Dibuat oleh :
Wawan Feryanto (195231200)
Shinta Dewi Primayanti (195231204)
Lailia Alfi Alsyahri (195231222)
Anisa Widya Cahyani (195231231)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ASSET LEABILITY dengan tema KEBIJAKAN
YANG DIBUAT ALCO (AssetLiabilyty Committee)
Terimakasih kami ucapakan kepada bapak dosen pengampu Bapak Ahmad Indarta,
M.E.yang telah memeberi materi. Terimakasih juga kepada teman-teman yang sudah
berpartisipasi dalam penyelesaian dalam mengerjakan tugas dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik ssegi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami ssangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjai acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermmanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam laporan keuangan tentunya kita akan menemukan dua istilah, aset (aset) dan
kewajiban (liabilities) yang dapat menggambarkan status keuangan suatu organisasi atau
perusahaan. Sangat penting bagi pihak eksternal untuk menggunakan laporan keuangan
sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu, suatu organisasi atau perusahaan harus dapat menentukan strategi
yang andal untuk mencapai kinerja bisnis berdasarkan ukuran dan kompleksitasnya, sehingga
dapat mengelola aset dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.
Pengelolaan aktiva dan pasiva harus dilaksanakan, tidak hanya di kantor pusat, tetapi
juga di seluruh kantor tempat kegiatan usaha dilakukan. Secara definisi, Asset Liability
Management (ALMA) merupakan proses siklus PDCA (Plan, DO, Check, and Action)
terhadap pengumpulan, proses analisis, laporan, dan penetapan strategi pengelolaan aset dan
kewajiban dengan tujuan mengeliminasi risiko-risiko yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu. Fokus dari Asset Liability Management (ALMA) adalah mempertimbangkan
persyaratan likuiditas dan prinsip kehati-hatian, seluruh portofolio aset dan kewajiban
dikoordinasikan untuk memaksimalkan keuntungan.Keuntungan ini akan dibagikan kepada
semua pemegang saham melalui dividen dalam jangka panjang.
Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Unit bisnis yang terkait dengan ALCO
Unit pendukung yang terkait dengan ALCO
Kebijakan bisnis bank secara menyeluruh (bunga, cost, PDN (posisi devisa netto),
kurs, SBDK (suku bunga dasar kredit), BMPK (batas maksimum pemberian kredit),
CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal), LDR (loan to deposit ratio/rasio
volume kredit/pembiayaan terhadap dana yang dimiliki), dll)
Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
Untuk mengetahui unit bisnis yang terkait dengan ALCO
Untuk mengetahui unit pendukung yang terkait dengan ALCO
Untuk mengetahui keijakan bisnis bank secara menyeluruh (bunga, cost, PDN (posisi
devisa netto), kurs, SBDK (suku bunga dasar kredit), BMPK (batas maksimum
pemberian kredit), CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal), LDR (loan
to deposit ratio/rasio volume kredit/pembiayaan terhadap dana yang dimiliki), dll)
BAB II
PEMBAHASAN
Unit bisnis yang terkait dengan ALCO
Asset adalah sebuah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan,
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari beberapa manfaat ekonomi masa depan dapat
diharapkan mengalir ke perusahaan. Kepemilikan aset itu sendiri adalah tidak berwujud.
Namun,aset yang dimiliki dapat berwujud dan tidak berwujud. Manajemen Aset
didefinisikan menjadi suatu proses pengelolaan segala sesuatu baik berwujud maupun tidak
berwujud yang memiliki nilai ekonomi, dan mampu mendorong tercapainya tujuan dari
individu dan organisasi. Melalui proses manajemen POLC (Planning,Organizing,Leading dan
Controling) agar dapat dimanfaatkan atau dapat mengurangi biaya(cost) secara effisien dan
efektif. Liabilitas atau Hutang adalah kewajiban membayar kepada suatu pihak yang
disebabkan oleh tindakan/transaksi sebelumnya.
Asset and Liability Committee atau disingkat (ALCO) adalah Dewan khusus atau Tim
yang mengelola manajemen Dana atau lebih luas pada pengelolaan asset and liability of bank.
Sesuai dengan namanya panitia atau tim ini melakukan kegiatan rutin dan mengadakan
pertemuan yang juga diatur secara rutin,misalnya sebulan sekali atau dua kali pertemuan.
Keberhasilan Asset Liability Management (ALMA) tergantung pada kordinasi serta
partisipasi seluruh bagian-bagian yang terlibat dalam komite untuk menangani masalah-
masalah yang menjadi tanggung jawabnya. Agar strategi ALMA dapat efektif, maka
beberapa kriteria berikut harus dipenuhi oleh ALCO, yaitu :
a. Semua anggota ALCO harus terlibat dan mengerti bahwa strategi ALMA adalah strategi
menyeluruh dari asset dan liability.
b. Semua anggota ALCO harus terlibat dalam pencapaian anggaran yang direncanakan
c. Semua anggota ALCO harus berpandangan luas dan saling mendukung tanpa prasangka
buruk (Tanjung, 2016).
