Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 1

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

OLEH:
RAEN IGA IHSANUL AFLAH
NIM : 856496973

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
PEKANBARU
2024
1. Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang demokratis. Hal tersebut dibuktikan
dengan adanya berbagai pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia yang menunjukkan kedemokratisan negara Indonesia. Beberapa kegiatan
atau aktivitas di masyarakat yang selalu dikaitkan dengan demokrasi adalah
pemilihan umum, pemilihan presiden, kebebasan pers, dan demo dalam berbagai
kesempatan. Berdasarkan uraian di atas, apakah pasal dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia sudah sesuai dengan pilar demokrasi yang dikemukakan
oleh USIS? jelaskan 5 kesesuaian antara UUDNRI 1945 dengan pendapat dari USIS!
Jawaban:
Kesesuaian UUD NRI 1945 dengan Pilar Demokrasi USIS
Indonesia memang menyatakan diri sebagai negara demokratis, dan hal ini dibuktikan
dengan adanya berbagai pasal dalam UUD NRI 1945 yang menunjukkan komitmen negara
terhadap demokrasi. Beberapa pilar demokrasi yang ditekankan oleh USIS, seperti
pemilihan umum, pemilihan presiden, kebebasan pers, dan demonstrasi, memang tertuang
dalam UUD NRI 1945. Berikut adalah 5 kesesuaian antara UUD NRI 1945 dengan pilar
demokrasi USIS:
1. Pemilihan Umum (Pasal 20 Ayat (1), (2), dan (3))
UUD NRI 1945 menegaskan bahwa kedaulatan rakyat dijalankan sepenuhnya oleh
MPR. MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih dalam Pemilu (Pasal 2 ayat
(2)). Ketentuan tentang Pemilu diatur dalam undang-undang (Pasal 20 ayat (3)). Hal ini
sejalan dengan pilar demokrasi USIS yang menekankan pada partisipasi rakyat dalam
memilih pemimpin mereka melalui Pemilu.
2. Pemilihan Presiden (Pasal 6 Ayat (1) dan (2))
UUD NRI 1945 mengatur tentang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara
langsung oleh rakyat dalam satu pasangan calon (Pasal 6 ayat (1)). Masa jabatan
Presiden dan Wakil Presiden dibatasi selama 5 tahun dengan maksimal 2 periode (Pasal
7 ayat (1)). Hal ini sejalan dengan pilar demokrasi USIS yang menekankan pada
pemilihan pemimpin secara langsung dan berkala.
3. Kebebasan Pers (Pasal 28 Ayat (4))
UUD NRI 1945 menjamin kemerdekaan pers (Pasal 28 ayat (4)). Hal ini berarti pers
memiliki hak untuk mencari, memperoleh, mengolah, dan menyebarkan informasi
tanpa hambatan. Pers juga memiliki hak untuk melakukan kritik, koreksi, dan kontrol
sosial terhadap pemerintah (Pasal 33 ayat (1)). Hal ini sejalan dengan pilar demokrasi
USIS yang menekankan pada kebebasan pers sebagai pilar demokrasi.
4. Demonstrasi (Pasal 28 Ayat (e) dan (f))
UUD NRI 1945 menjamin hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka
umum (Pasal 28 ayat (e)). Hak ini termasuk hak untuk berdemonstrasi secara damai dan
tanpa senjata (Pasal 28 ayat (f)). Hal ini sejalan dengan pilar demokrasi USIS yang
menekankan pada hak warga negara untuk menyampaikan pendapat dan melakukan
demonstrasi sebagai bentuk partisipasi rakyat.
5. Pemisahan Kekuasaan (Pasal 24 Ayat (1) dan (2))
UUD NRI 1945 mengatur tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu
eksekutif, legislatif, dan yudikatif (Pasal 24 ayat (1)). Masing-masing kekuasaan
memiliki kewenangan dan tanggung jawabnya sendiri (Pasal 24 ayat (2)). Hal ini
sejalan dengan pilar demokrasi USIS yang menekankan pada pemisahan kekuasaan
untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan keseimbangan dalam
pemerintahan.

Meskipun terdapat kesesuaian antara UUD NRI 1945 dengan pilar demokrasi USIS,
masih terdapat beberapa tantangan dalam penerapannya. Contohnya, masih ada praktik
politik uang dalam Pemilu, kebebasan pers yang masih diwarnai intervensi dari pihak
tertentu, dan demonstrasi yang berujung pada anarkisme.

Penting untuk terus memperkuat demokrasi di Indonesia dengan:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya demokrasi.

