OLEH:
RAEN IGA IHSANUL AFLAH
NIM : 856496973
Meskipun terdapat kesesuaian antara UUD NRI 1945 dengan pilar demokrasi USIS,
masih terdapat beberapa tantangan dalam penerapannya. Contohnya, masih ada praktik
politik uang dalam Pemilu, kebebasan pers yang masih diwarnai intervensi dari pihak
tertentu, dan demonstrasi yang berujung pada anarkisme.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai suatu mata pelajaran di sekolah memiliki peranan
penting untuk transfer budaya dan pelestarian peradaban suatu bangsa. Di Indonesia
IPS sebagai suatu mata pelajaran setara dengan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut
sangat berbeda dengan perkembangan IPS atau social studies dari negara asalnya
Amerika yang memiliki perhatian luar biasa karena berkaitan dengan latar belakang
warga negaranya yang beragam. Jelaskan 5 hal penting yang menandai
perkembangan pemikiran IPS yang menjadi bagian dalam mata pelajaran di sekolah,
mulai SD, SMP, dan SMA
Jawaban:
5 Hal Penting Perkembangan Pemikiran IPS di Sekolah Indonesia
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia memiliki peran penting dalam transfer
budaya dan pelestarian peradaban bangsa. Perkembangan pemikiran IPS di sekolah
Indonesia telah melalui beberapa fase penting, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Berikut
5 hal penting yang menandai perkembangan pemikiran IPS di sekolah Indonesia:
1. Penekanan pada Pendidikan Moral Pancasila (1950-an)
Pada era awal kemerdekaan, IPS diwarnai dengan penekanan pada pendidikan moral
Pancasila. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila pada
generasi muda dan membangun identitas nasional.
2. Pendekatan Terpadu (1970-an)
Pada tahun 1970-an, IPS mulai menerapkan pendekatan terpadu. Pendekatan ini
menggabungkan berbagai disiplin ilmu sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, dan antropologi dalam satu mata pelajaran. Tujuannya adalah memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena sosial.
3. Kurikulum 1994: Penekanan pada Keterampilan Berpikir
Kurikulum 1994 menandai pergeseran fokus dalam pembelajaran IPS. Penekanannya
bukan lagi hanya pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan
keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan masalah.
4. Kurikulum 2006: Pendekatan Kontekstual
Kurikulum 2006 menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS.
Pendekatan ini menekankan pada pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa
dan lingkungan sekitarnya.
5. Kurikulum Merdeka: Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik
Kurikulum Merdeka memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah dan guru
dalam merancang pembelajaran IPS. Pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik menjadi fokus utama, dengan menekankan pada pengembangan karakter, profil
pelajar Pancasila, dan soft skills.
Dengan demikian, IPS di sekolah Indonesia dapat menjadi alat yang efektif untuk
transfer budaya, pelestarian peradaban, dan pembangunan bangsa.
Jadi, kondisi alam atau letak geografis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kebudayaan manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek kebudayaan, seperti mata
pencaharian, interaksi sosial, adat istiadat dan tradisi.
4. Lingkungan tempat tinggal manusia beserta makhluk hidup lannya merupakan hal
yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian demi kelangsungan hidup
manusia yanga da didalamnya. Berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan
telah luar biasa mempengaruhi terhadap kehidupan manusia. Diperlukan adanya
berbagai upaya untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya pencemaran atau
pengrusakan lingkungan secara terus menerus. Berbagai peraturan ditetapkan untuk
memberikan perlindungan terhadap lingkungan yang menjadi persyaratan bagi
suatu usaha yang akan menjalankan aktivitasnya. Jelaskan 3 (tiga) perangkat
pengelolaan lingkungan yang keberadaannya ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia!
