Anda di halaman 1dari 101

ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT

ASSET AND LIABILITY


MANAGEMENT -
OVERVIEW
Oleh

Pramudjito

November 2010
ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT

Overview ALMA
Definisi ALMA
Risiko Dalam ALMA
Fungsi – Fungsi Utama ALMA
Pengelolaan ALMA
Difinisi ALMA

ALMA
(Asset Liability Management)

Primary Reserve DPK


1. Reserve 1. Sensitive
Liabilities
Secondary Reserve
Interbank Taken
(SBI, Securities)

Loan
2. Sensitive Asset 2. Long Term Debt Obligasi
Investment
Pinjaman
Subordinasi
3. Fixed Asset 3. Capital
Difinisi ALMA
Asset-Liability Management adalah suatu proses perencanaan dan
pengawasan bank dan dijalankan dengan mempertimbangkan
perkembangan factor-faktor yang mempengaruhi operasi
perbankan, baik factor luar atau factor dari dalam bank itu sendiri.
Jadi tujuan ALMA adalah membantu menejemen memecahkan
masalah atau mengambil kesempatan yang mungkin ada.
Yaitu untuk menjamin kestabilan pertumbuhan perusahaan dan
memperoleh laba.
Difinisi ALMA Money game
May 2004

Mengapa ALMA timbul ?


Kondisi ekonomi yang susah diramal
Peraturan yang sering berubah
Situasi persaingan

Komite yang membahas ALMA disebut ALCO (Asset-


Liability Comitte)
ALCO berfungsi sebagai wadah dalam proses manejemen
untuk mencapai keberhasilan tujuan bank yaitu :
NIM,ROA,ROI,

ALM is Fun

5
Difinisi ALMA
Asset-Liability Management :
Sebuah fungsi perbankan yang sangat penting untuk
mengoptimalkan struktur neraca untuk memperoleh
keuntungan maksimal serta mengelola risiko.
(Jonker Sihombing, Pengantar Funs Management Untuk Perbankan, IBI, 1993, p.74)

Adalah strategi pengelolaan sumber & penyaluran dana


sekaligus menjaga risiko dalam batas-batas tertentu
untuk mencapai keuntungan yang optimal (stigum, 1990)
Difinisi ALMA

Asset/Liability Management :

Manajemen margin bunga bersih untuk memastikan


bahwa level dan risikonya kompatibel dengan tujuan
perolehan laba lembaga (Bank).
Gardner, M.J, et al., Managing Financial Institutions, 4 th ed., The Dryden Press, 2000, p.31)

The focus of ALM :

Bunga dari Aset – Biaya Bunga Kewajiban


NIM = Total Aset
Difinisi ALMA

Asset-Liability Management :
Tujuan ALM adalah mengendalikan dan memaksimalkan
probabilitas secara umum sekaligus mempertahankan
likuiditas yang sehat dan kecukupan modal dengan
manajemen risiko yang berhati-hati.
(George H. Hempel & Donald G. Simonson, Bank Management, John Wiley & Sons, 1999, p.174)

Tujuan proses ALM adalah untuk mengelola struktur


neraca untuk memberikan tingkat sensitivitas risiko
bunga dan likuiditas yang wajar dan optimal. (George H. Hempel &
Donald G. Simonson, Bank Management, John Wiley & Sons, 1999, p.200)
Risiko Dalam ALMA
Bank sebagai Intermediary

Pemilik Dana Pemakai Dana


B
Bank akan : a Bank akan :
Membayar bunga n Memperoleh bunga
Mengembalikan dana waktu JT k
Menerima pengembalian dana waktu JT
Mengembalikan dana sebelum JT Menerima pengembalian sebelum JT
Memperpanjang dana Memperpanjang kredit
Bunga yang diinginkan pemilik tinggi Bunga yang diinginkan peminjam rendah
Menerima berbagai jenis currency Meminjamkan dalam berbagai currency

Risks ?
9
Risiko Dalam ALMA

Risks Strategy

a. Risiko Kredit
b. Risiko Pasar ALMA
c. Risiko Likuiditas ( Asset Liability Management )
d. Risiko Operasional
e. Risiko Hukum Pengelolaan sumber dan penggunaan
f. Risiko Reputasi dana guna :
g. Risiko Strategik
a. mengoptimalkan pendapatan dan
h. Risiko Kepatuhan
(PBI No 5/8/PBI/2003) menjaga agar risiko tidak
melampaui batas yang dapat
ditolerir
b. Memaksimumkan harga pasar
(market value) dari ekuitas
perusahaan
Risiko Dalam ALMA
PBI No 5/8/PBI/2003
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum :

 Bank Yang memiliki kompleksitas usaha yang tinggi wajib


menerapkan manajemen risiko untuk seluruh jenis risiko
(butir a-h)

 Bank yang tidak memiliki kompleksitas usaha yang tinggi


wajib menerapkan manajemen risiko sekurang-kurangnya
untuk risiko kredit, pasar, likuiditas, dan operasional.

 Dalam melaksanakan fungsi pengendalian Risiko Suku


Bunga, Risiko Nilai Tukar, dan Risiko Likuiditas, bank
sekurang-kurangnya menerapkan assets and liabilities
management (ALMA)
Fungsi - Fungsi ALMA

MENGAPA ALMA SEMAKIN PENTING :

1. Deregulasi di bidang ekonomi / lembaga keuangan

2. Lingkungan pasar keuangan semakin volatile

3. Investor Sophistication, investor semakin mahir dalam menilai arah


investasinya

4. Corporate Sophistication, perusahaan semakin canggih dalam


mencari sumber dana baru dan meminimumkan biaya

5. Teori corporate finance yang modern dan hasil penelitian yang


mempengaruhi keputusan funds manager dalam memaksimalkan
hasil usaha.
(Jonker Sihombing, Pengantar Funs Management Untuk Perbankan, IBI, 1993, p.5)
Fungsi - Fungsi ALMA

 LIQUIDITY MANAGEMENT
Pengelolaan sumber dana yang likuid dengan tujuan untuk memenuhi
seluruh kewajiban yang jatuh tempo (cash flow) dan kebutuhan dana
lainnya yang tidak terduga, mengurangi idle funds serta menjaga posisi
likuiditas sesuai ketentuan yang berlaku.

 INTEREST RATE/GAP MANAGEMENT


Pengelolaan kesenjangan posisi (mismatched) antar assets dan
liabilities pada struktur neraca dengan tujuan untuk memaksimalkan
pendapatan bunga bersih (net interest income) dalam kaitannya dengan
arah perubahan tingkat bunga pada tingkat risiko yang dapat ditolerir.
Fungsi - Fungsi ALMA

Fungsi - Fungsi ALMA


 PRICING MANAGEMENT
Pengelolaan portofolio bank melalui kebijakan pricing assets
dan liabilities dengan tujuan tercapainya interest margin
(spread) dan tingkat pendapatan yang ditetapkan.

 FOREX MANAGEMENT
Pengelolaan foreign exchange assets dan liabilities yang
baik dengan tujuan mengoptimalkan pendapatan dan
meminimalkan risiko dari pergerakan exchange rate.
Pengelolaan ALMA

Lampiran SE No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003


 ALCO
Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan ALMA, Bank membentuk
Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang besaran organisasi
komite dimaksud disesuaikan dengan volume dan kompleksitas
transaksi perbankan yang terkait dengan pelaksanaan ALMA.
Anggota ALCO terdiri dari pejabat atau staf dari bidang perkreditan,
treasury, pendanaan yang diberikan wewenang serta Direksi terkait.

 Kebijakan ALMA
Bank harus menyusun dan mendokumentasikan kebijakan,
prosedur, dan penetapan limit yang mempengaruhi kinerja ALMA
Kebijakan ALMA menggambarkan secara jelas tanggung jawab dan
kewenangan dalam: Identifikasi, sistem pengukuran, formulasi dan
eksekusi, otorisasi dan mekanisme pengecualian risiko ALMA
Pengelolaan ALMA

