Anda di halaman 1dari 2

islam dan budaya abad milenial : tantangan dan harapan

HARAPAN

Generasi muda Indonesia yang tertarik untuk menempuh pendidikan di sekolah formal milik
pemerintah ketimbang menempuh pendidikan di pondok pesantren. Mereka lebih menyukai
kebebasan ketimbang mendapatkan ilmu agama yang konstan diberikan di pondok pesantren.
Padahal, di sinilah seharusnya letak basis kekuatan umat di Indonesia. Pemerintah sepatutnya
mulai memperhatikan penuh keberadaan pondok pesantren yang ada di Indonesia dan
mendukungnya, tidak membedakan bentuk dukungan tersebut dengan sekolah formal
pemerintah seperti SD, SMP, dan SMA Negeri. Misalnya memberikan jumlah beasiswa yang
sama kepada santri-santri yang ada di Indonesia dan kesempatan yang sama untuk mereka
melanjutkan Pendidikan ke dalam maupun luar negeri. Bukan tidak mungkin, justru santri-
santri di Indonesia kemudian yang akan membawa pengaruh besar kepada perubahan bangsa.

Di sisi lain, kondisi generasi muslim muda di Indonesia jauh dari kata baik. Pasalnya, mereka
terlalu banyak mengadopsi budaya dari luar. Mereka hanyut dalam arus globalisasi dan lupa
dari mana mereka berasal. Mulai dari cara berpakaian, tingkah laku, sopan santun seakan
hilang bertahap dari jiwa muda muslim di Indonesia. Perlahan mereka meninggalkan budaya
berpakaian Islam yang sopan dan lebih senang menggunakan budaya berpakaian dari Barat
yang terkesan terbuka. Mereka beranggapan bahwa berpakaian Islam itu ketinggalan zaman
dan berpakaian mengadopsi Barat menunjukkan modernitas.

Konteks jati diri sebagai Muslim seharusnya tidak goyang dengan adanya teknologi seperti
ini. Generasi Muslim Millennials harus mampu menjaga kualitas diri dan iman mereka. Ada
tiga hal yang harus dijabarkan terkait prioritas seorang generasi muda muslim dalam
pemanfaatan teknologi. Yang pertama adalah dunia spiritual mereka, yang kedua di dunia
nyata, yang ketiga adalah di dunia digital.

Di dunia nyata, mestinya generasi ini tetap melakukan hubungan sosial dengan lingkungan
sekitar mereka.  Tidak boleh gadget membuat muslim yang berkualitas menjadi anti-sosial,
tidak memedulikan keadaan lingkungan sekitar mereka. Tetap hormat kepada orang dituakan,
berperilaku baik kepada orang lain dan menjaga orang yang lemah. Tetap mencintai majelis
dan berkumpul dengan orang-orang yang saleh.

Dan yang ketiga, Tugas seorang muslim di dunia digital adalah berdakwah. Ini lah
pemanfaatan yang luar biasa dari teknologi dan ini membantu Islam secara umum. Pada
dasarnya, sosial media sangat menarik bagi generasi muda ini dan menjadi wadah yang
sangat bagus untuk menyebarkan informasi secara cepat ke siapa pun dan dimana pun. Dan
kekuatan sosial media ini juga menjadi jembatan antara ustaz atau ahli agama kepada
jamaahnya, karena secara tidak langsung sosial media menghubungkan langsung kedua pihak
ini dan penyampaian materi Agama Islam pun lebih masif.

Jangan lupa dengan mengikuti informasi-informasi kajian dan ilmu seputar Islam di dunia
maya. Banyak informasi yang dibagikan di internet mengenai informasi kajian ini termasuk
jadwal, pembicara dan tempat dilaksanakannya. Dengan begini, maka seorang muslim dapat
terus menjaga kualitasnya sebagai Islam sejati dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang
lain.

Terkadang, memanfaatkan teknologi tidak hanya dibutuhkan penggunaan yang bijak, tetapi
kita harus menjadi muslim yang cerdas dalam mengakses informasi yang luas di internet. Ini
dikaitkan dengan kondisi Indonesia belakangan marak munculnya situs palsu atau sumber
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah generasi muda muslim di Indonesia harus bersatu
dan tidak gampang dipengaruhi oleh pihak yang menginginkan kehancuran Islam. Ini berkaca
dari banyaknya kasus-kasus di negara Timur Tengah yang notabene adalah negara Islam.
Mereka berhasil di adu domba oleh pihak Barat dan menyebabkan mereka memperdebatkan
hal yang tidak penting dan memusuhi sesamanya. Padahal, dulunya mereka ini sangat kuat
dan susah untuk dipengaruhi oleh pihak mana pun karena mereka sangat berpegang teguh
pada nilai-nilai keislaman.

Generasi muslim milenial memiliki banyak Ide yang menjadi pionir peradaban dunia, baik
diantara muslim maupun masyarakat yang lebih luas. Dengan demografis muda mereka ,
pengaruh ini akan terus tumbuh. Mereka akan membentuk dan mengarahkan masa depan
populasi Muslim yang lebih luas dan lebih jauh lagi akan memberikan dampak signifikan di
tataran global. Pengaruh ekonomi secara bertahap beralih ke arah dunia islam dan timur.
Negara-negara seperti Indonesia dan Turki secara teratur masuk ke dalam jajaran atas
prediksi pertumbuhan global. Pertumbuhan ini merupakan akibat dari besarnya sumber daya
tenaga kerja dan populasi anak muda yang bisa menciptakan perubahan dinamika.

Anda mungkin juga menyukai