Manajemen Asset dan Liabilitas (ALMA) terdiri dari Aseet Lability Committee
(ALCO) dan ALCO supported group (ASG). Anggota ALCO terdiri dari pimpinan unit kerja
operasional dan unit kerja yang berhubungan dengan tugas ALMA. Sedangkan anggota ASG
terdiri dari sekelompok manajer/staf profesional yang bertugas membantu ALCO. Jadi
Hubungan ALMA dan ALCO merupakan keberhasilan proses manajemen Asset Liability
(ALMA) tergantung pada koordinasi serta partisipasi seluruh bagian-bagian yang terlibat
dalam komite untuk menangani masalah-masalah yang menjadi tanggung jawabnya. ALMA
dalam suatu bank syariah merupakan strategi dan pembuatan kebijakan,dengan demikian
alma pada dasarnya adalah proses perencanaan. Oleh karena itu, beberapa strategi penting
yang terlibat dalam prosen ALMA adalah Perencanaan,Manajemen Dana, dan Manajemen
Kualitas Pembiayaan.
• OPERASIONAL
Manajemen unit bisnis atau unit pendukung merupakan risk owner yang bertanggung
jawab terhadap proses manajemen risiko untuk risiko operasional sehari-hari serta
melaporkan permasalahan dan risiko operasional secara spesifik dalam unitnya sesuai jenjang
pelaporan yang berlaku. Untuk memfasilitasi proses manajemen risiko pada risiko
operasional dalam unit bisnis atau unit pendukung danmemastikan konsistensi
penerapankebijakan manajemen risiko untuk risiko operasional, ditunjuk
dedicatedoperational risk officer yang memiliki jalur pelaporan ganda yaitu secara langsung
kepada pimpinan unit bisnis atau pendukung serta kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Metode yang digunakan bank untuk melakukan identifikasi dan pengukuran risiko
operasional adalah Key Risk Indicators (KRI) serta metodologi kuantitatif dan metodologi
kualitatif sesuai dengan mekanisme Risk Based Bank Rating (RBBR), selain itu sumber
informasi risiko operasional juga diambil dari hasil temuanaudit internal yang terkait dengan
risiko operasional untuk melakukan identifikasi dan pengukuran risiko operasional.
• STRATEJIK
Unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab membantu Direksi menyusun
perencanaan stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara efektif. Direksi memimpin
program perubahan yang diperlukan dalam rangka implementasi strategi yang telah
ditetapkan. Unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab memastikan bahwa praktek
manajemen risiko untuk risiko stratejik dan pengendalian di unit bisnis telah konsisten
dengan kerangka manajemen risiko untuk risiko stratejik secara keseluruhan. Untuk
mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal,
dokumen corporate plan yang disusun 5 (lima) tahun sekali, wajib direview setiap tahun
untuk disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang ada. Hasil review digunakan oleh
Bank Anda sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam merespon perubahan lingkungan
bisnis. Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang
ditetapkan,mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang
ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis bank dalam
periode bulanan, triwulanan, semester, dan tahunan
Kebijakan Bisnis Bank Secara Menyeluruh
1. Bunga Bank
a. Pengertian Suku Bunga Bank
a) Kebutuhan dana.
b) Persaingan.
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16% maka, jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas
bunga pesain, misalnya 16%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman
kita harus berada dibawa bunga pesaing.
c) Kebijakan pemerintah.
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita
tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan
besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
e) Jangka waktu
f) Hubungan baik
2. Cost of Fund
a. Pengertian Cost o Fund (Biaya Dana)
a) Cost of fund
Biaya dana yang harus dikeluarkan oleh pihak bank untuk memperoleh
sejumlah dana tertentu dari nasabahnya baik simpanan giro, tabungan, dan
deposito.
b) Cost of money
Adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari :
a. Selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valuta asing,
ditambah dengan
b. Selisish bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen
maupun kontinjensi dalam rekening admiistratif untuk setiap valuta asing,
yang semuanya dikatakan dalam rupiah.
Aktiva Valuta asing tersebut terdiri dari kas, emas, giro (termasuk giro pada
Bank Indonesia), deposit call, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin
deposit, surat berharga, kredit yang diberikan, nilai bersih dari wesel ekspor yang
telah diambil alih, rekening antar kantor aktiva dan tagihan lainnya, dalam valuta
asing baik kepada penduduk maupun non penduduk.
