Buletin Edisi 3 2011
Buletin Edisi 3 2011
Penanggungjawab
Moehammad Aman Wirakartakusumah
P embaca yang budiman. Puji dan syukur bagi Allah karena
hanya dengan pertolongan dan inayahNya lah, Buletin BSNP
edisi ketiga tahun 2011 terbit dan hadir di tangan pembaca
sesuai dengan yang direncanakan. Mulai edisi ketiga ini kami
Pemimpin Redaksi
Edy Tri Baskoro paparkan secara bersambung artikel tentang paradigma
pendidikan nasional abad XXI. Hal ini dimaksudkan untuk
Redaksi Eksekutif sosialisasi tentang pokok-pokok pemikiran yang termuat dalam
Weinata Sairin
paradigma pendidikan nasional abad XXI tersebut. Edisi ini juga
Richardus Eko Indrajit
memuat dua artikel lainnya yaitu hasil monitoring UN 2011
Dewan Redaksi dan perkembangan penyusunan standar pendidikan nasional.
Djaali Selain itu, edisi ketiga ini juga dilengkapi dengan kegiatan BSNP
Djemari Mardapi
Farid Anfasa Moeloek dalam bentuk gambar/lensa kegiatan selama tiga bulan terakhir.
Furqon Selamat membaca.
Gunawan Indrayanto
Jamaris Jamna
Daftar Isi
Johannes Gunawan
Mungin Eddy Wibowo
Teuku Ramli Zakaria
Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
Zaki Baridwan
3-6
Redaksi Pelaksana
Bambang Suryadi 7-10 Hasil Monitoring UN 2011
Gedung D Lantai 2,
Mandikdasmen
Jl. RS. Fatmawati, Cipete Keterangan Gambar Cover
Jakarta Selatan
Telp. (021) 7668590 Suasana reviu draf standar sarana dan prasarana program
Fax. (021) 7668591 pascasarjana dan profesi pendidikan tinggi di Surabaya (atas).
Email: info@bsnp-indonesia.org Siswa SMAN 1 Indralaya Palembang menunggu di depan ruang
Website: http://www.bsnp-indonesia.org ujian sebelum ujian dimulai dengan penuh ceria karena mereka
telah belajar dengan tekun dan giat
T
im Ahli Penyusun Paradigma Pen dapat memilih dan memilah aktif kucuran
didikan Nasional Abad XXI yang budaya lain untuk kita luluhkan menjadi
bekerja di bawah naungan Badan bagian dari kemajuan kita.
Standar Nasional Pendidikan, memper Bila melihat ke depan dan mengejar
sembahkan dokumen ini ke hadapan kemajuan, mau tidak mau perhatian kita
khalayak. Usaha menyusun Paradigma Pen harus tertuju pada peningkatan mutu
didikan Nasional abad XXI ini adalah dalam anak bangsa melalui pendidikan. Anak
usaha memenuhi amanat yang terkandung bangsa tidak boleh terpinggirkan oleh arus
dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kemajuan. Pendidikan yang bermakna
17 Agustus 1945, dan didasarkan pada harus menjadi strategi dasar dalam gerak
Pancasila serta UUD Negara Republik menjauhkan bangsa Indonesia dari lembah
Indonesia 1945, yaitu mencerdaskan ke ketertinggalan untuk menyamai dunia
hidupan bangsa dan mewujudkan kese maju. Inti pendidikan itu ialah mengacu
jahteraan bangsa Indonesia yang setara dengan tepat pada penyeimbangan pen
dengan bangsa-bangsa lain, sambil meng didikan keilmuan dan usaha memajukan
hadapi perubahan drastis abad XXI yang ilmu pengetahuan dengan pendidikan
melanda seluruh dunia. Kemajuan global, yang memperbesar kapasitas nuraniah
yang ditandai dengan semakin derasnya yang menyangkut moral. Tanggung jawab
pengaruh budaya lain menerobos batas- kita secara pedagogik adalah membimbing
batas negara yang ditentukan secara anak bangsa untuk menjadi pribadi dengan
geografis konvensional, harus dihadapi. kecerdasan akal dan kemuliaan karakter
Tatanan dunia abad XX yang dibatasi oleh yang seimbang.
sekat-sekat ideologis, dalam abad XXI Selama penyusunan itu Tim telah
ini dibatasi oleh sekat yang diakibatkan dipimpin oleh Pancasila sebagaimana ter
oleh kesenjangan penguasaan sains cantum dalam Mukadimah UUD 1945 dan
dan teknologi. Demi kejayaan nasional, oleh kekokohan UUD Negara Republik
penghapusan sekat ini harus dilaksanakan Indonesia 1945. Tim juga menyadari ke
dengan program sistematik dan strategik, hadiran semua usaha legal yang terukir da
untuk mendorong bangsa Indonesia untuk lam bentuk hukum yang menjadi rambu-
maju dan lebih mandiri. rambu pendidikan di Indonesia setelah
B
Kedua, pada tahun ini tidak ada UN
adan Standar Nasional Pendidikan Ulangan bagi siswa yang tidak lulus UN
(BSNP) sebagai lembaga inde Utama dan UN Susulan. Hal ini karena
berdasarkan evaluasi penyelenggaraan UN
penden memiliki wewenang me tahun sebelummnya, penyelenggaraan UN
nyelenggarakan Ujian Nasional (UN) Ulangan kurang efektif.
SMA/MA, SMALB, SMK, SMP/MTs, dan Ketiga, khusus untuk UN SMA/MA,
BSNP melakukan uji petik di sekolah/ma
SMPLB serta Ujian Nasional SD/MI
drasah tertentu. Dalam pelaksanaannya,
tahun pelajaran 2010/2011. anggota BSNP membawa lembar jawaban
dari ruang ujian ke perguruan tinggi ko
ordinator pengawasan UN untuk dipindai
UN Utama SMA/MA, SMALB dan SMK (scan). Hasil pemindaian dibawa langsung
dilaksanakan dari tanggal 18 sampai ke Jakarta untuk dilakukan analisis. Tu
dengan 21 April 2011. UN Susulan juannya adalah untuk mendapatkan hasil
dilaksanakan dari tangal 25 sampai yang obyektif jika UN diselenggarakan
dengan 28 April 2011. Pengumuman dengan jujur dan transparan.
hasil UN tanggal 16 Mei 2011. UN Utama Untuk memastikan penyelenggaraan
SMP/MTs dan SMPLB dilaksanakan dari UN tahun pelajaran 2010/2011 sesuai
tanggal 25 sampai dengan 28 April 2011. dengan Prosedur Operasional Standar
UN Susulan dilaksanakan dari tanggal 3 (POS) tentang UN, maka BSNP melakukan
sampai dengan 6 Mei 2011. Pengumuman pemantauan penyelenggaraan UN.
hasil UN tangal 4 Juni 2011. UN Utama SD/
MI dan SDLB dilaksanakan dari tanggal 10 Metode
sampai dengan 12 Mei 2011. UN Susulan Mengingat keterbatasan anggota
dilaksanakan dari tanggal 18 sampai BSNP, kegiatan pemantauan UN ini dilak
dengan 20 Mei 2011. Pengumuman hasil sanakan selain melibatkan anggota
UN minggu ketiga bulan Juni 2011. BSNP juga melibatkan Biro Hukum, In
Jumlah peserta UN tahun pelajaran spektorat Jenderal, dan Puspendik de
2010/2011 sebanyak 10.660.312 peserta ngan mengunjungi sekolah/madrasah
dari 234.342 sekolah/madrasah untuk penyelenggara UN. Selain itu kegiatan
seluruh jenjang dengan perincian sebagai pemantauan juga dilakukan oleh Direk
berikut. torat Pembinaan SMP, SMA, dan SMK
Tabel 1 Kementerian Pendidikan Nasional.