2. Menerapkan hukum secara tegas dan adil.


3. Memperkuat peran lembaga-lembaga demokrasi.
4. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.

Dengan upaya bersama, diharapkan demokrasi di Indonesia dapat semakin kokoh


dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai suatu mata pelajaran di sekolah memiliki peranan
penting untuk transfer budaya dan pelestarian peradaban suatu bangsa. Di Indonesia
IPS sebagai suatu mata pelajaran setara dengan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut
sangat berbeda dengan perkembangan IPS atau social studies dari negara asalnya
Amerika yang memiliki perhatian luar biasa karena berkaitan dengan latar belakang
warga negaranya yang beragam. Jelaskan 5 hal penting yang menandai
perkembangan pemikiran IPS yang menjadi bagian dalam mata pelajaran di sekolah,
mulai SD, SMP, dan SMA
Jawaban:
5 Hal Penting Perkembangan Pemikiran IPS di Sekolah Indonesia
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia memiliki peran penting dalam transfer
budaya dan pelestarian peradaban bangsa. Perkembangan pemikiran IPS di sekolah
Indonesia telah melalui beberapa fase penting, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Berikut
5 hal penting yang menandai perkembangan pemikiran IPS di sekolah Indonesia:
1. Penekanan pada Pendidikan Moral Pancasila (1950-an)
Pada era awal kemerdekaan, IPS diwarnai dengan penekanan pada pendidikan moral
Pancasila. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila pada
generasi muda dan membangun identitas nasional.
2. Pendekatan Terpadu (1970-an)
Pada tahun 1970-an, IPS mulai menerapkan pendekatan terpadu. Pendekatan ini
menggabungkan berbagai disiplin ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, dan antropologi dalam satu mata pelajaran. Tujuannya adalah memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena sosial.
3. Kurikulum 1994: Penekanan pada Keterampilan Berpikir
Kurikulum 1994 menandai pergeseran fokus dalam pembelajaran IPS. Penekanannya
bukan lagi hanya pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan
keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah.
4. Kurikulum 2006: Pendekatan Kontekstual
Kurikulum 2006 menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS.
Pendekatan ini menekankan pada pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa
dan lingkungan sekitarnya.
5. Kurikulum Merdeka: Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik
Kurikulum Merdeka memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah dan guru
dalam merancang pembelajaran IPS. Pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik menjadi fokus utama, dengan menekankan pada pengembangan karakter, profil
pelajar Pancasila, dan soft skills.

Perkembangan pemikiran IPS di sekolah Indonesia menunjukkan upaya


berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi
muda yang berpengetahuan luas, kritis, dan mampu berkontribusi dalam masyarakat.
Berikut beberapa faktor yang mendorong perkembangan pemikiran IPS di sekolah
Indonesia:

• Perkembangan ilmu pengetahuan sosial


• Dinamika sosial dan politik negara
• Kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas
• Globalisasi dan interaksi antar budaya

Penting untuk terus mengembangkan pemikiran IPS di sekolah Indonesia agar:

• Mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman


• Mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi masa depan
• Membangun masyarakat yang demokratis, adil, dan sejahtera

Dengan demikian, IPS di sekolah Indonesia dapat menjadi alat yang efektif untuk
transfer budaya, pelestarian peradaban, dan pembangunan bangsa.

