Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RESPONS BANGSA INDONESIA TERHADAP IMPREALISME DAN KOLONOALISME &


AKAR AKAR NASIONALISME INDONESIA

OLEH:
NAMA : ARINI
KELAS : 11 IPS 1

SMA NEGRI 2 LUWU TAHUN


AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Buku sejarah ini masih menyajikan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik
untuk mencapai kompetensi mata pelajaran.selain itu, peserta didik juga diajak untuk
mencari informasi dari berbagai sumber belajar ini. Pembelajaran sejarah ini tidak
terlepas dari peran kompetensi seorang guru yang masih sangat penting untuk
mendorong atau menggerakkan peserta didik dalam melakukan kegiatan-kegiatan
yang sesuai dengan kondisi kelas atau sekolah di daerah masing-masing.

Kami menyadari seperti pepatah tidak ada gading yang tak. Begitu juga dengan buku
sejarah ini, kami terbuka menerima masukan dan saran untuk
penyempurnaan/perbaikan pada edisi. Mudah-mudahan buku sejarah ini bermanfaat
dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih berkualitas.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I.......................................................................................................................

PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1. Latar Belakang............................................................................................

1.2. Rumusan masalah......................................................................................

BAB II......................................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................................

2.1.Respons bangsa indonesia terhadap imprealisme dan kolonoalisme.........

2.2 Akar Akar nasioalisme di indonesia..............................................................

BAB III.....................................................................................................................

PENUTUP ..............................................................................................................

3.1.kesimpulan..............................................................................................

3.2.saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wujud penanaman dominasi ini dikenal melalui proses kolonialisme dan imperialisme.
Kolonialisme menimbulkan kesengsaraan rakyat yang berkepanjangan, makanan
yang mengakibatkan kelaparan, pemberlakuan kerja paksa, dan masih banyak lagi.

Senantiasa menghayati dan menghargai nilai-nilai yang telah disusun para pejuang
bangsa dalam mengusir penjajah. Simaklah materi bab VII ini dengan seksama untuk
mengetahui respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya,suku,ras dan agama.
Keberagaman tersebut dibingkai dalam sebuah negara. We areka bantuan di mana
kemajemukan tersebut dijadikan satu di atas perbedaan yang ada. Hal tersebut
sangat berkaitan dengan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia. Tinggi ataupun
rendahnya rasa nasionalisme Indonesia ditimbulkan banyak faktor yang
mempengaruhi.

Satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi
ancaman-ancaman ketahanan bangsa. Agar keutuhan negara tetap terjaga, maka
kita harus memupuk semangat nasionalisme dengan memperkembangkan zaman.
1.2. Rumus Masalah

1.bagaimana dampak imprealisme dan koloanilisme dalam bidang politik dan


ekonomi?

2.bagaimana respon masyarakat terhadap imperialisme dan kolonliasme


dalam bidang sosial?

3.Apa yang dimaksud nasionalisme?

4.Bagaimana tahap perkembangan nasionalisme di indonesia?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dampak imprealisme dan koloanalisme dalam bidang politik dan ekonomi

Secara umum Imperialisme adalah Usaha untuk menguasai daerah lain atau
memperluas daerah kekuasaan yang bertujuan untuk memperoleh kekayaan
kemewahan dunia dan kebendaan dengan segala macam cara Adapun kolonialisme
dapat diartikan sebagai penguasaan suatu wilayah dan rakyatnya oleh negara lain
untuk tujuan-tujuan yang bersifat militer atau ekonomi

pemerintah kolonialisme zaman Belanda menjajah Indonesia dalam waktu yang


cukup lama dalam waktu yang cukup lama itu ternyata ada dampak positif yang dapat
diambil dari penjajahan Belanda.

2.2 Respon masyarakat terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bidang


sosial

Praktik kolonialisme di nusantara berpengaruh pada terbentuknya gerakan-


gerakan sosial dalam melawa pemerintah kolonial gerakan sosial yang muncul itu
berbentuk protes yang dilakukan oleh rakyat dan para pentani,gerakan ratu adil,dan
gerakan keagamaan.