Peserta Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2010/2011 Sekolah/madrasah yang dipantau
dipilih secara purposive dengan mem
Jumlah Sekolah/ pertimbangkan jenis sekolah/madrasah,
No Jenjang Jumlah Peserta
Madrasah
status negeri/swasta dan lokasi sekolah
1 SMA/MA, SMK dan SMALB 25.656 2.488.757 di kabupaten/kota. Sedangkan kuesioner
2 SMP/MTs dan SMPLB 47.369 3.768.722 diberikan kepada penyelenggara ting
3 SD/MI dan SDLB 161.317 4.402.839 kat provinsi, penyelenggara tingkat ka
Total 234.342 10.660.312 bupaten/kota, penyelenggara tingkat
satuan pendidikan, guru, dan murid.
Dalam penyelenggaraan UN tahun Pemantauan dilaksanakan melalui
pelajaran 2010/2011 terdapat beberapa observasi, wawancara, dan angket. Ob
perbedaan dibandingkan dengan UN servasi dilakukan untuk mendapatkan
tahun sebelumnya. Perbedaan pertama, gambaran yang jelas dan konkrit tentang
kriteria kelulusan peserta didik dari satuan penyelenggaraan UN. Obyek yang diob
pendidikan ditentukan dengan formula servasi adalah satuan pendidikan penye
gabungan,yaitu 60 persen nilai UN dan lenggara UN, diantaranya ruang kelas,
40 persen nilai sekolah/madrasah yang kondisi siswa, tempat penyimpanan
soal, pengawasan UN di ruang ujian, dan Hasil pemantauan secara umum dapat
kebersihan lingkungan. Wawancara secara diklasifikasikan kepada tiga aspek, yaitu
mendalam (indepth interview) dilakukan persiapan siswa menghadapi UN, dampak
kepada penyelenggara UN tingkat provinsi, UN terhadap siswa dan guru, dan tingkat
kabupaten/kota, kepala sekolah, guru, kesukaran soal UN. Hasil tersebut dapat
dan peserta UN. Angket digunakan untuk digambarkan sebagai berikut.
mendapatkan pandangan siswa, guru, dan Data di atas menunjukkan bahwa
penyelenggara tentang penyelenggaran
UN. Beberapa hal yang ditanyakan dalam
angket adalah persiapan menjelang UN, Tabel 2
tingkat kesulitan soal untuk masing- Persiapan Siswa SMA/MA Menghadapi UN
masing pelajaran, dan dampak psikologis N = 481
UN terhadap semangat belajar dan meng No. PERSIAPAN JUMLAH
ajar murid dan guru. 443
1 Mengikuti pelajaran tambahan di sekolah/madrasah
Responden pemantauan terdiri atas 92%
beberapa unsur, yaitu (a) Penyelenggara 373
2 Mengikuti bimbingan belajar
UN tingkat provinsi (1 orang); (b) 78%
Penyelenggara UN tingkat kabupaten/kota 438
3 Membeli buku pelajaran yang diujikan
( 1 orang); (c) Penyelenggara UN tingkat 91%
satuan pendidikan (3 orang dari 3 satuan 449
4 Menambah jam belajar
pendidikan); (d) Guru (5 orang setiap 93%
satuan pendidikan); dan (e) Peserta UN (10
anak setiap satuan pendidikan) peserta UN bersungguh-sungguh mela
Kegiatan pemantauan dilaksanakan kukan persiapan melalui berbagai usaha.
