Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

PROSEDUR
IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
SOP/UPM/DJBM-93

Disahkan di Jakarta pada tanggal 15 Juli 2019

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SUGIYARTANTO

Nomor Salinan Status Dokumen


PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : i dari iv

DAFTAR ISI

Daftar Isi i
Sejarah Dokumen iii
Daftar Distribusi Dokumen Dan Notasi iv
1. Ruang Lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
4. Definisi 2
4.1 Nara Sumber 2
4.2 Teknologi Baru 2
5. Ketentuan Umum dan Rincian Prosedur 2
5.1 Ketentuan Umum 2
5.1.1 Dasar Pengusulan Teknologi Baru 2
5.1.2 Pengusul Teknologi Baru 2
5.1.3 Tim Pembahas 2
5.1.4 Pengajuan Usulan Teknologi Baru 3
5.1.5 Kelengkapan Usulan Teknologi Baru 3
5.1.6 Penerapan Penggunaan Teknologi Baru Yang Telah Diatur SNI 3
5.1.7 Penerapan Penggunaan Teknologi Baru Yang Belum Diatur 3
SNI
5.1.8 Persyaratan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan, Dana dan Risiko 4
5.1.9 Batas Waktu Usulan Teknologi Baru oleh Direktorat Terkait 4
5.1.10 Pembahasan Awal 4
5.1.11 Pengujian Laboratorium 5
5.1.12 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba Laboratorium 5
5.1.13 Beban Biaya Pengujian 6
5.1.14 Tata Cara Uji Coba 6
5.1.15 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba 6

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : ii dari iv

5.1.16 Dokumen Pelengkap Permintaan Perizinan 7


5.1.17 Persetujuan/Perizinan Penggunaan Teknologi Baru 7
5.1.18 Batasan Waktu Untuk Proses Perizinan 7
5.2 Rincian Prosedur 8
6. Kondisi Khusus 9
7. Bagan Alir 10
8. Bukti Kerja 12
9. Lampiran 12

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : iii dari iv

SEJARAH DOKUMEN

TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN


2 Mei 2017 No.00 Diterbitkan

15 Juli 2019  Perubahan peraturan yang mengatur


penerapan teknologi baru/non standar
dari semula berdasarkan Surat Edaran
Direktur Jenderal Bina Marga nomor
05/SE/Db/2008 tanggal 19 Desember
2008 menjadi nomor 03/SE/Db/2016
tanggal 17 Mei 2016.
 Perubahan spesifikasi umum Direktorat
Jenderal Bina Marga tahun 2010 Revisi 3
menjadi spesifikasi umum Direktorat
Jenderal Bina Marga tahun 2018.
 Permen PUPR No 05/PRT/M/2019
Tentang Perubahan Atas Permen PUPR
No.20/PRT/M/2016, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
 Permen PUPR No 03/PRT/M/2019
Pengganti Permen PUPR No.
15/PRT/M/2015, tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pekerjaan umum
dan Perumahan Rakyat.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : iv dari iv

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN DAN NOTASI

No.
Unit Penerima Dokumen Notasi
Distribusi
001 Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga SET
002 Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan PJJ
003 Direktorat Pembangunan Jalan PAJ
004 Direktorat Preservasi Jalan PEJ
005 Direktorat Jembatan JEM
006 Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan JBHP
007 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I – Banda Aceh BPJN I
008 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II - Medan BBPJN II
009 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III - Padang BPJN III
010 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IV - Jambi BPJN IV
011 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V - Palembang BBPJN V
012 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI - Jakarta BBPJN VI
013 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII - Semarang BBPJN VII
014 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII - Surabaya BBPJN VIII
015 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX - Mataram BPJN IX
016 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X - Kupang BPJN X
017 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI - Banjarmasin BBPJN XI
018 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII - Balikpapan BPJN XII
019 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII - Makasar BBPJN XIII
020 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV – Palu BPJN XIV
021 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV - Manado BPJN XV
022 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI - Ambon BPJN XVI
023 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII - Manokwari BPJN XVII
024 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII - Jayapura BBPJN XVIII
025 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIX – Bandar Lampung BPJN XIX
026 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XX – Pontianak BPJN XX
027 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XXI – Kendari BPJN XXI
028 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XXII – Merauke BPJN XXII
029 Balai Jembatan Khusus dan Terowongan - Jakarta BJKT
Catatan :
Masing-masing Unit Kerja (Setditjen, Direktorat-Direktorat, Balai Besar/Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional) dapat membuat ketentuan tersendiri tentang pengaturan/penomoran
distribusi pada unit-unit yang berada dibawah koordinasinya.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 1 dari 17

1. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi proses pengusulan sampai dengan perizinan penggunaan teknologi
baru dan pengaturan/petunjuk teknis yang bersifat interim.
Ruang lingkup penerapan Prosedur ini berlaku bagi usulan teknologi baru baik berasal
dari Pengusul Teknologi Baru internal Direktorat Jenderal Bina Marga atau pemangku
kepentingan eksternal Ditjen Bina Marga.
2. Tujuan
Prosedur ini disusun dengan tujuan, untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan agar proses Izin Penerapan Teknologi Baru dapat diproses
secara efektif dan efisien memenuhi persyaratan, peraturan perundang-undangan.
3. Acuan
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
2. Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2018, tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
3. Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri PUPR
No. 05/PRT/M/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri PUPR
No. 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
4. Peraturan Menteri PUPR No. No. 03/PRT/M/2019 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
5. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 03/SE/Db/2016, tanggal 17 Mei 2016,
tentang Prosedur Persetujuan Penggunaan Teknologi Baru/Komplek/Non Standar
Dan/atau Spesifikasi Khusus di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.
6. Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Edisi Tahun 2018.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 2 dari 17

4. Definisi
4.1 Nara Sumber
Adalah orang yang memiliki kompetensi untuk dapat memberikan informasi atas
substansi yang diinginkan.
Nara sumber dapat berasal dari internal maupun eksternal Direktorat Jenderal
Bina Marga. Nara Sumber diangkat dengan SK KPA.
4.2 Teknologi Baru
Teknologi baru adalah teknologi yang ketentuannya belum diatur didalam
Spesifikasi Umum maupun Spesifikasi Khusus Direktorat Jenderal Bina Marga.
5. Ketentuan Umum dan Rincian Prosedur
5.1 Ketentuan Umum
5.1.1 Dasar Pengusulan Teknologi Baru
Teknologi Baru dapat diusulkan bilamana berdasarkan hasil
kajian/penelitian/percobaan, dapat meningkatkan konstruksi/struktur
secara signifikan, dan memberikan manfaat nyata baik dari segi
kekuatan, ketahanan dan keamanan penggunaan serta kemudahan
pelaksanaan yang menghemat waktu dan biaya.
5.1.2 Pengusul Teknologi Baru
Pengusul Teknologi baru terdiri dari institusi berikut ini :
1. Satuan Kerja P2JN ; melalui BBPJN/BPJN atau
2. Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; atau
3. Instansi penelitian di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; atau
4. Pabrikan.
5.1.3 Tim Pembahas
Tim Pembahas Teknologi Baru sekurang-kurangnya terdiri atas :
1. Tim Teknis dari Direktorat Terkait;
2. Pengusul Teknologi Baru;
3. Nara Sumber (Unsur Subdit Teknik dan Praktisi Eksternal);
4. Pusjatan, Balitbang;
5. Kasubdit Standar dan Pedoman.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 3 dari 17

