Anda di halaman 1dari 10

dinamika /di·na·mi·ka/ n 1 Fis bagian ilmu fisika yg berhubungan dng benda yg bergerak dan tenaga

yg menggerakkan; 2gerak (dr dalam); tenaga yg menggerakkan; semangat;

dinamika kelompok gerak atau kekuatan yg dimiliki sekumpulan orang dl masyarakat yg dapat
menimbulkan perubahan dl tata hidup masyarakat yg bersangkutan;
dinamika pembangunan gerak yg penuh gairah dan penuh semangat dl melaksanakan pembangunan;
dinamika sosial gerak masyarakat secara terus-menerus yg menimbulkan perubahan dl tata hidup
masyarakat yg bersangkutan

Definisi dinamika adalah sesuatu hal yang mempunyai tenaga / kekuatan, selalu
bergerak, berkembang serta bisa menyesuaikan diri terhadap keadaan tertentu. (Wildan
Zulkarnain : 2013)

Pengertian dinamika adalah suatu bentuk perubahan, baik itu yang sifatnya besar-besaran
atau kecil-kecilan, maupun secara cepat atau lambat, yang sifatnya nyata dan berhubungan
dengan suatu kondisi keadaan. (Kartono : 2007)

Pengertian dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh
natalitas / fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi (perpindahan penduduk).

Pengertian dinamika sosial adalah suatu bentuk gerakan yang berasal dari masyarakat yang
sifatnya terus menerus, yang bisa menimbulkan terjadinya perubahan dalam tatanan
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Dalam berbagai bidang ilmu dikenal istilah dinamika. Dalam ilmu sosial misalnya dikenal
istilah dinamika sosial. Dalam bidang tata kota dikenal istilah dinamika pembangunan.
Dalam ilmu fisika juga dikenal kata dinamika yakni dalam istilah dinamika gerak.
Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan dinamika?

Dinamika dapat kita artikan sebagai sesuatu yang selalu bergerak. Istilah ini digunakan untuk
mendeskripsikan suatu benda atau kondisi yang cenderung berubah-ubah atau tidak konstan.
Dinamika merupakan lawan dari kata statika yang berarti diam dan cenderung konstan.

Istilah dinamika banyak digunakan dalam kehidupan karena sebagian besar hal yang terjadi
di hidup ini bersifat dinamis. Dalam perekonomian misalnya dikenal istilah dinamika
ekonomi yang berarti kondisi perekonomian yang tidak tetap dan cenderung terus berubah
dari waktu ke waktu. Ada juga istilah dinamika populasi yang berarti naik turunnya ukuran
populasi selama jangka waktu tertentu.

Dinamika terjadi karena adanya pengaruh baik dari luar maupun dari dalam yang membuat
kondisi suatu hal menjadi berubah. Hal ini dapat kita cermati secara mudah dalam ilmu fisika
dan ilmu sosial. Dalam fisika dikenal istilah dinamika gerak pada suatu benda. Berbeda
dengan pergerakan yang biasa, pada dinamika gerak setiap gaya yang mempengaruhi gerak
suatu benda diperhitungkan seperti gaya gesek dan gaya angin. Ini pastinya menyebabkan
perhitungan analisis geraknya menjadi sedikit lebih rumit daripada biasanya.
Adapun dalam bidang sosial juga dikenal istilah dinamika sosial. Pengertian dinamika sosial
adalah perubahan pada suatu masyarakat akibat sekelompok orang yang terus mengusahakan
timbulnya suatu perubahan. Tanpa adanya kelompok seperti ini tentu kehidupan masyarakat
tidak akan mengalami perubahan yang berarti. Dari sini jelas bahwa dinamika, baik dinamika
sosial maupun dinamika gerak yang digunakan sebagai contoh, hanya bisa terjadi jika
terdapat pengaruh dari luar atau dari dalam.

Dinamika ini penting untuk diperhatikan dalam suatu perhitungan atau analisis. Sebabnya
pada zaman yang semakin modern ini kondisi yang ada cepat berubah dari waktu ke waktu.
Analisis dinamika yang memperhatikan hampir keseluruhan faktor pengaruh tentulah dapat
memberikan hasil yang lebih mirip dengan kondisi aslinya.

Pengertian Dinamis Menurut Para Ahli

Arti dinamis adalah :

Pengertian dinamis adalah sesuatu hal yang terus berubah dan berkembang secara aktif, atau
seseorang yang hidupnya sangat antusias dengan banyak energi dan tekad. Lawan kata
dinamis adalah statis.

Dinamis, sering diangkap suatu sikap yang patut dimiliki semua manusia. Bahkan teknologi,
seperti motor, mobil, dan lain sebagainya mengunakan ‘dinamis’ sebagai fitur dari produk
mereka. Sebenarnya, apa itu arti yang sesungguhnya dari dinamis? Dan bagaimana
penggunaan kata dinamis dalam berbagai konten? Artikel ini akan menguak seluk beluk
mulai istilah ‘dinamis’.

Secara etimologi, istilah dinamis berasal dari kata dalam bahasa Perancis ‘dynamique’, yang
diambil dari bahasa Yunani yang berarti ‘kekuatan’ atau ‘tenaga’. Merujuk pada pengertian
dinamis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinamis diartikan sebagai keadaan penuh
semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan
dan sebagainya.

Merriam – Webster mendefinisikan dinamis sebagai sesuatu yang terus aktif dan berubah.
Selain itu, Merriam Webster juga mengartika dinamis sebagai keadaan dimana sesuatu atau
seseorang memiliki banyak energi.

Selain pengertian-pengertian dinamis dalam linguistik yang telah disebutkan di atas. Kata
dinamis juga memiliki pengertian lain sesuai dengan ranah yang bersangkutan. Definisi-
definisi lain tersebut antara lain :

1. Dinamis dalam ranah Pendidikan Kewarganegaraan


Penggunaan istilah dinamis dalam Pendidikan Kewarganegaraan merujuk pada keadaan
dimana suatu hal (peraturan atau perundang-undangan) selalu bergerak mengikuti
perkembangan dan tuntutan jaman.

Dengan memundurnya keadaan militer Jepang di Indonesia akibat dari kekalahan-


kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran, mengakibatkan jepang kehilangan
kewibawaannya di mata rakyat Indonesia. Kondisi tersebut membuat jend. Kuniaki Koiso
memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia kelak di kemudian hari, dengan tujuan
agar rakyat Indonesia tidak melakukan perlawanan. Dalam perjalanannya menyongsong
kemerdekaan, dibentuklah BPUPKI dan PPKI. Gambar 73. Persiapan
KemerdekaanPERSIAPAN KEMERDEKAAN

48. Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat)
yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso
dengan wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang).
Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal- hal yang berkaitan
dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan
dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka Gambar 74. Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (独立準備調査会 Dokuritsu Junbii Chōsakai) adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945
bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya
mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan
membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 62 orang yang
diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat
dengan wakil ketua Ichibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso. 

49. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan kemudian
membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang:
Dokuritsu Junbi Inkai, dengan anggota berjumlah 21 orang, sebagai upaya untuk
mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia Belanda , terdiri dari: 12
orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan,
1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1 orang asal etnis
Tionghoa. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Sutan Syahrir mendengar berita lewat radio,
bahwasanya Jepang menyerah terhadap sekutu tanpa syarat. Disaat itulah para tokoh-
tokoh pergerakan nasional bersiap-seiap memproklamirkan kemerdekaan RI, dan
menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Dan ketika
Soekarno- Hatta, dan Radjiman kembali dari Dalat, mereka langsung didesak untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan pada tanggal 17 Agustus 1945
Indonesia resmi merdeka setelah Soekarno membaca teks proklamasi. Gambar 75.
Pembacaan Teks Proklamasi
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN
PANDANGAN HIDUP BANGSA A. Penerapan Pancasila Dari Masa ke Masa B. Nilai-
nilai Pancasila Sesuai Dengan Perkembangan Zaman C. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila
Dalam Berbagai Kehidupan EXIT

1. Masa Orde Lama a. Periode 1945-1950 Implementasi Pancasila bukan saja menjadi
masalah, tetapi lebih dari itu ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar
negara dengan faham komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun tahun 1948
dan oleh DI/TII yang akan mendirikan negara dengan dasar islam. Pada periode ini, nilai
persatuan dan kesatuan masih tinggi ketika menghadapi Belanda yang masih ingin
mempertahankan penjajahannya di Indonesia. Namun setelah penjajah dapat diusir,
persatuan mulai mendapat tantangan. Dalam kehidupan politik, sila keempat yang
mengutamakan musyawarah dan mufakat tidak dapat dilaksanakan.Dimana presiden
hanya berfungsi sebagai kepala negara, sedang kepala pemerintahan dipegang oleh
Perdana Menteri. Sistem ini menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan.
Kesimpulannya walaupun konstitusi yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945,
namun dalam praktek kenegaraan pencasila dan UUD 1945 tidak dapat diwujudkan. A.
Penerapan Pancasila Dari Masa ke Masa

