Oleh :
20201210021
2024
HALAMAN PENGESAHAN
Merupakan Persyaratan
Mata kuliah Praktik Profesi Pada :
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknis Sipil dan Perencanaan
Telah diseminarkan
di Bandung, 26 Januari 2024
Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pembimbing
Praktik Kerja
Heru Wibowo.S.T.,M.T
NIDN.0409118302
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, dapat menyelesaikan laporan praktik profesi ini. Penulisan praktik profesi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
praktik kerja pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kebangsaan
Republik Indonesia. Praktikan menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik
Profesi ini masih banyak kekurangan, sehingga diharapkan kritik, saran dan koreksi
yang membangun untuk kesempurnaan Laporan Praktik Profesi ini. Semoga
Laporan Praktik Profesi ini dapat memberikan sumbangan pikiran serta manfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan dan dapat memperluas informasi dalam rangka
menambah serta meningkatkan dalam
pengembangan ilmu.
i
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
UCAPAN TERIMAKASIH
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Mata Kuliah
Seminar Arsitektur dengan judul “Kajian Ruang Terbuka Publik Ditinjau dari Persepsi
Kenyamanan Pengunjung”. Terima kasih peneliti ucapkan kepada semua pihak yang
1. Karto Wijaya S.T.,M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan;
2. By Nur Hidayah R. S.T., M. Ars.L, Selaku Ketua Program Studi Arsitektur;
3. Heru Wibowo S.T. M.T.., selaku Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Praktek Profesi
4. By Nur Hidayah R. S.T., M. Ars.L Selaku Dosem Pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran selama bimbingan sampang siding dilaksanakan serta perbaikan laporan ini;
5. Seluruh dosen Program Studi Arsitektur Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, yang telah
memberikan ilmu selama peneliti menempuh perkuliahan;
6. Seluruh Staff Badan Administrasi Pengajaran Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan, yang
telah mendukung peneliti dalam urusan perijinan dan lain- lain;
7. Kedua orang tua tercinta, yang senantiasa memberikan doa, semangat dan dukungan
bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan.
3
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
DAFTAR ISI
4
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
KESIMPULAN............................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 25
5
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
BAB 1
PENDAHULUAN
Regulasi terkait praktik profesi atau magang juga diatur dalam undang-undang. Langkah
ini diambil karena pada masa lalu, perusahaan sering memanfaatkan magang sebagai sumber
tenaga kerja murah. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu untuk mengatur magang melalui
undang-undang guna melindungi hak asasi manusia. Undang-undang yang mengatur magang
antara lain adalah UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang menguraikan aspek
magang dalam pasal 21-30, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.22/Men/IX/2009, yang lebih spesifik membahas pemagangan di dalam negeri.
Dalam praktek profesi di tahun ini kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan ke lokasi-
lokasi kontruksi atau ke kantor konsultan arsitektur yang mana dalam kegiatan ini, mahasiswa
dapat mengenal lebih jauh bagaimana situasi dan kondisi di lapangan maupun di kantor
perencana, kegiatan ini juga dilaksanakan di 4 lokasi yaitu 2 kantor perencana arsitekrur dan 2
lagi adalah lokasi kontruksi lapangan.
Dalam laporan ini penulis dapat bagian membuat laporan dari PT. ABHIPRAYA VISI
QUADRAT (AV Quadrat) perusahaan ini bergerak dalam bidang perencanaan dan kontruksi
yang kebanyakan proyek yang dikerjakannya yaitu perumahan. Perusahaan ini juga bergerak
dalam bidang jual beli properti. Namun, dalam laporan ini penulis memfokuskan kedalam tahap
perencanaan dan kontruksi perumahan Lembah Hijau Cihanjuang.
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan mata kuliah Praktik Profesi ini memungkinkan mahasiswa
mengaplikasikan pengetahuan dan teori yang telah mereka pelajari selama perkuliahan ke dalam
konteks pekerjaan atau proyek nyata dan bersifat profesional. Selain itu, tujuan lain dari praktik
profesi ini adalah memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai dinamika
dunia kerja dalam bidang arsitektur, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri secara lebih baik
untuk menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus dari pendidikan tinggi.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Praktik Profesi (PP) diantaranya :
a. Guna mendapatkan sebuah pengalaman langsung bagi mahasiswa untuk bekal ketika
memasuki dunia kerja professional ketika sudah lulus dari bangku perkuliahan.
b. Guna mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu – ilmu yang didapat
selama perkuliahan ke dalam dunia kerja.
c. Guna mendapatkan pengalaman serta ilmu – ilmu baru yang mungkin tidak
didapatkan selama perkuliahan.
d. Guna mendapatkan pola pikir serta keterampilan dalam pekerjaan melalui kegiatan
praktik langsung agar meningkatkan kualitas diri.
e. Guna mendapatkan keterampilan dalam hal berkomunikasi dan mampu bekerja dalam
sebuah tim.