Pasiva Valuta Asing tersebut dari giro, deposit on call, deposito berjangka,
sertifikat deposito, marin deposit, pinjaman yang diterima, jaminan impor,
rekening antar kantor pasiva, pendapatan komprehensif lainnya daeri surat-surat
berharga valuta asing selain saham dan kewajiban lainnya dalam valuta asing
baik terhadap penduduk maupun non penduduk.
Besarnya PDN yang harus dipelihara oleh Bank Umum Konvensional maksimal
20% dari Modal yang harus dipelihara setiap 30 menit sejak kegiatan system
treasure di buka.
Besarnya PDB yang harus dipelihara oleh Bank Umum Syariah secara harian
maksimal 20% dari Modal yang harus dipelihara setelah memperhitungkan
penempatan berjangka (term deposit) dalam valuta asing.
- PenawaranValuta Asing :
a. Modal Bank bagi penyediaan dana kepada pihak terkait; atau modal inti
(tier 1) Bank bagi penyediaan dana kepada selain pihak terkait.
Jika dihitung 15 persen dari modal bank tersebut adalah sebesar Rp50
miliar. Jadi bank tidak akan meminjamkan uang lebih besar dari Rp50 miliar
untuk seorang debitur.
Selain itu, CAR juga digunakan untuk menetapkan bahwa bank memiliki
cadangan modal yang cukup untuk menangani sejumlah kerugian tertentu untuk
menghindari bangkrut maupun potensi kerugian lainnya.
Tingkat Predikat
8% ke atas Sehat
Posisi CAR sebuah bank sangat bergantung pada jenis aktiva dan
besarnya risiko yang melekat padanya, kualitas aktiva atau tingkat
kolektibilitasnya. Selain itu, total aktiva pada suatu bank juga turut
mempengaruhi posisinya. Jika aktiva semakin besar, maka semakin bertambah
pula risikonya. Terakhir, kemampuan bank untuk meningkatkan pendapatan dan
laba.
Salah satu rasio yang digunakan untuk menilai risiko likuiditas yaitu loan
to deposit ratio (LDR) yang merupakan rasio antara besarnya seluruh volume
kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai
sumber.
Sumber dana bank pada umumnya berasal dari dana pihak ketiga yang
dihimpun bank kemudian disalurkan dalam bentuk kredit. Rasio LDR yang
rendah mengindikasikan banyak dana yang menganggur yang belum disalurkan
dalam kredit, namun kualitas likuiditas baik. Sebaliknya, apabila rasio LDR
tinggi berarti penyaluran dana dalam bentuk kredit optimal, namun kemampuan
likuiditas bank kurang baik. Tingkat LDR merupakan indikator kesehatan bank
dalam menjalankan operasinya.
A. Kesimpulan
Asset and liability comite atau ALCO merupakan salah satu komite tetap dibawah
direksi yaitu mencapai tingkat profitabilitas perseroan yang optimal serta risiko likuiditas,
risiko suku bunga, dan risiko valuta asing yang terkendali melalui penetapan kebijakan dan
strategi aset dan liabilitas perseroan.
Dengan kata lain ALCO adalah suatu wadah atau tempat untuk menampung
kebersamaan proses manajemen untuk mencapai keberhasilan tujuan keseluruhan
bank,dengan namanya panitia atau tim ini melakukan kegiatan rutin dan mengadakan
pertemuan yang juga diatur secara rutin. Keberhasilan proses manajemen aset and liability
management atau ALMA tergantung pada koordinasi serta partisipasi seluruh bagian-bagian
yang terlibat dalam komite untuk menangani masalah-masalah yang menjadi tanggung
jawabnya .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmukeuangan.com/post/lebih-mengenal-asset-liability-management-alma
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, MBA, dkk.2007. Bank and Financial Institution Management.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad Iqbal Tanjung, 2016. Strategi Manajemen Aset dan Liabilitas dalam Perbankan
Syariah. At-tijaroh. Vol 2, No.2.
Avriyan Arifin, dkk.2007. Bank dan Finansial Institusion Manaement, Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Putri, Ade dwi kurnia. 2014. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RGEC. Skripsi. Surabaya : Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi
Perbasnas
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/Pages/Suku-Bunga-Dasar.aspx
https://blog.investree.id/investasi/pengertian-suku-bunga-dasar-kredit-beserta-contohnya/
https://www.idntimes.com/business/finance/amp/kiki-amalia-6/batas-maksimum-pemberian-
kredit
https://www.pinhome.id/kamus-istilah-properti/capital-adequacy-ratio/
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/382/slug/ldr-menjadi-lfr-mengapa,
Mursidin,2016."Analisis Cost Of Found Terhadap Simpanan Deposito pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO) TBK. Cabang Makassar". Skripsi.Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar