Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU EKOLOGI HEWAN LINGKUNGAN DAN TANAH

Oleh :

Anggota Kelompok : 5

1. Yonis Kogoya (2020011044088)


2. Friski Wiwit Irdyana (20200110440..)
3. Rachmawati (20200110440..)

Dosen Pengampu : Edoward Krisson Raunsay, S.Pd.,M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
BAB I
PENDAHALUAN
Latar Belakang

Keanekaragaman hayati tanah memegang peranan penting dalam memelihara keutuhan dan
fungsi suatu ekosistem. Ada tiga alasan utama untuk melindungi keanekaragaman hayati tanah, yaitu: (a)
secara ekologi; dekomposisi dan pembentukan tanah merupakan proses kunci di alam yang dilakukan
oleh organisme tanah dan berperan sebagai „pelayan ekologi‟ bagi eksistensi,suatu,ekosistem,
(b)secara,aplikatif;
berbagai jenis organisme tanah telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang misalnya pertanian,kedokteran
dan sebagainya, dan (c) secara etika; semua bentuk kehidupan , termasuk biota tanah memiliki nilai
keunikan yang tidak dapat digantikan (Hagvar, 1998).Menurut Brussard (1998) tiga kelompok fungsional
organisme tanah, yaitu: biota akar, dekomposer dan „ecosystem Nengineer’ 

. Wallwork (1970) mengelompokkan fauna tanah berdasarkan: ukuran tubuh (makrofauna, mesofauna dan
mikrofauna), status keberadaannya di tanah (sementara/ transien, temporer, periodik dan
permanen),preferensi habitat (hidrofil, xerofil) dan aktivitas makannya (karnivora, saprofagus,fungifagus
dan sebagainya). Sedangkan Sugiyarto (2000) membedakan makrofauna tanah berdasarkan tempat
aktivitasnya yang dominan, yaitu makrofauna tanah yang aktif dipermukaan tanah dan di dalam
tanah.Oleh karena itu praktikum ini penting dilakukan oleh mahasiswa biologi untuk mengetahui struktur
komunitas fauna aktif di permukaan tanah dan fungsi ekolois masing-masing kelompok taksa hewan
tanah.

B.Rumusan Masalah
1. Apa Itu Definisi Ekologi Hewan?
2. Apa Itu Organisme Hidup dalam tanah?
3. Bagaimana Interaksi Mahkluk Hidup Dalam Lingkungan tanah?
4. Faktor Biotik Dan Abiotik Tanah?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui pengertian lingkungan bagi hewan sebagai kondisi dan sumber daya dalam tanah.
2.Mengetahui struktur komunitas fauna aktif di permukaan tanah pada suatu tempatb. 3.Mengetahui
fungsi ekologis masing-masing kelompok taksa hewan tanah yang ditemukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi Ekologi hewan
Secara umum Ekologi merupakan sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
interaksi atau hubungan pengaruh mempengaruhi dan saling ketergantungan antara organisme dengan
lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan makhluk hidup.
Hal-hal yang dihadapi dalam ekologi sebagai suatu ilmu adalah organisme, kehadirannya dan tingkat
kelimpahannya di suatu tempat serta faktor-faktor dan proses-proses penyebabnya.
Dengan demikian, definisi-definisi tersebut jika dihubungkan dengan ekologi hewan dapat disimpulkan
bahwa Ekologi Hewan adalah suatu cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi-interaksi antara
hewan dengan lingkungan biotik dan abiotik secara langsung maupun tidak langsung meliputi sebaran
(distribusi) maupun tingkat kelimpahan hewan tersebut.
Sasaran utama ekologi hewan adalah pemahaman mengenai aspek-aspek dasar yang melandasi kinerja
hewan-hewan sebagai individu, populasi, komunitas dan ekosistem yang ditempatinya, meliputi
pengenalan pola proses interaksi serta faktor-faktor penting yang menyebabkan keberhasilan maupun
ketidakberhasilan organisme-organisme dan ekosistem-ekosistem itu dalam mempertahankan
keberadaannya.
Berbagai faktor dan proses ini merupakan informasi yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun
permodelan, peramalan dan penerapannya bagi kepentingan manusia, seperti; habitat, distribusi dan
kelimpahannya, makanannya, perilaku (behavior) dan lain-lain.
2. Apa itu organisme hidup dalam tanah?
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna)
maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Pada
umumnya, organisme tanah berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah
permukaan tanah. Aktivitas biologis yang ada di tanah 80-100% dilakukan oleh jamur dan bakteri.