Lampiran SE No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003


Cakupan ALCO meliputi:
- Uraian tanggung jawab, frekuensi ALCO Meeting dan keanggotaan
- Uraian tentang jalur pelaporan antara ALCO dan Direksi
- Strategi penanaman dana
- Strategi penetapan harga
- Pengelolaan risiko suku bunga : penetapan limit eksposur dan
pengukuran risiko menggunakan gap analysis, duration analysis
atau simulation Model.
Frekuensi ALCO Meetings
- Alco meetings bulanan
- Alco meeting triwulanan
Pengelolaan ALMA
Lampiran SE No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003
 Laporan ALCO
Laporan kepada Direksi harus focus dan memudahkan Direksi
untuk menilai kepatuhan terhadap limit yang telah ditetapkan.
Laporan ALCO antara lain meliputi:
- ALCO minutes
- Laporan rugi Laba
- Neraca
- Proyeksi Anggaran
- Laporan kredit baru
- Laporan Margin Analysis
- Daftar Portfolio Surat Berharga
- Laporan Analisa likuiditas termasuk sumber dan penggunaan
- Analisa DPK
- Laporan penetapan Harga
- laporan simulasi
- Laporan Hedging
Pengelolaan ALMA

Lampiran SE No 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003


Sistem, skenario dan asumsi kebijakan &
keputusan ALCO
Sistem, skenario dan asumsi yang mendasari kebijakan dan
keputusan ALCO harus dikaji ulang secara berkala,
khususnya terhadap perubahan eksternal seperti ketentuan
yang berlaku, kondisi pasar, dan perilaku nasabah
(consumers behavior).
Pengelolaan ALMA

Langkah – langkah Kerja ALCO


1. Tahap collecting
proses pengumpulan informasi yang terkait dgn A/L serta informasi terkait .
2. Tahap Processing
Proses pengelompokan informasi menjadi bagian2 sesuai dgn kebutuhan
3. Tahap analyzing
Proses analisa dan kajian informasi
4. Tahap Reporting
Proses penyajian informasi dalam bentuk laporan biasanya executive summary untuk
mempermudah melihat permasalahan serta pengambilan keputusan
5. Tahap Recommending
Penyampaian usulan dan rekomendasi pemecahan masalah dengan skenario “what if”
melalui berbagai skenario dampak keputusan terhadap pencapaian target (NI)
Fungsi - Fungsi ALMA

Selesai
ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT

Liquidity Risk Management


ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT

Jenis- Jenis Risiko Bank


(PBI No 5/8/PBI/2003)
a. Risiko Kredit
b. Risiko Pasar
c.Risiko Likuiditas
d. Risiko Operasional
e. Risiko Hukum
f. Risiko Reputasi
g. Risiko Strategik
h. Risiko Kepatuhan
Liquidity Risk Management

Definisi Liquidity & Liquidity


Risk
Tujuan Pengelolaan Liquidity
Pengukuran Risiko Liquidity
Pemantauan Risiko Liquidity
Liquidity Risk Management

Liquidity risk

 Risiko adalah bank tidak dapat memenuhi kewajiban


keuangan kepada kreditur, nasabah atau investor pada saat
jatuh tempo.

 Risiko terkait dengan bank yang tidak mampu terus


memperoleh dana untuk membayar kewajibannya, atau
harus membayar premi yang signifikan untuk
melakukannya.
(Robert Hudson et al., The Capital Markets & Financial Management in Banking, Amacom, 2000,
p.30)
Liquidity Risk Management

Liquidity risk
• Sebuah aspek wajar dari manajemen bank sehari-hari

• Hasil dari penarikan kewajiban yang lebih berat dari yang


diantisipasi atau dari komitmen pinjaman yang diujikan.


Merupakan salah satu risiko perbankan berjangka pendek (short
term risk) yang disebabkan oleh:
- Kekurangan tak terduga aktiva produktif
- Penarikan simpanan atau fasilitas kredit yang tak terduga
- Pengeluaran yang tidak diantisipasi
- Pergerakan yang tak terduga dalam profil jatuh tempo aktiva
dan kewajiban
Liquidity Risk Management

Liquidity risk
Liquidity dapat dibedakan menjadi 2 :

1. Likuiditas untuk bertahan hidup, yang berarti bahwa dana


yang tersedia untuk memenuhi komitmen keuangan saat
jatuh tempo
2. Likuiditas untuk pertumbuhan berarti dana yang tersedia untuk
mengambil keuntungan dari peluang bisnis masa depan
 Secara mendasar liquidity risk dapat dibagi dua:

