Anda di halaman 1dari 9

HANDOUT MATERI SENI RUPA

(untuk mengerjakan bank soal TO dan belajar untuk TO)


KELAS X dan XI
Dalam pemahaman pengetahuan dasar seni rupa, yang dimaksud dengan seni rupa adalah Suatu
ungkapan Ide yang merupakan hasil karya seseorang untuk mengkomunikasikan dan
mengekspresikan pengalaman batinnya

Karya seni rupa menurut dimensinya, terbagi menjadi dua, yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa
tiga dimensi. Seni rupa dua dimensi disebut juga seni rupa dwimatra. Seni rupa tiga dimensi disebut juga
seni rupa trimatra.

Karya seni rupa dua dimensi mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar sehingga hanya dapat
‘dinikmati’ dari satu sisi saja.
Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai tiga ukuran, yaitu panjang, lebar, dan kedalaman. Hal ini
menyebabkan karya seni ini dapat dinikmati dari berbagai sisi.

Karya seni rupa berdasarkan fungsinya dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu karya seni
rupa murni dan karya seni rupa terapan.
Seni murni merupakan seni yang dikembangkan dengan tujuan untuk dinikmati keindahan dan
keunikannya. Beberapa contoh hasil karya seni rupa murni antara lain lukisan, patung, arca, ukiran, dan
guci.
Seni terapan merupakan seni yang dikembangkan dengan tujuan utama untuk memenuhi fungsi
praktis/pakai.
Beberapa contoh hasil karya seni rupa terapan antara lain tempat pensil dari kayu berukir, meja dari
kayu berukir, dan tempat tisu dari anyaman bambu.

UNSUR-UNSUR SENI RUPA


Seni rupa tersusun dari unsur-unsur, yaitu titik, garis (line), bidang (shape) dan bentuk (form), warna
(color), tekstur (texture).

1. Titik Titik adalah elemen paling kecil dan paling dasar dalam seni rupa. Titik yang ditarik akan menjadi
garis. Apabila diolah secara luas akan menjadi sebuah bidang.
2. Garis (line) Garis terbentuk melalui goresan/coretan. Garis dalam seni rupa menjadi batasan dari
suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur, dan lainnya.
Berdasarkan wujudnya, garis dibagi menjadi dua jenis, yaitu garis nyata dan garis semu.
Garis nyata (actual lines) adalah garis yang sengaja dibuat oleh manusia dengan tangan atau alat lainnya
pada permukaan tertentu.
Garis semu (implied lines) merupakan garis yang terjadi dalam pemikiran manusia saat melihat sesuatu
yang cenderung berbeda; yang terjadi akibat adanya perbedaan bidang, warna, pencahayaan atau hal
lainnya, misalnya garis-garis lantai atau garis serat kayu.
Berdasarkan fungsinya, terdapat tiga macam garis, yaitu garis kontur, garis grafis dan garis arsir.
Berikut ini beberapa contoh makna tersirat dari penggunaan garis.
a. Garis horizontal (mendatar), garis ini melambangkan kestabilan, kedamaian, kekuatan, ketenangan,
kesunyian, keamanan, dan ketegasan.
b. Garis vertikal (tegak lurus), garis ini melambangkan spiritualitas, keanggunan, kemewahan,
keteguhan, formalitas, martabat, keabadian, dan individualitas
c. Garis diagonal, garis ini melambangkan pergerakan atau dinamika (baik bersifat naik atau turun),
perubahan, dan semangat.
d. Garis lengkung, garis ini melambangkan kelembutan, kebebasan, kenyamanan, alami, fleksibilitas, dan
relaksasi

Teknik penggambaran objek trimatra pada permukaan datar (seperti kertas) dengan menggunakan garis
imajiner disebut sebagai teknik perspektif. Menurut Oxford English Dictionary, perspektif berasal dari
Bahasa Latin, perspicere, yang berarti to see through (menerawang).

3. Bidang dan Bentuk (Shape and Form) Secara garis besar, terdapat dua jenis bidang berdasarkan
bentuk dasarnya, yaitu bidang geometris dan bidang organik.

a. Bidang Geometris merupakan bidang yang memiliki aturan tertentu dalam pembuatannya. Tampilan
dasarnya harus sesuai dengan sifat atau ciri dasar yang telah disepakati bersama. Sebagai contoh,
Segitiga dan lingkaran.
b. Bidang Organik merupakan bidang yang tidak memiliki aturan baku sehingga memiliki lekukan yang
bebas. Banyak objek yang ada di alam terjadi dengan alami, memiliki bidang organik, seperti bidang
daun, irisan buah, siluet pulau, dan lain sebagainya.

Berdasarkan wujudnya, bentuk terbagi menjadi tiga jenis, yaitu bentuk representatif, bentuk deformatif,
dan bentuk abstrak.

