?
e. Apakah vegetasi pada lokasi pengamatan berpengaruh terhadap kesuburan tanah pada
lokasi pengamatan?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui vegetasi apa saja yang terdapat pada lokasi pengamatan.
b. Untuk mengetahui beberapa jenis vegetasi yang dapat ditemukan dari lokasi pengamatan
c. Untuk mengetahui jumlah dari masing- masing vegetasi yang sejenis dari lokasi
pengamatan.
d. Untuk mengetahui vegetasi pada lokasi pengamatan berpengaruh terhadap jenis biota
pada lokasi pengamatan
e. Untuk mengetahui vegetasi pada lokasi pengamatan berpengaruh terhadap kesuburan
tanah pada lokasi pengamatan?

1.4 Metode Kerja (Secara rinci dengan penjelasan yang sudah ibu jelaskan di dalam kelas)
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi vegetasi ini adalah:
a. Alat
 Alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan
 Tali rafia berfungsi untuk membuat kotak pengamatan dan digunakan untuk membagi
kotak pengamatan menjadi beberapa petak
 Kamera untuk dokumentasi
b. Bahan
 Vegetasi yang ditemukan digunakan sebagai bahan identifikasi vegetasi
c. Metode kerja di lapang
Langkah 1
 Pengamatan suhu di lokasi
 Membuat kotak pengamatan menggunakan tali rafia berukuran 5m x 5m
 Megidentifikasi semua vegetasi di area kotak pengamatan
Langkah 2
 Membagi kotak pengamatan tersebut menjadi beberapa petak menggunakan tali
rafia seperti berikut ini
5m

5m

 Menggali  10 cm dibawah tanah pada setiap petak untuk mencari dan


menemukan fauna / hewan yang ada di dalam tanah.

1.5 Hasil Praktikum


Tabel identifikasi dan gambar tanaman

No Dokumentasi
Nama Vegetasi Jumlah Nama Ilmiah
.

Tabel identifikasi biota tanah / hewan yang ada di tiap petak

Nomer petak
1 2 3 4
1 Cacing tanah, Cacing tanah;
- Cacing tanah
semut hitam rayap kayu
Nomer

2 Cacing tanah Cacing tanah Cacing tanah -


petak

3 - Cacing tanah Cacing tanah -


4 Cacing tanah,
Cacing tanah - Cacing tanah
semut hitam

Nama umum Spesies dokumentasi


Cacing tanah Lumbricus terrestris Iki fotoe dilebokno
Semut hitam Lasius Fuliginosus
Rayap Glyptotermes spp.

1.6 Pembahasan
1.6.1. Identifikasi Vegetasi dan Faktor Abiotik
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan terdapat beberapa spesies
(iki spesies e opo ae nama hewane disebutno nag kene terus maneh leg isog dibahas
perpetak kok spesies e bedo opo o kira2 faktor e opo ae, kudu dijelasno nag
pembahasan) yaitu :
Komposisi jenis dan keanekaragaman tumbuhan dalam lokasi pengamatan tergantung
oleh beberapa faktor lingkungan, seperti kelembaban, nutrisi, cahaya matahari,
topografi, batuan induk, dan karakteristik tanah,
1.6.2. Faktor Abiotik dan Faktor Biotik Tanah (seng nag kene iki isine faktor opo ae seng
nyebabno hewan2 iku onog misale abioti dilihat teko kelembapan ta kurangnya
cahaya matahari ta opo dijelasno nag kene)
Faktor abiotik dan biotik pada tanah mempengaruhi ekologi tanah . Dari hasil
praktikum kami, ditemukan bahwa suhu udara yang ada dilokasi pengamatan yakni
32,2 C . Sedangkan biota tanah ditemukan rayap kayu, semut hitam dan cacing
tanah.

1.7 Kesimpulan
Dari hasil praktikum lapang dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai tumbuhan dan
hewan yang didapatkan pada lokasi pengamatan. Faktor abiotik yang mempengaruhi
keanekaragaman mahluk hidup adalah suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas
matahari. Hal ini secara langsung berkaitan dengan aspek tanah, dimana suhu tanah yang
ideal dapat menunjang kehidupan biota dalam tanah. Biota tanah yang berlimpah dapat
membantu proses dekomposisi untuk menghasilkan bahan organik tanah.

Anda mungkin juga menyukai