53. Membahas tentang pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya
kabinet Amir Syarifuddin tahun 1948. Mengapa kabinet Amir jatuh? Jatuhnya kabinet
Amir disebabkan oleh kegagalannya dalam Perundingan Renville yang sangat merugikan
Indonesia. Untuk merebut kembali kedudukannya,pada tanggal 28 Juni 1948 Amir
Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) Untuk memperkuat basis massa,
FDR membentuk organisasi kaum petani dan buruh. Selain itu dengan memancing
bentrokan dengan menghasut buruh. Puncaknya ketika terjadi pemogokan di pabrik
karung Delanggu (Jawa Tengah) pada tanggal 5 Juli 1959. Pada tanggal 11 Agustus 1948,
Musso tiba dari Moskow. Amir dan FDR segera bergabung dengan Musso. Untuk
memperkuat organisasi, maka disusunlah doktrin bagi PKI. Doktrin itu bernama Jalan
Baru. PKI banyak melakukan kekacauan, terutama di Surakarta. Gambar 76.
Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948.A. Pemberontakan PKI di Madiun Tahun
1948

54. b. Periode 1950-1959 Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila
keempat bukan berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting).
Sistem pemerintahannya yang liberal sehingga lebih menekankan hak-hak individual.
Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan
munculnya pemberontakan RMS, PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari
NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu
1955 yang dianggap paling demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak
dapat menyusun UUD seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik,
ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden
1959 untuk membubarkan Konstituante, UUD 1950 tidak berlaku, dan kembali kepada
UUD 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah
Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas
pemerintahan. Periode 1950-1959

55. c. Periode 1959-1966 Pada masa ini berlaku demokrasi terpimpin. Setelah
menetapakan berlakunya kembali UUD 1945, Presiden Soekarno meletakkan dasar
kepemimpinannya. Yang dinamakan demokrasi terpimpin. Adapun yang dimaksud
dengan demokrasi terpimpin oleh Soekarno adalah demokrasi khas Indonesia yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Demokrasi
terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya dan
bahkan terkenal menyimpang. Dimana demokrasi dipimpin untuk kepentingan-
kepentingan tertentu.

56. 2. Masa Orde Baru Masa Orde baru muncul dengan tekad untuk melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Semangat tersebut muncul
berdasarkan pengalaman sejarah dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyimpang
dari Pancasila serta UUD 1945 demi kepentingan kekuasaan. Akan tetapi, yang terjadi
sebenarnya adalah tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masa orde lama. Pada
masa ini terjadi banyak penyimpangan seperti penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur
dan tidak adil serta kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat. Gambar 77.
Repelita 1. oRepelita I (1969 – 1974), bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan
infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian. oRepelita II (1974 – 1979 ),
bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau- pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di
antaranya melalui transmigrasi. Gambar 78. Repelita 2.

57. o Repelita III (1979-1984), Menekankan bidang industri padat karya untuk
meningkatkan ekspor. o Repelita IV (1984-1989) bertujuan meningkatkan lapangan kerja
baru dan industri. o Repelita V (1989-1994) Menekankan bidang transportasi, komunikasi
,dan Pendidikan. Gambar 79. Repelita 3. Gambar 80. Repelita 4. Gambar 81. Repelita 5.

58. Pada saat lengsernya Soeharto setelah menjadi Presiden RI selama kurang lebih 32
tahun, Indonesia baru memiliki dua Presiden dalam hampir 53 tahun. Setelah itu,
Presiden- Presiden silih berganti dengan amat cepat. Habibie yang menggantikan
Soeharto bertahan hampir 18 bulan. Penunjukan Habibie sebagai Presiden dipandang
banyak pihak sebagai perpanjangan era kekuasaan Soeharto yang tidak sah. Alhasil
Habibie menjadi sasaran banyak demonstrasi, namun Habibie ketika itu mengejutkan para
pengritiknya. Masa jabatan Habibie sejak awal ditandai pengakuan pragmatis dan juga
keyakinannya bahwa harus memerintah secara reformis, sebab kalau tidak bisa saja
terjadi revolusi. Gambar 82. Pelantikan Presiden Soeharto.3. Masa Reformasi Penerapan
pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terus menghadapi barbagai
tantangan. Penerapan pancasila tidak lagi pada pemberontakan- pemberontakan tetapi
lebih konsen kepada kehidupan masyarakat. Tantangan dalam penerapan pancasila di era
reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama warga bangsa
saat ini. Ditandai dengan adanya konflik tawuran,tindakan kekerasan.

DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN


PANDANGAN HIDUP
Pancasila And CitizenshipKelas IX Semester 5SMP IISS JAKARTA

2 Kompetensi Inti Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannyaMemahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mataMengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teoriKompetensi Inti

3 1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak
mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa 2.1 Menghargai keluhuran
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa 3.1 Memahami
dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa 4.1
Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa sesuai dinamika perkembangan jaman 4.8 Menyaji bentuk-bentuk partisipasi dan
tanggung jawab kewarganegaran yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan
nasionalKompetensi Dasar

4 Materi Inti Hakikat dan Sejarah perumusan Pancasila


Penerapan Pancasila dari Masa Ke MasaMasa Orde Lama, meliputiPeriode 1945 –
1950Periode 1950 – 1959 Periode Periode Orde Baru Periode Reformasi Nilai-nilai
Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman Hakikat Ideologi Terbuka Kedudukan
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai
Kehidupan Materi Inti

5 SIDANG BPUPKI I 28/5 S.D 1/6-1945 KONSEP DASAR NEGARA Mr.SOEPOMO


Mr.MUH.YAMINIr.SOEKARNO1.PERSATUAN2.KEKELUARGAAN3.KESEIMBAN
GAN LAHIR BATIN4.MUSYAWARAH5.KEADILAN SOSIAL1.KEBANGSAAN
INDONESIA2.INTERNASIONALISMEATAU PERIKEMANUSIAAN3.MUFAKAT
ATAU DEMOKRASI4.KESEJAHTERAAN RAKYAT5.KE-TUHANAN YANG
MAHA ESA1.PERI KEBANGSAAN2.PERI KEMANUSIAAN3.PERI KE-
TUHANAN4.PERI KERAKYATAN5.KESEJAHTERAANRAKYAT

6 KE-TUHANAN DENGAN MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUK


– PEMELUKNYA
Ir.SOEKARNO (KETUA)Drs.MUH HATTAMr.A.A. MARAMISK.H. WAHID
HASYIMABDUL KAHAR MUZAKIRABIKUSNO TJOKROSUJOSOHAJI AGUS
SALIMMr. ACHMAD SUBARDJOMr. MUHAMMAD YAMINPANITIA 922 JUNI
1945PIAGAMJAKARTAKE-TUHANAN DENGAN MENJALANKAN SYARIAT
ISLAM BAGI PEMELUK – PEMELUKNYAKEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADABPERSATUAN INDONESIAKERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
PERWAKILANKEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH INDONESIA

7 SIDANG PPKI 18 AGUSTUS 1945 PERUBAHAN PENTING HASIL SIDANG


DEMI
MENETAPKAN DAN MENGESAHKAN UNDANG – UNDANG DASAR REPUBLIK
INDONESIAMEMILIH Ir.SOEKARNO SEBAGAI PRESIDEN DAN
Drs.MOH.HATTA SEBAGAI WAKIL PRESIDENSEBELUM TERBENTUKNYA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, PEKERJAAN PRESIDEN UNTUK
SEMENTARA WAKTU DIBANTU OLEH KOMITE NASIONALPERUBAHAN
PENTINGHASIL SIDANG DEMIPERSATUAN & KESATUANSILA I PANCASILA
DALAM PIAGAM JAKARTA DENGAN MENGHILANGKAN KALIMAT “DENGAN
MENJALANKAN SYARIAT ISLAM BAGI PEMELUK – PEMELUKNYA”
SEHINGGA MENJADI : KETUHANAN YANG MAHA ESAPASAL 6 UUD
DENGAN MENGHILANGKAN KATA “YANG BERAGAMA ISLAM” SEHINGGA
MENJADI : PRESIDEN IALAH ORANG INDONESIA ASLI.PASAL 29 DENGAN
MENGHILANGKAN KALIMAT “DENGAN MENJALANKAN SYARIAT ISLAM
BAGI PEMELUK – PEMELUKNYA” SEHINGGA MENJADI : NEGARA
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

8 Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi: 1. Ketuhanan
Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat IndonesiaIdeologi
pancasila hanya di gunakan di Negara Indonesia.PANCASILA

9 Pancasila=dasar negara
Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan Ketetapan MPR
RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Panca Karsa ), menyebutkan bahwa
Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi
Nasional bangsa Indonesia.Pancasila=dasar negara

