Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD) e-ISSN.

2963-3559
Vol. 2 No.2 Desember 2023 (P 39-42)

PENINGKATAN KESEHATAN DAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI


PEMBUATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DI
DESA PURBATUA
1
Normayanti Rambe, 2Rahmah Juliani Siregar
1,2
Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana STIKes Darmais
Padangsidimpuan
(normayantirambe89@gmail.com, rahmahjulianisiregar@gmail.com 082364980185)

ABSTRAK

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan di pekarangan
rumah. TOGA dapat memberikan kesehatan kepada keluarga dan memberikan keindahan
pekarangan rumah. Pengembangan TOGA di Desa Purbatua Pijorkoling (PK) Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara yang merupakan desa binaan yang telah disosialisasikan namun
pengelolaan dan pemanfaatan TOGA belum berjalan secara optimal. Pengenalan jenis spesies
tanaman obat dan pemanfaatannya masih banyak belum diketahui masyarakat. Tujuan program
kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan penghasilan anggota keluarga melalui
program pemanfaatan TOGA sebagai jamu keluarga. Kegiatan yang dilaksanakan adalah
sosialisasi dan demonstrasi tentang potensi dan pemanfaatan tumbuhan obat yang ada pada
lingkungan masyarakat di Desa Purbatua. Sosialisasi yang hasilnya dapat memberikan
keindahan lingkungan, pelestarian tanaman serta dapat memberikan kesejahteraan keluarga.
Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta terdapat jenis-jenis
tumbuhan yang berpotensi dan memiliki khasiat obat dan cara membuat TOGA agar terdapat
estetika dan keindahan lingkungan serta dapat meningkatkan ekonomi keluarga.

Kata Kunci : Tanaman Obat Keluarga, (TOGA); Kesehatan; Ekonomi Keluarga

ABSTRACT
TOGA (Family Medicinal Plants) is a type of plant that is cultivated in the home yard. TOGA
can provide health to the family and provide beauty to the yard. The development of TOGA in
Purbatua Pijorkoling Village (PK), Southeast Padangsidimpuan Subdistrict, which is a fostered
village, has been socialised but the management and utilisation of TOGA has not been running
optimally. The introduction of medicinal plant species and their utilisation is still largely
unknown to the community. The purpose of this community service activity programme is to
increase the income of family members through the use of TOGA as family herbal medicine. The
activities carried out were socialisation and demonstration of the potential and utilisation of
medicinal plants in the community environment in Purbatua Village. The resulting socialisation
can provide environmental beauty, plant preservation and can provide family welfare. The
results of this activity showed an increase in participants' knowledge of the types of plants that
have potential and medicinal properties and how to make TOGA so that there is aesthetics and
environmental beauty and can improve the family economy.

Keywords: Family Medicinal Plants, (TOGA); Health; Family Economy

1. PENDAHULUAN untuk tanaman obat telah dilakukan


Kekayaan alam khususnya oleh masyarakat namun belum banyak
keanekaragaman tumbuhannya di dibudidayakan. Sebagian besar
Kalimantan sangat tinggi (Maimunah masyarakat membudidayakan
et al., 2022). Pemanfaatan tumbuhan tanaman untuk keperluan sumber

© 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD). This is an open access article under the CC BY-SA license 39
Website :https://ejournal.stikesdarmaispadangsidimpuan.ac.id/index.php/jpmd
Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD) e-ISSN. 2963-3559
Vol. 2 No.2 Desember 2023 (P 39-42)