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
1.5 Tempat Pelaksanaan dan Waktu
Dalam pembangunan Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia, lokasi pekerjaan nya
berada pada Perumahan Lembah Hijau Cihanjuang yang berada di Jl. Cihanjuang No. KM,
Cihanjuang, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat
• BAB I PENDAHULUAN
Pada bab awal ini berisi gambaran umum, latar belakang dari diadakannya praktek
profesi. Selain itu juga menuliskan tujuan dan sasaran, lingkup praktek profesi, dan
sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan ini.
• BAB II KAJIAN TENTANG PERUSAHAAN
Bab ini membahas dan menjelaskan deskripsi umum perusahaan tempat dimana
kegiatan praktek profesi dilakukan. Selain itu juga membahas struktur organisasi,
administrasi, dan lingkup kerja dari perusahaan tersebut.
• BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai deskripsi umum proyek, dan tahapan awal dari proposal
proyek, tahap pemaparan konsep, tahap mendesain 3D eksterior, serta solusi yang
terdapat dalam proses perancangan proyek.
• BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab akhir sekaligus penutup ini membahas mengenai kesimpulan terkait isi laporan,
serta saran dari terkait isi laporan
3
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
BAB 2
GAMBARAN UMUM INSTANSI PRAKTIK PROFESI
4
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
2.2 Management Team
5
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
6
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
• SketchUp: SketchUp mendukung berbagai format file, termasuk DWG, yang
mempermudah kolaborasi dengan arsitek dan profesional lainnya yang
menggunakan perangkat lunak yang berbeda.
7
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
Biaya dan Ketersediaan Pelatihan:
• AutoCAD dan SketchUp: Keduanya memiliki biaya lisensi yang cenderung
lebih rendah dibandingkan dengan beberapa alternatif, termasuk ArchiCAD.
Selain itu, banyak sumber daya pelatihan dan tutorial tersedia untuk keduanya
secara online.
Desain Konseptual vs. Desain Detail:
• SketchUp: Digunakan dengan baik untuk desain konseptual dan modeling 3D
awal. Dengan cepat menghasilkan visualisasi yang menarik.
• AutoCAD: Lebih fokus pada desain detail dan dokumentasi konstruksi. Sangat
baik digunakan untuk menghasilkan gambar teknis yang sangat terinci.
Komunitas Pengguna yang Besar:
• AutoCAD dan SketchUp: Keduanya memiliki komunitas pengguna yang besar,
artinya pengguna dapat dengan mudah menemukan dukungan, sumber daya, dan
solusi untuk masalah yang mungkin mereka hadapi.
Perizinan perumahan adalah proses administrasi yang harus dilakukan oleh pengembang properti
untuk mendapatkan izin dari pemerintah dan instansi terkait untuk membangun perumahan.
Perizinan perumahan bertujuan untuk memastikan bahwa perumahan yang dibangun sesuai
dengan peraturan, persyaratan, dan standar yang berlaku.
Berikut adalah langkah-langkah perizinan untuk membangun perumahan yang dapat saya
berikan:
1. Mengurus izin lokasi. Izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada pengembang untuk
pemanfaatan lahan yang akan digunakan untuk membangun perumahan. Izin lokasi harus
sesuai dengan rencana tata ruang dan rencana detail tata ruang yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah. Untuk mengurus izin lokasi, pengembang harus menyiapkan
dokumen- dokumen seperti sertifikat tanah, rekomendasi peil banjir, persetujuan gambar
masterplan, dan pengesahan siteplan1.