10 FUNGSI POKOK PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma
fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati norma
hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita hukum ( staatside
) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).Sebagai Pandangan
HidupSebagai jiwa dan kepribadian/karakteristik BangsaSebagai Ideologi
terbuka.Sebagai sumber dari segala sumber hukumFUNGSI POKOK PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA

11 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Adapun yang dimaksud Pancasila sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk
hidup dan jalan hidup (way of life). Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila
berfungsi sebagai pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari-ahari.Pandangan hidup
yang dimiliki bangsa Indonesia bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religius
sebagai keyakinan bangsa Indonesia, maka dengan pandangan hidup yang diyakini inilah
bangsa Indonesia dapat dan mampu memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi
secara tepat. Pandangan hidup bagi suatu bangsa mempunyai arti menuntun, sebab
dengan pandangan hidup yang dipegang teguh maka bangsa tersebut memiliki landasan
fundamental yang menjadi pegangan dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi. Dengan pandangan hidup yang jelas, bangsa Indonesia akan memiliki pegangan
dan pedoman bagaimana mengenal serta memecahkan berbagai masalah politik, sosial
budaya, ekonomi, hukum dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang semakin
maju. (Kaelan. 2000: 197).Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

12 Pancasila sebagai Ideologi terbuka


Pancasila sebagai ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan
dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat
sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik. Dari sudut politik,
Pancasila adalah sebuah konsensus politik, suatu persetujuan politik bersama
antargolongan di Indonesia.Pancasila sebagai Ideologi terbuka

13 Pancasila juga sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indoesia


Pancasila juga sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indoesia. Pancasila sebagai
ideologi Pancasila mengandung penegrtian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan,
doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup
bangsa Indonesia dan menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.Dengan demikian ideologi Pancasila
merupakan ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia
yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk dengan
pelaksanaan yang jelas.

14 Dimensi Idealisme, menekankan bahwa nilai nilai dasar yang terkandung dalam
pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh. Terkandung dalam pancasila
mampu memberikan harapan, optimisme serta mampu mendorong motivasi
pendukungnya untuk berupaya mewujudkan cita citanyaDimensi Normatif, mengandung
pengertian bahwa nilai nilai Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem normaDimensi
Realitas, mengandung makna bahwa suatu ideologi harus mencerminkan realitas
kehidupan yang berkembang dalam masyarakat Pancasila sebagai ideologi terbuka secara
struktural memiliki tiga dimensi

15 Pancasila sebagai Karakteristik Bangsa


Pancasila juga sebagai Kepribadian Bangsa. Ini berati, sebagai halnya bendera merah
putih sebagai ciri khas bangsa atau negara Indonesia yang membedakan dengan bangsa
atau negara lain, Pancasila juga merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang tercermin
dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang senantiasa selaras, serasi dan seimbang
sesuai deng nilai-nilai Pancasila itu sendiri.Pancasila sebagai Karakteristik Bangsa

16 Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum


Dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
peraturan perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa ”sumber
hukum dasar nasional adalah Pancasila. Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana yang termuat dalam
Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang
menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis
bangsa dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak
boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum

17 Perkembangan pancasila dari masa ke masa

18 MASA AWAL KEMERDEKAAN Periode 1945-1950


Pada masa ini, dasar yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 1945 yang presidensil,
namun dalam prakteknya system ini tidak dapat terwujudkan setelah penjajah dapat
diusir. Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan, dan muncul upaya-
upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar Negara dengan faham komunis oleh PKI
melalui pemberontakan di Madiun pada tahun 1948 dan olen DI/TII yang ingin
mendirikan Negara dengan agam Islam. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai
dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17
Agustus Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar
negara dengan syari’at islam. Upaya penumpasan pemberontakan ini memakan waktu
yang cukup lama. Kartosuwiryo bersama para pe ngikutnya baru bisa ditangkap pada
tanggal 4 Juni 1962.penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
menghadapi berbagai masalah. Ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat dari munculnya
gerakan-gerakan pemberontakan yang tujuannya menganti Pancasila dengan ideologi
lainnya. Ada dua pemerontakan yang terjadi pada periode ini yaitu: 1). Pemberontakan
Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada tanggal 18 September
Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso. Tujuan utamanya adalah mendirikan Negara
Soviet Indonesia yang berideologi komunis. Dengan kata lain, pemberontakan tersebut
akan mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini pada akhirnya bisa
digagalkan.MASA AWAL KEMERDEKAAN

Anda mungkin juga menyukai