Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR 1a TAHFIDZ KELAS 7

SMP FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul Ajar TAHFIDZ .D.VIII.1a


Penyusun/Tahun Husnul Khatimah, S.Pd
Kelas/Fase Capaian VIII/Fase D
Elemen/Topik Hafalan/ Q.S. Al-Fajr
Alokasi Waktu 2x40 Menit
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, Bergotong-royong, Kreatif
Sarana Prasarana Papan Tulis, Al-Qur’an dan Terjemahan
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca Q.S. Al-Fajr dengan lafaz huruf hijaiyyah dan hukum
tajwid yang benar
2. Peserta didik dapat menghafal Q.S. Al-Fajr dengan lafaz huruf hijaiyyah dan hukum
tajwid yang benar

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah Anda pernah membaca Q.S. Al-Fajr?
2. Apakah Sulit menghafal Q.S. Al-Fajr?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik bagi siswa penguasaan membaca Al-Qur’an
untuk pemetaan dan merancang strategi pembelajaran pada peserta didik sebelum
pembelajaran.
2. Guru menyiapkan Al-Qur’an materi Q.S. Al-Fajr.

Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
b. Perwakilan siswa memimpin doa memulai pelajaran.
c. Guru mengecek kehadiran siswa dan perkenalan singkat di awal pertemuan.
d. Guru memberikan apersepsi surat-surat dalam Al-Qur’an.
e. Guru memberikan manfaat membaca dan menghafal Al-Qur’an serta.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam Q.S. Al-Fajr

2. Kegiatan Inti
Langkah 1. Orientasi masalah
a. Guru bertanya tentang apa saja keuntungan bagi orang yang lancar membaca Al-
Qur’an dan bagi orang yang membacanya ?.
b. Guru memulai dengan membaca Q.S. Al-Fajr.
(kedua ayat tersebut ditampilkan secara bergantian) bersama-sama dengan
menunjuk siswa yang mahir membaca Al-Qur’an untuk memandunya, peserta
didik membaca berulang-ulang hingga bacaan semuanya benar.
c. Peserta didik diminta membaca, dan menghafal.

Langkah 2. Mengorganisasi peserta didik


a. Peserta didik saling menyimak bacaan temannya dan membenarkan bacaan yang
salah.
b. Peserta didik bersama-sama berusaha membaca Q.S. Al-Fajr dengan baik dan
benar.

Langkah 3. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a. Guru meminta dengan sukarela perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan
hasil bacaannya.
b. Peserta didik lain diminta menanggapi dan memberikan argumen apa yang
dipresentasikan.

Langkah 4. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


a. Guru meminta semua peserta didik untuk mempresentasikan hasil bacaan serta
hafalannya agar aktif dalam pembelajaran.
b. Guru memberikan penguatan/ trik menghafal apabila ada peserta didik yang
berniat menghafalkannya.
c. Guru mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan yaitu membaca dan menghafal Q.S. Al-Fajr.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik menyetorkan hafalannya secara lisan ke depan kelas

Pengayaan dan Remedial


 Pengayaan: peserta didik diminta belajar bersama teman sekelas yang masih
mengalami hambatan belajar membaca dan menulis dengan menjadi tutor sebaya.
 Remedial: Peserta didik diminta mengulangi bacaan yang belum baik dan benar.

Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Peserta Didik
 Dapatkah Anda menuliskan kembali Q.S. Al-Fajr?
 Cobalah baca kembali Q.S. Al-Fajr.dengan hukum bacaan yang dikuasai?

Refleksi Guru
 Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
 Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?
C. Lampiran

Lembar Aktivitas
Buku setoran siswa

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku Al-Qur;an Tajwid dan Terjemahan

A. Q.S. Al-Fajr

1. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu karakter fa. Dibaca secara
terperinci.
2. Qalqalah sughra alasannya adalah huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya
di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
3. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ya berharakat fathah berjumpa alif
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
4. Idzhar atau idzhar halqi sebab aksara lam berharakat kasrah tanwin bertemu huruf
‘ain. Dibaca terang tidak berdengung sama sekali.
5. Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam bertemu abjad syamsiyah syin. Dibaca idgham
(masuk ke abjad syin ).
6. Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa huruf wau. Dibaca secara
terang.
7. Alif lam syamsiyah alasannya abjad alif lam berjumpa abjad syamsiyah lam. Dibaca
idgham (masuk ke abjad lam ).
8. Mad lin sebab huruf ya’ sukun didahului oleh aksara lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara fa’ berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
11. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
12. Idgham bilaghunnah karena abjad mim berharakat dhamah tanwin bertemu karakter
lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
13. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
14. Qalqalah sughra sebab aksara qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
15. Idzhar syafawi alasannya aksara mim sukun berjumpa dengan abjad ta. Cara
membacanya dengan jelas.
16. Mad lin alasannya adalah abjad ya sukun didahului oleh karakter kaf berharakat
fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
17. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf. Cara
membacanya karakter ‘ain dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
18. Qalqalah kubra karena abjad qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
19. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara dzal berharakat fathah berjumpa alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
20. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam berjumpa abjad ‘ain. Dibaca
secara jelas.
21. Mad arid lissukun karena abjad mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya karakter mim dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
22. Qalqalah kubra alasannya karakter qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
dipantulkan lebih tebal.
23. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu karakter syamsiyah lam. Dibaca
idgham (masuk ke abjad lam ).
24. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad ta berharakat kasrah berjumpa ya sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
25. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun berjumpa dengan huruf ya. Cara
membacanya dengan jelas.
26. Qalqalah sughra karena karakter qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di
tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
27. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara ha berharakat fathah bertemu
alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
28. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu huruf ba. Dibaca secara
terang.
29. Mad arid lissukun alasannya aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
30. Qalqalah kubra alasannya karakter qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
dipantulkan lebih tebal.
31. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad mim berharakat dhamah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
32. Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam bertemu huruf syamsiyah lam.
Dibaca idgham (masuk ke abjad lam ).
33. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara dzal berharakat kasrah berjumpa ya’ sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
34. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter jim berharakat fathah berjumpa alif
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
35. Alif lam syamsiyah alasannya adalah karakter alif lam berjumpa aksara syamsiyah
shad. Dibaca idgham (masuk ke huruf shad ).
36. Alif lam qamariyah alasannya adalah karakter alif lam bertemu aksara wau. Dibaca
secara jelas.
37. Mad arid lissukun sebab aksara mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
38. Qalqalah kubra alasannya aksara qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
dipantulkan lebih tebal.
39. Mad lin alasannya karakter wau sukun didahului oleh abjad ‘ain berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
40. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam berjumpa huruf hamzah. Dibaca
secara jelas.
41. Mad lin alasannya karakter wau sukun didahului oleh abjad hamzah berharakat
fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
42. Mad arid lissukun alasannya karakter mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
43. Qalqalah kubra alasannya aksara qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas adalah :
44. Alif lam syamsiyah alasannya adalah aksara alif lam berjumpa karakter syamsiyah lam.
Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
45. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
46. Mad lin karena karakter wau sukun didahului oleh karakter ghain berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
47. Alif lam qamariyah karena abjad alif lam bertemu huruf ba. Dibaca secara jelas.
48. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
49. Qalqalah kubra sebab huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
50. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ra berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
51. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara fa berharakat kasrah bertemu ya’
sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
52. Alif lam qamariyah alasannya adalah huruf alif lam bertemu abjad fa. Dibaca secara
terperinci.
53. Mad arid lissukun alasannya adalah aksara mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf.
Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
54. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
55. Mad lin karena aksara ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
56. Idzhar syafawi karena aksara mim sukun bertemu dengan karakter ra. Cara
membacanya dengan terang.
57. Mad lin karena karakter wau sukun didahului oleh karakter sin berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
58. Mad arid lissukun sebab aksara mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya huruf dzal dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
59. Qalqalah kubra alasannya adalah abjad qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
dipantulkan lebih tebal.
60. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung
serta ditahan 3 harakat.
61. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam berjumpa aksara mim. Dibaca
secara terperinci.
62. Mad arid lissukun alasannya adalah karakter mad jatuh sebelum aksara yang diwaqaf.
Cara membacanya abjad shad dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
63. Qalqalah kubra alasannya adalah aksara qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
dipantulkan lebih tebal.
64. Ghunnah alasannya mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung
serta ditahan 3 harakat.
65. Alif lam qamariyah alasannya aksara alif lam berjumpa karakter hamzah. Dibaca
secara terperinci.
66. Ikhfa sebab huruf nun sukun bertemu aksara sin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap
pengecap dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.
67. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara sin berharakat fathah bertemu alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
68. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
69. Qalqalah sughra alasannya karakter qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di
tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
70. Mad asli atau mad thabi’i karena aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
71. Mad shilah qashirah alasannya adalah karakter ha (kata ganti) bertemu dengan
aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
72. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) berjumpa dengan karakter selain
hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
73. Mad shilah qashirah karena huruf ha (kata ganti) berjumpa dengan abjad selain
hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
74. Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf qaf berharakat dhamah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
75. Mad jaiz munfasil alasannya karena aksara mad berjumpa hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
76. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad jaiz munfasil
alasannya alasannya karakter mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau
5 harakat..
77. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
78. Qalqalah sughra alasannya adalah aksara qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya
di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
79. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
80. Mad lin alasannya abjad ya sukun didahului oleh abjad lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
81. Mad shilah qashirah sebab aksara ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain
hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
82. Mad asli atau mad thabi’i sebab abjad qaf berharakat dhamah berjumpa wau sukun
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
83. Mad jaiz munfasil karena alasannya adalah abjad mad berjumpa hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
84. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah abjad ha berharakat fathah bertemu
alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas yaitu :
1. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu
alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
2. Idgham mutamatsilain sebab aksara lam sukun bertemu karakter lam berharakat
tasydid. Cara membacanya aksara pertama diidghamkan ke aksara kedua.
3. Mad asli atau mad thabi’i sebab aksara lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
4. Idzhar syafawi alasannya karakter mim sukun berjumpa dengan huruf wau. Cara
membacanya dengan terperinci.
5. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam berjumpa abjad wau. Dibaca secara jelas.
6. Mad arid lissukun alasannya adalah huruf mad jatuh sebelum karakter yang diwaqaf.
Huruf ta berharakat kasrah dibaca panjang 2 sampai 6 harakat.
7. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat fathah bertemu
alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
8. Mad wajib muttashil karena alasannya karakter mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
9. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya karakter dhad berharakat dhamah berjumpa
wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ‘ain berharakat fathah berjumpa alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
12. Alif lam qamariyah alasannya adalah huruf alif lam berjumpa abjad mim. Dibaca
secara terperinci.
13. Mad arid lissukun alasannya adalah abjad mad jatuh sebelum abjad yang diwaqaf.
Huruf kaf berharakat kasrah dibaca panjang 2 sampai 6 harakat.
14. Mad asli atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat dhamah berjumpa wau
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
15. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad ra berharakat fathah berjumpa alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
16. Idgham bilaghunnah karena huruf lam berharakat fathah tanwin bertemu abjad lam
tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
17. Ada dua aturan di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad ‘iwadh sebab mim
berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan
panjangnya 2 harakat.
18. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah karakter ba berharakat dhamah
bertemu wau sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam bertemu abjad mim. Dibaca secara jelas.
20. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya adalah aksara mim berharakat fathah
berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
21. Ikhfa alasannya adalah abjad ba berharakat fathah tanwin berjumpa aksara jim. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan karakter nun mati, sikap pengecap dan bibir dipersiapkan menempati
karakter jim.
22. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah karena mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad ‘iwadh sebab mim
berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan
panjangnya 2 harakat.
23. Mad jaiz munfasil sebab sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
24. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
25. Alif lam qamariyah karena aksara alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca secara
jelas.
26. Ikhfa sebab huruf kaf berharakat fathah tanwin berjumpa huruf dal. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
27. Mad ‘iwadh alasannya kaf berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
28. Mad jaiz munfasil alasannya alasannya adalah karakter mad bertemu hamzah di lain
kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
29. Alif lam qamariyah alasannya adalah abjad alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara
jelas.
30. Ikhfa alasannya adalah huruf fa beraharakat fathah tanwin bertemu aksara shad. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan huruf nun mati, perilaku pengecap dan bibir disediakan menempati