2. Mengurus izin lingkungan. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada
pengembang untuk memastikan bahwa perumahan yang dibangun tidak menimbulkan
8
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Izin lingkungan harus sesuai dengan analisis
mengenai dampak lingkungan (amdal) atau upaya pengelolaan lingkungan (ukl) dan
upaya pemantauan lingkungan (upl) yang disusun oleh pengembang. Untuk
mengurus izin lingkungan, pengembang harus menyiapkan dokumen-dokumen seperti
amdal atau ukl/upl, surat pernyataan kesanggupan pengelolaan lingkungan (sppl), tempat
pembuangan sampah sementara (tpss), dan rekomendasi tentang baku mutu air2.
3. Mengurus izin mendirikan bangunan (IMB). IMB adalah izin yang diberikan kepada
pengembang untuk membangun perumahan sesuai dengan rencana tapak, rencana
bangunan, dan spesifikasi teknis yang telah disetujui. IMB harus sesuai dengan
rekomendasi-rekomendasi dari dinas-dinas terkait, seperti dinas perhubungan, dinas
lingkungan hidup, dinas tata air, dinas pemadam kebakaran, dinas pemakaman, dinas
pengairan, dan dinas cipta karya dan tata ruang. Untuk mengurus IMB, pengembang
harus menyiapkan dokumen-dokumen seperti izin lokasi, izin lingkungan, gambar
rencana tapak, gambar rencana bangunan, spesifikasi teknis, dan pembayaran retribusi
Untuk mengurus izin mendirikan perumahan, Anda harus menghubungi beberapa instansi
pemerintah dan terkait, seperti:
• Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat, untuk mengambil formulir pengurusan IMB
dan menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan1.
• Kelurahan dan kecamatan tempat bangunan akan didirikan, untuk melakukan legalisir
formulir IMB1.
• Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), untuk mengurus izin lokasi dan izin
usaha melalui sistem Online Single Submission (OSS)2.
• Dinas Lingkungan Hidup, untuk mengurus izin lingkungan, seperti amdal, ukl/upl,
sppl, tpss, dan rekomendasi baku mutu air2.
• Dinas Perhubungan, untuk mengurus rekomendasi terkait lalu lintas dan transportasi2.
• Dinas Pemadam Kebakaran, untuk mengurus rekomendasi terkait keselamatan dan
pencegahan kebakaran2.
9
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
• Dinas Pemakaman, untuk mengurus rekomendasi terkait pemakaman dan
pemulasaran2.
• Dinas Pengairan, untuk mengurus rekomendasi terkait pengairan dan drainase2.
• Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, untuk mengurus pengesahan siteplan dan
rekomendasi terkait tata ruang2.
• Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pengolahan Terpadu (TPT), untuk
mengurus rekomendasi terkait persetujuan PBG2.
Langkah teknis yang harus dipersiapkan untuk membangun perumahan adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan lokasi tanah yang akan digunakan untuk membangun perumahan. Lokasi
tanah harus memiliki ukuran, bentuk, kontur, jenis tanah, dan sumber air yang sesuai
dengan rencana perumahan. Lokasi tanah juga harus memiliki legalitas yang jelas dan
tidak bermasalah1.
2. Melakukan penyelidikan tanah untuk mengetahui karakteristik dan kondisi tanah secara
lebih detail. Penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan cara bor, sondir, atau pengujian
laboratorium. Penyelidikan tanah berguna untuk menentukan desain pondasi, struktur,
dan utilitas bangunan2.
3. Melakukan pemeriksaan surat-surat tanah untuk memastikan bahwa tanah yang akan
digunakan untuk membangun perumahan memiliki sertifikat hak milik yang sah dan tidak
ada sengketa atau beban hukum. Pemeriksaan surat-surat tanah dapat dilakukan di kantor
pertanahan setempat atau melalui aplikasi online3.
4. Membuat site plan dan masterplan perumahan yang menggambarkan tata letak, luas, dan
fungsi dari setiap bangunan dan fasilitas yang akan dibangun. Site plan dan masterplan
perumahan harus sesuai dengan rencana tata ruang dan rencana detail tata ruang yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah4.
5. Melakukan pembersihan lokasi dari semak, pohon, sampah, atau halangan lain yang
mengganggu proses pembangunan perumahan. Pembersihan lokasi juga meliputi
penggalian tanah, pengurugan tanah, atau penimbunan tanah sesuai dengan kebutuhan4.