Jawaban:
3 Perangkat Pengelolaan Lingkungan di Indonesia
Pengelolaan lingkungan di Indonesia diatur melalui berbagai peraturan perundang-
undangan, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan
akibat pencemaran dan pengrusakan. Berikut adalah 3 perangkat pengelolaan lingkungan
yang keberadaannya ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia:
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-undang ini merupakan landasan hukum utama bagi pengelolaan
lingkungan di Indonesia. UU ini mengatur berbagai hal terkait dengan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk:
• Perumusan kebijakan dan strategi nasional pengelolaan lingkungan hidup.
• Penentuan baku mutu lingkungan hidup.
• Pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
• Pemberian izin lingkungan untuk usaha dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan.
• Pengembangan instrumen ekonomi lingkungan hidup.
• Penegakan hukum lingkungan hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Jaminan Mutu Produk
Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang jaminan mutu produk lingkungan
hidup, yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk lingkungan hidup yang beredar
di masyarakat memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan. PP ini mengatur
tentang:
• Pendaftaran produk lingkungan hidup.
• Penilaian kesesuaian produk lingkungan hidup.
• Pelabelan produk lingkungan hidup.
• Pengawasan mutu produk lingkungan hidup.
• Penegakan hukum terhadap produk lingkungan hidup yang tidak memenuhi
persyaratan mutu.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2013 tentang Analisis Dampak Lingkungan
Hidup
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL), yang bertujuan untuk memastikan bahwa usaha dan kegiatan yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup telah dilakukan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. PP ini mengatur tentang:
• Jenis usaha dan kegiatan yang wajib AMDAL.
• Tahapan-tahapan penyusunan AMDAL.
• Penilaian AMDAL.
• Penegakan hukum terhadap usaha dan kegiatan yang tidak melakukan AMDAL.
Ketiga perangkat pengelolaan lingkungan ini saling terkait dan melengkapi satu
sama lain. UU 32/2009 merupakan landasan hukum utama, PP 81/2010 mengatur tentang
jaminan mutu produk lingkungan hidup, dan PP 74/2013 mengatur tentang AMDAL.
Dengan penerapan perangkat-perangkat ini, diharapkan pengelolaan lingkungan di
Indonesia dapat lebih efektif dan efisien, sehingga lingkungan hidup dapat terjaga
kelestariannya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Penting untuk dicatat bahwa masih banyak peraturan perundang-undangan lain
yang terkait dengan pengelolaan lingkungan di Indonesia. Contohnya, peraturan tentang
pengelolaan hutan, pengelolaan air, dan pengelolaan sampah. Penting juga untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
hidup. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan
berkelanjutan untuk generasi mendatang.
• Emile Durkheim: Durkheim membagi masyarakat menjadi dua jenis, yaitu masyarakat
mekanis dan masyarakat organik. Masyarakat mekanis dicirikan oleh solidaritas
mekanis, di mana individu terikat satu sama lain melalui kesamaan moral dan budaya.
Masyarakat organik dicirikan oleh solidaritas organik, di mana individu terikat satu
sama lain melalui spesialisasi dan saling ketergantungan.
• Karl Marx: Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas sosial, yaitu kelas borjuis dan
kelas proletar. Kelas borjuis adalah pemilik modal produksi, sedangkan kelas proletar
adalah pekerja yang menjual tenaga kerjanya. Marx berpendapat bahwa konflik antara
kedua kelas ini merupakan sumber utama perubahan sosial.
• Max Weber: Weber membagi masyarakat menjadi beberapa kelas sosial berdasarkan
status, kelas, dan kekuasaan. Status mengacu pada posisi individu dalam hierarki sosial,
kelas mengacu pada hubungan individu dengan alat produksi, dan kekuasaan mengacu
pada kemampuan individu untuk mengendalikan orang lain.
Keluarga yang kuat dan harmonis dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi
masyarakat yang sejahtera. Dengan memperkuat hubungan dan memahami fungsi keluarga,
kita dapat berkontribusi dalam membangun keluarga yang lebih baik dan masyarakat yang
lebih adil dan sejahtera.