dalam rentang waktu pelaksanaan Mayoritas peserta didik menambah
UN sesuai dengan jadwal yang telah jam belajar (93%), mengikuti pelajaran
ditetapkan BSNP. Pemantau berada di tambahan di sekolah/madrasah (92%), dan
lapangan selama tiga hari. Pemantauan membeli buku pelajaran yang diujikan
dilaksanakan di 33 provinsi, di masing- dalam UN (91%). Namun demikian mes
masing provinsi pemantauan dilakukan kipun mereka sudah mengikuti pelajaran
di dua sampai tiga kabupaten/kota, dan tambahan dan menambah jam belajar,
di setiap kabupaten/kota sebanyak tiga masih ada 78% dari peserta didik yang
sampai empat sekolah/madrasah. mengikuti bimbingan belajar. Ketika me
reka ditanya mengapa masih mengikuti
Hasil bimbel, mayoritas responden mengatakan
Ada tujuh kegiatan yang menjadi masing standar serta memberikan masukan
dan tanggapan untuk pengembangan standar
prioritas BSNP pada tahun 2011, yaitu dimaksud. Hal ini menjadi penting mengingat
penyempurnaan SKL dan SI, standar sarana tidak semua anggota BSNP terlibat secara
dan prasarana program pascasarjana dan langsung dalam pengembangan seluruh stan
dar. Sementara di sisi lain, ungkap Aman, ang
profesi, standar pendidik dan tenaga
gota BSNP harus mengetahui subtansi dan
kependidikan pendidikan tinggi, standar proses pengembangan standar yang sedang
biaya pendidikan tinggi, pengembangan berlangsung.
instrumen pemantauan standar
pendidikan nonformal, dan evaluasi Penyempurnaan SKL dan SI
Menurut Djemari Mardapi dalam pe
standar pendidikan tinggi berdasarkan laksanaan kegiatan penyempurnaan SKL
paradigma pendidikan nasional. dan SI ada beberapa tahapan kegiatan yang
digabungkan supaya antara anggota tim ahli
SKL dan tim ahli SI dapat berkomunikasi dan
K
oordinator untuk penyempurnaan tukar informasi. “Strategi ini sangat penting
SKL adalah Djemari Mardapi, untuk SI karena berdasarkan SKL tersebutlah akan
adalah Mungin Eddy Wibowo, untuk dikembangkan menjadi SI. Ada SKL satuan
standar sarana dan prasarana adalah Edy Tri pendidikan, SKL kelompok mata pelajaran,
Baskoro, untuk standar pendidik dan tenanga dan SKL mata pelajaran. Masing-masing
kependidikan pendidikan tinggi adalah Djaali, SKL memiliki turunannya dalam SI”, ungkap
untuk standar biaya pendidikan tinggi adalah Djemari.
Zaki Baridwan, untuk instrumen pemantauan Sampai berita ini ditulis, tim penyem
standar pendidikan nonformal adalah Jamaris purnaan SKL dan SI telah melakukan validasi
Jamna dan untuk evaluasi standar pendidikan di Surabaya tanggal 19-21 Agustus 2011.
tinggi berdasarkan paradigma pendidikan Dalam laporannya, Djemari Mardapi menyam
nasional adalah Farid Anfasa Moeloek. paikan kegiatan validasi sangat menarik.
Setiap hari Selasa, dalam rapat pleno Hampir semua tim ahli dan undangan ha
BSNP, masing-masing koordinator kegiatan dir. Tempat kegiatan juga sangat bagus se
menyampaikan laporan perkembangan pe hingga memudahkan untuk komunikasi dan
nyusunan standar tersebut. Menurut Muham sinkronisasi antara tim SKL dan tim SI. Hanya
mad Aman Wirakartakusumah, melalui laporan satu yang pembahasannya agak lama yaitu
perkembangan ini dimaksudkan supaya semua PKn.
anggota BSNP mengetahui perkembangan Sementara Mungin Eddy Wibowo dalam
dan hasil yang sudah dicapai untuk masing- laporannya menyampaikan TIM SKL dan SI
Djemari Mardapi
(berbaju batik
coklat) dan
Mungin Eddy
Wibowo (kanan)
menyampaikan
perkembangan
penyempurnaan
SKL dan SI dalam
rapat pleno BSNP
pada hari pertama masih terpisah untuk me Sappaile, Abdul Gafur, Hinduan, dan Gardjito
nyempurnakan draf. Pada hari kedua, kedua mempresentasikan draf standar di BSNP un
tim menyatu untuk melakukan sinkronisasi. tuk mendapatkan masukan dan saran sebelum
Tim kemudian berpisah lagi untuk melakukan dilakukan pembahasan dengan unit utama.
