Anda di halaman 1dari 10

LANDASAN KEBIJAKAN

ALMA
ASPEK UTAMA

Aspek utama yang menentukan landasan kebijakan


dalam penerapan alma yaitu
1. Struktur neraca yang menggambarkan komposisi
aktiva dan pasiva
2. Struktur pendapatan dan biaya dalam income
statement
KOMPONEN DALAM PENYUSUNAN
KEBIJAKAN ALMA

Komponen yang dipergunakan dalam menyusun


kebijakan alma adalah sbb:
1. Foreign Exchange Management
2. Net Open Position
3. Gap Management
4. Risk Analysis
5. Pengendalian Cost of Funds
Foreign Exchange Management

yaitu Upaya bank untuk menata dana mengelola


foreign exchange assets dan liabilities dengan baik
yaitu untuk memaksimalkan pendapatan dan
meminimalkan risiko atas terjadinya fluktuasi nilai
tukar serta interest rate yang sulit diperkirakan
Net Open Position

Adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai


absolute untuk jumlah dari
a. Selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca
untuk setiap valas
dengan
b. Selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang
merupakan komitmen maupun kontijensi dalam
rekening administratif untuk setiap valas
Gap Management
Merupakan salah satu yang penting dalam ALMA,
berbeda dengan komponen sebelumnya yang menganalisis
posisi account dalam neraca dan rentabilitas bank dari
perspektif yang statis.

Dalam GAP Management kedua aspek tersebut


dibahas dalam perspektif dinamis

akan terjadi risiko atau keuntungan yang dapat diperoleh


dikaitkan langsung dengan terjadinya perubahan
–perubahan yang dinamis dari tingkat margin bank
Risk Analysis

Risk Analysis adalah analisis risiko-risiko yang di


hadapi oleh bank

Ada 8 risk bank yaitu: Kredit, Pasar, Likuiditas,


Operasional, Hukum, Reputasi, strategik, Kepatuhan
Cost Of Funds

Salah satu alat pengendali Alma bank melalui


pengendalian COF karena COF akan menentukan
besaran base landingrate dan beberapa margin atau
spread yang diperoleh bank
ALMA dapat mencakup dua fungsi yaitu:
1. Kebijakan tertulis ALMA ini dapat mendorong
ALCO (Asset Liability Community) menetapkan
sasaran dan tujuan dari bekerjanya peranan
ALMA dan menetapkan sejauh mana manajemen
bersedia memikul risiko yang timbul oleh
perubahan-perubahan atas tingkat margin bank
2. Kebijakan ALMA tersebut dapat menjadi sarana
bagi dewan direksi bank untuk menetapkan
proses ALMA bank dan mendelegasikan
kewenangan pelaksanaannya pada pejabat
pejabat bank terkait
Kebijakan ALMA tercermin ke dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Interest Rate Risk Policy : ALCO harus menetapkan toleransi atas
risiko yang ditimbulkan oleh terjadinya fluktuasi tingkat margin
bank yang dapat diterima oleh management dan mencatat nya
dalam policy statement
2. Investment Policy : tujuannya sebagai pedoman bagaimana
portofolio investasi harus dikendalikan agar diperoleh return yang
maksimal yang dapat menjamin tersedianya sumber likuiditas yang
cukup dan kualitas portfolio pembiayaan yang baik
3. Capital Policy: kebijakan permodalan ini mencakup penegasan
bahwa ALCO bertanggung jawab dalam mengendalikan besaran
modal agar tetap dapat dijaga jangan sampai merosot, sehingga
berada di bawah dari persyaratan minimum yang ditetapkan oleh
otoritas moneter
4. Liquidity Policy : disamping bertanggung jawab atas pengendalian
risiko margin dan posisi modal, ALCO juga bertanggung jawab
dalam mengendalikan posisi likuiditas bank

Anda mungkin juga menyukai