Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Gap (MISMATCH)

Pengertian

Manajemen gap adalah upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (gap) antara
asset dan liabilities pada suatu periode yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana,
suku bunga, saat jatuh tempo (maturity) atau perpaduan antara ketiganya (kesenjangan tercampur
atau mix mismatch).

Atau Dengan Kata Lain manajemen Gap adalah upaya untuk Mengatasi perbedaan(mismatch) antara
aset yg sensitif terhadap bunga (rate sensitive assets/RSA) dan pasiva yg sensitif terhadap bunga
(rate sensitive liabilities/RSL)

Sedangkan yg di maksud Rate Sensitive Asset (RSA) dan Rate Sensitive Liability (RSL) adalah sebagai
berikut:

“Rate Sensitive Asset (RSA) adalah aktiva berbunga yg bunganya dapat berubah setiap saat
contohnya Surat surat berharga yg tingkat bunganya mengambang dan pinjaman yg bunganya
disesuaikan setiap saat(Reviewable).RSL adalah pasiva berbunga yg bunganya dapat dapat beruba
setiap saat contohnya deposito berjangka, dana yg bunganya dikaitkan dengan SIBOR/LIBOR

TUJUAN MANAJEMEN GAP

-Menghindari kerugian akibat dari gejolak tingkat bunga,

-Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu,

-Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas,

-Mengelola resiko serendah mungkin,

-Menyusun struktur neraca yang dapat meningkatkan kinerja dengan tingkat suku bunga yang wajar.

Pengukuran GAP

Pengukuran besarnya gap antara sisi aktiva dan sisi pasiva diukur menggunakan “ INTEREST
MATURITY LADDER” Yaitu berupa suatu tabel yg di susun dari aset dan liabilities yg dikelompokan
menurut periode peninjauan bunganya. Besarnya gap akan menentukan besarnya potensi
keuntungan atau kerugian yang akan timbul dari perubahan tingkat bunga tersebut. Besarnya gap
dapat berubah membesar atau mengecil karena transaksi-transaksi yang dilakukan.

Strategi manajemen Gap

Perubahan suku bunga akan menimbulkan dampak yang tidak sedikit terhadap struktur neraca
maupun kinerja bank. Oleh karena itu timbul upaya-upaya untuk mengelola Interest rate
Management, yaitu suatu kegiatan untuk menata interest rate secara simultan atau bersamaan
antara sisi asset maupun sisi liabilities sehingga dapat diperkecil dampak negatif perubahan suku
bunga terhadap target pencapaian pendapatan bersih yang stabil dan berkembang.

Strategi mana pun yang diterapkan, tujuan gap management tersebut adalah agar dapat mengelola
risiko perubahan tingkat margin/bagi hasil dalam hubungannya dengan mismatch untuk tujuan
repricing structure pada kedua sisi neraca (asets dan liabilities) untuk mengoptimalkan net income
margin.
Pada akhirnya dalam mengoptimalkan keuntungan, bank lebih banyak tergantung pada kemampuan
dalam menyalurkan dana dan memelihara kualitas asets yang menentukan kemampuan bank dalam
meningkatkan daya tariknya kepada nasabah untuk menginvestasikan dananya melalui UUS/bank
syariah yang berarti akan dapat meningkatkan profitabilitasnya.

5. Hal penting dalam penataan manajemen gap :

a. Jangka waktu

b. Repricing

c. Interest rate

d. Acceleration of Change

Tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki struktur neraca maupun kinerja adalah :

a. Menata kembali komponen-komponen asset dan liabilities yang sensitive terhadap suku bunga.

b. Melakukan analisis risiko gap.

c. Kebijakan besarnya limit gap.

Dalam pelaksanaan pengambilan kebijakan oleh manajemen bank, apakah akan mengambil posisi
gap positif atau negatif tergantung pada tiga hal :

a. Perkiraan arah perkembagan tingkat bunga.

b. Tingkat keyakinan manajemen terhadap prakiraan tersebut.

c. Keberanian bank untuk mengambil risiko jika tindakan yang diambil keliru.

Agar strategi gap pada suatu bank dapat efektif harus didukung oleh kibijakan pricing yang yang
sesuai dan adanya infrastruktur yang dapat memberikan data RSA dan RSL dengan cepat dan
kontinyu untuk keperluan analisis.

Pengaruh strategi gap terhadap pendapatan

Dalam uraian diatas dijelaskan bahwa besarnya gap akan menentukan besarnya potensi keuntungan
atau kerugian karena perubahan tingkat bunga. oleh karna itu dalam menentukan strategi gap
senantiasa dipertimbangkan resiko yg akan dihadapai yakni dgn menetapkan target/limit resiko
sampai pada tingkat tertentu yg dapat diterima dgn menggunakan contoh “interest maturity ladder”
diatas

Anda mungkin juga menyukai