“Penyebaran hewan”
Disusun oleh :
Rindiani (2030801077)
Dosen Pengampu:
Dr,Irham Falahudin,M.Si
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor lingkungan abiotik secara garis besarnya dapat dibagi atas faktor
fisika dan faktor kimia. Faktor fisika anntara lain ialah suhu, kadar air, porositas,
dan tekstur tanah. Faktor kimia antara lain adalah salinitas, pH, kadar organik
tanah, dan unsur-unsur mineral tanah. Faktor lingkungan abiotik sangat
menentukan struktur komunitas hewan-hewan yang terdapat di suatu habitat.
Pengukuran faktor fisika-kimia tanah dapat dilakukan langsung di lapangan dan
ada pula yang hanya dapat diukur di laboratorium. Untuk pengukuran faktor fisika
kimia tanah dilaboratorium maka dilakukan pengambilan contoh tanah dan
dibawa ke laboratorium.
Faktor lingkungan biotik bagi organisme tanah adalah organisme lain yang
juga terdapat dihabitatnya seperti mikroflora, tumbuh-tumbuhan, dan golongan
hewan lainnya. Pada komunitas itu enis-jenis organisme itu saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya. Interaksi itu bisa berupa predasi, parasitisme,
kompetisi, dan penyakit. Dalam studi ekologi organisme tanah, pengukuran faktor
lingkugan abiotik penting dilakukan karena besarnya pengaruh faktor abiotik itu
terhadap keberadaan dan kepadatan populasi kelompok organisme ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hewan Tanah?
2. Apa pengertian Tanah dan pembagiannya?
3. Bagaimana Peranan Fauna Tanah ?
4. Bagaimana Keanekaragaman Hewan Tanah?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Hewan Tanah.
2. untuk mengetahui struktur dan komunitas hewan tanah
3. Mengetahui Peranan Fauna Tanah
4. Mengetahui Keanekaragaman Hewan Tanah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hewan Tanah
Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan
tanah maupun di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatu bentang alam yang
tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan
batuan-batuan, dan bahan organik yang terdiri dari organisme tanah dan hasil
pelapukan sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan lainnya. Jelaslah bahwa hewan tanah
merupakan bagian dari ekosistem tanah. Dengan demikinan kehidupan hewan
tanah sangat ditentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu dalam
mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur (Suin,
1989).
Manusia diciptakan dari tanah, hidup diatas tanah dan makan dari tanah,
kemudian setelah mati masuk dan kembali menjadi tanah. Tidak mengherankan
jika semua biota (jasad hidup) lain pun, baik berupa sel-sel mikroskopis,
tetumbuhan, hingga kehewanan penghuni liang tanah, secra langsung maupun
tidak langsung hidupnya tergantung pada tanah. Ilmu yang membahas hubungan
biota tanah dengan lingkungannya (ekosistem tanah) disebutr ekologi tanah
(Kemas dkk, 2003).
Sekarang biota tanah selain mencakup fauna uniseluler, juga meliputi hewan
invertebrata kecil yang hidup dalam liang-liang tanah, disebut mesofauna tanah,
yang dapat berukuran mikroskopis atau makroskopisup dalam liang-liang tanah,
disebut mesofauna tanah, yang dapat berukuran mikroskopis atau makroskopis.
Beberapa protozoa termasuk makroskopis dan banyak algae serta fungi me.
Beberapa protozoa termasuk makroskopis dan banyak algae serta fungi
membentuk strmbentuk struktur komunal atau filameuktur komunal atau
filamentous yang berukuran centimeter hingga desimeter sehingga tidak tepat jika
dianggap mikroskopis (Paul daan Clark, 1989). Mikro dan mesofauna (termasuk
invertebrata kecil) lebih berperan penting dalam transformasi bahan organik, dan
agak kurang penting dalam kenmampuan enzimatisnya daripada mikroflora
(kecuali mikorhiza).
Meskipun fenomena fermentasi spontaneous terhadap jus-jus buah yang
menghasilkan minuman anggur dan terhadap susu cair yang menghasilkan asam
susu yang telah diselidiki oleh manusia sejak lama, mikrobiologi tanah sebagai
suatu ilmu, baru dikenal bersamaan dengan munculnya bakteriologi dan
protozoologi. Pada tahun 1676 seorang ahli lensa grinder belanda antonious van
Leeuwenhoek melaporkan adanya hewan-hewan kecil didalam air alamiah dan
didalam air cabai. Selama pengamatannya, mikrobia ini timbul dari bahan-bahan
tanaman yang sedang membusuk. Atas penemuannya ini, beliau dapat dianggap
sebagai bapak mikrobiologi tanah. Namun, gelar ini dapat dibenarkan jika
diberikan kepada Serghei Winogradsky (1856-1953) sehubungan dengan
banyaknya kontribusi beliau dalam menaikkan pamor ilmu baru yang hampir
tenggelam ini.