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
6. Mengurus perizinan perumahan yang meliputi izin lokasi, izin lingkungan, dan izin
mendirikan bangunan (IMB). Perizinan perumahan harus diperoleh dari kantor
pemerintah dan instansi terkait, seperti kelurahan, kecamatan, dinas perizinan, dinas
lingkungan hidup, dinas tata ruang, dan lain-lain.
7. Melakukan pemasaran perumahan untuk menarik minat dan kepercayaan calon pembeli.
Pemasaran perumahan dapat dilakukan dengan cara offline atau online, seperti membuat
brosur, spanduk, website, video, email, atau media sosial. Pemasaran perumahan harus
menyajikan informasi yang jelas, akurat, dan menarik tentang perumahan yang
ditawarkan.
8. Melakukan konstruksi perumahan yang meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi,
pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, dan
pekerjaan penyelesaian. Konstruksi perumahan harus dilakukan dengan mengikuti desain,
spesifikasi, dan standar yang telah ditetapkan.
9. Melakukan serahterima perumahan kepada pembeli yang meliputi pemeriksaan kualitas,
pengukuran luas, pembayaran sisa, penandatanganan akta jual beli, dan penyerahan
kunci. Serahterima perumahan harus dilakukan dengan profesional, transparan, dan
bertanggung jawab.
• Menggali atau menguruk tanah. Metode ini dapat digunakan untuk membuat
permukaan tanah menjadi rata dan siap dibangun. Anda harus melakukan penggalian
tanah, peng urugan tanah, atau penimbunan tanah sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi kontur1.
• Membuat desain yang tepat. Metode ini dapat digunakan untuk membuat perumahan
yang sesuai dengan kontur dan lingkungan tanah. Anda harus membuat site plan dan
masterplan perumahan yang menggambarkan tata letak, luas, dan fungsi dari setiap
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
bangunan dan fasilitas. Anda juga harus memperhatikan aspek estetika, kenyamanan,
dan keberlanjutan dalam membuat desain perumahan1.
• Membuat pondasi yang kuat. Metode ini dapat digunakan untuk membuat perumahan
yang stabil dan tahan lama di tanah berkontur. Anda harus membuat pondasi yang
sesuai dengan desain, spesifikasi, dan standar yang telah ditetapkan. Anda juga harus
memperhatikan faktor-faktor seperti jenis tanah, kemiringan kontur, beban bangunan,
dan gaya gempa2.
• Menggunakan metode Geoframe. Metode ini dapat digunakan untuk membuat
perumahan yang ramah lingkungan dan hemat biaya di tanah berkontur. Geoframe
adalah sistem perkuatan lereng yang menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu,
rotan, kayu, atau tanaman rambat. Geoframe dapat mencegah erosi, longsor, dan
banjir di lahan berkontur3.
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
3.4.1. Tahap Persiapan ( Proposal )
Secara umum tujuan dibuatnya proposal adalah untuk mendapatkan ijin atau
persetujuan dari suatu pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan.
Selain itu, proposal juga sering dibuat untuk permohonan dana/ sponsorship melalui
kerjasama dengan pihak lain. Selain penjelasan mengenai rincian kegiatan yang akan
dilaksanakan, umumnya di dalam proposal juga tertera mengenai dana yang akan
dibutuhkan dalam pelaksanaannya. Jadi, secara keseluruhan isi dari proposal tersebut
harus dapat dimengerti oleh pihak lain yang ingin dimintai ijin/ persetujuan atau dana.
Biasanya proposal dibuat untuk pembangunan yang memiliki skala besar seperti
Apartment, perumahan dan bangunan komersil lainnya. Proposal ini bertujuan untuk
memberikan gambaran secara umum dan juga penawaran kepada calon investor. Isi dari
proposal dapat dilihat sebagai berikut
1. Pendahuluan
Pendahuluan berisikan tentang gambaran secara umum yang menjelaskan kepada calon
investor apa yang ditawarkan oleh PT. AV Quadrat kepada calon investor, di
pendahuluan kalimat yang digunakan yaitu kalimat-kalimat yang menjual seperti
meyakinkan investor dan memberikan kesan baik ketika investor membaca proposal ini
Contoh pendahuluan sebagai berikut :
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
2. Bentuk Investasi
dalam bab ini proposal menjelaskan perihal bentuk investasi yang ditawarkan oleh
developer yaitu PT. AV Quadrat, seperti jumlah investasi, unit rumah, rencana
penjualan, margin yang didapatkan dari penjualan dan persentase sharing profit.