5.1.4 Pengajuan Usulan Teknologi Baru


Setiap pengajuan Teknologi Baru oleh setiap Pengusul disampaikan
kepada Direktorat Jenderal Bina Marga dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Pengajuan oleh Satker P2JN disampaikan melalui Balai Besar/Balai
kepada Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Direktorat terkait;
2. Pengajuan oleh Direktorat terkait disampaikan kepada Direktorat
Jenderal Bina Marga;
3. Pengajuan oleh Instansi penelitian disampaikan kepada Direktorat
Jenderal Bina Marga melalui Direktorat terkait;
4. Pengajuan oleh Produsen Pabrikan disampaikan kepada Direktorat
Jenderal Bina Marga melalui Direktorat terkait.
5.1.5 Kelengkapan Usulan Teknologi Baru
Surat usulan Teknologi baru disampaikan oleh pengusul dan harus
dilengkapi dengan :
a. Bukti-bukti teknis (skala laboratorium dan/atau skala lapangan);
b. Metode desain (struktural dan/atau material);
c. Metode Pelaksanaan;
d. Untuk Produk Pabrikan didukung dengan bukti Jaminan Proses
manufaktur (Good Manufacturing Practice), bukti jaminan
kesinambungan produksi, kapasitas dan kualitas produksi;
e. Spesifikasi produk;
f. Analisa harga satuan;
5.1.6 Penerapan Penggunaan Teknologi Baru Yang Telah Diatur SNI
1. Apabila substansi yang diusulkan telah diatur dalam SNI, maka
dapat langsung diterapkan dengan terlebih dahulu dilakukan
pembahasan dan evaluasi.
2. Penambahan dapat dilakukan apabila terdapat hal-hal yang
substansial belum diatur dalam SNI.
5.1.7 Penerapan Penggunaan Teknologi Baru Yang Belum Diatur
SNI
Apabila teknologi baru tersebut belum diatur dalam SNI, pedoman dan

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 4 dari 17

manual, maka tetap dapat diterapkan pada kegiatan pelaksanaan di


lapangan dengan catatan sebagai berikut :
a. Harus dilakukan percobaan Laboratorium dan Uji Coba Lapangan
skala penuh dengan batas waktu 150 (seratus lima puluh) hari
kalender;
b. Pengaturan teknis bersifat interim;
c. Dilakukan dalam rangka untuk pengaturan lebih lanjut sebagai
Rancangan SNI (RSNI);
d. Dilakukan monitoring dan evaluasi dalam penerapannya untuk
penyempurnaan proses standarisasi teknologi tersebut.
5.1.8 Persyaratan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan, Dana dan Resiko
a. Lokasi kegiatan harus mendapat persetujuan Direktorat Jenderal
Bina Marga.
b. Segala dana untuk melaksanakan kegiatan dan resiko kegagalan
menjadi tanggung jawab pengusul.
5.1.9 Batas Waktu Usulan Teknologi Baru oleh Direktorat Terkait
Setelah dilakukannya uji coba laboratorium dan lapangan diterima,
Usulan Perizinan Penggunaan Teknologi Baru harus sudah diajukan
oleh Direktorat Terkait kepada Direktorat Pembangunan Jalan a.n.
Direktorat Jenderal Bina Marga, dalam batasan waktu selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak usulan diterima oleh
Direktorat Terkait.
5.1.10 Pembahasan Awal
Pembahasan awal dilakukan setelah mendapatkan undangan dari
Direktur Terkait (atau yang mewakili), dengan ketentuan :
a. Peserta pembahasan sebagaimana diatur dalam butir 5.1.3;
b. Agenda utama adalah presentasi Pengusul Teknologi Baru, dan
diskusi tentang keunggulan dan kelayakannya untuk diproses
menjadi Teknologi Baru di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Marga;
c. Hasil pembahasan harus dituangkan dalam bentuk Risalah
Pembahasan, ditanda tangani oleh masing-masing perwakilan dari
Tim Pembahas sebagaimana diatur dalam butir 5.1.3;