1. Funding liquidity risk, risiko dimana dana tidak tersedia saat


dibutuhkan untuk memenuhi komitmen keuangan jatuh tempo
2. Trading Liquidity risk, risiko ketika aktiva tidak dapat dicairkan
cukup cepat. Hal ini dapat terjadi ketika likuiditas atau pasar
hilang sehingga sulit dan mahal untuk menutup atau
mengubah posisi.
Liquidity Risk Management

Funding liquidity dapat dibedakan menjadi 2 katagori:


1. Operating risk. Ini adalah eksposur risiko yang terjadi dari
aktivitas pendanaan dan perdagangan sehari-hari saat pasar
normal. Risiko operasional ini timbul dari:
- Kesenjangan pendanaan
- Konsentrasi pendanaan
- Arus neraca off-balance
2. Contingency risk. Ini adalah eksposur yang timbul dari
peristiwa eksternal di luar kendali kita:
- gangguan pasar
- peristiwa politik
- permasalahan spesifik terkait pencitraan bank di pasar
Liquidity Risk Management

Liquidity risk

Kunci likuiditas adalah kepercayaan masyarakat
atas kondisi keuangan bank. Keyakinan ini
adalah fungsi dari kualitas keuangan bank,
kualitas kredit yaitu, akses ke pasar uang dan
pasar modal, reputasi rentabilitas dan persepsi
pasar. Ini juga merupakan fungsi dari
kemampuan bank untuk bertahan dari
guncangan keuangan dan perubahan regulasi.
Liquidity Risk Management

Liquidity Management
 Kemampuan suatu bank untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek atau suatu keadaan dimana bank dapat menyediakan
dana pada saat diperlukan dan pada saat memenuhi kewajiban
dengan harga wajar karena didalam pengelolaan likuiditas
terdapat biaya – biaya yaitu

 Biaya menahan alat likuid (cost of maintaining level of liquidity


Biaya yang timbul karena harus menahan sejumlah alat likuid dalam bentuk
rekening di Bank central, koresponden, dan dalam bentuk kas
 Biaya mengcover risiko bila terjadi kekurangan likuiditas ( cost from
insufficient liquidity)
biaya yang timbul karena kurangnya likuiditas yang ditahan sehingga harus
mengeluarkan biaya lain yang lebih besar daripada yang seharusnya dikeluarkan
(mis biaya denda overdraft, biaya fasilitas diskonto, biaya pengambilan uang kas
mendadak)
Liquidity Risk Management

COST OF LIQUIDITY CONCEPT


Jumlah Alat Likuid Biaya Alat Likuid
Manintained insufficient Manintained insufficient Cost of liquidity
(a) (b) (c) (d) (e)=( c )+ (d)
0 500 0 12 12
100 300 2 8 10
200 200 4 4 8
300 100 8 2 10
500 0 12 0 12
Liquidity Risk Management

Dengan melakukan manajemen risiko likuiditas, diharapkan bank


mampu :

Memelihara GWM di Bank sentral sesuai dengan ketentuan yang


berlaku dan giro di Bank Koresponden
Memelihara sejumlah kas secukupnya untuk memenuhi pengambilan
uang tunai atau kewajiban lainnya bila terjadi penarikan/pelunasan
asset/liability yang sesuai perjanjian (schedule) atau pun yang belum
diperjanjikan (un-schedule)
Mengurangi idle funds untuk meningkatkan return
Menyusun maturity schedule dan liquidity profile secara lebih baik
dan akurat, sehingga dapat diketahui Net Funding Requirement dalam
periode tertentu
Liquidity Risk Management

Tindakan
 Variabilitas dalam Outflow Maksimum Kumulatif
(MCO) dan Rasio Likuiditas
Metodologi :
 Gap Analysis

 Rasio Likuiditas (Cadangan Primer, Cadangan

Sekunder, Aset Likuid terhadap Simpanan, LDR,


Sumber Pendanaan Besar, Net Call Money)

Mitigasi
 MCO Limit
 Ratios Likuiditas
Liquidity Risk Management

Alat Manajemen Risiko Likuiditas


 Maximum Cumulative Outflow (MCO)
Tindakan dan batas outflow kumulatif dan bersih dari dana di masa depan.