3. Analisis SWOT
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
Mari pelajari lebih dalam masing-masing istilah ini dan bagaimana istilah tersebut dapat
membantu mengidentifikasi area peningkatan.
• Strengths ( Kekuatan )
Kekuatan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang berkinerja baik.
Ini dapat dibandingkan dengan inisiatif lain atau keunggulan kompetitif
eksternal. Memeriksa area ini membantu umtuk memahami aspek yang sudah
berhasil.
• Weaknesses ( Kelemahan )
Kelemahan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang berkinerja
buruk. Menganalisis kekuatan sebelum kelemahan untuk menciptakan dasar
keberhasilan dan kegagalan merupakan ide yang baik. Mengidentifikasi
kelemahan internal memberikan titik awal untuk meningkatkan proyek-proyek
tersebut.
• Opportunities ( Peluang )
Peluang dalam SWOT adalah hasil dari kekuatan dan kelemahan yang ada,
bersama dengan inisiatif eksternal apa pun yang akan menempatkan pada posisi
kompetitif yang lebih kuat.
• Threats ( Ancaman )
Ancaman dalam SWOT mengacu pada area yang berpotensi menimbulkan
masalah. Ancaman berbeda dari kelemahan karena ancaman bersifat eksternal
dan umumnya di luar kendali. Ini dapat mencakup apa saja, mulai dari pandemi
global hingga perubahan lanskap persaingan.
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
Gambar 4 Analisis SWOT
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
4. Penutup & Lampiran
pada bab ini proposal lebih menjelaskan perihal gambar bangunan seperti denah dan
3D visual dari bangunan yang akan di bangun, selain itu ada gambaran perihal analisa
keuangan dan gambaran Site Plan dari perumahan yang akan di bangun, portofolio
perusahaan juga di lampirkan dalam bab ini agar menambah kepercayaan investor
yang akan menginvestasikan uangnya ke perumahan ini, berikut adalah contoh dari isi
bab ini;
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
3.4.2. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pembangunan perumahan melibatkan serangkaian langkah yang
penting untuk memastikan bahwa proyek tersebut dapat dilaksanakan secara efisien,
efektif, dan sesuai dengan kebutuhan serta regulasi yang berlaku. Berikut adalah tahapan
umum dalam perencanaan pembangunan perumahan:
1. Penelitian dan Analisis Lokasi: Identifikasi lokasi yang potensial untuk
pembangunan perumahan. Analisis termasuk ketersediaan lahan,
infrastruktur, aksesibilitas, dan faktor lingkungan lainnya.
2. Studi Kelayakan: Evaluasi apakah proyek pembangunan perumahan layak secara
finansial, teknis, sosial, dan lingkungan. Ini melibatkan analisis biaya dan pendapatan,
analisis risiko, serta dampak sosial dan lingkungan.
3. Perencanaan Master: Pembuatan rencana master yang mencakup perencanaan tata
ruang, desain konsep, dan pengembangan infrastruktur dasar seperti jalan, saluran air,
dan utilitas.
Siteplan dalam gambar arsitektur adalah representasi visual dari tata letak
bangunan atau struktur di dalam suatu area atau lahan tertentu. Fungsi utama dari
siteplan adalah sebagai berikut:
• Pemetaan Tata Letak: Siteplan memberikan gambaran secara keseluruhan
tentang bagaimana bangunan atau struktur akan disusun di atas lahan yang
tersedia. Ini mencakup lokasi relatif bangunan utama, garasi, taman, akses jalan,
area terbuka, dan fasilitas lainnya.
• Penempatan Bangunan: Siteplan membantu dalam menentukan lokasi tepat
untuk penempatan bangunan, baik itu rumah, gedung, atau fasilitas lainnya,
dengan memperhitungkan faktor seperti aksesibilitas, sinar matahari, privasi, dan
estetika.
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
• Pengaturan Ruang Terbuka: Siteplan juga menampilkan pengaturan ruang
terbuka di sekitar bangunan, seperti taman, halaman, taman bermain, dan area
rekreasi lainnya. Ini membantu dalam perencanaan penggunaan lahan secara
efisien dan fungsional.