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 5 dari 17

d. Undangan, Daftar Hadir dan Risalah pembahasan merupakan


bukti kerja yang harus dilampirkan dalam usulan perizinan, oleh
karena itu harus dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian
rekaman/bukti kerja.
5.1.11 Pengujian Laboratorium
Pengujian laboratorium dilakukan/dilaksanakan atas biaya yang
menjadi beban Pengusul Teknologi Baru, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Dilaksanakan pada Laboratorium yang ter-Akreditasi, baik milik
Pengusul maupun milik Non Kementerian/Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
b. Dalam pengawasan dan pendampingan Tim Teknis dan Nara
Sumber (bila dilaksanakan diluar laboratorium Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat);
c. Hasil pengujian harus diterima oleh Tim Teknis selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender setelah uji coba
laboratorium dan lapangan untuk dievaluasi dan selanjutnya
direkomendasikan kepada Direktorat Terkait.
5.1.12 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba Laboratorium
a. Hasil Uji Coba Laboratorium dibuat dalam bentuk Laporan yang
berisi sekurang-kurangnya :
1) Penjelasan mengenai penerimaan/pengambilan contoh
bahan;
2) Lingkup Pengujian, yang menjelaskan jenis-jenis pengujian
yang dilakukan;
3) Hasil Pengujian Bahan atas bahan mentah yang diusulkan.
b. Hasil pengujian Laboratorium, harus diverifikasi oleh Tim Teknis
dan divalidasi oleh pihak-pihak yang terlibat (Tim Teknis, Nara
Sumber dan Pengusul) dengan membubuhkan tanda tangan pada
lembar pengesahannya.
c. Hasil pengujian laboratorium merupakan bukti kerja yang harus
dilampirkan dalam usulan perizinan, oleh karena itu harus
dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian rekaman/bukti
kerja.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 6 dari 17

5.1.13 Beban Biaya Pengujian


Pengujian dilakukan/dilaksanakan atas biaya menjadi beban Pengusul
Teknologi Baru, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Dapat dilaksanakan pada lokasi on going project yang dimiliki/
diprakarsai oleh Pengusul; atau
b. Pada lokasi percobaan yang ditetapkan oleh Pengusul, yang
lapisan dibawahnya memenuhi unsur untuk mendukung
percobaan dimaksud.
Hasil pengetesan uji coba harus sudah diterima oleh Tim Teknis
selambat-lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender setelah
presentasi dan pembahasan awal.
5.1.14 Tata Cara Uji Coba
a. Percobaan diperlakukan sebagai kegiatan Percobaan sesuai
ketentuan yang melekat.
b. Proses Uji Coba harus dikendalikan dengan melibatkan Tim Teknis
dan Nara Sumber selama kegiatan berlangsung.
5.1.15 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba
a. Hasil Uji Coba dibuat dalam bentuk Laporan yang berisi sekurang-
kurangnya :
1) Penjelasan mengenai lokasi pelaksanaan dan tatacara
pelaksanaannya;
2) Lingkup Pengujian, yang menjelaskan jenis-jenis pengujian
yang dilakukan;
3) Hasil Pengujian harus Rinci;
4) Foto dokumentasi :
i. Pengujian Benda Uji;
ii. Hasil Percobaan Lapangan;
iii. Laporan Percobaan Lapangan.
b. Hasil Uji Coba harus diverifikasi oleh Tim Teknis dan divalidasi
oleh pihak-pihak yang terlibat (Tim Teknis, Nara Sumber dan
Pengusul) dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar
pengesahannya.
c. Hasil Uji Coba merupakan bukti kerja yang harus dilampirkan

