NEWS
BANGGAR DPR RI
JAKARTA
//nah alhamdulillah ada beberapa kesepakatan antara dpr dan pemerintah yang tetap memberikan
subsidi dan program program untuk masyarakat miskin ini / juga termasuk kebijakan perpajakan yang
berkeadilan misalnya insentif perpajakan // insentif perpajakan tidak hanya diberikan kepada industri
atau mungkin orang orang yang mau membeli mobil listrik // karena sesungguhnya orang yang mau
membeli mobil listrik itu orang kaya / membeli motor listriuk juga pasti orang orang yang punya uang//
tetapi tadi kita juga sepakat bahwa para kader posyandu yang honor honor nya dan kader kader lain di
desa misalnya maka akan diberikan insentif sehingga mereka tidak dipotong pajak penghasilan //
NEWS
KOMISI VI DPR RI
JAKARTA
Saya tidak tau apa dan bagaimana yang terjadi, tapi harapan kami gunakan dana yang diberikan oleh
pemerintah, yang itu dari pajak rakyat pak, seoptimal mungkin. Walaupun jujur saja misalnya begini pak,
20T kita berikan misalnya coba saya hitung2 sih tadi, 20T misalnya kita taruh di sbn retail aja pak,
pertahun bisa dapat 6 persen. sekarang yang ingin saya pertanyakan kepada jenengan, dari 6persen itu
pak pertahun pemerintah bisa dapat, kira2 ditaro begitu saja pemerintah bisa dapat 1,2T pak. Yang
pengen saya tanya kepada bpui sekarang, kepada ifg, kepada tmen2 kira2 duit yang sudah diberikan 20T
kapan pak jenengan bisa berikan deviden kepada pemerintahan, gak usah2 muluk2 sama aja degan sbn
retail yang kira2 bisa di dapatkan pemerintah kalau 20T tuh ditaro disana. 1.2T kapan bapak bisa berikan
kepada pemerintah, yang itu sekali lagi pmn dari duit rakyat pak.
//SEBELUMNYA, INDONESIA FINANCIAL GROUP ATAU IFG TELAH MENERIMA PMN SENILAI RP20
TRILIUN PADA TAHUN 2021/ UNTUK MEMPERKUAT KAPASITAS PERMODALAN IFG LIFE/ DALAM
MENYELESAIKAN PENGALIHAN POLIS HASIL RESTRUKTURISASI DARI JIWASRAYA//
NEWS
KOMISI XI DPR RI
JAKARTA
//MUSTAFA MEMBENARKAN/ PMN NON-TUNAI JUGA MEMILIKI MANFAAT YANG TIDAK KALAH
PENTING UNTUK MEMPERKUAT PERAN BUMN SEBAGAI PELAKU PEMBANGUNAN/ DAN
MENDUKUNG PROGRAM PRIORITAS DI BUMN PENERIMA PMN// ADAPUN FOKUS PEMBERIAN
PMN NON TUNAI TIDAK HANYA PADA ASET TANGIBLE ATAU BERWUJUD/ MELAINKAN JUGA
ASET INTANGIBLE ATAU TIDAK BERWUJUD//
SB : MUSTHOFA
“ Sehingga pada prinsipnya sih, melihat untuk penambahan modal ini apakah tunai maupun non-tunai
itu yang saya cermati sih substansinya, bukan jumlah nominalnya. Sepanjang substansi itu baik dan
benar dan ini lebih pada untuk bisa mendorong dan mendukung kepada kesejahteraan masyarakat dan
perhitungan secara bisnisnya juga jalan, maka disini memang kita bisa lihat. Tapi kita kita tidak bisa lihat
serta merta pada waktu yang terlalu pendek.”
SB : KAMRUSSAMAD
“Tantangan kesehatan sudah selesai, harusnya 2023 dan 2024 kedepannya BUMN kita sudah jauh lebih
akseleratif dalam mengembangkan bisnisnya. Lebih Produktif dan tentu profitabilitasnya jauh lebih baik.
Sehingga dividen maupun setoran kepada negara baik dalam bentuk pajak maupun dalam mendorong
penciptaan lapangan kerja melalui manfaat-manfaat sosial dan kegiatan lainnya. Tapi kenyataannya
BUMN masih mengandalkan PMN.”