Anda di halaman 1dari 3

1.

ALMA bank syariah lebih tertumpu pada kualitas aset yang akan menentukan kemampuan bank
untuk meningkatkan daya tariknya kepada nasabah untuk menginvestasikan dananya melalui bank
tersebut yang berarti meningkatkan kualitas pengelolaan dananya. Teknik fund gap manajemen
masih tetap relevan untuk digunakan dalam ALMA bank syariah, meskipun bank syariah tidak secara
langsung berurusan dengan tingkat bunga.[4]

Proses pemilihan investasi itu harus dilakukan dengan seksama karena kesalahan dalam pemilihan
bentuk investasi akan membawa akibat bank tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada para
nasabah.

2. Secara umum, aset/ laibilitas dikatakan sensitif bila memiliki sebagian atau seluruh dari tiga
karakteristik berikut ini:[32]

a. Jika pendapatan atau biaya bunga dari komponen-komponen aset/ liabilitas mudah berubah-
ubah mengikuti perubahan tingkat bunga pada suatu periode (time horizon) tertentu.
b. Cash flow dari komponen-komponen aset/ liabilitas mudah keluar masuk jika terjadi
perubahan tingkat bunga.
c. Repriceable, yaitu aset/ liabilitas yang dapat diperbaharui tingkat bunganya dalam jangka
waktu tertentu mengikuti perubahan tingkat bunga.

3. ALMA (Asset Liability Management) dalam suatu bank syariah merupakan strategi dan pembuatan
kebbijakan. Dengan demikian, ALMA pada dasarnya adalah proses perencanaan. Oleh karena itu,
beberapa strategi penting yang terlibat dalam Proses ALMA adalah :

1. Perencanaan

Hubungan ALMA dengan perencanaan karena :

a) Dalam proses pengambilann keputusan harus diketahui ke arah mana tujuan yang diinginkan

b) Dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang harus diketahui akibatnya terhadap
pencapaian keuntungan, termasuk keadaan likuiditas, keadaan profit rate. Oleh kerena itu,
perencanaan merupakan strategi ALMA.

2. Manajemen Dana

Manajemem dana merupakan salah satu pengelola strategi ALCO dimana apabila perencanaan
sebagai strategi dasar, maka manajemen dana sebagai pengelola operasional maka harus dijaga
kontinduitas penggunaann serta sumber dananya, secara tepat, baik dari sisi jumlah, waktu maupun
harganya.

3. Manajemen Kualitas Pembiayaan

Meskipun pengelola strategi operasional dari pinjaman adalah manajemen pembiayaan namun
pengambilan keputusan operasional harus dijaga perkembangan serta kualitas pembiayaan sebagai
penghasil utama aktivitas bank. Manajemen kualitas pembiayaan digunakan untuk menjaga kualitas
pembiayaan sesuai dengan perencanaan. Dalam hal ini perlu adanya tim pengawas pembiayaan.
4. Organisasi alma dalam satu bank terdiri dari asset liability committee (alco) atau unit
organisasi lainnya yang mempunyai hak formal yang sama dengan ALCO dan ALCO Supported Group
(ASG).

a. Anggota ALCO terdiri dari :

1. Pimpinan tertinggi bank (direksi)

2. Pimpinan unit kerja operasional dan unit kerja yang mempunyai hubungan dengan tugas alma,
seperti treasury, kredit, tekhnology dan financial control

b. Anggota ASG terdiri dari kelompok manajer profesional / analis yang secara penuh tugasnya
membantu ALCO. Banyaknya anggota ASG tergantung pada besar /kecilnya bank dan kecanggihan
infrastruktur yang ada pada bank tersebut. Namun, anggota ASG tersebut harus mampu menangani
semua tugas di bidang ALMA yang meliputi analisis likuiditas, gap, valuta asing dan pricing.

Kebijakan ALCO

1. Membantu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Menentukan kebijakan pengerahan dan pengalokasian dana

3. Memperkirakan target dan kebutuhan kredit dan sumber-sumber dana

4. Mengevaluasi kewajiban-kewajiban bank

5. Menetapkan strategi dan menentukan tingkat bunga kredit dan deposit

6. Memantau laba bank yang telah dicapai

7. Membuat kebijakan dan memonitor posisi likuiditas

8. Membuat kebijakan dan memantau posisi modal bank

Tanggung jawab ALCO dan ASG terdiri dari :

- Tanggung jawab ALCO adalah menetapkan tujuan membuat keputusan ALMA, memantau
kegiatan dan menelaah hasil pelaksanaan kebijakan ALMA

- Tanggung jawab ASG adalah mengumpulkan data internal dan eksternal, menyusun analisis,
mengembangkan strategi dan skenario, membuat laporan, mengajukan saran-saran untuk rapat
ALCO, dan memantau hasil pelaksanaannya.
5. Ada empat macam teori likuiditas perbankan yang dikenal, yaitu sebagai berikut:

  Commecial Loan Theory; teori ini beranggapan bahwa bank hanya boleh memberikan pinjaman
‘dengan surat jangka pendek yang dapat dicairkan dengan sendirinya (self liquidating).
  Shiftability Theory; teori ini beranggapan bahwa likuiditas sebuah bank tergantung pada kemampuan
bank memindahkan aktivanya kepada kepada orang lain dengan harga yang dapat diramalkan.
  Anticipated Income Theory; yaitu semua dana yang dialokasi atau setiap uapaya mengalokasikan
dana ditujukan pada sektor yang feasible dan layak yang akan menguntungkan bagi bank.
  The liability Management Theory; teori ini dinyatakan bagaiman bank dapat mengelola pasivanya
sedemikian rupa sehingga pasiva itu dapat menjadi sumber likuditas

Anda mungkin juga menyukai