Peradaban Bangsa Penulis : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Penerbit : Yuma Pustaka Tahun : 2010
Pendidikan karakter menjadi dasar dan fokus
pelaksanaan pendidikan, baik di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Dengan pendidikan karakter yang baik, maka akan terwujud manusia yang berakhlak mulia. Akhlak mulia itulah yang akan menjadi penentu keberadaban manusia, masyarakat, dan bangsa. Tanpa akhlak mulia, kehidupan manusia akan terpuruk dan sia- sia. Oleh karena itu, sudah seharusnya lembaga pendidikan benar-benar mengedepankan pendidikan karakter. Dari sisi pendidikan karakter, pada umumnya sekolah- sekolah di Indonesia belum mengutamakan pendidikan karakter. Sekolah lebih menekankan pada aspek intelektual, khususnya kognitif. Faktanya, begitu banyak para siswa yang melakukan berbagai tindakan yang jauh dari nilai-nilai budi pekerti. Padahal, pendidikan karakter sangat menentukan keberadaban hidup manusia. Mengingat pentingnya pendidikan karakter, diperlukan guru yang berkarakter. Guru berkarakter adalah guru yang mampu mendidik, selain juga mampu mengajar. Guru tidak hanya menransfer pengetahuan, tetapi lebih penting dari itu, menanamkan nilai-nilai moral sehingga kelak para siswa mampu hidup baik di tengah-tengah masyarakat. Nilai-nilai utama yang menjadi karakter guru adalah amanah, keteladanan, dan cerdas. Atas dasar amanah, maka seharusnya guru mempunyai komitmen, kompeten, kerja keras, dan konsisten. Keteladanan, artinya menjadi contoh dalam hal kesederhanaan, kedekatan, dan pelayanan maksimal. Sedangkan yang dimaksud dengan guru yang cerdas mencakup cerdas intelektual, emosional, dan spiritual. Ada banyak sumber nilai-nilai karakter yang dijadikan acuan untuk diwujudkan di dalam kehidupan ini. Dari sumber agama Islam, ada yang disebut SAFT, yaitu shidiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Ary Ginanjar Agustian, dalam buku “Bangkit dengan Tujuh Budi Utama”, menjelaskan tentang tujuh karakter: jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan peduli. Dalam kebudayaan Jawa dikenal karakter “Asthabrata”, yaitu belajar dari delapan benda-benda alam: bumi, air, api, angin, matahari, bulan, bintang, dan mendung. Ada 69 butir-butir karakter yang seharusnya dapat dilakukan untuk mewujudkan keberadaban hidup manusia. Beberapa butir karater itu adalah adil, amanah, pengampunan, arif, baik sangka, kebajikan, keberanian, cekatan, demokratis, dermawan, disiplin, empati, hormat, dan toleran. Ada banyak kisah yang dapat dijadikan teladan dalam mewujudkan hidup berkarakter. Berbagai kisah yang diceritakan di kitab suci, cerita rakyat, kisah orang-orang ternama dari berbagai daerah dan bangsa, dapat menjadi inpirasi untuk hidup berkarakter. Nama Mahasiswa : NIM :
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita