Anda di halaman 1dari 16

IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinis)

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI PERTEMUAN KE - 4

Oleh :
KARINTA PUPI UTAMI
C1N021076
KELOMPOK 8

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya. Laporan ini disusun oleh :

Nama : Karinta Pupi Utami


NIM : C1N021076
Kelompok :8

Mataram, 25 Mei 2022

Mengetahui:

Asisten Praktikum Praktikan

Rahfika Karinta Pupi Utami


NIM.C1N020028 NIM.C1N021076
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Morfologi adalah cabang biologi yang mempelajari bentuk dan struktur
organisme dan fitur struktural spesifiknya.Internal ikan adalah sistem yang
mempelajari tentang bagian organ dalam tubuh ikan serta bentuk dan struktur
bagian dalam seperti tulang dan organ , yaitu morfologi internal (atau anatomi ).
Bentuk luar Ikan memiliki pola dasar yang tetap yaitu kepala, badan, dan
ekor.Dari organisme ini merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dan diingat
dalam mempelajari organisme.Adapun yang dimaksud dengan bentuk luar
organisme,dan dalam organisme ini adalah bentuk tubuh dari kepala,badan,dan
ekor dan sistem organ dalam dilihat dari sistem otot dan sistem rangka,termasuk
di dalamnya urat daging dan tulang ikan.
Pentingnya pengetahuan morfologi internal ikan ini agar mahasiswa tau
bentuk tubuh bagian dalam ikan. Sistem morfologi internal ini juga mempelajari
tentang tubuh tentang sistem otot ikan dan sistem rangka ikan .Sistem urat
daging atau sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan menjadi
dua tipe,yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah
rangsangan otak.Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau
otot berdasarkan struktur dan fungsinya,yaitu:otot polos,otot bergaris,dan otot
jantung.sistem otot dan sistem rangka yang digunakan sebagai penyongkong
dari ikan tersebut.Selain itu fungsi dari sistem otot dan rangka ini yaitu dapat
melindungi organ dalam ikan,sebagai alat penggerak tubuh ikan,dan sebagai
tempat pembentukan butir-butir darah merah.Sistem rangka pada ikan adalah
bagian penyusun dari tubuh ikan yang terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan
yang menempel pada tendon dan ligamen.Tendon merupakan jaringan
penghubung sedangkan ligamen adalah jaringan berserat yang menghubungkan
dua atau lebih tulang rawan.
Pentingnya praktikum ini dilakukan untuk mengethui bentuk sisik
ikan,sistem otot ,sistem rangka,dan bentuk otak ikan. Dengan adanya praktikum
ini mahasiswa dapat mempelajari bentuk morfologi internal ikan tongkol
(Euthynnus affinis). Pentingnya praktikum ini adalah untuk mengetahui fungsi
dari anatomi ikan seperti mengetahui apa fungsi dari rangka ikan dan bagimana
fungsi sistem rangka pada ikan dan bentuknya. Selain itu dengan adanya
praktikum ini yang awalnya tidak mengetahui bentuk morfologi internal ikan
menjadi lebih paham lagi mengenai bentuk morfologi internal ikan yang
beragam.Tidak hanya itu dengan dilakukannya praktikum ini kami mendaptkan
banyak pemahaman mengenai mmorfologi internal ikan,khusus nya mata kuliah
ikhtiologi.
1.2 Tujuan
Untuk mempelajari morfologi internal ikan Tongkol (Euthynnus affinis)
BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,18 Mei 2022 pukul 15.00-16.30
bertempat di Laboratorium Lingkungan Budidaya Perairan,Jurusan Perikanan
Dan Ilmu kelautan Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

2.2 Alat dan bahan


2.2.1 Alat
No. Nama Alat F
u
n
g
s
i
1. Alat Tulis Untuk menulis Langkah praktikum
2. Gunting Untuk membedah kepala ikan
3. Kertas HVS A4 Untuk alas memfoto ikan
Laminating
4. Lateks Untuk melindungi tangan
5. Mangkok Besi Unuk menaruh air hangat
6. Masker Untuk melindungi mukut dan hidung dari
bau yang tak sedap
7. Penggaris Untuk mengukur ikan dan meletakkan
disamping ikan saat di foto
8. Penjepit Untuk membantu memisahkan tulang
ikan dari dagingnya
9. Pisau Untuk memotong ikan
10. Pinset Untuk membantu memisahkan sisik ikan
11. Tas Kresek Untuk alas
12. Talenan Untuk menaruh ikan saat mau dipotong
13. Timbangan Untuk menimbang berat ikan

2.2.2 Bahan
No. Nama Bahan Fungsi
1. Ikan Tongkol (Euthynnus Sebagai obyek praktikum
Affis)
2.3 Metode
1. Disiapkan alat dan bahan praktikum yang akandigunakan
2. Disiapkan ikan yang akan digunakan untuk praktikum
3. Difoto ikan dalam keadaan yang utuh
4. Ditimbang ikan yang utuh itu dengan satuan gram
5. Diambil sebanyak 3 sisik ikan untuk Digambar
6. Difoto sisik ikan yang sudah diambil
7. Dipotong ikan tersebut menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor
8. Dipisahkan tulang ikan dengan dagingnya
9. Dibersihkan tulang ikan menggunakan air panas
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil pengamatan


Bentuk sisik
Berdasarkan bentuknya, sisik ikan
…………
Termasuk jenis sisik
……
Adapun ciri-cirinya ialah
………

Sistem Otot

Bagian Kepala K

1
.
2.
3.
4.

(gambar
tangan)
Bagian Badan

(gambar
tangan)
Bagian Ekor

(gambar tangan)

Sistem Rangka

Bagian Kepala Ket:


1.
2.
3.
4.

(gambar tangan)
Bagian Badan Ket:
1.
2.
3.
4.
(gambar tangan)

Bagian Ekor

(gambar tangan)

Bedah Otak Ikan

Gambar Otak Ket:


1.
2.
3.
4.

(gambar tangan)

Perbandingan Bobot keseluruhan ikan dengan otak ikan = ............ : .........