perbaikan masing-masing standar. Kegiatan Gardjito dalam presentasinya tentang
berakhir pada hari ketiga jam 09.00. draf standar pustakawaan (Kepala Perpusta
Tim merekomendasikan kepada BSNP kaan, Pustakawan, dan Tenaga Teknis) mem
untuk mengundang Direktur Pendidikan perkenalkan istilah baru dalam draf tersebut,
Agama Islam, Pendidikan Agama Kristen, yaitu istilah pemustaka sebagai sebutan untuk
Pendidikan Agama Katholik, Pendidikan pengguna perputakaan. Sementara Hinduan
Agama Buddha, Pendidikan Agama Hindu, mempresentasikan draf standar laboratorium
Pendidikan Agama Konghucu pada tanggal dan Abdul Ghafur memaparkan draf standar
13 September 2011 untuk membahas keter pusat sumber belajar perguruan tinggi.
libatannya dalam penyempurnaan SKL dan SI. Pada akhir presentasi BSNP memberi
Uji publik dilaksanakan tanggal 7-9 Oktober kan apresiasi kepada tim yang telah me
2011. Sebelum uji publik, tepatnya tanggal ngembangkan draf standar pranata labora
27 September 201, tim ahli yang diwakili oleh torium pendidikan perguruan tinggi, standar
Ketua dan Sekretaris mempresentasikan draf ketenagaan pusat sumber belajar perguruan
SKL dan SI di BSNP. tinggi, dan standar tenaga perpustakaan
perguruan tinggi dengan beberapa catatan
Standar Tenaga Kependidikan untuk ditindaklanjuti sebagai perbaikan dan
Pendidikan Tinggi (Teknisi Sumber penyempurnaan draf standar.
Belajar, Laboran, dan Pustakawan)
Koordinator kegiatan ini adalah Djaali. Evaluasi Standar Pendidikan
Tim pengembang draf standar tenaga kepen Tinggi berdasarkan Paradigma
didikan terdiri atas tiga kelompok kecil, yaitu PendidikanNasional
tim untuk standar ketenagaan pusat sumber Sebagai koordinator kegiatan Farid Afansa
belajar perguruan tinggi, standar pranata Moeloek menyampaikan bahwa sampai saat
laboratorium pendidikan perguruan tinggi, ini sudah ada empat tahapan kegiatan yang
dan standar tenaga perpustakaan perguruan dilakukan. Kegiatan keempat adalah validasi
tinggi. draf standar dilaksanakan di Semarang pada
Dari sembilan tahapan kegiatan, sam tanggal 13-15 Agustus 2011.
pai berita ini diturunkan, telah terlaksana Menurut Moeloek dari 14 peserta yang
6 tahapan, yaitu sampai pada tahap pemba diundang, 10 hadir. Sebagian besar mem
hasan dengan unit utama yang dilaksanakan berikan masukan terhadap draf standar.
pada tanggal 12-14 Agustus 2011. Sebelum Yang diminta dari reviewer adalah pandangan
itu, telah dilakukan kegiatan validasi draf mereka terhadap gagasan yang tertuang dalam
standari di enam provinsi, yaitu Jawa Timur paradigma pendidikan nasional, apakah bisa
(UNESA), Jawa Tengah (UNNES), Sumatera dipakai sebagai acuan dalam menghadapi
Utara (UNIMED), Sulawesi Selatan (UNM), Jawa perubahan paradigm pendidikan. Selama
Barat (UPI), dan DIY (UNY) dalam rentang kegiatan berlangsung telah terjadi diskusi
waktu dari tanggal 3-8 Juli 2011. yang sangat intens dan ada pertanyaan yang
Pada tanggal 9 Agustus 2011, tim ahli mengkritisi draf dengan memberikan ma
yang diwakili oleh AT Soegito, Baso Intang sukan yang sangat konstruktif.