4. Warna (Color) merupakan segala jenis pantulan cahaya yang diterima oleh mata manusia, dengan
radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang (wavelength) berbeda-beda. Panjang
gelombang cahaya (spektrum) tersebut diterima oleh mata manusia, ini disebut warna.

Munsell menyatakan bahwa warna yang dikandung cahaya memiliki dimensi warna, yang terdiri dari
hue, value dan chroma. Sistem warna ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan grafik
komputer pada tahun 1970 yang kemudian dikenal sebagai HSV (Hue, Saturation, and Value)

Analogous colors (warna analog) adalah Tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa
warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning adalah warna yang
merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat

5. Tekstur (Texture) Dalam konteks seni rupa, tekstur merupakan karakteristik permukaan dari sebuah
karya seni yang mampu dirasakan, baik secara rabaan maupun penglihatan.
berdasarkan proses formasinya, tekstur dibagi menjadi dua jenis, yaitu tekstur makrostruktur dan
tekstur mikrostruktur.
Tekstur makrostruktur merupakan tekstur yang terjadi secara sengaja karena tindakan manusia dan
umumnya mampu dideskripsikan secara matematis.
Tekstur mikrostruktur merupakan tekstur yang terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia
dan umumnya sulit untuk dideskripsikan secara matematis.

PRINSIP-PRINSIP SENI RUPA


Prinsip seni rupa adalah panduan yang bersifat mendasar untuk mengelola unsur-unsur seni rupa agar
karya yang diciptakan mampu menyampaikan pesan, pemikiran atau perasaan sesuai dengan persepsi
yang dimiliki pencipta karya kepada penikmat karya.

Terdapat lima prinsip seni rupa, yaitu keseimbangan, penekanan, kesebandingan, irama, dan kesatuan.
1. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah penataan persebaran unsur seni rupa dalam sebuah
karya agar menciptakan bobot visual (visual weight) yang terlihat seimbang di dalam sebuah karya.
Terdapat tiga jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris, keseimbangan asimetris dan
keseimbangan aproksimasi.
2. Penekanan (Emphasis) Penekanan adalah pengutamaan satu atau beberapa unsur seni rupa dalam
sebuah karya agar unsur tersebut mampu menjadi titik fokus (focal point) atau pusat daya tarik (centre
of interest) agar mampu menyampaikan pesan atau kesan tertentu bagi orang yang melihatnya.
Prinsip ini dibagi menjadi penekanan arah, penekanan kontras,
penekanan pengecualian dan penekanan pengelompokan.
3. Kesebandingan (Proportion) Kesebandingan adalah penyesuaian ukuran dan jarak antar unsur seni
rupa dalam sebuah karya, sehingga mampu menimbulkan kesan adanya jarak, dimensi dan ukuran
dalam karya, tidak timpang atau janggal baik dari segi bentuk maupun warna.
4. Irama (Rhythm) Irama adalah dampak visual (efek optik) yang ditimbulkan akibat penataan unsur seni
rupa dengan teknik tertentu sehingga mampu menimbulkan kesan gerak (dinamis), statis maupun relatif
pada unsur seni rupa yang ada. Terdapat tiga jenis irama berdasarkan kesan yang ditimbulkan, yaitu
irama progresif, irama repetitif dan irama alternatif.
5. Kesatuan (Unity) Kesatuan adalah prinsip yang menerapkan teknik yang sama terhadap setiap unsur
yang digunakan sehingga mampu menciptakan nuansa yang memiliki keselarasan (harmony) dan
konsistensi visual sehingga dapat membangun satu pesan atau kesan yang sama.

Teknik berkarya dua dimensi


Teknik merupakan cara yang digunakan dalam proses pembuatan suatu karya.
Jenis teknik berkarya seni rupa dua dimensi yang biasa digunakan adalah:
1. Teknik Linear Teknik ini dilakukan dengan cara menggambar objek dengan pola garis saja
menggunakan pensil/pena.
2. Teknik Blok Teknik ini dilakukan dengan menutup objek lukis dengan satu warna. 3. Teknik Arsir
Teknik ini dilakukan dengan cara menutup objek lukis dengan pulasan garis sejajar/menyilang dengan
menggunakan pensil/pena.
4. Teknik Pointilis Teknik ini dilakukan dengan menghitamkan objek lukis dengan titik-titik.
5. Teknik Aquarel Teknik ini dilakukan dengan menutup objek lukis dengan menyapukan cat cair secara
tipis.
6. Teknik Plakat Teknik ini dilakukan dengan cara melukis dengan sapuan cat minyak secara tebal.

