Anda di halaman 1dari 16

Nama : Gerry Giovanni

NIM : I1021211111
Kelas : A3
Mata Kuliah : Toksikologi
Dosen pengampu : Dr. Inarah Fajriaty,M.Si., Apt

TUGAS INDIVIDU
Soal:
1. Cari perbedaan meliputi (sifat pemberian, lama pemberian/pemejanan, sasaran uji,
subjek uji, dan luaran uji) dari uji toksisitas umum dan khas!
Uji Toksisitas Umum
Lama
Je Sifat
No Pemberia Sasaran Subjek Luaran Uji
ni Pemberia
. n/ Uji Uji
s n
Pemejan
U
an
ji
1 Akut Oral dan Pemberi Mengidentifi Mencit Uji perilaku,
dermal an kasi LD50 galur pemeriksaan
senyawa dari suatu Swiss mikroskopik
bahan atau (diutamak
yang dan
sediaan uji an), serta
diamati yang tikus makroskopik,
dalam menimbulka betina sikap selama
rentang n efek dalam galur masa
waktu waktu yang Wistar. pemeliharaan
24 jam singkat jika tidak
hanya setelah mati dalam
pemberianny
dilakuka waktu 24
a.
n sekali. jam, serta
pengamatan
terhadap
perubahan
berat badan.
2 S Oral dan Pemberi Mengukur Tikus - Berat badan
u dermal an LD50 dan putih hewan uji
b- senyawa memperoleh galur - uji lanjutan
ak dilakuka data efek Sprague (histopatolog
ut n sekali toksik dari Dawley i) pada hari
sehari sediaan uji atau ke 15
selama yang secara Wistar -
28 berulang Pemeriksaan
hingga dimasukkan biokimia
30 hari, ke dalam darah
setidakn tubuh selama meliputi
ya periode parameter
selama waktu yang yang
2 panjang. berkaitan
minggu. dengan
fungsi ginjal
(kreatinin
dan ureum)
dan hati
(Alanine
Transaminas
e)
3 Kronik Oral dan Pemberian Mengukur Tikus Parameter
dermal senyawa LD50 dan putih penampilan,
dilakukan mengumpu galur pemeriksaan
sekali lkan data Sprague oftalmologi,
sehari mengenai Dawley konsumsi
dengan efek toksik atau makanan,
durasi yang Wistar berat badan,
paling terjadi (min 10, 5 pengamatan
sedikit: setelah jantan dan terhadap
a. 9 bulan pemberian 5 betina) tanda-tanda
untuk sediaan uji klinis,
bahan uji secara perilaku
yang berulang hewan,
umumnya selama analisis
dianggap sebagian hematologi,
aman; besar umur kimia darah,
b. 12 hewan uji. urinalisis,
bulan bobot organ,
untuk dan
senyawa pemeriksaan
murni atau patologi.
bahan uji
yang
memiliki
potensi
toksik.
4 Su Oral dan Untuk uji Mengukur Tikus - Parameter
b- dermal selama 14 LD50 dan putih hematologi:
kro hari, mengumpulk galur meliputi
nik sediaan an data Sprague eritrosit,
mengenai Dawley leukosit,
diberikan
efek toksik atau trombosit,
setiap hari, yang muncul Wistar hematokrit,
tujuh hari setelah (min 10, dan
dalam pemberian 5
hemoglobin.
seminggu sediaan uji jantan dan
- Parameter
selama 14 dengan dosis 5 betina)
berulang urin:
hari. mencakup
secara oral
pada hewan pH, bobot
Untuk uji uji selama jenis, volume
selama 28 sebagian dari urin, dan
hari, umur hewan, endapan.
sediaan tetapi tidak - Parameter
diberikan melebihi biokimia
setiap hari, 10% dari darah:
umur total termasuk
tujuh hari
hewan protein total,
dalam tersebut. kreatinin,
seminggu
nitrogen
selama 28
urea,
hari. glukosa,
kolesterol,
Untuk uji SGPT,
selama 90 SGOT, dan
hari, lain-lain.
sediaan - Parameter
diberikan uji perilaku.
setiap hari, - Parameter
tujuh hari bobot badan.
dalam - Histologi:
seminggu mencakup
pemeriksaan
selama 90
jantung,
hari.
paru-paru,
hati, ginjal,
dan limfa.

Uji Toksisitas Khusus


Lama
Sifat Pembe
No Subj
Jenis Uji Pember ria n/ Sasaran Luaran Uji
. ek
ia n Pemeja Uji
Uji
na n
1 Potensiasi Uji oral Sediaan Menganalisi Men Data potensi
serupa uji s efek cit toksisitas akut
dengan diberika toksik dari galu untuk
uji n sekali suatu r masing-
toksisitas sehari senyawa Balb masing
akut, dengan dengan /c senyawa dan
namun bantuan mempertim ( jan juga untuk
melibatk alat bangkan tan kombinasi
an lebih penduku kemungkina dan senyawa.
dari satu ng n adanya betin
senyawa aktivitas senyawa a)
dalam lokomot lain yang
prosesny or dapat
a. seperti meningkatk
alat an efek
rotarod toksik dari
(dengan senyawa
kecepata tersebut.
n 30
rpm),
dan juga
diberika
n 10-15
menit
setiap
hari
menggu
nakan
spinning
wheel.
2 Karsinogeni Uji oral Senyaw Mengenali Mencit Parameter
k melibatk a uji sifat galur yang
an diberika karsinogeni Swiss dievaluasi
pemberia n sekali k suatu (betina termasuk
n sehari bahan yang usia 2 - pembentuka
senyawa kepada menyebabk 2,5 n neoplasma
melalui hewan an bulan), dan
mulut, uji, peningkatan serta peningkatan
tetapi dengan dalam tikus insiden
ada juga uji kejadian betina neoplasma
metode dilakuka neoplasma, galur seiring
lain yang n selama meningkatk Spragu dengan
digunaka 2 tahun an proporsi e- peningkatan
n seperti untuk neoplasma Dawley dosis bahan
topikal, tikus ganas, atau , uji.
inhalasi, dan 18 mengurangi Wistar,
dan bulan waktu dan
metode untuk munculnya beberap
lainnya mencit. neoplasma; a
yang mengidentif peneliti
sering ikasi organ an juga
digunaka target mengg
n pada karsinogeni unakan
manusia. sitas; tikus
mengenali B6C3F
waktu 1, yang
munculnya merupa
neoplasma; kan
menggamba strain
rkan hibrida
hubungan dari
dosis- persilan
respon gan
tumor; dan antara
mengekstra tikus
polasi efek C3H
karsinogeni jantan
k ke tingkat dan
paparan tikus
dosis C57BL
rendah pada /6
manusia. betina.
3 Kemutageni Uji oral Untuk uji Mengevalua In vitro Untuk
k an melibatk in vivo, si dampak terhada mengetahui
an sediaan senyawa p pengaruh
pemberia uji pada sistem bakteri sediaan
n kode melibat terhadap
diberikan
senyawa genetik kan sistem kode
melalui sekali (mutagenesi Salmon genetik,
mulut, sehari s) dan ella perubahan
tetapi selama mengidentif typhim dapat
ada juga 14 hari. ikasi jenis urium dideteksi
metode serta tipe TA 98, melalui
lain yang Untuk uji kerusakan TA pemeriksaan
digunaka in vitro, genetik 100, sitologi
n seperti sediaan yang TA terhadap
topikal, terjadi. 1535, kromosom.
uji dan
injeksi, TA
rektal, bakteri 1537,
dan uji dan
metode dibiakkan Escheri
lainnya semalam chia
yang dan coli
umumny diinkubas WP2uv
a rA.
i pada
digunaka Sedang
n pada suhu kan in
manusia. 37°C vivo
selama dilakuk
20 menit. an
Kemudia melalui
n, tiga
metode:
ditambah
Penetap
kan an letal
media domina
agar, n
diaduk, dengan
dan mencit
diratakan atau
tikus
pada
jantan
lempeng. galur
Campura Spragu
n tersebut e
dibiarkan Dawley
selama yang
satu jam dikawi
dan nkan
dengan
diinkubas
subjek
i pada betina,
suhu kemudi
37°C an
selama dikorba
48 jam. nkan
setelah
kehamil
an
selama
14 hari;
Penetap
an
inang
meneng
ah
mengg
unakan
tikus
jantan
galur
Spragu
e
Dawley
dan
mencit
galur
Balb/c;
dan
Sitogen
etika in
vivo
melalui
sumsu
m
tulang
mencit
galur
Balb/c
atau
tikus
galur
Spragu
e
Dawley
.
4 Reproduksi Uji oral Sediaan Menganali Tikus Paramet
dilakuka uji sis jantan er
n dengan diberikan pengaruh galur perilaku
menggun sekali senyawa Sprag yang
akan alat sehari terhadap ue- terkait
penyeko selama kapasitas Dawle dengan
k oral periode reproduksi y yang reprodu
(sonde) 48 hari. hewan uji, berusi ksi
untuk termasuk a9 (perilak
pemberia dampak mingg u
n toksik u kawin),
senyawa pada memil perkemb
kepada ovulasi, iki angan
hewan konsepsi, tingka janin,
percobaa implantasi, t kelainan
n. durasi kesub janin,
kehamilan, uran proses
pertumbuh yang kelahira
an embrio, tinggi, n, dan
proses ditand perkemb
persalinan, ai angan
laktasi, dan denga janin
pertumbuh n setelah
an pasca jumla dilahirka
lahir. h n.
sperm
a dan
epidid
imis
yang
lebih
banya
k
diban
dingk
an
denga
n
galur
lainny
a.
5 Kulit&mata Metode Sediaan Mengident Kelinc Tingkat dan
topikal uji ifikasi zat i
derajat
dilakuka diterapka yang Draize
n dengan n pada berpotensi yang reaksi kulit
menemp punggung menyebab digun
dievaluasi
elkan hewan uji kan akan
atau yang sensitisasi dalam menggunaka
mengole dilapisi kulit dan pengu
n skala
skan dengan mengevalu jian
senyawa kain kasa asi secara biasan Magnusson
pada steril, rinci efek ya
dan
kulit plastik, toksiknya merup
yang atau terhadap akan Kligman.
telah perban kulit. kelinc
dicukur untuk i
bulunya mencega Mendeteks albino Derajat
menggun h i efek , baik
iritasi atau
akan penguapa toksik betina
patch. n, atau yang maup korosifitas
menggun muncul un
dievaluasi
Metode akan setelah jantan.
topikal patch pemaparan Hal dengan
dilakuka yang sediaan uji ini
memberikan
n dengan mengand pada mata karena
menetes ung dan kejadi skor
kan sediaan membran an
terhadap
senyawa uji dan mukosa iritasi
pada kontrol. mata. akut cedera pada
konjungt Penutupn Pengujian pada
konjungtiva,
iva mata, ya dibuka iritasi mata kulit
biasanya secara mengguna dapat kornea, dan
di sisi berurutan kan Skala terjadi
iris pada
kiri. setelah 3 Pengamata baik
menit, 1 n pada pada interval
jam, dan Pengujian pria
tertentu.
4 jam. Iritasi maup
Respons Mata un
dievaluas (OECD, wanita
i setiap 2021), .
satu jam yang
setelah mencakup
perlakuan penilaian
. terhadap
Pengamat kornea,
an iris,
dilakukan konjungtiv
untuk a, dan
tanda- kemosis.
tanda
eritema
dan
edema
pada 1
jam, 24
jam, 48
jam, 72
jam, hari
ke-7, dan
hari ke-
14
setelah
perlakuan
.