3.2 Pembahasan
Sisik merupakan lapisan terluar dari kulit yang berfungsi sebagai barrier
yang mencegah masuknya senyawa asing ke dalam tubuh ikan. Variasi sisik ikan
ini sangat luas, dapat dibedakan atas bentuk, ukuran, dan susunannya. Klasifikasi
umum terdiri atas cosmoid, ganoid, placoid, dan elasmoid (cycloid dan ctenoid)
yang sering ditemukan pada kelas teleost.Menurut hasil penelitian dari
(Setyowati,2015) menyatakan bahwa Lapisan kolagen pada sisik ikan tersusun
kaku akibat mineralisasi, konsisten dengan sifat fleksibilitas yang rendah. Fase
mineral terdiri dari calcium hydroxyapatite, dengan sejumlah kecil ion natrium,
magnesium, karbonat, dan fosfat.Sisik merupakan lapisan terluar dari kulit yang
berfungsi sebagai barrier yang mencegah masuknya senyawa asing ke dalam
tubuh ikan.Variasi sisik ikan ini sangat luas, dapat dibedakan atas bentuk,
ukuran, dan susunannya. Klasifikasi umum terdiri atas cosmoid, ganoid, placoid,
dan elasmoid (cycloid dan ctenoid) yang sering ditemukan pada kelas
teleost.Menurut hasil penelitian dari (Setyowati,2015) menyatakan bahwa
Lapisan kolagen pada sisik ikan tersusun kaku akibat mineralisasi, konsisten
dengan sifat fleksibilitas yang rendah. Fase mineral terdiri dari calcium
hydroxyapatite, dengan sejumlah kecil ion natrium, magnesium, karbonat, dan
fosfat.Sisik pada ikan memiliki manfaat yaitu sebagai pelindung dari serangan
penyakit,melindungi ikan dari perubahan cuaca drastis ,mempermudah gerakan
ikan didalam air,karena ikan akan selalu bergesekan dengan air ataupun benda
disekitarnya.
Berdasarkan bentuknya, otot pada ikan terbagi atas Cyclostomine yang
dimiliki oleh kelompok Agnatha dan Piscine yang dimiliki oleh kelompok
Osteichthyes dan Condrichthyes. Pada kelompok Cyclostomine, bentuk
myomere terdiri dari satu lekukan kedalam dan dua lekukan keluar dimana
ujungnya tumpul. Sedangkan pada myomere penyusun otot piscine memiliki
lekukan yang ujungnya tajam. Penyebutan otot rangka pada ikan tergantung dari
sistem gerak yang dilakukan, lokasi otot, struktur otot dan pergerakannya. Pada
umumnya otot ikan mempunyai otot utama, yaitu otot polos, otot jantung, dan
otot rangka (otot skeletal). Menurut hasil penelitian dari (Rahmawati,2016 )
menyatakan bahwa menjelaskan bahwa otot atau daging ikan merupakan bagian
tubuh ikan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Sistem urat daging atau
sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak.
Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot berdasarkan
struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung.Dari
penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada
rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot
jantung dan otot polos.
Sistem rangka adalah bagian penyusun tubuh ikan yang terdiri dari tulang
sejati dan tulang rawan yang menempel pada tendon dan ligamen.Sistem
Rangka ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau menyokong
organ-organ tubuh, melindungi organ-organ tubuh ikan dan berfungsi pula
dalam pembentukkan butir darah merah.Sistem rangka ikan berfungsi untuk
menegakkan tubuh, menunjang organ tubuh, melindungi organ tubuh, dan
menunjang pembentukan butiran darah merah. Menurut hasil penelitian dari
( Zulfahmi,2018) menyatakan bahwa Ikan dideskripsikan memiliki struktur
morfologi tulang rangka yang kompleks dan sangat kinetik penahan otot,
fleksibilitas, dan elastisitas selama ikan bergerak. Selain itu, tulang be- lakang
juga merupakan lokus penting penyimpan mineral serta ikut berperan dalam
pengaturan fosfor homeostasis. Sistem rangka merupakan suatu sistem yang
dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan
melindungi. Sistem ini meliputi eksoskeleton, dan endoskeleton. Eksoskeleton
secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja, atau keduanya.
Sedangkan endoskeleton secara embriologis berasal dari jaringan subdermal,
yaitu endoskeleton tulang, endoskeleton rawan dan korda. Eksoskeleton
ummnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal
sebagai dermal skeleton. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan
veretebrata. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga
tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem
rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis
lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Otak terdapat pada susunan syaraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi
lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon
dan myelencephalon. Otak merupakan cerminan indera-indera yang berfungsi
dan berkembang pada ikan. Pemahaman tentang otak ikan akan sangat
membantu dalam mempelajari adaptasi tingkah laku ikan. Menurut Hasil
penelitian dari (Suprapto,2010) menyatakan bahwa Sel otak ikan kerapu dapat
tumbuh di media L-15, MEM dan TCM. Pertumbuhan kultur sel otak yang paling
cepat di dapat pada media L-15 dan pada hari keenam pertumbuhan sel di ketiga
media sudah sangat padat.Ketiga media bisa digunakan untuk kultur sel otak
ikan kerapu namun bila ingin mendapatkan hasil pertumbuhan sel yang lebih
cepat dapat menggunakan media L-15. Apabila media sudah terlihat memenuhi
petri perlu dilakukan subkultur untuk mencegah terjadinya kematian sel karena
kekurangan nutrisi. Untuk menjaga agar sel otak ikan kerapu dapat bertahan
hidup dalam waktu yang lama tanpa harus dilakukan subkultur setiap minggu
maka perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai penyimpanan kultur
sel.Menurut hasil penelitian dari (Achyani,2011) menyatakan bahwa Ikan
biasanya mempunyai otak kecil namun ormone ada yang mempunyai otak yang
besar seperti ikan hiu dan mormyrids. Otak ikan terbagi beberapa bagian. Pada
bagian depan adalah Olfactory lobes, yaitu struktur yang menerima dan
memproses singnal dari nostrils melalui dua saraf olfactory. Olfactory lobes
sangat besar di ikan yang terutama sebagai saraf penciuman seperti pada hiu,
hagfish dan catfish. Pada Olfactory lobes terdapat dua telencephalon,
strukturnya sama dengan cerebrum. Pada ikan telencephalon banyak terkait
dengan olfaction dimana ormone- sama membentuk otak bagian depan.Yang
menghubungkan otak bagian depan dengan otak tengah adalah Diencephalon
yang terletak dibawah optic lobes. Diencephalon melakukan fungsinya
berasosiasi dengan ormone dan homeostatis. Berbentuk kerucut yang berada di
bawah diencphalon. Struktur ini mendeteksi sinar, mengelola cicadian rhythms
dan mengontrol perubahan warna. Otak bagian tengah atau mesencephalon
terdiri dari dua optic lobes. Otak bagian belakang atau metencephalon,
mengontrol kemampuan berenang dan penyeimbangan. Batang otak atau
myelencephalon adalah ujung dari otak yang mengontrol otot dan tubuh organ
serta respirasi dan osmoregu
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengethui bentuk sisik
ikan,sistem otot ,sistem rangka,dan bentuk otak ikan. Dengan adanya praktikum
ini mahasiswa dapat mempelajari bentuk morfologi internal ikan tongkol
(Euthynnus affinis). Pentingnya praktikum ini adalah untuk mengetahui fungsi
dari anatomi ikan seperti mengetahui apa fungsi dari rangka ikan dan bagimana
fungsi sistem rangka pada ikan dan bentuknya. Selain itu dengan adanya
praktikum ini yang awalnya tidak mengetahui bentuk morfologi internal ikan
menjadi lebih paham lagi mengenai bentuk morfologi internal ikan yang
beragam.Tidak hanya itu dengan dilakukannya praktikum ini kami mendaptkan
banyak pemahaman mengenai mmorfologi internal ikan,khusus nya mata kuliah
ikhtiologi.

4.2Saran
Semoga kedepannya praktikum bisa dilaksanakan dengan tepat waktu
tanpa adanya keterlambatan, memberikan waktu kepada praktikan untuk sholat
terlebih dahulu sebelum dilakukan post tes,dan juga diharapkan kepada kakak-
kakak coass sebelum praktikum untuk menguasai materi terlebih dahulu karena
apabila praktikan bertanya tidak bingung lagi untuk menjawab.
DAFTAR PUSTAKA

Achyani, R. Mekanisme Pengaturan Sistem Saraf pada Tubuh Ikan di Lingkungan Perairan
yang Terkontaminasi Oleh Sianida. Jurnal Harpordon Borneo. 4 (2). 51-53.
Rahmawati, Z. (2016). Analisis Histopatologi Otot Ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang Terinfeksi
Koi Herpes Virus (KHV) pada Kolam Pemeliharaan Ikan Mas. Jurnal Kelautan
Universitas Truno Joyo. 18 (2). 23-24.
Setyowati, H. (2015) . Potensi Nanokolagen Limbah Sisik Ikan Sebagai Cosmeceuticial. Jurnal
Farmasi Sains dan Komunitas. 12 (1). 30-40.
Suprapto, H. (2010). Kultur Sel Otak Ikan Kerapu Bebek dengan Menggunakan Media L-15
Mem dan Tcm. Jurnal Ilmiah dan Kelautan. 2(2). 107-111.
Zulfahmi, I. Morfologi Tulang Belakang (osca vertebrae) Ikan Keureling Tor Tambroides.
Jurnal Iktiologi Indonesia. 18 (2). 139-149.

Anda mungkin juga menyukai