(Teks Presentasi) C. Pendekatan Dalam Manajemen Aset
(Teks Presentasi) C. Pendekatan Dalam Manajemen Aset
Terdapat dua pendekatan yang umum digunakan oleh bank syariah dalam mengelola
aset dan liabilitas bank, yakni pendekatan Pool of Fund Approach dan Asset Allocation
Approach. Pendekatan Pool of Fund Approach merupakan pendekatan yang didasarkan pada
asumsi bahwa dana bank yang berasal dari berbagai sumber diperlakukan sebagai dana
tunggal sehingga tidak mungkin lagi dapat diidentifikasi secara individual. Maka sebab itu,
dana yang dikelola bank melalui pendekatan ini tidak lagi dibedakan jenis dan sifat sumber
dana, jangka waktu, biaya serta masing-masing bank. Lalu pendekatan Asset Allocation
Approach adalah modifikasi dari konsep pendekatan aset liabilitas sebelumnya, konsep ini
disebut juga conversion of funds approach. Konsep ini menunjukkan bahwa tidak realistis
untuk berasumsi bahwa semua dana yang dihimpun oleh bank merupakan suatu sumber dana
tunggal, sebab pada kenyataannya setiap sumber dana memiliki sifat masing-masing. Oleh
sebab itu, dalam pengutamaan alokasinya, sumber dana harus diperlakukan secara individual
dengan mempertimbangkan sifat masing-masing sumber dana.
Dalam sebuah bank syariah, ALMA (Asset Liability Management) merupakan strategi dan
pembuatan kebijakan. Dengan demikian, ALMA pada dasarnya adalah proses perencanaan.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penting yang terlibat dalam proses ALMA adalah:
1. Perencanaan
Hubungan ALMA dengan perencanaan sebab:
1
Rani Raranta, “Strategi Perbankan Syariah Dalam Manajemen Aset Dan Liabilitas,” dalam
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/tamwil/article/download/2669/1883, diakses 15 Februari 2024.
a. Pada saat proses pengambilan keputusan harus diketahui ke mana tujuan yang
diinginkan.
b. Pada saat proses pengambilan keputusan jangka panjang harus diketahui akibatnya
terhadap pencapaian keuntungan.
2. Manajemen Dana
Manajemen dana adalah salah satu pengelola strategi Asset and Liability Committee
(ALCO) dimana apabila perencanaan sebagai strategi awal, maka manajemen dana
sebagai pengelola operasional maka harus dijaga kontinuitas penggunaan serta sumber
dananya, secara tepat, baik dari sisi jumlah, waktu maupun harganya.
3. Manajemen Kualitas Pembiayaan
Walaupun pengelola strategi operasional dari pinjaman adalah manajemen pembiayaan
namun pengambilan keputusan operasional harus dijaga perkembangan serta kualitas
pembiayaan sebagai penghasil utama kegiatan bank. Manajemen kualitas pembiayaan
membantu menjaga kualitas pembiayaan sesuai dengan perencanaan. Dalam hal ini,
diperlukan adanya tim pengawas pembiayaan. Dalam hal pembiayaan, persetujuan
pembiayaan hanya dilakukan oleh pejabat yang mempunyai wewenang untuk memutuskan
pembiayaan. Keputusan harus didasarkan pada penilaian terhadap keseluruhan
pembiayaan yang akan dan sedang dinikmati pemohon pada saat yang bersamaan.2
Daftar Pustaka
Raranta, Rani. “Strategi Perbankan Syariah Dalam Manajemen Aset Dan Liabilitas.” Jurnal
Tamwil, Vol. 6, No. 2 (2020): 153–164,
(https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/tamwil/article/download/2669/1883), diakses
15 Februari 2024
2
Raranta, “Strategi Perbankan Syariah Dalam Manajemen Aset Dan Liabilitas.”