pangan, sementara tanaman obat kesehatan, memberikan pelayanan


sangat sedikit, hal ini disebabkan yang terbaik baik diri dan keluarga
masih minimnya pengetahuan dan serta masyarakat, sehingga dapat
pemahaman masyarakat dalam meningkatkan kehidupan dan
bercocok tanam tanaman obat kesejahteraan, kebahagiaan serta
keluarga. kinerja yang berkualitas (Supini,
2021). Mitra dalam kegiatan PKM
Pada orientasi, kami melakukan (Pengabdian Kepada Masyarakat)
pengamatan tentang desa tersebut, dan adalah masyarakat Desa Purbatua
melakukan konservasi lingkungan Pijorkoling (PK) Kecamatan
yang merupakan kegiatan untuk Padangsidimpuan Tenggara. Beberapa
bertujuan baik untuk mencapai kendala yang dihadapi masyarakat
lingkungan yang sehat. Kedua, kami dalam meningkatkan pengetahuan
melakukan koordinasi dengan kepala tanaman obat keluarga adalah (1)
desa. Khususnya untuk mengatasi masih kurangnya pengetahuan dan
fenomena tersebut perlu diadakan keterampilan pembuatan tanaman obat
pemberitahuan sehingga dapat keluarga (2) masih sedikit yang
meningkatkan pengetahuan memahami pentingnya kesehatan
masyarakat tentang tanaman obat melalui tanaman obat (3) masih
keluarga (TOGA) Desa Purbatua sedikit yang mengetahui tanaman obat
Pijorkoling (PK) Kecamatan keluarga dapat meningkat pendapatan
Padangsidimpuan Tenggara. Mayoritas keluarga dan meminimalisir
masyarakat di desa ini adalah Suku pengeluaran terutama kebutuhan
Batak Angkola (85%). Masyarakat terhadap pengobatan. Olek karena itu,
desa ini masih memegang teguh kegiatan PKM ini dilakukan.
pengetahuan tradisional warisan
leluhurnya. Masyarakat Suku Batak 2. METODE PELAKSANAAN
Angkola kehidupannya masih Metode pelaksanaan kegiatan
dipengaruhi oleh pengetahuan yang yang dilakukan dalam pengabdian
diperoleh dari leluhurnya. Kehidupan kepada masyarakat ini berupa
Suku Batak Angkola dalam Pengabdian kepada masyarakat ini
memanfaatkan tumbuhan digunakan dilakukan dengan dua tahapan, yaitu
untuk memenuhi kebutuhan sehari- tahap pertama persiapan yang meliputi
hari. Sedangkan penggunaan orientasi lapangan dan pelaksanaan
tumbuhan sebagai tanaman obat, kegiatan. Orientasi lapangan ini terkait
masih sedikit dilakukan. perizinan kegiatan, lokasi pelaksanaan
dan jumlah peserta. Survei dan
Kegiatan penyuluhan dan orientasi lapangan dilakukan 1 bulan
pelatihan tanaman obat di Desa sebelum pelaksanaan untuk
Purbatua Pijorkoling (PK) Kecamatan menentukan lokasi dan waktu PKM.
Padangsidimpuan Tenggara sebagai Perwakilan langsung menuju Kantor
upaya mengembangkan pemahaman Desa Purbatua Pijorkoling (PK)
dan pengetahuan masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara
pentingnya kesehatan, penghijauan dengan membawa surat orientasi
dan keindahan. Kegiatan penyuluhan lapangan dari hasil diskusi ditetapkan
ini tidak hanya untuk mengisi waktu jadwal dan tempat kegiatan untuk
luang, akan tetapi juga dengan tujuan pelaksanaan PKM. Setelah didapati
supaya masyarakat mendapatkan kesepakatan pihak kantor Desa
Purbatua Pijorkoling (PK) Kecamatan

© 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD). This is an open access article under the CC BY-SA license 40
Website :https://ejournal.stikesdarmaispadangsidimpuan.ac.id/index.php/jpmd
Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD) e-ISSN. 2963-3559
Vol. 2 No.2 Desember 2023 (P 39-42)

Padangsidimpuan Tenggara Masyarakat antusias untuk dapat


menyampaikan undangan kepada menindak lanjuti kegiatan tersebut
peserta seluruh perwakilan dusun dengan membuat TOGA di masing-
yang terdapat di Desa Purbatua masing tempat tinggalnya. Kepala Desa
Pijorkoling (PK) Kecamatan Purbatua Pijorkoling (PK) Kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara. Selanjutnya Padangsidimpuan Tenggara juga sangat
dilakukan persiapan alat dan bahan mendukung kegiatan pembuatan TOGA
yang diperlukan untuk sosialisasi dan membantu masyarakat dengan
pembuatan TOGA. Pelaksanaan memberikan arahan untuk dapat
kegiatan diakukan dengan metode membagi ilmu tentang TOGA kepada
penyuluhan dan FGD (Forum Group masyarakat yang belum mengetahui dan
Discussion) yaitu ceramah, diskusi, menyarankan masyarakat untuk
dan tanya jawab tentang TOGA. menanam jenis-jenis tumbuhan yang
Untuk mengetahui tingkat pemahaman berpotensi obat, serta saling membagi
peserta maka dibuat kuesioner dan pengetahuan dan tanaman pada
disebarkan kepada peserta sebelum masyarakat yang ada di sekitarnya.
dan sesudah kegiatan. Masyarakat sebagian besar (90%)
mengenal jenis-jenis tumbuhan yang
2. HASIL DAN PEMBAHASAN berpotensi sebagai tumbuhan obat dari
Hasil dan pembahasan berisi kelompok jahe-jahean (Famili
hasil-hasil temuan pengabdian dan Zingiberaceae) seperti liak, kunyit,
pembahasannya secara ilmiah. Kegiatan lengkuas, bangle, kencur dan lain-lain
PKM peningkatan kesehatan dan sehingga jenis dari kelompok jahe-
ekonomi keluarga melalui Pembuatan jahean banyak ditanam di pekarangan
TOGA dilaksanakan pada hari Rabu rumah sebagai obat keluarga. Kelompok
tanggal 13 OKtober 2023 di Aula tumbuhan ini dipercaya dapat
Kantor Desa Hasil kegiatan PKM di menyembuhkan penyakit seperti
Desa Purbatua Pijorkoling (PK) Kecamatan penambah stamina, melancarkan dan
Padangsidimpuan Tenggara pada memperbanyak ASI, perawatan paska
masyarakat memberikan tanggapan melahirkan, sakit perut, panu dan dapat
yang positif. Peserta berjumlah 36 orang juga dijadikan rempah bumbu masakan.
dari berbagai dusun dan kelompok tani Tumbuhan ini juga sangat mudah untuk
yang terdapat di desa tersebut. Kegiatan dikembangbiakkan melalui rhizomanya
ini juga dihadiri Kepala Desa Bapak dan cocok tumbuh pada daerah tersebut.
Benyamin Kalvin, Kasi Kesra dan Menurut Kurniati (2011), Famili
Kepala Dusun, Ketua BPD, Ketua RT, Zingiberaceae merupakan tumbuhan
Ketua Pokja dan Perwakilan Dasa yang banyak ditemukan pada kawasan
Wisma. hutan tropis.
Dari hasil kuesioner yang Dari hasil kuesioner bahan
diedarkan sebelum dan sesudah evaluasi baik sebelum dan sesudah
kegiatan PKM menunjukkan bahwa penyuluhan yang telah dilakukan
pengetahuan masyarakat tentang peserta menyatakan bahwa wawasan
tanaman obat keluarga memiliki pengetahuan dari penyuluhan
pengetahuan kategori baik tentang penyelamatan sumber daya hayati hutan
definisi TOGA (75%), pemanfaatan mangrove bertambah. Sebagian peserta
TOGA bagi Kesehatan dan keindahan berminat untuk menjadikan PKM ini
lingkungan (80%), Pentingnya manfaat sebagai langkah awal untuk menambah
untuk ekonomi keluarga (95%). wawasan mereka khususnya

