ABSTRAK
Minyak sawit mentah atau CPO merupakan salah satu sumber karoten tertinggi. -karoten merupakan
provitamin A yang dapat diubah didalam tubuh menjadi vitamin A setelah mengalami proses metabolisme.
Senyawa karotenoid yang umum digunakan saat ini merupakan produk impor yang seharusnya bisa menjadi
peluang jika dikaitkan dengan potensi alam di Indonesia. Sehingga dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi
senyawa karotenoid dari minyak sawit mentah menggunakan meteode ekstraksi refluks. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan pengaruh variasi rasio bahan baku terhadap pelarut dan suhu ekstraksi
terhadap kadar β-karoten, kandungan total Karotenoids, dan rendemen dari ekstrak yang
dihasilkan.Tahapan penelitian ini meliputi proses ekstraksi dan Proses Evaporasi. Proses ekstraksi
berlangsung selama 1 jam dengan memvariasikan suhu pada suhu (50⁰C, 55⁰C, 60⁰C, 65⁰C) dan rasio bahan
baku terhadap pelarut (1:3, 1:4, 1:5, 1:6). Dari hasil penelitian diperoleh Rendemen, kadar β-karoten dan
kandungan karotenoids total terbaik dihasilkan pada suhu ekstraksi 60⁰C dan rasio bahan terhadap pelarut
1:6, dengan Rendemen sebesar 97%, kadar β-karoten sebanyak 327,16 ppm, dan kandungan karotenoids total
sebanyak 676,57 ppm. Karakteristik Ekstrak karoten yang dihasilkan yaitu mudah larut dalam petroleum eter
namun tidak larut dalam air, serta gugus fungsi ekstrak karoten terdeteksi pada C-H, C-C, C=C, dan –CH2–,
dan –CH3.
ABSTRACT
Crude palm oil is one of the highest sources of carotenoids. carotene is a provitamin A that can be
converted in the body into vitamin A after undergoing a metabolic process. Carotenoid compounds that are
commonly used today are imported products that should be an opportunity with the natural potential in
Indonesia. In this research, the extraction of carotenoid compounds from crude palm oil was carried out
using the reflux extraction method. This research aims to determine the effect of variations of raw materials
to solvents and extraction temperature on the levels of β-carotene, total content of carotenoids, and the yield
of the resulting extract. The stages of this research include the extraction process and the evaporation
process. The extraction process lasted for 1 hour by varying the temperature (50 ⁰C, 55 ⁰C, 60 ⁰C, 65 ⁰C) and
the ratio of raw materials to solvents (1:3, 1:4, 1:5, 1:6). The results showed that the best yield, carotene
content and total carotenoid content were produced in an extraction temperature of 60 ⁰C and a material to
solvent ratio of 1:6, with a yield of 97%, carotene content of 327,16 ppm, and the total carotenoid content
is 676,57 ppm. The characteristics of the carotene extract produced were easily soluble in petroleum
ether but not soluble in water, and the functional groups of the carotene extract were detected at –
CH2–, –CH3, C-H, C-C, and C=C.
pada suhu 60⁰C. Akan tetapi suhu yang Rasio bahan : Pelarut
0.070%
maupun prekursor vitamin A (Gunstone, 0.065%
1987). 0.060% 60⁰
0.055% C
0.050%
Pengaruh rasio bahan terhadap 0.045%
0.040%
pelarut terhadap kadar -karoten, 0.035%
kandungan karotenoids total dalam 1 2 3 4
ekstrak, dan rendemen ekstrak Rasio bahan : pelarut
Dari analisa data diperoleh bahwa (c)
kadar -karoten, kandungan karotenoids
Gambar 2. Pengaruh rasio bahan terhadap
total dalam ekstrak rendemen ekstrak, dan
densitas kian meningkat seiring dengan pelarut terhadap (a) kadar -karoten
meningkatnya jumlah pelarut pada (b) kandungan karotenoids total dalam
temperatur 60⁰C. Maklusah (2016) ekstrak (c) rendemen ekstrak
menggungkapkan bahan jumlah pelarut
merupakah salah satu faktor yang Kadar -karoten dan Kandungan
mempengaruhi ekstraksi. Semakin banyak Karotenoids Total dalam Ekstrak yang
jumlah pelarut yang digunakan, maka dihasilkan pada suhu ekstraksi 60⁰C
semakin banyak pula hasil yang dengan ratio bahan terhadap pelarut 1:6
didapatkan, karena distribusi partikel yaitu 327,16 ppm dan 676,57 ppm. Secara
dalam pelarut semakin menyebar, teoritias kandungan karotenoids pada
sehingga memperluas permukaan kontak. minyak kelapa sawit mentah berkisar pada
Ratio bahan pelarut 1:6 memperoleh hasil 500–700 ppm (Zou dkk., 2012), sedangka
tertinggi untuk kadar -karoten, kandungan Rendemen ekstrak yang dihasilkan pada
karotenoids total dalam ekstrak, rendemen suhu ekstraksi 60⁰C dengan ratio bahan
ekstrak, dan densitas. terhadap pelarut 1:6 yaitu 0,072%.
Karakteristik ekstrak karoten
berdsarkan gugus fungsi