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 7 dari 17

dalam usulan perizinan, oleh karena itu harus dikendalikan sesuai


dengan kaidah pengendalian rekaman/bukti kerja.
5.1.16 Dokumen Pelengkap Permintaan Perizinan
Permintaan perizinan disampaikan oleh Pengusul Teknologi Baru,
setelah Uji Coba dilakukan, yang hasilnya memenuhi persyaratan dan
telah dinyatakan diterima oleh Tim Teknis.
Permintaan perizinan penggunaan Teknologi Baru harus dilampiri
dengan dilengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut :
1. Copy surat usulan teknologi baru;
2. Dokumen Presentasi Awal, yang terdiri atas :
a. Surat Undangan Pembahasan;
b. Daftar Hadir;
c. Risalah Pembahasan Awal.
3. Dokumen pembahasan antar rentang waktu (bila tersedia),
dengan konten sesuai butir 2 diatas;
4. Laporan Uji Coba Laboratorium, sebagaimana ketentuan butir
5.1.12 Prosedur ini;
5. Laporan Uji Coba, sebagaimana ketentuan butir 5.1.15 Prosedur
ini;
6. Petunjuk/Pengaturan Teknis, substansi terkait.
5.1.17 Persetujuan/Perizinan Penggunaan Teknologi Baru
1. Persetujuan/perizinan akan diberikan oleh Direktur Jenderal Bina
Marga atas rekomendasi Direktur Pembangunan Jalan, selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah permintaan
diterima dari Direktorat Terkait.
2. Persetujuan diberikan setelah Direktur mendapatkan penjelasan
secara rinci oleh Tim Teknis dan Nara Sumber.
5.1.18 Batasan Waktu Untuk Proses Perizinan
Batasan waktu berlakunya persetujuan perizinan adalah 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender sejak tanggal pengusulan diterima.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 8 dari 17

5.2 Rincian Prosedur


1) Pengajuan Usulan Teknologi Baru
Pengusul mengajukan usulan Teknologi Baru kepada Direktorat Jenderal
Bina Marga, yang diatur sesuai butir 5.1.4, dengan melampirkan dokumen
sesuai ketentuan butir 5.1.5 Prosedur ini.
2) Membuat Disposisi Usulan
Direktorat terkait a.n. Ditjen Bina Marga menerima surat usulan dari
Pengusul Teknologi Baru tentang Usulan Teknologi Baru, dan
mendisposisikan kepada Ka. Subdit Terkait.
3) Memproses Usulan Teknologi Baru
Ka. Subdit Terkait memproses persyaratan administrasi usulan Teknologi
Baru dan memberikan rekomendasi kelayakannya.
4) Mengundang Pembahasan/Presentasi
Direktorat Terkait mengundang seluruh unsur pembahas.
5) Pembahasan
Pengusul Teknologi Baru melakukan presentasi dan pembahasan tentang
Teknologi Baru yang difasilitasi oleh Tim Teknis.
Nara Sumber berkontribusi pada rapat pembahasan, memberikan
pendapat dan rekomendasi jika sesuai persyaratan dapat teruskan atau
memberi rekomendasi penangguhan jika proses tidak dapat di teruskan.
6) Menetapkan/Menyepakati Jadwal Rencana Kegiatan
Bilamana belum diatur dalam SNI, Ka. Subdit Terkait, Tim Teknis, Nara
Sumber dan Pengusul Teknologi Baru menyepakati Jadwal Rencana
Kegiatan Percobaan.
7) Pendampingan dan Observasi Uji Laboratorium dan Uji Coba
Lapangan
Tim Teknis dan Nara Sumber melakukan pendampingan dan observasi Uji
Laboratorium dan Uji Coba yang dilakukan oleh pengusul, untuk
memastikan pengujian dilakukan sesuai prosedur, menandatangani Hasil
Uji Coba Laboratorium.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 9 dari 17

8) Evaluasi Hasil Percobaan/Pembahasan


Tim Teknis, Nara Sumber dan Pemohon melakukan evaluasi, dan hasilnya
untuk rekomendasi kepada Direktur terkait.
9) Merekomendasikan Penerimaan/Penolakan
Hasil percobaan dan pembahasan yang dilakukan oleh Tim Teknis dan
Nara sumber, direkomendasikan kepada Direktur terkait.
10) Rekomendasi Pengesahan Penggunaan Teknologi Baru
 Direktur terkait merekomendasi penggunaan teknologi baru kepada
Direktur Jenderal Bina Marga.
 Rekomendasi Penolakan dilakukan oleh Direktur Terkait.
11) Usulan Pengesahan
Direktur Pembangunan Jalan berdasarkan rekomendasi pengesahan dari
Direktur Terkait, mengusulkan persetujuan pengesahan kepada Direktur
Jenderal Bina Marga.
12) Persetujuan Penggunaan Teknologi Baru
Atas rekomendasi penggunaan teknologi baru dari Direktur Terkait,
persetujuan dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Marga.
6. Kondisi Khusus
Tidak Ada.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 10 dari 17