Keberadaan organisme tanah berpengaruh terhadap produktivitas dan daya dukung tanah. Aktvitas
biologis yang dilakukan oleh organisme tanah dapat mempengaruhi kesuburan dan kegemburan tanah.
Namun demikian, ada juga aktivitas organisme yang merugikan bagi makhluk hidup lainnya misalnya
organisme penyebab penyakit pada tanaman atau hewan peliharaan. Macam-macam organisme tanah
dapat kamu lihat pada gambar berikut! Organisme yang hidup di tanah atau biota tanah, sangatlah banyak,
baik di atas permukaan tanah maupun di dalam tanah. Kehadiran organisme tanah dapat disebabkan oleh
beberapa aspek, seperti letak geografis dan faktor lingkungan, contohnya iklim dan curah hujan.
3. Bagaimana interaksi mahkluk hidup dalam lingkungan tanah
Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Lingkungan tempat makhluk hidup tinggal
biasa disebut habitat. Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam. Seperti tanah, air, energi surya, mineral. Kemudian flora dan fauna yang ada di atas
tanah, di dalam tanah maupun di perairan. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), dalam lingkungannya, setiap makhluk hidup tidak akan bisa hidup sendiri
tapi bergantung pada makhluk hidup lain dam sumber daya alam. Baca juga: Pengaruh Interaksi Sosial
Dengan Berbagai Lembaga Ada hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik lingkungan yang
berupa makhluk hidup atau dengan benda tak hidup. Hubungan itu akan membentuk timbal balik yang
kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam, biasa di sebut dengan
ekosistem, dan di alam terdapat bermacam-macam ekosistem.
4. Faktor Biotik Dan Abiotik dalam tanah
a. Faktor biotik ini akan mempengaruhi jenis hewan yang bisa hidup pada habitat tersebut karena ada
hewan-hewan tertentu yang hidupnya memerlukan perlindungan yang didapatkan dari kanopi tumbuhan
di habitat tersebut (Krebs, 1999). Penanaman jenis-jenis pohon yang diteliti pada umumnya bisa
meningkatkan jumlah organisme dan jumlah fungsi pada tanah serta bisa meningkatkan aktivitas
organisme, sehingga memiliki pengaruh positif dalam peningkatan kesuburan tanah.
b.Faktor abiotik terhadap keanekaragaman makrofauna tanah
Kelemban tanah Dalam lingkungan daratan, tanah merupakan faktor pembatas penting. Daerah tropika
kelembaban dan kedudukan air sama pentingnya seperti cahaya, fluktuasi suhu dan fotoperiodisme bagi
daerah dingin dan daerah temperatur. Kelembaban penting peranannya dalam mengubah efek suhu, pada
kondisi lingkungan daratan terjadi interkasi antara kelembaban dan suhu yang sangat erat sehingga
dianggap sebagai bagian yang sangat penting dari kondisi iklim dan cuaca.

BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
A. Tujuan Praktikum
a. Untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa/i tentang hakekat ilmu Ekologui
Hewan aplikasinya dalam konteks hubungan dengan lingkungan dalam tanah.
b. Untuk mengetahui struktur komunitas fauna aktif di permukaan tanah pada suatu tempat
c. Untuk Mengetahui fungsi ekologis masing-masing kelompok taksa hewan tanah yang
ditemukan.
B. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan Di Belakang PLTD - (Waena), hari Jumat 24 Maret 2023, Pukul:
13.00,wit – 15,00 wit.
C. Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang diperlukan di dalam praktum ini adalah :
a. Alat :
- Pinsil 2B
- Penggaris
- Penghapus
- Foto/ Kamera Hp
- Wadah kecil/botol
b. Bahan :
- Buku Praktikum Lab (dapat menggunakan dengan kertas polio bergaris dan polio biasa)
- Sekop
- Tali raffia untuk mengukur lokasi yang di gali ( lebar 10 cm.panjag 10 cm.)
- Tiang kecil-keci ranting pohon

D. Peserta Praktikum
Adapun jumlah orang yang terlibat dalam kegiatan praktikum sebanyak orang yang terdiri dari
mahasiswa S1 Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP dan 1 orang laki-laki dua oaring
perempuan,mata kuliah Praktikum Ekologi hewan