• Aksesibilitas: Siteplan menunjukkan pola aksesibilitas, termasuk jalan masuk,
jalan keluar, dan jalur pejalan kaki di dalam dan sekitar area bangunan. Ini penting
untuk memastikan akses yang mudah dan aman bagi penghuni atau pengguna
fasilitas.
• Perencanaan Infrastruktur: Siteplan dapat mencakup detail infrastruktur seperti
saluran air, sistem drainase, utilitas bawah tanah, dan lain-lain. Ini membantu
dalam perencanaan teknis dan konstruksi yang lebih rinci.
• Kepatuhan Regulasi: Siteplan sering kali diperlukan untuk memenuhi
persyaratan perizinan dan regulasi setempat. Ini dapat mencakup persyaratan
zonasi, batas-batas properti, setback bangunan, dan persyaratan lingkungan
lainnya. Dengan demikian, siteplan dalam gambar arsitektur memainkan peran
penting dalam membantu para pemangku kepentingan untuk memahami tata letak
dan penggunaan lahan yang direncanakan, serta dalam memastikan bahwa desain
bangunan memenuhi persyaratan fungsional, estetika, dan regulasi yang berlaku.
4. Perizinan dan Regulasi: Memperoleh semua izin dan persetujuan yang diperlukan
dari otoritas lokal dan badan regulasi terkait sebelum memulai pembangunan.
1
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
Kehadiran IMB (izin mendirikan bangunan) pada sebuah bangunan sangatlah
penting, karena bertujuan untuk menciptakan tata letak bangunan yang aman dan
sesuai dengan peruntukan lahan. Bahkan keberadaan IMB juga sangat dibutuhkan
ketika terjadi transaksi jual beli rumah.
5. Desain Teknik: Pengembangan desain teknik yang detail untuk infrastruktur dan
bangunan perumahan. Ini termasuk desain arsitektur, teknik sipil, listrik, tata letak
jalan, dan lain-lain.
Gambar 10 Denah
Gambar 11 Tampak
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
Gambar 12 Perspektif
Gambar 13 3D Visual
6. Pemilihan Kontraktor: Proses seleksi dan kontrak dengan kontraktor konstruksi yang
akan melaksanakan proyek pembangunan perumahan.
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
3.4.3. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan di lapangan saat membangun bangunan melibatkan serangkaian langkah
yang meliputi persiapan, konstruksi, dan pengawasan. Berikut adalah langkah-langkah
umum yang terlibat dalam pelaksanaan di lapangan:
1. Persiapan Lapangan:
• Pembersihan dan penyiapan lokasi konstruksi.
• Penandai untuk menentukan posisi dan ukuran bangunan.
• Pembuatan situs kantor, tempat penyimpanan material, dan fasilitas lainnya.
2. Pekerjaan Pondasi:
• Pengerukan tanah dan persiapan pondasi sesuai dengan desain.
• Pengecoran pondasi atau penggunaan sistem pondasi yang telah dipilih.
Gambar 14 Pemasangan Pondasi batu kali Gambar 15 Pemasangan Pondasi Batu kali
3. Struktur Bangunan:
• Pemasangan rangka bangunan seperti kolom, balok, dan dinding.
• Pemasangan sistem struktural seperti rangka atap
• Pemasangan dinding luar dan penutup atap.
Gambar 16 Pekerjaan Struktur bangunan dan Gambar 17 Pekerjaan Struktur bangunan dan
Dinding Dinding
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
4. Pekerjaan Arsitektural:
• Pemasangan dinding interior, penutup lantai, dan langit-langit.
• Pemasangan jendela, pintu, dan finishing arsitektur lainnya.
• Pemasangan sistem tata udara, listrik, dan sanitasi.
5. Pekerjaan Finishing:
• Pengecatan dinding, pemasangan keramik, atau material finishing lainnya.
• Pemasangan perlengkapan dan perabotan interior.
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
3.4.4. Tahap Pelaporan Kepada Owner
Pelaporan kepada pemilik (owner) setelah bangunan selesai dibangun merupakan tahap
penting dalam proses konstruksi. Tujuan utama dari pelaporan ini adalah untuk
memberikan informasi yang lengkap dan akurat kepada pemilik tentang status, kondisi,
dan detail dari bangunan yang telah selesai dibangun. Pelaporan ini dapat berisi beberapa
komponen utama, antara lain:
1. Laporan Kemajuan Proyek: Ini adalah laporan yang memberikan gambaran umum
tentang kemajuan konstruksi dari awal hingga selesai. Laporan ini mencakup
informasi tentang tahapan-tahapan konstruksi yang telah diselesaikan, tenggat waktu
yang telah dicapai, dan apakah proyek tersebut dalam batas-batas anggaran yang
ditetapkan.