3. Kebudayaan masyarakat sangat beragam. Terdapat berbagai faktor yang


mempengaruhi terhadap kebudayaan. Masyarakat yang berada di pesisir pantai
dengan masyarakat yang berada dipegunungan, atau antara masyarakat di pedesaan
dan di perkotaan memiliki berbagai macam perbedaan dalam mata pencaharian dan
interaksi sosialnya. Jelaskan pengertian kebudayaan secayca umum! Jelaskan
hubungan antara kondisi alam atau letak geografis terhadap kebudayaan manusia
dengan mendasarkan pendapat 3 (tiga) ahli?
Jawaban:
Pengertian Kebudayaan dan Hubungannya dengan Kondisi Alam atau Letak Geografis
• Pengertian Kebudayaan Secara Umum
Kebudayaan adalah suatu sistem nilai, ide, perilaku, dan artefak yang dimiliki oleh
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan mencakup
berbagai macam aspek kehidupan manusia, seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, seni,
musik, tari, pakaian, makanan, dan teknologi.
• Hubungan antara Kondisi Alam atau Letak Geografis terhadap Kebudayaan
Manusia
Kondisi alam atau letak geografis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kebudayaan manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek kebudayaan, seperti:
1. Mata Pencaharian
Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai umumnya memiliki mata pencaharian
utama sebagai nelayan, sedangkan masyarakat yang tinggal di pegunungan
umumnya memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Hal ini disebabkan oleh
kondisi alam yang berbeda, dimana pantai memiliki sumber daya laut yang
melimpah, sedangkan pegunungan memiliki tanah yang subur untuk bercocok
tanam.
2. Interaksi Sosial
Masyarakat yang tinggal di perkotaan umumnya memiliki interaksi sosial yang
lebih kompleks dan beragam dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di
pedesaan. Hal ini disebabkan oleh kepadatan penduduk yang tinggi di perkotaan,
yang memungkinkan terjadinya interaksi dengan orang-orang dari berbagai latar
belakang budaya.
3. Adat Istiadat dan Tradisi
Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan umumnya masih memegang teguh adat
istiadat dan tradisi leluhur mereka. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengaruh
budaya luar yang masuk ke daerah pedesaan. Di sisi lain, masyarakat yang tinggal
di perkotaan umumnya lebih terbuka terhadap budaya luar dan memiliki adat
istiadat dan tradisi yang lebih beragam.
Pendapat Ahli tentang Hubungan antara Kondisi Alam atau Letak Geografis
terhadap Kebudayaan Manusia
1. Karl Marx
Menurut Karl Marx, kondisi alam atau letak geografis merupakan salah satu faktor
utama yang menentukan perkembangan kebudayaan manusia. Ia berpendapat bahwa
manusia harus beradaptasi dengan kondisi alam untuk dapat bertahan hidup dan
memenuhi kebutuhan mereka. Adaptasi ini kemudian melahirkan berbagai kebudayaan
yang berbeda-beda.
2. Emile Durkheim
Emile Durkheim berpendapat bahwa kebudayaan merupakan produk dari interaksi
sosial manusia. Ia berpendapat bahwa manusia hidup dalam kelompok-kelompok sosial
yang memiliki nilai-nilai, ide, dan perilaku yang berbeda-beda. Perbedaan ini kemudian
melahirkan berbagai kebudayaan yang berbeda-beda.
3. Max Weber
Max Weber berpendapat bahwa kebudayaan merupakan hasil dari ide-ide dan nilai-nilai
yang dimiliki oleh manusia. Ia berpendapat bahwa manusia memiliki ide-ide dan nilai-
nilai yang berbeda-beda, yang kemudian melahirkan berbagai kebudayaan yang
berbeda-beda.

Jadi, kondisi alam atau letak geografis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kebudayaan manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek kebudayaan, seperti mata
pencaharian, interaksi sosial, adat istiadat dan tradisi.

4. Lingkungan tempat tinggal manusia beserta makhluk hidup lannya merupakan hal
yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian demi kelangsungan hidup
manusia yanga da didalamnya. Berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan
telah luar biasa mempengaruhi terhadap kehidupan manusia. Diperlukan adanya
berbagai upaya untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya pencemaran atau
pengrusakan lingkungan secara terus menerus. Berbagai peraturan ditetapkan untuk
memberikan perlindungan terhadap lingkungan yang menjadi persyaratan bagi
suatu usaha yang akan menjalankan aktivitasnya. Jelaskan 3 (tiga) perangkat
pengelolaan lingkungan yang keberadaannya ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia!
Jawaban:
3 Perangkat Pengelolaan Lingkungan di Indonesia
Pengelolaan lingkungan di Indonesia diatur melalui berbagai peraturan perundang-
undangan, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan
akibat pencemaran dan pengrusakan. Berikut adalah 3 perangkat pengelolaan lingkungan
yang keberadaannya ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia:
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-undang ini merupakan landasan hukum utama bagi pengelolaan
lingkungan di Indonesia. UU ini mengatur berbagai hal terkait dengan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk:
• Perumusan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan lingkungan hidup.
• Penentuan baku mutu lingkungan hidup.
• Pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
• Pemberian izin lingkungan untuk usaha dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan.
• Pengembangan instrumen ekonomi lingkungan hidup.
• Penegakan hukum lingkungan hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Jaminan Mutu Produk
Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang jaminan mutu produk lingkungan
hidup, yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk lingkungan hidup yang beredar
di masyarakat memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan. PP ini mengatur
tentang:
• Pendaftaran produk lingkungan hidup.
• Penilaian kesesuaian produk lingkungan hidup.
• Pelabelan produk lingkungan hidup.
• Pengawasan mutu produk lingkungan hidup.
• Penegakan hukum terhadap produk lingkungan hidup yang tidak memenuhi
persyaratan mutu.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2013 tentang Analisis Dampak Lingkungan
Hidup
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL), yang bertujuan untuk memastikan bahwa usaha dan kegiatan yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup telah dilakukan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. PP ini mengatur tentang:
• Jenis usaha dan kegiatan yang wajib AMDAL.
• Tahapan-tahapan penyusunan AMDAL.
• Penilaian AMDAL.
• Penegakan hukum terhadap usaha dan kegiatan yang tidak melakukan AMDAL.