E. Prosedur Praktikum
1. Menggunakan pakaian Lapangan
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan praktikum di Lapangan
3. Mengikuti arahan dan petunjuk tekniknis pelaksanaan praktikum ekologi hewan dengan
membuat stasiun pengamatan.
F.Analisis Data

No Nama Gambar Keterangan


Spesies/jenis

Mengukuran tempat yang


1. Lokasi/Tempat untuk gali tanah kira kira
20 cm

Mengukur tempat yang


untuk gali tanah
20 cm

2 Penggunguran
tanah
Terdapat dalam tanah
Cacing Tanah lingkungan halaman,
3 Lumbricina

\
Habitat dalam tanah
kedalam 10 cm.hidup
4 Laba-laba dengan makhluk lainnya.
tanah

(araceae)

Habitat semut merupakan


habitat yang sangat luas
Semut Putih mencakup seluruh habitat
5 Rayap terrestrial (daratan) dari
daerah pegunungan hingga
pesisir lebih banyak dalam
tanah.
Kedalaman tanah 20 cm.
Pengukuran
Tanah

7 Cacing tanah Habitat dalam tanah


merah kedalaman 20 cm
Lumbricus
rubellus
di permukaan tanah yang
lembap terutama pada
kotoran dan sampah

Semut merah seemut merah umumnya


8 tinggal di sekitar
pepohonan. Semut sangat
menyukai tanah, celah
tanah yang ada di dekat
pohon dan tempat-tempat
perlindungan lainnya
Habitat dalam tanah
Laba- laba kedalaman 20 cm
tanah
9 Di bawah tanah, beberapa
lainnya hidup di atas tanah,
dan sebagian lain hidup di
pohon-pohon.

30 cm Kedalaman tanah
yang di gali yaitu
Ditemukan dalam tanah

 sehingga mereka
10 Kaki seribu cenderung hidup di daerah
(Scolopendra yang lembab. Di sekitar
cingulate halaman, kaki seribu akan
ditemukan di kebun dan
petak bunga.

Habitat

Ditemukan dalam
tanah,yang di gali
11 Kaki seribu kedalaman tanh sekitar 30
tanah cm dan juga kebanyakan di
(Scolopendra temukan di daerah trofis.
cingulate)
Kaki Serbu Habitat dalam tanah untuk
atau lenyai kedalaman 30 cm
12 tanah
Orphnaeus Dan habitat di kebun juga
brivilabiatus ditemukan di kebun dan
petak bunga. Mereka hidup
di bawah mulsa, di bawah
daun mati, atau bahkan di
bawah tumpukan potongan
rumput.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil

a) Tabe l Hasil Data Pengamatan yang didapat dari praktikkum lingkungan dan tanah adalah :

N0 Spesies 10 cm 20 cm 30 cm total Ni/N Log ni/N ni/N.Log ni/N

1 Semut merah 20 18 6 44 0,23 -0,63 -15,49

2 Cacing 7 5 3 15 -0,08 -1,09 -0,0872


-0,338
3 Anak kelabang 3 1 - 4 0,02 -1,69
-0,02
4 kelabang 2 - - 2 0,01 -2
Semut hitam
5 29 27 14 70 0,37 -0,43 -01655

6 Kutu kayu 18 20 5 43 0,23 -0,63 -14,49

7 Laba-laba 5 - - 5 0,027 -0,56 -0,1512


-0,02
 8 Anak kaki seribu 2 - - 2 0,01 -2
-0,02
9 Ulat gagak 2 - - 2 0,01 -2

10 Sp1 1 - - 1 0,00 -2,3 -0,00115


5

11 Sp2 86 71 28 185 0 0 0
b) Tabel 2. Hasil yang didapat dari praktikkum lingkungan dan tanah adalah:

B.Pembahasan
Berdasarkan Pertikum menunjukkan bahwa spesies yangmendominasi di daerah lahan kering
maupun lahan basah pada waktu siang hari danmalam hari adalah Hymenoptera Namun menurut Speight
et al. (1999), Kebanyakan dariordo Hymenoptera aktif pada hari yang cerah untuk mencari serangga,
inang, serbuk saridan nektar, atau mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat sarang. Beberapa
spesiesseperti parasitoid dapat aktif malam hari jika serangga inang mereka aktif pada malamhari. Hal ini
berbeda dengan teori, Hymenoptera parasitoid tidak ditemukan pada malam hari.