1.Gerakan Protes Petani

2.Gerakan Ratu Adil

3.Gerakan Keagamaan

2.3 Pengertian Nasionalisme

Pengertian nasionalisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah


paham (ajaran)untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.Secara
etimologi,nasionalisme berasal dari kata “nasional”dan”isme”yaitu paham kebangsaan
yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air; memiliki rasa
solidaritas terhadap musibah dan kekurangan beruntungan saudara setanah air;
persatuan dan kesatuan.

Ada juga yang mengatakan bahwa nasionalisme adalah pemikiran untuk


mempertahankan keutuhan bangsa dan negara dengan menghargai dan menjiwai
budaya,adat istiadat maupun sejarah, serta prjuangan bangsa indonesia.Dalam
konteks ini, kata kunci dalam nasionalisme adalah supremen loyality terhadap
kelompok bangsa.Kesetiaan ini muncul karena adanya kesadaran akan identitas
kolektif yang berbeda dengan yang lain(Moesa, Ali. 2007:28-29).

Tingkatkan wawasanmu tentang nasionalisme dengan melakukan Kegiatan 8.1


berikut ini!Lakukan dengan sepenuh semangat dan sungguh-sungguh.

2.4 Tahap perkembangan demokrasi di indonesia

Kehidupan modern saat ini, demokrasi berperan penting sebagai sistem untuk
menata kehidupan. Berkaitan dengan demokrasi yang menjadi tren di mana-mana,
muncul istilah demokratisasi. Apakah demokratisasi itu? Demokratisasi adalah upaya
atau proses mendemokrasikan. Proses mendemonstrasikan adalah menerapkan dan
memperkuat demokrasi sebagai sistem kehidupan dan sistem politik dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara

Demokratis yang kini telah menyebar masyarakat memiliki akar sejarah yang kuat
dalam setiap periode. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang dimulai sejak
proklamasi kemerdekaan dibedakan menjadi beberapa periode yaitu:

1. Perioden Demokrasi Liberal (1945-1959)

Demokrasi liberal merupakan bentuk pemerintahan demokrasi


dengan sistem perwakilan rakyat, yaitu melalui partai politik dalam
kelembagaan maupun dewan perwakilan. Secara umum demokrasi
liberal adalah suatu sistem politik yang melindungi secara
konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Pada
masa demokrasi liberal ini, UUD RIS diganti dengan UUDS (undang-
undang dasar sementara) dan sistem pemerintahan didominasi
dengan banyak partai politik atau disebut multipartai.

Sistem politik pada masa demokrasi liberal mendorong lahirnya


partai politik. Partai-partai inilah yang menjalankan pemerintahan
melalui pertimbangan kekuasaan dalam parlemen tahun 1950
sampai 1959. Demokrasi liberal telah membawa dampak yang cukup
besar mempengaruhi keadaan situasi dan kondisi politik pada waktu
itu demokrasi liberal yang berjalan dari tahun 1950 sampai 1959
mengalami perubahan perubahan kabinet yang mengakibatkan
pemerintahan menjadi tidak stabil. Beberapa kabinet yang terbentuk
pada masa demokrasi liberal di Indonesia adalah:

a) Kabinet Natsir (6 September 1950-21 Maret 1951)

b) Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)

c) Kabinet wilopo (3 April 1952 - 3 Juni 1953)

d) Kabinet Ali Sastroamidjoyo I (31 Juli 1953- 12 Agustus 1955)

e) Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret)

f) kabinet Ali Sastroamidjoyo II (20 Maret 1956 - 4 Maret 1957)

g) Kabinet Djuanda (9 April 1957- 5 juli 1959)


2. Periode demokrasi terpimpin (1959-1965)

Pada masa demokrasi terpimpin kekuatan negara yang berpusat


pada tingkat kekuatan penting yaitu presiden Soekarno TNI dan
PKI adanya tarik ulur dalam kehidupan politik saat itu
memunculkan masalah-masalah besar yang menyimpang dari
kehidupan demokrasi yang berdasarkan UUD 1945 yaitu sebagai
berikut:

a) presiden diangkat sebagai presiden seumur hidup


berdasarkan ketetapan MPRS nomor III/1963.

b) Adanya perlengkapan jabatan oleh beberapa orang di


mana seorang anggota kabinet sekaligus menjadi anggota
MPRS.

c) keanggotaan MPRS dan lembaga negara lain tidak melalui


proses demokrasi yang baik, karena dilakukan dengan
cara menunjukkan seseorang untuk menjadi anggota
lembaga negara tertentu.

d) elaksanaan demokrasi terpimpin cenderung berpusat pada


kekuasaan presiden yang melebihi apa yang ditentukan
oleh UUD 1945 yaitu dengan keluarnya produk hukum
yang setingkat undang-undang dalam bentuk penetapan
presiden atau Perpres.

e) DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan oleh presiden karena


RAPBN yang diajukan pemerintah tidak disetujui DPR dan
dibentuklah DPRGR tanpa melalui pemilu.