Sediaan
uji
diteteska
n sekali
pada
hewan
uji. Pada
jam
pertama,
mata
kelinci
dibilas
menggun
akan
aquades
jika
masih
terdapat
sisa zat
uji yang
belum
dikeluark
an dari
mata
hewan
uji.
Kondisi
mata
diamati
pada 1
jam, 24
jam, 48
jam, 72
jam, hari
ke-7, 14,
dan 21
setelah
perlakuan
.
6 Perilaku Uji oral Sediaan Mengevalu Tiku
adalah uji asi s 1.
cara diberikan aktivitas galu Perubah
utama sekali lokomotor r an pada
yang sehari hewan uji Wist kulit dan
digunaka dan sebagai ar bulu
n, tetapi diamati respons dan 2.
ada juga hingga terhadap men Perubah
metode 120 senyawa cit an pada
lain yang menit tertentu, galu mata
melibatk dengan serta r dan
an interval memahami Balb membra
pemberia pengamat efeknya /c. n
n an setiap pada mukosa
senyawa 30 menit. sistem 3.
melalui saraf pusat Aktivita
aplikasi (SSP). s
topikal, motorik:
injeksi, a.
rektal, Penurun
dan an
metode aktivitas
lainnya motorik
yang b.
sering Peningk
digunaka atan
n pada aktivitas
manusia. motorik
4.
Perilaku
aneh:
a.
Berkelili
ng tanpa
arah
b.
Menyer
uduk
c.
Gerakan
menyod
ok
hidung
d.
Gerakan
berputar
-putar
5.
Abnorm
alitas
pada
ekor:
a.
Ekor
kaku
b.
Ekor
lemas
6.
Konvuls
i
7. Diare
8.
Lethargi
9.
Respon
somatik:
a.
Mencak
ar
b.
Menggel
iat
10.
Kelema
han:
a.
Lesu
11.
Kehilan
gan
kesadara
n
12.
Tremor
13.
Pernapa
san:
a.
Peningk
atan laju
pernafas
an
b.
Penurun
an laju
pernapas
an
c.
Peningk
atan
kedalam
an
pernapas
an
d.
Penurun
an
kedalam
an
pernapas
an
e.
Pernapa
san
tidak
teratur
14.
Tidak
ada efek
15.
Kematia
n
2. Jelaskan istilah pada gambar berikut ini!

- Platform adalah alat yang digunakan untuk


mengamati tingkah laku mencit seperti menjengukkan
atau mendudukkan kepala sampai keluar dari tepi
platform. Alat ini berupa panggung lingkaran
berdiameter 30 cm dengan ketinggian 45 cm. Alat ini
digunakan umumnya untuk pengujian depresi pada
mencit.
- Aktivitas motorik adalah kemampuan gerak tubuh
yang dapat diujikan dengan rotary road, dengan
diamati seperti perilaku mengangkat kaki, menggeliat
dan menggaruk.
- Straub adalah pengujian untuk melihat kelenturan
otot pada hewan uji akibat obat.
- Piloereksi adalah Piloereksi merujuk pada tegaknya
bulu pada bagian tubuh mencit, yang disebabkan oleh
reaksi sensitivitas terhadap sentuhan yang mana
Piloereksi ini dikendalikan oleh saraf.
- Ptosis adalah kelopak mata yang lebih menurun
sehingga terlihat mengantuk, ditandai dengan kelopak
mata sekurang-kurangnya 50%.
- Refleks pineal adalah gerakan menghindari reflek
pada telinga, uji yang dilakukan dengan menggelitik
bagian belakang telinga mencit.
- Refleks kornea adalah pengamatan untuk melihat
masih ada atau tidak reflek pada mata mencit.
- Lakrimasi merupakan uji untuk memeriksa
keberadaan pengeluaran air mata dengan mengamati
kelembaban di sekitar mata.
- Katalepsi adalah metode pengujian untuk
menentukan kondisi di mana hewan uji menunjukkan
kekakuan otot yang ekstrem dan sering kali tidak
responsif terhadap rangsangan eksternal.
- Sikap tubuh mencakup gelagat dari hewan uji yang
mencakup sikap tubuh normal dan tidak normal,
seperti abduksi (posisi kaki terbuka), ataksia atau
sempoyongan, serta ketidakmampuan hewan uji untuk
menunjukkan reflek.
- Uji menggelantung adalah observasi di mana mencit
digantung pada kawat horizontal, jika dalam lima detik
tidak mampu memanjat kawat, hal ini menunjukkan
penurunan kemampuan fisik dalam mengatur
keseimbangan. Kehilangan refleks untuk
menggelantung terjadi jika mencit tidak dapat bertahan
dan jatuh.
- Fleksi adalah gerakan membengkok yang diamati
untuk menguji refleks pada kaki hewan uji.
- Hafner adalah pengamatan visual yang melibatkan
memberikan tekanan pada pangkal ekor mencit dengan
pinset, di mana respon berupa membalikkan badan
atau mencicit dianggap sebagai sikap tubuh normal.
- Mortalitas memberikan informasi tentang kematian
hewan uji selama percobaan dan dapat digunakan
untuk mengevaluasi efek dari perlakuan atau kondisi
tertentu terhadap kesehatan atau kelangsungan hidup
hewan uji.
- Grooming adalah aktivitas menjilati bagian tubuh
pada hewan, dimulai dari cakar pada kaki depan,
kepala, badan, kaki, alat kelamin, hingga ekor, yang
bertujuan untuk menjaga suhu tubuh, menjaga
kebersihan, dan berkomunikasi secara sosial.
- Defekasi adalah proses pengeluaran feses atau tinja
melalui rektum dan anus, merupakan bagian dari
sistem pencernaan di mana sisa makanan yang tidak
dicerna dan limbah lainnya dikeluarkan dari tubuh.
- Urinasi adalah pengujian untuk mengamati urin yang
dikeluarkan oleh mencit.
- Tachypnea adalah istilah medis yang
menggambarkan peningkatan laju pernapasan melebihi
nilai normal untuk spesies hewan tertentu.
- Pernapasan normal adalah proses di mana udara
dihirup dan dikeluarkan dari paru-paru dengan laju
dan pola yang sehat dan stabil.
- Sesak napas adalah kondisi di mana hewan
membutuhkan oksigen namun tidak mendapatkannya
secara optimal.
- Salivasi adalah proses alami di mana kelenjar ludah
menghasilkan dan melepaskan air liur ke dalam mulut.
- Vokalisasi adalah observasi untuk menentukan
apakah hewan uji masih mengeluarkan suara atau
tidak.
- Tremor adalah gerakan berirama dan tidak disengaja
dari bagian tubuh, biasanya disebabkan oleh kontraksi
otot yang berulang.
- Kejang adalah serangan tiba-tiba dan tidak terkontrol
pada otot tubuh sebagai respons terhadap aktivitas
listrik yang abnormal di dalam otak.
- Writhing adalah manifestasi dari iritasi pada
peritoneum, jaringan, atau reseptor sensorik.

Anda mungkin juga menyukai