Pada separuh akhir abad ke-19 dihasilkan beberapa penemuan tentang proses-
proses mikrobial yang memicu pesatnya perkembanghan mikrobiologi tanah,
antara lain meliputi fiksasi N-asimbiotik. Penemuan Louis Pasteur (1830-1900)
tentang fermentasi mikrobia bermakna spesial karena telah mendorong penelitian
intensif tentang metabolisme anaerobik sehingga diketahui bahwa semua bentuk
multi seluler dari tanaman dan hewan bergantung pada metabolisme anaerobik ini.
Beberapa bakteri tanah dapat hidup hanya dari metabolisme anaerobik, sedangkan
yang lain hanya dari metabolik aerobik, serta ada pula yang dapat melaksanakan
kedua-keduanya tergantung kondisi. Beberapa murid Pasteur mengemukakan
bahwa ragi (yeast) terlibat dalm fermentasi. Pasteur mendemonstrasikan bahwa
produksi alkohol dan asam-asam organik oleh mikroorganisme terkait dengan
suatu metabolisme basal yang memungkinkan terjadinya kehidupan pada kondisi
tanpa udara. Buchner (1897) menunjukkan bahwa sel-sel ragi dapat dipecah-
pecah untuk menghasilkan suatu sel-bebas cairan yang mampu memicu
terjadinya fermentasi alkoholik, yang merupakan suatu temuan yang mendorong
enzimologi mikrobial.
Ada lima karakteristik komunitas yang umumnya diukur dan dikaji yaitu bentuk
dan struktur pertumbuhan, dominansi, kelimpahan relatif, struktur trofik dan
keanekaragaman atau diversitas jenis (Wijayanti, 2011). Leksono (2007)
membatasi bahwa parameter komunitas bersifat kuantitatif seperti kekayaan jenis,
keanekaragaman dan kelimpahan relatif. Pengamatan struktur komunitas perlu
dilakukan sebelum mempelajari berbagai hubungan komunitas dengan
lingkungan. Hal- Struktur Komunitas Hewan Tanah 73 hal yang dapat dipahami
ketika mengkaji struktur komunitas, yaitu 1) jenis makhluk hidup yang menyusun,
2) densitas (kepadatan), misalnya berapa jumlah tumbuhan jenis A per meter
persegi, dan 3) keanekaragaman jenis (Satino, 2011).
Langkah pertama untuk mengetahui distribusi hewan tanah di suatu lokasi adalah
mengambil contohnya. Contoh yang terkumpul dihitung dan diidentifikasi.
Keadaan hewan tanah di lokasi dapat dilaporkan berupa komposisi dengan
membuat daftar. Daftar saja tidak cukup banyak memberikan gambaran keadaan
struktur komunitas hewan tanah yang ada di lokasi tersebut, untuk dapat lebih
banyak memberikan gambaran maka dapat disajikan dalam bentuk kepadatan
populasi dan kepadatan relatif atau dapat pula menghitung indeks asosiasi antar
jenis. Perbandingan struktur suatu komunitas dengan komunitas lainnya dapat
dilakukan dengan membandingkan indeks diversitas dan ekuitabilitas (Suin,
2012).
Salah satu organisme penghuni tanah yang berperan sangat besar dalam perbaikan
kesuburan tanah adalah fauna tanah. Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan
mampu berjalan dengan cepat bila tidak ditunjang oleh kegiatan makrofauna
tanah. Makrofauna tanah mempunyai peranan penting dalam dekomposisi bahan
organik tanah dalam penyediaan unsur hara. Makrofauna akan meremah-remah
substansi nabati yang mati, kemudian bahan tersebut akan dikeluarkan dalam
bentuk kotoran. Secara umum, keberadaan aneka macam fauna tanah pada tanah
yang tidak terganggu seperti padang rumput, karena siklus hara berlangsung
secara kontinyu. Arief (2001), menyebutkan, terdapat suatu peningkatan nyata
pada siklus hara, terutama nitrogen pada lahan-lahan yang ditambahkan
mesofauna tanah sebesar 20%-50%.
Fauna tanah memainkan peranan yang sangat penting dalam pembusukan zat atau
bahan-bahan organik dengan cara :
Faktor Fisik
Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di
permukaan tanah maupun di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatu bentang
alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan
batuan-batuan, dan bahan organik yang terdiri dari organisme tanah dan hasil
pelapukan sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan lainnya.
Fauna tanah memainkan peranan yang sangat penting dalam pembusukan zat
atau bahan-bahan organik dengan cara :
B. Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih
terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan.Karena, kami hanya manusia
biasa yang tidak luput dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah
SWT semata. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
atau pembaca demi perbaikan di masa mendatang
DAFTAR PUSTAKA