UTS SIG Alit Setiawan
UTS SIG Alit Setiawan
1. Jelaskan Pengindraan Jauh citra resolusi menengah dan citra resolusi tinggi serta
manfaatnya!
Ketentuan:
- Jawaban dikirim paling lambat senin, 22 Nopember 2021 dengan batas akhir pk.
18.00 wita. Pengumpulan via e-learning dan email: iwymuka@gmail.com. Absensi
kesertaan dalam UTS melalui presensi pada e-learning
- Skor 50%
2. Jelaskan proses kerja SIG tahap demi tahap, dan berikan contoh aplikasi pada kegiatan
infrastruktur!
Ketentuan:
- Jawaban dikirim paling lambat senin, 22 Nopember 2021 dengan batas akhir pk.
18.00 wita. Pengumpulan via e-learning dan email: gusstodi@gmail.com. Absensi
kesertaan dalam UTS melalui presensi pada e-learning
- Skor 50%
SELAMAT MENGERJAKAN
DIKERJAKAN OLEH
NAMA :I WAYAN ALIT SETIAWAN
NIM :2061123021
JAWABAN NO 1
Citra bersolusi menengah (sedang) adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 4 – 30 m.
Citra-citra dari satelit ASTER, LANDSAT 7 dan CBERS-2 dikelompokkan pada citra bersolusi
menengah.
Adapun manfaat citra satelit menengah Antara lain :
1. Satelit ASTER memiliki manfaat untuk monitoring tutupan awan, es, temperatur lahan,
penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola vegetasi. Citra ini memiliki
resolusi spasial 15 hingga 90 meter. Citra multispektral memiliki 14 saluran, yang memudahkan
analisis obyek dengan panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia seperti near IR, short
wave IR, dan Thermal
2. Landsat- Satelit Landsat-7 ETM+ memiliki kemampuan merekam permukaan bmi dari angkasa
3. CBERS-2 memiliki manfaat untuk mengetahui bidang bidang penting seperti penggundulan hutan
dan pengendalian kebakaran di Daerah Amazon, pemantauan sumber daya air, pertumbuhan kota,
pekerjaan tanah, pendidikan dan beberapa aplikasi lainnya
Citra bersolusi tinggi adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 0,4 – 4 m. S.
Manfaat dari citra satelit resolusi tinggi adalah
(1) Konprehensif, gambar/citra permukaan dengan ketajaman tinggi daat memberi gambaran
keruangan yang menyeluruh dalam area yang luas. Buku Ajar Penginderaan Jauh 44
(2) Diperoleh dalam waktu relatif singkat.
(3) Efisiensi, karena tidak perlukan perijinan khusus, standar harga yang yang rasional dan berlaku
internasional, dan pengolahan yang tidak banyak membutuhkn waktu.
Adapun beberpa satelit yang masuk dalam kategori citra resolusi tinggi Antara lain:
1. Satelit Ikonos s dapat digunakan untuk berbagai tujuan pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan
sumber daya alam daerah pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan,
pertanian,pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan
2. Citra GeoEye-1 a memiliki manffat Citra satelit yang menawarkan citra permukaan bumi dengan
ketelitian uar biasa dan akurasi yang tinggi dibanding dengan citra satelit resolusi tinggi lainnya.
3. QuickBird merupakan citra satelit dengan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk
studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang
perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik
konstruksi, dan studi lingkungan.
4. Satelit WorldView-2 adalah citra satelit yang bisa bertindak seperti suatu kuas cat, melakuakan
pengumpulan data area multispectral yang cukup besar. Worldview-2 sendiri bisa mencakup area
hampir 1 juta km2 setiap hari, menggandakan kapasitas koleksi [itu] [dari;ttg] peta bintang [kita/kami]
untuk hampir 2 juta km2 per hari dan mampu mengunjungi kembali tempat manapun di atas bumi
dalam 1,1 hari
JAWABAN NO 2
a. Proses kerja SIG
Tahapan Kerja SIG
Proses pengulasan beragam data-data penelitian untuk dapat dipertanggung jawabkan diperlukan cara
kerja yang terstruktur dengan jelas, dari pertama sampai terakhir. Sehingga apa yang disampaikan
akan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Tahapan kerja SIG tersebut, antara lain sebagai
berikut;
Data SIG yang dipegunakan dalam penelitian, dapatlah dibedakan sebagai berikut;
1. Data grafis/geometris, yaitu data SIG yang berbentuk vektor dan raster. Data vektor memiliki
arah dan jarak. Data raster berbentuk piksel.