7. Bagan Alir
LAMA
PENANGGUNG JAWAB PROSES DOKUMEN/REKAMAN
PROSES

Pengusul Teknologi Baru : Surat Usulan Teknologi Baru


1. Satker P2JN MULAI
Dengan dilengkapi :
2. Direktorat dilingkungan  Bukti bukti teknis
Dirjen BM  Metode desain
3. Instansi Penelitian
1  Metode pelaksanaan
dilingkungan Kementrian MENGAJUKAN USULAN  Spesifikasi produk
PUPR TEKNOLOGI BARU  Analisa harga satuan
4. Pabrikan
 Bukti jaminan untuk
produk pabrikan

Direktur Terkait 2 MEMBUAT DISPOSISI


a/n. DirJen BM. USULAN

3 MEMPROSES USULAN
Ka. Subdit TEKNOLOGI BARU
Terkait

Dapat
Diproses?

Ya

4 Undangan
Direktur Terkait MENGUNDANG
Pembahasan/Presentasi
PEMBAHASAN/PRESENTASI

Risalah Pembahasan
5 Persyaratan
PEMBAHASAN Kelengkapan :
 Bukti bukti teknis
Tdk  Metode desain
 Ka Subdit SP  Metode pelaksanaan
 Tim Teknis  Spesifikasi produk
 Narasumber  Analisa harga satuan
 Pengusul Teknologi
Telah Diatur
Baru
Dalam SNI?
 Pusjatan Balitbang

Tdk

6 MENETAPKAN/ Jadwal Rencana Uji


MENYEPAKATI JADWAL Coba
RENCANA KEGIATAN Ya

Tim Teknis, PENDAMPINGAN DAN


7
OBSERVASI UJI
Nara Sumber, Pengusul
LABORATORIUM DAN UJI
COBA LAPANGAN

A C B

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 11 dari 17

LAMA
PENANGGUNG JAWAB PROSES DOKUMEN/REKAMAN
PROSES

A C B

8
EVALUASI HASIL
PERCOBAAN/PEMBAHASAN

Tim Teknis &


Narasumber
Dapat
digunakan ?
Tidak Ya

9 Rekomendasi Hasil
REKOMENDASI REKOMENDASI Percobaan/
PENOLAKAN PENERIMAAN Pembahasan

10 REKOMENDASI
PENGESAHAN

Direktur Terkait SURAT PENOLAKAN

Surat Penolakan

11
Direktur Pembangunan
Jalan USULAN PENGESAHAN

1. Surat Izin Penerapan


Teknologi Baru
Direktur Jenderal Bina 12 PERSETUJUAN 2. Interim Spesifikasi
Marga PENERAPAN TEKNOLOGI Teknis
BARU

Dokumen
SOP/UPM/DJBM-94
(sesuai legalisasi NSPK)

SELESAI

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 12 dari 17

8. Bukti Kerja
8.1 SK Pengangkatan Tim Teknis dan Nara Sumber
8.2 Surat dan Kelengkapan Usulan Teknologi Baru
8.3 Surat Permintaan Izin dan Dokumen Pelengkap Permintaan Izin Penggunaan
Teknologi Baru
8.4 Surat Pemberitahuan Persetujuan Teknologi Baru
8.5 Surat Pemberitahuan Pengaturan Teknis Interim
9. Lampiran
9.1 Laporan Percobaan Laboratorium
(FRM-01/SOP/UPM/DJBM-93/Rev.01)
9.2 Metode Pelaksanaan
(FRM-02/SOP/UPM/DJBM-93/Rev.01)
9.3 Daftar Simak
(FRM-03/SOP/UPM/DJBM-93/Rev.01)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 13 dari 17

Lampiran 9.1
Laporan Percobaan Laboratorium
(FRM-01/SOP/UPM/DJBM-93/Rev.01)

