Anda di halaman 1dari 2

ISLAM DAN PEMUDA MASA KINI

Teenager atau usia remaja, biasanya berkaitan erat dengan kenakalan remaja, yaitu pelang
garan norma, aturan dan hukum dalam masyarakat. Faktanya, hari ini pemuda kita banyak y
ang terjerumus pada hal-hal semisal narkoba, tawuran, seks pra nikah, aborsi dan masih ba
nyak lagi perilaku menyimpang lainnya.

Seolah usia remaja menjadi momok yang mengerikan untuk sebagian orang, bahkan bagi
masyarakat. Indikasi yang disebut menjadi penyebab kenakalan remaja adalah krisis identita
s, lemahnya kontrol diri hingga faktor keluarga dan perceraian orang tua.
Ilmu pengasuhan di pasaran banyak mengajarkan kepada orang tua untuk menjaga anak-an
aknya agar terhindar dari kenakalan remaja dengan berbagai kegiatan. Misalnya, berolahrag
a, melakukan berbagai aktivitas ekstrakurikuler musik, tari dan sebagainya.
Hal tersebut dianggap sesuai dengan tahap perkembangan fisik dan emosi anak. Tak hanya
itu, kadang orang tua dituntut untuk dapat mengalihkan dorongan seksual anak remajanya j
uga dengan aktivitas fisik berupa olahraga.
Terlepas dari cara tersebut bekerja atau tidak, orang tua perlu waspada terhadap perkemba
ngan teknologi. Karena perkembangan mental anak berada dalam genggaman mereka. Tak
hanya itu, generasi muda muslim juga memiliki kepribadian yang unik dan bermartabat.

Jika Indonesia didominasi oleh generasi muda muslim yang bertakwa, bukan tidak mungkin
bangsa ini dapat menjadi negara berprestasi dan mampu membangun peradaban yang unik
seperti yang dicontohkan Rasul dan para sahabat. Maka, sepertinya perlu menstandarkan k
epribadian pemuda Indonesia pada standar Islam.
ZAMAN now istilah yang sudah sering kali menggema di telinga. Sudah viral sekali akhir-akh
ir ini. Khususnya di Indonesia. Kendati demikian, istilah zaman now yang ditayangkan, tak s
esuai dengan aturan-aturan Islam yang ada. Para pemuda menjadi incaran, para pemuda m
enjadi buram. Problematika publik tengah merasakan riuhnya pembahasan mengenai anak
muda zaman sekarang, atau istilahnya zaman now, semua media sosial baik cetak maupun
elektronik seperti menertawakan suramnya masa depan mereka.
Ini menjadi tugas kita bersama untuk membangun kembali peradaban yang lebih baik, khus
usnya para pemuda dan pemuda Islam untuk menjadi lebih baik. Karena pemuda merupaka
n aset bangsa kita untuk meneruskan generasi selanjutnya atau yang akan datang. Bagaima
na kalau seandainya peradaban saat ini berkaca terhadap zaman now yang menggambarka
n tidak senonoh terhadap pemuda dan pemuda saat ini. Tidak bisa dibayangkan apabila pen
erus seperti demikian menjadi penerus bangsa kita. Bisa hancur dunia ini, apabila hal terseb
ut bisa terjadi kalau tidak sesuai dengan aturan aturan Islam yang ada.

Coba kita renungkan sejarah abad terdahulu generasi muda Islam yang sangat luar biasa d
an bahkan bisa mengusai dunia .
Dan pemuda pada zaman terdahulu mereka itu memiliki thumuhat atau gelora semangat ya
ng besar dan gelora semangat yang besar ini didasari dari cita cita yang besar .Maka kalau
para pemuda pada zaman sekarang ini hendak menjadi orang-orang yang menguasai dunia
mereka harus mempunyai cita-cita yang besar. Terlebih dahulu mereka harus punya impian
yang tidak terbatas. Yang artinya menumbuhkan seseorang yang ingin mempunyai cita-cita
besar ini memang ada didalamnya perang tanggung jawab orang tua dan juga lingkungan ta
pi yang yang terpenting adalah secara pribda pemuda tersebut dia memang ingin memilikisa
tu cita-cita yang besar ,dan mempersiapkan dirinya untuk hal hal besar dan menjadi teladan
terbaik kedepannya.

Supaya menjadi teladan terbaik untuk semua umat Islam khususnya para pemuda. Catatan-
catatan sejarah, di mana Islam selalu mampu melahirkan generasi-generasi hebat dambaan
umat, yang walau di usia belia telah mampu menorehkan tinta emas dalam sejarah, mengha
rumkan nama Islam, dan membuat Islam memenangkan peradaban. Merekalah yang denga
n ribuan pemuda dan pemuda lainnya memperjuangkan dan mendakwahkan Islam dengan
dorongan iman, menghabiskan waktunya siang dan malam untuk kepentingan Islam, hingga
kini kita tetap mampu mereguk manisnya iman dan damainya Islam saat ini.

Anda mungkin juga menyukai