Imam Buchori
Zainuddin dan
Terry Mart
mempresentasikan
draf evaluasi
standar
pendidikan tinggi
di BSNP
dalam draf buku meskipun sudah digandakan Standar Sarana dan Prasarana
oleh BSNP secara terbatas. Yang akan dievaluasi Program Pascasarjana dan Profesi
adalah standar yang ada di lapangan. Kondisi Pendidikan Tinggi
di lapangan menunjukkan ada beberapa per Koordinator kegiatan ini adalah Edy Tri
guruan tinggi yang secara tidak langsung, Baskoro. Dalam laporannya, Edy Tri Baskoro
meskipun standar belum disahkan, sudah menyampaikan pertemuan tim ahli standar
melakukan evaluasi. Mereka memiliki kriteria sarana dan prasarana program pascasarjana
sendiri, termasuk kriteria dari BAN-P. dan profesi yang kelima telah dilaksanakan di
Lebih lanjut Buchori menjelaskan kon Jakarta mulai Jumat sampai dengan Minggu
disi di lapangan untuk mengantisipasi peru (12-14 Agustus 2011). Agenda utamanya
bahan paradigma pendidikan abad XXI dan adalah penyempurnaan draf standar
kepedulian BSNP tentang perubahan tersebut. berdasarkan hasil validasi.
“Yang penting adalah kesiapan menghadapi Validasi draf standar, lanjut Edy Tri
perubahan abad XXI. Jika suasana dan se Baskoro, dilaksanakan di enam provinsi,
mangat yang ada tidak mendukung perubahan, yaitu Sumatera Utara (USU), Sumatera Sela
ini yang bermasalah”, ungkap Buchori sera tan (UNSRI), Jawa Barat (IT TELKOM), Jawa
ya menambahkan perubahan paradigma Tengah (UNDIP), DIY (ISI), dan Sulawesi
pendidikan dan kehidupan sosial menuntut Selatan (UNHAS) pada bulan Juli 2011.
kemandirian dan kemandirian sebagai konsep Secara umum, lanjut Edy Tri Baskoro,
penting untuk menghadapi hari depan. cukup banyak masukan yang diperoleh
Selaian yang bersifat pemikiran sebagai dari lapangan yang dapat dikelompokkan
mana yang diuraikan di atas, Buchori juga dalam dua hal. Pertama komentar tentang
mempresentasikan draf instrumen evaluasi keterbacaan standar dan kedua tentang
standar pendidikan tinggi. Djemari Mardapi kesesuaian standar. Secara umum draf
memberikan catatan dalam mengembangkan standar dapat dipahami dan tepat dengan
instrumen harus jelas konstruk yang akan persentasi 80%. Dari hasil validasi, tim
diukur. Dimensi apa yang akan diukur harus mendapat masukan yang sangat kon
jelas supaya hasilnya valid dan reliable. Per struktif untuk penyempurnaan draf stan
tanyaan dalam instrumen ada yang bersifat dar tersebut. Selanjutnya tim akan mem
langsung dan tidak langsung. Hal-hal yang presentasikan draf standar di BSNP tanggal
terkait dengan karakter tidak ditanyakan 20 September 2011. Pertemuan selanjutnya
langsung. Selain itu, tambah Djemari, perlu adalah pembahasan dengan unit utama
ada cross check dalam instrument untuk pada tanggal 1-3 Oktober 2011 di Jakarta.