3. Periode Demokrasi di Era Orde Baru (1965-1998)

Pelaksanaan demokrasi Pancasila dalam era orde Baru tidak


sesuai dengan wacana yang di terapkan titik praktik kenegaraan
dan pemerintahan pada rezim ini tidak diberikan ruang bagi
kehidupan berdemokrasi.M. Rusli mengungkapkan ciri enzim
orde Baru sebagai berikut:

a) Adanya dwifungsi ABRI.

b) Adanya sentralisasi dalam pengambilan keputusan politik.

c) Adanya pembatasan terhadap peran dan fungsi partai


dalam pengambilan keputusan politik.
d) Adanya campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan
partai politik dan Republik.

e) Adanya monolitisasi ideologi negara, yaitu negara tidak


membiarkan perkembangannya ideologi-ideologi lain.

f) Adanya inkorporasi yaitu lembaga-lembaga non


pemerintah diharapkan menyatu dengan pemerintah
padahal seharusnya sebagai alat kontrol.

Runtuhnya orde Baru ditandai dengan adanya krisis


kepercayaan yang direspon oleh kelompok penekan pressure
group dengan mengadakan berbagai macam demonstrasi
yang dipelopori oleh mahasiswa, pelajar, LSM politis maupun
masyarakat.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Imperialisme adalah usaha untuk menguasai daerah lain ataupun polosan dari
kekuasaan yang bertujuan untuk memperoleh kekayaan kemewahan dunia
dan kebendaan dengan segala macam cara.

 Bangsa barat mulai menerapkan imperialisme dan kolonialisme di Indonesia


dengan berbagai cara baik penetrasi budaya invasi wilayah, hubungan politik,
Islam kegiatan monopoli perdagangan. Imperialisme dan kolonialisme
mengakibatkan beberapa dampak dan respon masyarakat dalam bidang politik
dan ekonomi.

 Adapun nasionalisme adalah pemikiran untuk mempertahankan keutuhan


bangsa dan negara dengan menghargai dan menjiwai budaya adat istiadat
maupun sejarah serta perjuangan bangsa Indonesia titik dalam konteks ini kata
kunci dalam nasionalisme adalah Supreme loyality terhadap kelompok bangsa.
Kesetiaan ini muncul karena adanya kesadaran akan identitas kolektif yang
berbeda dengan yang lain.

3.2 Saran

 Semangat nasionalisme salah satu modal utama Indonesia dalam


menghadapi ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi titik puncak
yang dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang harus
dirasakan akibat terjajah telah mampu melahirkan semangat kebersamaan
sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup menjadi bangsa
merdeka.

 Partai politik sebagai peserta pemilihan umum mempunyai kesempatan


untuk memperjuangkan kepentingan rakyat secara luas mengisi lembaga-
lembaga negara dan untuk membentuk pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA

Moeis,syarif.2009.Pembentukan Kebudayaan Nasionalisme Indonesia.Makalah disajikan


dalam diskusi jurusan pendidikan sejarah.FPIPS,Universitas Pendidikan Indonesi a,bandung.

Muljana,Slamet.2008.Kesadaran nasional:Dari kolonoalisme sampai kemerdekaan Jilid


I.Yogyakarta:LKiS.

Mutakin,A.,Budimansyah,D.,dan pasya,G.K.2004

Oktima, Nurul 2012.Kamus Ekonomi.Surakarta: Aksara Sinergi Media.Dinamika Masyarakat


indonesia.Bandung:Gonesindo.

Ricklefs,M.C.2008.Sejarah indonesia modern 1200-2008.Jakarta:Serambi Ilmu Semesta.

Sastrosatomo,Soebadio.1878.Perjuangan Revolusi.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Anda mungkin juga menyukai