TEKNIK BERKARYA TIGA DIMENSI


1. Teknik Pahat yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat
2. Teknik pilin (Coilling) – pijat tangan (Pinching). Teknik ini adalah teknik membentuk benda dengan
mengurangi dan menambah bahan lunak. Contohnya membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
3. Teknik Las adalah teknik membuat karya seni dengan cara menggunakan panas dari alat las untuk
menggabungkan bahan satu ke bahan lain sehingga mendapatkan bentuk tertentu
4. Teknik cetak. Ada beberapa teknik cetak, yaitu teknik cor dan cetak digital.
a. Teknik cor yaitu teknik membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan
adonan berupa semen, gips, cairan logam dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan.
b. Teknik cetak digital, yaitu menggunakan teknologi komputer untuk membuat modelnya dan
mencetaknya dengan mesin 3D modelling.

Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur seni rupa yang dominan berupa Garis, bidang, bentuk,
tekstur

PAMERAN
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta seni (seniman)
dengan pengamat seni (apresiator).

Definisi dasar yang dimaksudkan dengan proses pameran karya seni rupa adalah Kegiatan
mengkomunikasikan ide kepada publik melalui media karya seninya hingga dapat diapresiasi oleh
masyarakat

Panitia Inti dari kepanitiaan pameran terdiri dari:

a. Ketua/Penanggung jawab/Director

Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap kelancaran
pelaksanaan pameran.

b. Wakil Ketua/Vice Director

Tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai
hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti (melaksanakan) tugas ketua, apabila
ketua berhalangan.
c. Sekretaris/secretary

Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi di antaranya menulis
seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran

d. Bendahara/treasurer

Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan
penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran

Artist statement merupakan sebuah pengenalan umum mengenai karya atau proyek tertentu yang
dikerjakan oleh seniman.
Artist statement umumnya diawali dengan gagasan utama dari karya yang ditampilkan dalam bentuk
sebuah ringkasan sebanyak dua atau tiga kalimat atau dalam bentuk paragraf singkat.
Paragraf kedua umumnya membahas perincian mengenai bagaimana gagasan dihadirkan dalam karya
tersebut.
Dalam paragraf terakhir, seniman harus menyimpulkan hal-hal terpenting dalam artist statement yang
telah dibuat.

C. ALIRAN SENI RUPA (ART MOVEMENTS)

1. Aliran Seni Rupa Modern (Modernism Art Movements)

a. Romantisme (1781-1830)

Romantisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek secara representatif dengan
gestur dan ekspresi yang berlebihan, pewarnaan value yang cenderung rendah (gelap), pencahayaan
dengan kontras yang tinggi sehingga terkesan didramatisir untuk mencapai standar estetika pada masa
itu.

Contoh karya seniman Indonesia adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857; Raden Saleh)

b. Realisme (1849-1860)

Realisme justru mengutamakan interes seni terhadap kejadian dan kisah nyata yang sungguh-sungguh
terjadi dalam keseharian. Segala objek yang digambarkan dalam Realisme dibuat dengan bentuk
representatif, dengan pose model dan pencahayaan yang apa adanya sesuai dengan keseharian.

c. Impresionisme (1866-1880)

Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek secara representatif dengan
arsiran warna yang cenderung kasar, tetapi dengan pencahayaan yang alami.
d. Art Nouveau (1877-1920)

Art nouveau merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan segala sesuatu yang terinspirasi dari
struktur dan bentuk alami, terutama garis lengkung pada tumbuhan dan bunga.

e. Ekspresionisme (1893-1920)

Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek secara deformatif dengan
nuansa warna yang cenderung gelap dengan sapuan kasar dengan kontras warna yang tinggi sehingga
terkesan adanya pencahayaan yang didramatisir.

Seniman besar Indonesia pada aliran ini adalah Affandi karena hanya ingin membuat lukisan, meskipun
dia kehilangan kuas gambarnya, Affandi tidak menganggap menggambar dengan jari jemarinya saja
merupakan sebuah halangan untuk menuangkan perasaan yang ingin dia sampaikan melalui karya
lukisannya. Bahkan dia menemukan kesenangannya sendiri ketika melukis dengan menggunakan jari
jemarinya

f. Surealisme (1913-1940)

Surealisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan berbagai macam objek di luar logika dan
kenyataan yang ada sehingga bersifat imajinatif.

g. Kubisme (1907-1920) Kubisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan segala sesuatu
dengan bidang dan bentuk dasar yang cenderung geometris, seperti persegi, segitiga, setengah
lingkaran dan semacamnya. Pemberian warna pada lukisan cenderung kontras, dari sisi gradasi gelap
terang maupun warna. Tokoh besar aliran ini adalah Pablo Picasso

2. Aliran Seni Rupa Pascamodern (Postmodernism Art Movements)

a. Optic art
merupakan aliran seni rupa yang menampilkan karya dengan warna yang akromatik namun dapat
menimbulkan persepsi tertentu.

b. Pop Art (1947-1962)


Pop Art merupakan sebuah aliran seni rupa yang menampilkan bentuk-bentuk figuratif dengan warna-
warna terang. Karya-karya yang ada bersifat ikonik.