2. Dokumen Konstruksi: Ini termasuk dokumen resmi seperti gambar konstruksi,
perhitungan struktural, dan spesifikasi teknis. Dokumen ini memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang detail bangunan, material yang digunakan, dan
spesifikasi teknis lainnya.
3. Laporan Inspeksi: Laporan inspeksi meliputi hasil-hasil dari inspeksi kualitas yang
dilakukan selama proses konstruksi. Ini mencakup informasi tentang kepatuhan
terhadap standar konstruksi, kecocokan dengan rencana dan spesifikasi, serta hasil
pengujian dan inspeksi yang dilakukan oleh pihak ketiga.
4. Dokumen Garansi: Dokumen garansi untuk peralatan, material, dan pekerjaan
konstruksi yang telah selesai. Ini mencakup informasi tentang garansi yang diberikan
oleh produsen atau kontraktor terhadap berbagai komponen bangunan, serta prosedur
yang harus diikuti jika ada klaim garansi yang dibutuhkan.
5. Instruksi Pemeliharaan dan Perawatan: Ini adalah panduan atau instruksi yang
diberikan kepada pemilik tentang cara merawat dan memelihara bangunan setelah
selesai dibangun. Instruksi ini mencakup perawatan rutin, perawatan preventif, dan
tindakan yang harus diambil dalam menghadapi situasi darurat.
Pelaporan kepada pemilik ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan
komprehensif tentang bangunan yang telah selesai dibangun, sehingga pemilik dapat
mengelolanya dengan efisien dan memastikan bahwa bangunan tersebut tetap dalam
kondisi yang baik dalam jangka panjang.
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
BAB 4
KESIMPULAN
PT. AV Quadrat telah melaksanakan tahap-tahap pembangunan perumahan secara sistematis dan
terencana. Tahap pertama adalah persiapan, di mana perusahaan mengajukan proposal kepada
calon investor untuk mendapatkan dana yang diperlukan. Tahap ini menunjukkan kesiapan
perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan finansial proyek dan mempresentasikan rencana
kepada pihak investor.
Selanjutnya, tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun desain bangunan yang mencakup
aspek-aspek arsitektur, teknik, dan fungsional. Ini mencerminkan upaya perusahaan untuk
menghasilkan rencana yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pemangku kepentingan,
serta memastikan kualitas dan keselamatan bangunan yang akan dibangun.
Setelah perencanaan selesai, tahap pelaksanaan dimulai di mana bangunan mulai dibangun sesuai
dengan rencana yang telah disetujui. PT. AV Quadrat bertanggung jawab atas pengelolaan
konstruksi, pengawasan kualitas, dan pemenuhan jadwal dalam tahap ini.
Terakhir, setelah bangunan selesai dibangun, perusahaan melakukan tahap pelaporan kepada
owner. Pelaporan ini mencakup informasi lengkap tentang kemajuan proyek, dokumen
konstruksi, laporan inspeksi, dokumen garansi, dan instruksi pemeliharaan dan perawatan. Ini
menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan informasi yang akurat dan mendetail
kepada pemilik bangunan untuk memastikan bahwa bangunan tersebut dapat dikelola dengan
baik dan dipelihara dengan baik setelah selesai dibangun.
Dengan demikian, PT. AV Quadrat telah berhasil melaksanakan tahap pembangunan perumahan
mulai dari persiapan hingga pelaporan kepada pemilik dengan cermat dan profesional,
menunjukkan kompetensi dan dedikasi perusahaan dalam industri konstruksi.
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -
DAFTAR PUSTAKA
• Ching, F. D. K., & Adams, C. (2014). Building Construction Illustrated. John Wiley & Sons. (Hal.
267-268)
• Ballast, D. K. (2018). Interior Construction & Detailing for Designers & Architects. John Wiley &
Sons. (Hal. 256-257)
• Neufert, E., & Neufert, P. (2012). Architects' Data. John Wiley & Sons. (Hal. 308-309)
2
Praktek Profesi – Rubi Ari Musaddad -