© 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD). This is an open access article under the CC BY-SA license 41
Website :https://ejournal.stikesdarmaispadangsidimpuan.ac.id/index.php/jpmd
Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD) e-ISSN. 2963-3559
Vol. 2 No.2 Desember 2023 (P 39-42)

mengantisipasi musim peralihan yang INSTIPER Vol.1 No.1 Tahun


sangat panjang akibat mereka tidak bisa 2022.
melaut. Mirza, M., Amanah, S., & Sadono, D.
2017.Tingkat Kedinamisan
3. KESIMPULAN DAN SARAN Kelompok Wanita Tani dalam
Kegiatan PKM ini secara umum Mendukung Keberlanjutan Usaha
menunjukkan adanya peningkatan Tanaman Obat Keluarga di
pengetahuan peserta PKM dalam Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
pembuatan TOGA dan manfaatnya Jurnal Penyuluhan, 13(2), 181-
bagi keluarga dan masyarakat. PKM 193.
ini juga menambah wawasan yang Supini, E. 2021. 10 Contoh Pelatihan
baru bagi peserta akan beberapa Guru Agar Menjadi
potensi beberapa tumbuhan yang Profesionalhttps://blog.kejarcita.id
dapat dijadikan obat dan jamu. Dari /10-contoh-pelatihan- guru/.
segi manfaat dan peluang yang Diakses Tanggal 29 Maret 2022.
sangat besar untuk bisa
dikembangkan menjadi usaha, 6. DOKUMENTASI KEGIATAN
karena dalam kegiatan terindikasi
menyumbang 95% bagi ekonomi
keluarga.

4. REFERENSI
Balai Besar Litbang SDLP (Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Lahan Pertanian.
2020. Standart Operasional
Prosedur (Seri Dendrobium).
Kementerian Pertanian. Jakarta.
Karo-Karo, U. 2010. Pemanfaatan
Tanaman Obat Keluarga di
Kelurahan Tanah 600, Medan.
Kesmas: National Public Health
Journal, 4(5), 195-202.
Kurniati, S,. 2011, Ekologi dan
Distribusi Zingiberaceae di
Kawasan Hutan Aek Nauli
Kabupaten Simalungun, Tesis,
Fakultas MIPA Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Maimunah, S., Amin, A. M., Lubis, A.
F. P., Sukur, N., Kecadul, G.,
Jamek, J. H. 2022. Analisis
Keanekaragaman Hayati dan
Manfaat Hutan Desa Balaban
Rayak Kabupaten Ketapang
Provinsi Kalimantan Barat.
Prosiding Seminar Nasional

© 2023 Jurnal Pengabdian Masyarakat Darmais (JPMD). This is an open access article under the CC BY-SA license 42
Website :https://ejournal.stikesdarmaispadangsidimpuan.ac.id/index.php/jpmd

Anda mungkin juga menyukai