karakter shad.
31. Mad ‘iwadh sebab fa berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
32. Mad wajib muttashil sebab alasannya adalah abjad mad berjumpa hamzah dalam
satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
33. Mad lin alasannya aksara wau sukun didahului oleh abjad ya berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
34. Iqlab karena karakter dzal berharakat kasrah tanwin berjumpa huruf ba. Cara
membacanya dengan tanwin menjelma mim dan berdengung serta ditahan selama 3
harakat.
35. Ghunnah alasannya nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung
serta ditahan 3 harakat.
36. Mad lin sebab abjad wau sukun didahului oleh abjad ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
37. Idgham bighunnah karena abjad dzal berharakat kasrah tanwin berjumpa karakter ya
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
38. Alif lam qamariyah alasannya abjad alif lam berjumpa abjad hamzah. Dibaca secara
jelas.
39. Ikhfa sebab aksara nun sukun berjumpa aksara sin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan abjad nun mati, sikap
pengecap dan bibir dipersiapkan menempati abjad sin.
40. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter sin berharakat fathah berjumpa alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
41. Ada dua hukum di sini, pertama ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad thabi’i
alasannya abjad nun berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
42. Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu karakter syamsiyah dzal. Dibaca
idgham (masuk ke abjad dzal ).
43. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya aksara ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, karakter bersukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas yakni :
44. Mad orisinil atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat dhamah bertemu wau
sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
45. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
46. Mad lin alasannya adalah abjad ya’ sukun didahului oleh karakter lam berharakat
fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
47. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara nun berharakat kasrah bertemu ya sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
48. Idzhar syafawi alasannya abjad mim sukun bertemu dengan abjad ta. Cara
membacanya dengan terang.
49. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
50. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya huruf ta berharakat kasrah berjumpa ya
sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, aksara bersukun, karakter yang diwaqaf,
dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
51. Mad lin alasannya karakter wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
52. Idgham bilaghunnah karena huruf dzal berharakat kasrah tanwin bertemu abjad lam
tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
53. Mad orisinil atau mad thabi’i karena karakter lam berharakat fathah berjumpa alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
54. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab karakter dzal berharakat fathah berjumpa alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
55. Mad jaiz munfasil karena alasannya karakter mad berjumpa hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
56. Qalqalah kubra alasannya adalah aksara qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya
dipantulkan lebih tebal.
57. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad lam berharakat fathah berjumpa alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
58. Mad lin alasannya adalah karakter wau sukun didahului oleh aksara lam berharakat
fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
59. Mad asli atau mad thabi’i alasannya aksara tsa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
60. Mad jaiz munfasil alasannya adalah karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
61. Qalqalah kubra alasannya abjad qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
62. Mad jaiz munfasil alasannya sebab karakter mad berjumpa hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
63. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah sebab karakter alif lam berjumpa
aksara syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke aksara nun ). Kedua, ghunnah karena
nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
64. Alif lam qamariyah sebab karakter alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
65. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah tha berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
66. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
67. Disebut ta’ marbutah cara membacanya jika waqaf maka ta berubah menjadi ha yang
diwaqaf.
68. Mad jaiz munfasil alasannya adalah alasannya karakter mad bertemu hamzah di lain
kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
69. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat fathah berjumpa alif
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
70. Mad asli atau mad thabi’i alasannya karakter ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
71. Idgham bighunnah sebab abjad ta berharakat fathah tanwin bertemu karakter mim.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan hingga 3 harakat.
72. Disebut ta’ marbutah cara membacanya kalau waqaf maka ta berubah menjadi ha
yang diwaqaf.
73. Qalqalah sughra alasannya adalah aksara qalqalah dal berharakat sukun dan
posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
74. Mad orisinil atau mad thabi’i alasannya abjad lam berharakat kasrah berjumpa ya
sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
75. Mad orisinil atau mad thabi’i karena abjad fa berharakat kasrah berjumpa ya sukun
dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
76. Mad asli atau mad thabi’i karena abjad ba berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
77. Mad orisinil atau mad thabi’i sebab abjad dal berharakat kasrah berjumpa ya sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, abjad bersukun, abjad yang diwaqaf, dan tasydid.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
78. Qalqalah sughra sebab abjad qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
79. Mad asli atau mad thabi’i alasannya adalah aksara lam berharakat kasrah berjumpa
ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
80. Ghunnah karena nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
81. Mad asli atau mad thabi’i sebab karakter ta berharakat kasrah berjumpa ya sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.

Anda mungkin juga menyukai