Ketiga perangkat pengelolaan lingkungan ini saling terkait dan melengkapi satu
sama lain. UU 32/2009 merupakan landasan hukum utama, PP 81/2010 mengatur tentang
jaminan mutu produk lingkungan hidup, dan PP 74/2013 mengatur tentang AMDAL.
Dengan penerapan perangkat-perangkat ini, diharapkan pengelolaan lingkungan di
Indonesia dapat lebih efektif dan efisien, sehingga lingkungan hidup dapat terjaga
kelestariannya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa masih banyak peraturan perundang-undangan lain
yang terkait dengan pengelolaan lingkungan di Indonesia. Contohnya, peraturan tentang
pengelolaan hutan, pengelolaan air, dan pengelolaan sampah. Penting juga untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
hidup. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan
berkelanjutan untuk generasi mendatang.

5. Istilah masyarakat dalam berbagai tulisan banyak melekat dengan beberapa


komponen tertentu, misalnya masyarakat kota, masyarakat pedesaan, masyarakat
industri, masyarakat pesisir dan lainnya. Istilah tersebut mengacu pada karakteristik
tertentu yang telah digeneralisasikan oleh para ahli. Tiap jenis masyarakat tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Simpulkan 3 (tiga) karakteristik
masyarakat berdasarkan pendapat para ahli!
Jawaban:
3 Karakteristik Masyarakat Berdasarkan Pendapat Para Ahli
Para ahli sosiologi dan antropologi telah banyak mengkaji berbagai jenis
masyarakat di dunia. Berikut adalah 3 karakteristik umum masyarakat berdasarkan
pendapat para ahli:
1. Masyarakat Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal:
• Masyarakat Kota:
✓ Karakteristik:
▪ Kepadatan penduduk tinggi
▪ Kehidupan yang heterogen dan kompleks
▪ Interaksi sosial yang tinggi
▪ Mobilitas sosial yang tinggi
▪ Akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih mudah
• Masyarakat Desa:
✓ Karakteristik:
▪ Kepadatan penduduk rendah
▪ Kehidupan yang lebih homogen dan sederhana
▪ Interaksi sosial yang lebih erat
▪ Mobilitas sosial yang lebih rendah
▪ Ketergantungan pada sumber daya alam
2. Masyarakat Berdasarkan Mata Pencaharian:
• Masyarakat Agraris:
✓ Karakteristik:
▪ Mata pencaharian utama adalah Bertani
▪ Kehidupan yang lebih tradisional dan terikat pada alam
▪ Nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang kuat
▪ Tingkat pendidikan yang relatif rendah
• Masyarakat Industri:
✓ Karakteristik:
▪ Mata pencaharian utama adalah bekerja di sektor industry
▪ Kehidupan yang lebih modern dan individualistic
▪ Tingkat pendidikan yang relatif tinggi
▪ Ketergantungan pada teknologi yang tinggi
3. Masyarakat Berdasarkan Struktur Sosial:
• Masyarakat Stratifikasi:
✓ Karakteristik:
▪ Terbagi menjadi beberapa kelas sosial dengan perbedaan status dan
kekuasaan yang jelas
▪ Mobilitas sosial antar kelas yang sulit
▪ Contoh: masyarakat feodal, masyarakat kasta
• Masyarakat Egaliter:
✓ Karakteristik:
▪ Semua anggota masyarakat memiliki status dan hak yang sama
▪ Mobilitas sosial antar kelas yang mudah
▪ Contoh: masyarakat komunal, masyarakat anarkis

Penting untuk dicatat bahwa karakteristik-karakteristik ini hanyalah generalisasi


dan tidak selalu berlaku secara mutlak pada semua jenis masyarakat. Setiap masyarakat
memiliki karakteristik uniknya sendiri yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
sejarah, budaya, politik, dan ekonomi.