Lampiran ini diisi Laporan Percobaan Laboratorium yang mendukung dan dilakukan sesuai
kebutuhannya.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 14 dari 17

Lampiran 9.2
Metode Pelaksanaan
(FRM-02/SOP/UPM/DJBM-93/Rev.01)

Lampiran ini diisi Laporan Metode Pelaksanaan atas Teknologi Baru yang diusulkan.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 15 dari 17

Lampiran 9.3
Daftar Simak
(FRM-03/SOP/UPM/DJBM-93/Rev.01)

PEMENUHAN PERSYARATAN
NO URAIAN
Ya Tidak Acuan
1. Surat usulan penggunaan Teknologi Baru.
2. Surat usulan dilampiri dengan kelengkapan
usulan, dan dengan konten sesuai.
3. SK pembentukan Tim Teknis dan
Pembahas (Nara Sumber).
4. Rekomendasi dari Tim Teknis atas usulan
penggunaan Teknologi Baru, baik untuk
diteruskan maupun sebaliknya.
5. Dilakukan presentasi oleh Pengusul dan
Pembahasan Awal.
6. Bukti kerja/rekaman pembahasan awal
berupa :
- Undangan;
- Daftar Hadir;
- Dokumentasi (foto);
- Risalah pembahasan, dan
ditandatangani oleh para pihak.
7. Uji Laboratorium, dengan melibatkan Tim
Teknis dan Nara Sumber.
8. Konten pengujian sesuai dengan ketentuan,
butir 5.1.8.
9. Hasil Pengujian telah diverifikasi dan
ditandatangani oleh Pengusul, Tim Teknis
dan Nara Sumber.

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 16 dari 17

PEMENUHAN PERSYARATAN
NO URAIAN
Ya Tidak Acuan
10 Telah dibuat rekomendasi atas hasil
pengujian laboratorium oleh Tim Teknis
dan Nara Sumber.
11. Batas waktu pengujian sesuai maksimal 60
(enam puluh) hari setelah pembahasan
awal.
12. Telah dilakukan Uji Coba dan melibatkan
Tim Teknis dan Nara Sumber.
13. Konten pengujian sesuai dengan ketentuan,
butir 5.1.11.
14. Hasil Pengujian telah diverifikasi dan
ditandatangani oleh Pengusul, Tim Teknis
dan Nara Sumber.
15. Telah dibuat Rekomendasi atas hasil
pengujian oleh Tim Teknis dan Nara
Sumber.
16. Batas waktu Uji Coba maksimal 150
(seratus lima puluh) hari setelah
pembahasan awal.
17. Permintaan perizinan telah memenuhi
unsur kecukupan dengan adanya :
1. Copy surat usulan teknologi baru;
2. Dokumen Presentasi Awal, yang terdiri
atas :
a. Surat Undangan Pembahasan;
b. Daftar Hadir;
c. Risalah Pembahasan Awal.
3. Dokumen pembahasan antar rentang
waktu (bila tersedia), dengan konten
sesuai butir 2 diatas;

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU
Nomor Dokumen : SOP/UPM/DJBM-93 Tanggal Berlaku : 15 Juli 2019
Nomor Revisi : 01 Halaman : 17 dari 17

PEMENUHAN PERSYARATAN
NO URAIAN
Ya Tidak Acuan
4. Laporan Uji Coba, sebagaimana
ketentuan butir 5.1.12 Prosedur ini;
5. Laporan Uji Coba sebagaimana
ketentuan butir 5.1.15 Prosedur ini;
6. Petunjuk/Pengaturan Teknis, substansi
terkait.
18. Ada surat pengesahan penggunaan
Teknologi Baru dari Direktur Pembangunan
Jalan, dan dalam koridor waktu yang sesuai
yakni maksimal 180 (seratus delapan
puluh) hari setelah pembahasan awal.
….……, ……………
Pemeriksa,

(……………………………………)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa izin tertulis dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Anda mungkin juga menyukai