mengetahui apakah responden benar-benar Dalam kegiatan ini BSNP mengundang 14
Kepala Balitbang
Kementerian
Pendidikan
Nasional
Khairil Anwar
Notodiputro
(kiri) didampingi
Burhanuddin
Tola Sekretaris
Balitbang
mendiskusikan
tentang standar
nasional
pendidikan dan BALITBANG DAN BSNP BERSINERGIS DALAM
Ujian Nasional di
BSNP
PELAKSANAAN KEGIATAN
K epala Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional
Khairil Anwar Notodiputro yang baru dilantik pada
25 Juli 2011 yang lalu, mengadakan audiensi dengan
terkait dengan draf standar yang telah selesai
dikembangkan oleh BSNP namun belum ditetapkan
menjadi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional.
anggota BSNP di ruang sidang BSNP pada hari Selasa “BSNP sudah mengusulkan beberapa draf standar
(9/8/2011) untuk mensinergikan kegiatan BSNP dan tersebut sejak tiga tahun yang lalu , tapi belum ada
Balitbang. “Selain silaturahim, pertemuan ini juga di produk yang ditetapkan menjadi Permendiknas”,
maksudkan untuk mensinergikan kegaitan-kegiatan ungkap Aman seraya menambahkan keberadaan
yang ada di Balitabang dan kegiatan BSNP terutama standar sangat ditunggu di lapangan terutama
yang terkait dengan pengembangan standar nasional yang terkait dengan pembukaan program studi,
pendidikan dan penyelenggaraan Ujian Nasional” pembukaan perguruan tinggi, dan akreditasi.
ungkap Khairil Anwar yang didampingin oleh Bur Tentang draf standar pendidikan yang belum
hanuddin Tola Sekretaris Balitbang dan Hari Setiadi dijadikan Permen, menurut Khairil Anwar, perlu
Kepala Puspendik serta beberapa staf Puspendik. dilihat apakah ada permasalahan. Intinya Balitbang
Sebagai pertemuan pertama, lanjut Khairil mendukung produk yang dihasilkan BSNP untuk
Anwar, Balitbang memberikan apresiasi kepada segera diproses menjadi ketetapan Mendiknas.
BSNP yang telah memberikan informasi tentang Sementara Burhanuddin Tola Sekretaris Ba
tugas dan wewenang BSNP. Dukungan Balitbang litbang menyatakan selama ini Balitbang sudah
kepada BSNP menjadi sangat penting untuk mendukung pelaksanaan kegiatan BSNP dengan
menjalankan roda organisasi. menyediakan sumber daya manusia atau staf
Ketua BSNP Moehammad Aman Wira untuk sekretariat dan keuangan. Namun perlu juga
kartakusumah menyambut baik niat Kepala Balitbang dievaluasi, sejauh mana tenaga yang disediakan
yang notabene mantan Direktur Pascasarjana IPB. Balitbang mendukung kinerja BSNP.
“Pertemuan ini merupakan kesempatan yang baik Untuk memperbaiki mutu penyelenggara
untuk mensinkronkan kegiatan BSNP dengan an UN, Balitbang bersama BSNP akan menye
program kerja di Balitbang” ungkap Aman. lenggarakan lokakarya pada tanggal 23 sampai
Melalui pertemuan ini, tambah Aman dengan 25 September 2011. Diharapkan dari lo
diharapkan Kepala Balitbang bisa menjembatani kakarya ini penyelenggaraan UN pada masa depan
antara BSNP dan Menteri Pendidikan Nasional dapat ditingkatkan. l
Tim dari
Puskurbuk
Kementerian
Pendidikan
Nasional
memaparkan
hasil penilaian
buku teks
pelajaran tahap I
di BSNP
Peserta evaluasi
pelaksanaan UN
tahun pelajaran
2010/2011
antusias
menyampaikan
pandangan
dan masukan
untuk perbaikan
pelaksanaan EVALUASI PELAKSANAAN UN
UN di masa
mendatang DI PROVINSI JAMBI DAN SULAWESI SELATAN
Peserta
UNPP di NTB
mengerjakan
soal ujian
dengan serius.
Suasana UNPP
lebih rileks
dibanding
peserta UN
formal, terutama
dalam hal pakain
PEMANTAUAN sebagaimana
tampak dalam
PELAKSANAAN UNPP gambar