c. Conceptual Art (1953-2008)


Conceptual art merupakan aliran seni rupa yang menampilkan berbagai karya dengan makna tertentu
yang biasanya digunakan sebagai perwujudan kritik sosial.
Kritik Seni

Pengertian kritik seni adalah Kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan
kekurangan suatu karya seni yang bersifat membangun

tahapan kritik seni adalah :


1. Deskripsi
2. Analisis Formal.
3. Interpretasi
4. Penilaian

Feldman (1967) mengelompokkan kritik seni tersebut menjadi empat jenis, yaitu kritik jurnalistik,
pedagogik/kependidikan, ilmiah/keilmuan, dan populer.
1.Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi massa/umum. Tanggapan yang
disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi
sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah
sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.

2.Kritik Jurnalis
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka
kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer,
tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam.

3.Kritik Keilmuan/ilmiah
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan,
kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni.

4.Kritik Kependidikan/pedagogik
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan
artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga
pendidikan seni.

Kelas XII
Kreativitas, adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru (Hurtlock, 1978:325).

Dalam pelajaran seni rupa kreativitas dapat dicapai jika karya yang dihasilkan menampilkan sesuatu
yang baru atau ada inovasi.

Proses kreatif, merupakan rangkaian kegiatan untuk menciptakan sesuatu untuk menghasilkan gagasan-
gagasan yang baru.
Seperti telah diungkapkan oleh Csikszentimily (1996), proses kreatif terdiri dari lima langkah yaitu :

PERSIAPAN : Pendalaman permasalahan yang menarik dan membangkitkan rasa ingin tahu
INKUBASI/ PENGERAMAN : Ide yang bergejolak di bawah tingkat kesadaran, menghasilkan hubungan-
hubungan tertentu.

INSIGHT/ PEMAHAMAN : Fase di mana telah terjadi pemahaman akan permasalahan


EVALUASI : Pengecekan untuk mengetahui apakah pemecahan masalah berhasil atau mengalami
kendala.
ELABORASI : Memutuskan jawaban dari permasalahan yang paling tepat untuk dikembangkan, dan
diubah.

Contoh dari tahapan membuat karya kreatif seni lukis:


1. Membuat sketsa
2. Teknik melukis
3. Memilih bahan
4. Tahap melukis

SEMIOTIKA
Semiotika berasal dari bahasa Yunani, σημειωτικός (sēmeiōtikos). Σημειωτικός berarti ‘pengamatan akan
tanda-tanda’.
Semiotika dalam kamus Oxford English Dictionaries memiliki arti sebagai berikut: “Semiotics is the study
of signs and symbols and their use or interpretation.” Kalimat di atas, bila diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia secara langsung adalah sebagai berikut, “semiotika berarti sebuah ilmu mengenai
tanda dan lambang beserta penggunaan dan interpretasinya.”

Semiotika, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah ilmu atau teori tentang lambang dan tanda
yang digunakan dalam bahasa, lalu lintas, kode morse, dan sebagainya.

Semiotika dalam seni rupa tidak terlepas dari perwujudan karya seni rupa atau karya seni visual. Mari
kita perdalam mengenai semiotika visual.

Dalam ruang lingkup seni rupa, lambang memiliki makna yang sesuai berdasarkan waktu, tempat dan
masyarakat, di mana karya seni itu diciptakan.

Seperti yang telah dipelajari di awal pembelajaran, seni rupa berfungsi sebagai alat komunikasi yang
menyampaikan pesan dari seniman kepada siapa pun yang menikmati karya seniman tersebut.

Ted Andrews (2010:310) menyatakan bahwa kuda umumnya selalu dikonotasikan sebagai hewan yang
melambangkan kekuatan
J. C. Cirlot (2006:193) menyatakan bahwa bunga teratai dikonotasikan sebagai lambang dari kehidupan
yang telah diperbarui bagi masyarakat Mesir. Sementara bagi masyarakat India, bunga teratai
dikonotasikan sebagai penggambaran hubungan alam semesta dengan khayangan.

Estetika adalah teori yang mencakup tentang Teori yang mencakup tentang keindahan yang didasari
prinsip-prinsip seni yang berkaitan dengan seni, penciptaan seni, penilaian seni atau refleksi terhadap
karya seni

Apresiasi memiliki pengertian suatu proses melihat, menghayati/menjiwai, menilai dan membandingkan
atau menghayati suatu karya seni.
Karya adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dan membuahkan hasil.
Seni, adalah suatu strategi yang digunakan oleh seseorang dengan cara mengimajinasikan inspirasi
menjadi nyata supaya terlihat indah dan menarik.
Rupa adalah wujud, bidang, garis, gelap terang, value dan warna pada suatu karya.

Anda mungkin juga menyukai