Keragaman hewan tanah lahan kering pada siang hari sangat tinggi, begitu jugadengan keragaman
hewan tanah lahan kering pada malam hari juga cukup tinggi,Sedangkan keragaman hewan tanah lahan
kering pada malam hari sangat rendahberbanding terbalik dengan lahan basah pada malam hari yang
memiliki keragamanhewan tanah lebih tinggi dari lahan kering. Hal ini sesuai menurut Hasil
penelitianSugiyarto (2000) menjelaskan bahwa diversitas makrofauna permukaan tanah
berkorelasinegatif (-0,63) dengan tingkat penetrasi cahaya matahari. Hal ini menunjukkan bahwahewan
permukaan tanah pada umumnya menyukai tempat-tempat yang terlindung daricahaya matahari atau
menghindari cahaya matahari.
Menurut Van Emden (1991) Hymenoptera
parasitoid merupakan musuh alami yangsangat penting karena keanekaragamannya yang tinggi dan
keefektifannya sebagai agenspengendali hayati, Arachnidae pada ekosistem berperan sebagai predator
sehinggapopulasi hama dapat dikontrol dan tidak terjadi ledakan, Anggota ordo
Hymenoptera memiliki banyak keuntungan bagi manusia karena bersifat parasit dan predator pada
hamaserta sebagai polinator (Hadi, 2009).Arthropoda permukaan tanah(Coleoptera,Orthoptera,
Collembola, Diptera) memiliki peranan ekologis tidak kalah pentingnya dengankelompok fauna yang
lain. Pada umumnya Arthropoda permukaan tanah berperan sebagaiperombak bahan organik yang
memegang perananan penting dalam daur hara.
BAB V
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa spesies yang memilikipengaruh
besar (INP) pada lahan basah dan lahan kering terdapat sedikit kesamaan danspesies yang paling dominan
ialah Hymenoptera. indeks diversitas pada lahan basah lebihbesar dibanding lahan kering. Fauna katif
yang ditemukan sebagian besar memiliki fungsisebagai pengendai hayati, Parasit dan predator bagi hama,
serta memegang perananpenting dalam daur haraSaran untuk praktikum ini agar praktikan menghafal
konsep dasar identifikasi ordosehingga pada saat praktikum praktikan lebih cepat dalam melakukan
pengamatan dananalisis

B. Saran
Pratikum singkat ini disampaikan guna membantu dalam pelaksanaan praktek Ekologi
Tumbuhan dan Hakekatnya bagi mahasiswa S1 Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Cenderawasih.
C. Daftar Pustaka
https://www.pusatbiologi.com/2013/02/definisi-dan-ruang-lingkup-ekologi-hewan.html
 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6150340/pengertian-organisme-tanah-perilaku-beserta-
perannya.
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/20/120000069/interaksi-makhluk-hidup-dengan-lingkungan?
page=all

https://www.google.com/search?q=.
+Faktor+Biotik+Dan+Abiotik+dalam+tanah&rlz=1C1CHNY_enID1032ID1044&oq=.
+Faktor+Biotik+Dan+Abiotik+dalam+tanah&aqs=chrome..69i57j33i160l2j33i22i29i30.3287j0j15&sourc
eid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=Analisis+data+ekologi+hewan+tanah&rlz=1C1CHNY_enID1032ID1044&sxsrf=APwXEdeaujwNp5X
jZ4o3AfsUanDqR_STng%3A1679754133538&ei.

Hasil penelitian ini dapat di


simpulkan bahwa :
1. Fauna tanah dapat
dikelompokkan atas dasar
ukuran tubuhnya,
kehadirannya di tanah, habitat
yang dipilihnya dan kegiatan
makannya.
2. pengambilan sampel fauna
tanah plot besar berukuran 25m
x 25m dan plot
kecil berukuran 10m x 10m.
3. Sampel fauna tanah ini di
awetkan menggunakan alkohol
70% sebelum
melakukan identifikasi.
4. Spesies fauna tanah
yang di dapatkan pana
penelitian ini ialah
stenopodainae, pihiloscia
moscorum, hasarius adansoni
dan Forficula
Auricularia.
5. Serangga memiliki peranan
dalam membentuk
keseimbangan ekosistem.
Serangga permukaan tanah
sering dianggap sebagai
parasit, padahal
memiliki peranan yang penting
dalam

Anda mungkin juga menyukai