Berikut beberapa pendapat para ahli tentang karakteristik masyarakat:

• Emile Durkheim: Durkheim membagi masyarakat menjadi dua jenis, yaitu masyarakat
mekanis dan masyarakat organik. Masyarakat mekanis dicirikan oleh solidaritas
mekanis, di mana individu terikat satu sama lain melalui kesamaan moral dan budaya.
Masyarakat organik dicirikan oleh solidaritas organik, di mana individu terikat satu
sama lain melalui spesialisasi dan saling ketergantungan.
• Karl Marx: Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas sosial, yaitu kelas borjuis dan
kelas proletar. Kelas borjuis adalah pemilik modal produksi, sedangkan kelas proletar
adalah pekerja yang menjual tenaga kerjanya. Marx berpendapat bahwa konflik antara
kedua kelas ini merupakan sumber utama perubahan sosial.
• Max Weber: Weber membagi masyarakat menjadi beberapa kelas sosial berdasarkan
status, kelas, dan kekuasaan. Status mengacu pada posisi individu dalam hierarki sosial,
kelas mengacu pada hubungan individu dengan alat produksi, dan kekuasaan mengacu
pada kemampuan individu untuk mengendalikan orang lain.

Pengetahuan tentang karakteristik masyarakat dapat membantu kita untuk


memahami berbagai fenomena sosial, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, dan konflik
sosial. Dengan memahami akar permasalahan, kita dapat mencari solusi yang lebih efektif
untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
6. Keluarga merupakan bagian terkecil masyarakat. Keluarga adalah pembentuk dari
kelompok masyararakat yang lebih luas, dinataranya RT, RW, Kelurahan/Desa dan
seterusnya sampai dengan nasional, regional, dan dunia. Dalam keluarga terdapat
bagian-bagian atau komponen pembentuk yang didalamnya terdapat berbagai
aturan atau ketentuan baik oleh masyarakat dikatakan baik atau tidak baik. 1.
Jelaskan 3 hal yang memperkuat hubungan dalam suatu keluarga! 2. Jelaskan 3
fungsi keluarga sebagai lembaga terkecil dalam masyarakat!
Jawaban:
1. Memperkuat Hubungan dalam Keluarga
Membangun hubungan keluarga yang kuat dan harmonis merupakan hal yang
penting. Berikut adalah 3 hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat hubungan dalam
keluarga:
1) Komunikasi Terbuka dan Jujur:
• Ciptakan suasana komunikasi yang terbuka dan jujur antar anggota keluarga.
• Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan empati saat berkomunikasi.
• Bicarakan perasaan dan pikiran dengan berani dan terbuka.
• Hindari komunikasi yang kasar, menyalahkan, atau merendahkan.
2) Waktu Bersama yang Berkualitas:
• Luangkan waktu bersama keluarga secara rutin, tanpa gangguan gadget.
• Lakukan aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti makan bersama,
menonton film, atau bermain game.
• Libatkan semua anggota keluarga dalam perencanaan kegiatan bersama.
• Berikan perhatian dan kasih sayang kepada setiap anggota keluarga.
3) Saling Menghargai dan Mendukung:
• Hargai perbedaan pendapat dan karakteristik masing-masing anggota keluarga.
• Saling mendukung dalam mencapai tujuan dan mimpi.
• Berikan semangat dan motivasi saat anggota keluarga menghadapi kesulitan.
• Rayakan bersama keberhasilan dan pencapaian setiap anggota keluarga.
2. Fungsi Keluarga sebagai Lembaga Terkecil dalam Masyarakat
Keluarga sebagai lembaga terkecil dalam masyarakat memiliki beberapa fungsi
penting, yaitu:
1) Fungsi Reproduksi:
• Keluarga berperan dalam melanjutkan keturunan dan memelihara generasi
penerus bangsa.
• Orang tua bertanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik anak-anak
mereka dengan baik.
2) Fungsi Sosialisasi:
• Keluarga merupakan tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar tentang
nilai-nilai, norma, dan budaya masyarakat.
• Orang tua memberikan contoh dan teladan bagi anak-anak mereka dalam
berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain.
3) Fungsi Perlindungan:
• Keluarga memberikan rasa aman dan perlindungan bagi anggotanya.
• Orang tua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosional, dan
spiritual anak-anak mereka.
4) Fungsi Ekonomi:
• Keluarga merupakan unit ekonomi terkecil dalam masyarakat.
• Orang tua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota
keluarga mereka.
• Keluarga dapat menjadi sumber kekuatan dan dukungan ekonomi bagi
anggotanya.
5) Fungsi Emosional:
• Keluarga memberikan rasa cinta, kasih sayang, dan dukungan emosional bagi
anggotanya.
• Orang tua dan anak-anak saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
emosional mereka.

Keluarga yang kuat dan harmonis dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi
masyarakat yang sejahtera. Dengan memperkuat hubungan dan memahami fungsi keluarga,
kita dapat berkontribusi dalam membangun keluarga yang lebih baik dan masyarakat yang
lebih adil dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai