Anda di halaman 1dari 9

Tentang Jawa Tengah

Jawa Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa.
Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, sejak masa prasejarah. Jawa Tengah telah
menduduki posisi penting dalam sejarah kehidupan manusia. Hal itu dibuktikan dengan
temuan arkeologis di beberapa situs, salah satunya situs Sangiran sebagai tempat tinggal
manusia purba.

Pada abad VII, telah berdiri sebuah kerajaan Mataram Kuno yang wilayahnya
meliputi seluruh provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagian Jawa
TImur. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-8 hingga ke-10 dan meninggalkan bangunan-
bangunan monumental berupa Candi-candi yang megah, seperti Candi Borobudur, Candi
Prambanan, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon, dan
masih banyak lagi.

Kemudian pada akhir abad ke-15, Kerajaan Islam muncul di Demak. Pada awal abad
ke-16, bangsa Portugis pertama kali datang ke Indonesia setelah menaklukkan Kota Melaka.
Pada saat yang sama, bangsa Inggris dan Belanda juga datang ke wilayah Indonesia untuk
mencari rempah-rempah. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan
dimulai sejak penjajahan oleh bangsa asing karena melimpahnya sumber daya alam
Indonesia.

Setelah Kemerdekaan 17 Agustus 1945, berdasarkan Pasal 18 Undang-Undang Dasar


1945, diterbitkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 yang menetapkan Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950, pembentukan Provinsi Jawa Tengah dinyatakan berlaku
pada tanggal 15 Agustus 1950. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 7 Tahun 2004, bahwa tanggal 15 Agustus 1950 ditetapkan sebagai Hari Jadi
Provinsi Jawa Tengah.

Sejak merdeka sampai sekarang, Jawa Tengah telah dipimpin oleh 13 (tiga belas)
Kepala Pemerintahan. Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota dengan
Kota Semarang sebagai Ibukota.(Diolah dari berbagai sumber)
Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah

1. Ketoprak

Kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang


pertama adalah Ketoprak yang merupakan
pentas sandiwara dari Kota Surakarta. Sumber
cerita Ketoprak didapat dari sejarah maupun
cerita rakyat yang terkadang diselingi juga
dengan komedi. Pemain yang tampil
menggunakan baju adat dan diiringi dengan
alunan instrumen alat musik khas Jawa Tengah.

2. Wayang Kulit

Siapa sih yang tak mengenal pertunjukan


kesenian boneka khas Indonesia ini? Wayang
Kulit dimainkan oleh seorang dalang yang
tampil di balik tirai berbayang. Kesenian
tradisional ini juga sudah dimainkan sejak
dahulu hingga saat ini pun masih tetap dibuat
pertunjukan nya sehingga tetap lestari
keberadaan nya.Tokoh-tokoh yang dilakoni
Wayang Kulit adalah tokoh dari cerita sejarah agama Hindu, yang ceritanya berasal dari kitab
Mahabharata dan Ramayana. Sama seperti Kethoprak, pertunjukan Wayang Kulit juga
diiringi alunan instrumen alat-alat musik Jawa Tengah yang dimainkan secara langsung.

3. Wayang Jemblung

Wayang Jemblung dikenal sejak dulu sebagai


ritual untuk memohon keselamatan atas
kelahiran seorang bayi yang baru lahir. Kini,
Wayang Jemblung dipertunjukkan sebagai
kesenian tradisional Jawa Tengah untuk sarana
hiburan yang terus dilestarikan. Bedanya,
pertunjukan Wayang Jemblung tidak diiringi
alunan instrumen alat musik Jawa Tengah,
melainkan dengan nyanyian langsung oleh seorang penembang.

4. Lengger Calung

Lengger memiliki arti penari, dan Calung yang


berarti gamelan bambu. Kesenian tradisional
khas Jawa Tengah ini merupakan tarian
dinamis yang gerakannya mengikuti suara
gamelan bambu. Penari Lengger Calung
memakai kemben dan kain, lengkap dengan
selendang yang ditaruh di bahunya. Setidaknya
ada 7 pemain gamelan bambu yang mengiringi
pertunjukan ini
5. Begalan

Begalan adalah kesenian tradisional


khas Jawa Tengah yang berasal dari
daerah Banyumas. Pertunjukan Begalan
dilakukan sebagai salah satu tradisi di
prosesi pernikahan. Yakni saat
pengantin pria datang ke rumah sang
pengantin wanita atau di tempat
digelarnya pernikahan tersebut.
Penampil Begalan biasanya merupakan
pria paruh baya yang memikul beberapa
peralatan dapur tradisional. Seperti tampah, kendi, kipas anyam, dan lain sebagainya.

6. Angguk

Angguk bisa dibilang sebagai kesenian


tradisional khas Jawa Tengah yang
berbeda dari yang lain. Sebab, tarian ini
dilakoni oleh 10 penari laki-laki dalam
satu kelompok. Dahulu, Angguk
digunakan sebagai sarana dakwah
agama Islam oleh Kesultanan Mataram.
Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, masyarakat juga mengenal Tari
Angguk yang berasal dari Kulon Progo,
DIY, yang ditampilkan oleh penari wanita dengan kostum yang berbeda.

7. Ebeg

Selanjutnya, ada Ebeg sebagai salah


satu kesenian tradisional khas Jawa
Tengah. Ebeg mirip dengan kesenian
Kuda Lumping, yang menampilkan
penari yang berlakon seperti prajurit
dengan boneka kuda.

Kegagahan prajurit yang menunggangi


boneka kuda itu ditampilkan sebagai
ciri khas tarian Ebeg.

8. Tari Bondan Payung

Bukan sembarang tarian, Tari Bondan


Payung tampil dengan cerita seorang ibu
yang menyayangi anaknya. Penari yang
menggunakan pakaian khas Jawa Tengah
akan berlakon sambil membawa beberapa
properti, seperti boneka bayi, payung, dan
kendi. Penari kemudian harus menaiki
kendi yang dibawa, dan tidak boleh
pecah. Unik, kan? Tari Bondan Payung
dibagi menjadi tiga jenis, yakni Tari
Bondan Cindongo, Tari Bondan, Mardisiwi, dan Tari Bondan Tani. Tarian ini pun hingga
saat ini masih menjadi kesenian tradisional khas Jawa Tengah yang tetap dilestarikan.

9. Tari Gambyong

Tari Gambyong merupakan salah satu kesenian


tradisional khas Jawa Tengah. Tarian ini
ditampilkan dengan gerakan lemah lembut
penari yang memiliki kelenturan tubuh. Dahulu,
tarian ini dilakukan saat masa panen sebagai
wujud rasa syukur petani atas hasil panen. Tak
heran jika warna yang mendominasi pada
kostum tarian ini adalah kuning dan hijau, yang
mana merupakan representasi dari warna padi
sebagai produk tani yang utama.

10. Tari Serimpi

Kesenian tradisional khas Jawa Tengah sangat


bervariasi, salah satunya Tari Serimpi. Tari
klasik ini berasal dari Surakarta yang dibawa
dari Kesultanan Mataram.

Gerakan lemah lembut menjadi ciri khas Tari


Serimpi yang ditampilkan dengan iringan suara
gamelan Jawa.

11. Srandul

Tak banyak orang tahu, ternyata Srandul


dikenal sebagai dramatari selain Kethoprak.
Pelakon memerankan tokoh tertentu sambil
sesekali menari dan bernyanyi. Mereka
memakai baju adat khas Jawa Tengah, dan
ada pula yang tampil memakai topeng.

Pertunjukan Srandul biasanya digelar


malam hari, lengkap dengan iringan musik
gamelan dan alat musik lainnya, serta
tembang lagu Jawa Tengah.

12. Rengkong

Ada lagi kesenian tradisional yang ditampilkan


sebagai wujud rasa syukur setelah masa panen,
yakni Rengkong. Kesenian ini dilakoni oleh
masyarakat beramai-ramai sambil memikul ikatan
padi sebagai hasil panen dengan pikulan bambu
atau kayu.

Kemudian, pikulan tersebut digoyangkan hingga


menimbulkan suara gesekan seperti suara kodok.
13. Macapat

Kesenian tradisional Jawa Tengah juga


memiliki kesenian di bidang sastra. Macapat
merupakan tembang atau puisi tradisional
yang sudah ada sejak peralihan masa
kerajaan Majapahit menuju dimulainya masa
perjalanan Wali Songo. Macapat terdiri dari
baris kalimat yang disebut gatra. Setiap gatra
ini memiliki beberapa suku kata, dan
berakhir pada bunyi sajak akhir atau disebut
sebagai guru lagu.

14. Dengklung

Dengklung merupakan kesenian


tradisional khas Jawa Tengah yang
berasal dari Kabupaten Batang.
Kesenian religi agama Islam ini
berbentuk lantunan salawat yang
dinyanyikan sekelompok penyanyi
wanita atau pria. Musik dari alat-alat
khas Timur Tengah seperti rebana
mengiringi pertunjukan Dengklung ini.

15. Tayuban

Kesenian tradisional yang satu ini


merupakan tarian yang mirip dengan
Tari Jaipong dari Provinsi Jawa Barat.
Penari wanita dan penari pria menari
bersama dengan seutas selendang yang
terjuntai di bagian bahu masing-masing.
Tayuban kini masih ditampilkan pada
pesta pernikahan atau sunatan. Terutama
saat penyambutan salah satu mempelai
atau saat arak-arakan bocah setelah disunat.

16. Kuda Lumping atau Jathilan

Rasanya, hampir semua orang sudah


mengetahui salah satu kesenian
tradisional khas Jawa Tengah yang
dikenal dengan nama Kuda Lumping.
Tarian ini dilakoni oleh penari yang
menaiki boneka kuda anyaman, sambil
memegang pedang. Keterlibatan
kekuatan magis juga kerap digunakan
oleh penampil sakti nan handal.

Anda mungkin juga menyukai