2. Data atribut yaitu identitas yang dimiliki data grafis.
Data terestrial yaitu data yang diperoleh dan pengukuran langsung di lapangan.
Data sekunderyaltu data yang diperoleh bukan dan pengukuran langsung di lapangan.
Peta analog.
Data sistem penginderaan jauh.
Data hasil pengukuran lapangan.
Data Global Positioning System (G PS).
Proses pemasukan data SIG dilakukan dalam beberapa tahapan, yang mana proses ini dijalankan
melalui langkah-langkah yang tersistem secara berurutan. Antara lain tahapan tersebut adalah sebagai
berikut;
Akuisisi merupakan proses awal berupa pemasukan dan perekaman data ke komputer yang
diawali dengan digitasi.
Editing merupakan proses perbaikan hasil digitasi.
Tahapan ini menguraikan tentang topologi data yang harus senantiasanya dijalankan untuk
membedakan pada uraian antara area, garis, dan titik.
Penempelatan pada atribut yang dipergunakan dalam proses identitas akan serangkaian data
yang terstruktur.
Transformasi koordinat, bagian tahap yang menentukan jumlah asal muasal koordinat
sehingga terjadi penyesesuaian dengan kondisi di lapangan.
Tahap Pengelolaan Data
Prose kedua dalam tahapan kerja SIG ialah tentang pengeloaan data yang bertujuan menyiapkan
serangkaian penghitungan yang dapat diolahlebih lanjut pada tahap selanjutnya, langkah pengelolaan
data ini biasanya diperlukan dua susunan besar, diantarnya;
Pengarsipan
Pengarsipan dalam proses tahapan pengelolaan data dapat dilakukan terhadap data dasar atas hasil-
hasil digitasi dan data dasar Iainnya. Dengan adanya proses pengarsipan ini tentusaja mengantisipasi
adanya data lama yang telah diarsip menjadi lebih mudah untuk ditemukan.
Pemodelan
Pemodelan dalam proses tahapan pengelolaan data kedua ini dapatlah dilakukan dengan membuat
konsep analisis untuk mendapat informasi baru dari sejumlah kegiatan penelitian dilakukan. Tanpa
direncanakan pemodelan ini dapat menjadi keanekaragaman atas rekomendasi hasil penelitian.
Buffering, berupa pembuatan polygon baru berdasarkan jarak tertentu. Proses ini dapat
diterapkar pada jenis data titik, garis, area, dan poligon.
Scoring, dilakukan dengan memberi nilai dan sifat parameter yang digunakan dalam analisis.
Overlay, merupakan penggabungan dua data grafis atau lebih secara tumpang susun (overlay)
untuk mendapatkan data grafis sehingga menghasilkan satuan pemetaan baru.
Beberapa layer yang dikelola dalam sistem webgis jalan ini antara lain ;
Jalan Kabupaten
Jalan Propinsi
Jalan Nasional
Jembatan
Batas administrasi
Titik-titik kerusakan
Dukungan Format data bisa disesuaikan dengan konsep data kementrian (DAK) baik dari jenis
maupun type datanya, seperti ; Nama Ruas, ID Ruas, Status, Posisi (X,Y), Dimensi (Panjang, lebar),
Type permukaan, Tingkat kerusakan, LHR, dan lain-lain
Fitur
Selain fitur dasar dan fitur analisa statistik sistem juga dilengkapi dengan fitur generate dan eksport
data kementrian. Fitur generate digunakan untuk membagi jarak STA secara otomatis (ex pembagian
STA per 100 atau 200 meter), sehingga jarak antar STA hasil generate bisa digunakan sebagai acuan
survey lapangan. Sedangkan fitur export data sesuai konsep kementrian.
Integrasi dengan mobile system
Mobile system berfungsi sebagai alat untuk pengambilan data lapangan yang langsung terkirim pada
webgis secara realtime dari lokasi. Pengembangan integrasi sistem ini bisa diaplikasikan untuk
kegiatan monitoring aset jalan dan jembatan maupun pelaporan kerusakan oleh masyarakat (konsep
smart city).