Liquidity Plan of Business Units
Menangkap kebutuhan dana kegiatan bisnis masa depan.

Large Funds Provider
Mengidentifikasi konsentrasi eksposur dan ketergantungan pada sumber \
pendanaan tertentu.

Liquidity Ratio
Mengatur rasio likuiditas dan batas eksposur likuiditas.

Contingency Plan
Mengevaluasi kemampuan bank untuk menghadapi krisis likuiditas..
Liquidity Risk Management

Maximum Cumulative Outflow (MCO)


 Sebagai salah satu alat ukur dalam manajemen risiko likuiditas
 Selisih arus kas masuk dan kas keluar atau liquidity gap antara
asset dan liability
 Potensi jumlah dana yang dibutuhkan bank dalam jangka
waktu yang ditentukan di masa depan dalam kondisi normal
Liquidity Risk Management

Liquidity Ratios
 Sebagai salah satu alat ukur dalam manajemen risiko likuiditas
 Ratio Likuiditas :
 Primary Reserve
 Secondary Reserve
 Liquid asset to total deposit
 Loan to Deposit (LDR)
 Large Funds Provider
 Rasio Kecukupan Modal (CAR)
 Rasio Kewajiban Bersih Antar Bank terhadap Modal
Inti Net Call Money)
Liquidity Risk Management

Liquidity Red Flags

Keputusan baik dimulai dengan informasi yang baik

 Rasio atau kecenderungan yang mungkin menandakan masalah


yang ada atau berpotensi, meliputi :
 Cadangan Primer

 Cadangan Sekunder

 Jumlah Simpanan (pertumbuhan, komposisi produk / tenor / pemilik)

 Rasio Likuiditas

 MCO
 Biaya Dana

rincian
Liquidity Risk Management

Primary Reserve
 Uang Kas di Cabang (incl. ATM) + GWM di BI
 GWM yang harus dicadangkan oleh bank di BI sebesar
untuk Rupiah dan % untuk valas  Limit internal : Rupiah = …..%;
Valas = ….. %
 Kas Minimum yang harus dipelihara oleh cabang-cabang
o Limit Gabungan Kanwil Cabang dan Kantor Kas
o Limit Biasa
o Limit Biasa + Khusus Formula GWM

Ratio GWM = Giro pada BI x 100%


Dana Pihak Ketiga (t-2)
Liquidity Risk Management

Secondary Reserve

 Sebagai penyangga Primary Reserve (PR) atau precautionary


reserve jika terjadi kekurangan dana pada PR.
 Sebagai Earning Reserves dan Working Reserves, karena
merupakan investasi jangka pendek yang bersifat melindungi PR
dan menjembatani antara keperluan likuiditas dan profitabilitas.
 Kriteria SR : High Quality, Marketable, Short Term Maturity
 Limit SR (SBI, Interbank < 7 hari, marketable securities AFS &
Trading = 5% dari Dana Masyarakat
Liquidity Risk Management

Aset Likuid :

• Kas
• Giro Wajib Minimum
• Giro pada Bank Lain
• SBI
• Simpanan Antarbank sampai dengan 1 minggu
• Surat berharga (diperdagangkan dan tersedia u/ dijual)
Liability Management
1. Komponen Sumber Dana

Dana Pihak III Modal Sendiri


• Giro
• Deposito / CD
Pinjaman • Modal disetor
• Tabungan • BI (KLBI, SBPU, • Cadangan
• Lainnya Discount Window)
• Laba Ditahan
(DOC, Setoran, • Interbank Taken
Jaminan dsb) (DN/LN)
Liability Management
2. Karakteristik Sumber Dana

Sifatnya Biayanya
• High Volatility • Dana Murah
• Stable Funds Sensitivitas thdp. • Dana Mahal
suku bunga
• Sensitive
• Unsensitive
Sumbernya Jangka waktu
• Eksternal Funds • Jangka Pendek
• Internal Funds • Jangka Panjang
Liquidity Management
Sumber Dana - Sifatnya

High Volatility

Giro

Deposito j.t
 Kewajiban Segera
Stable Funds

Hutang Jk.Panjang
(KLBI, Obligasi)

Deposito 24 bulan

Modal Sendiri
Liquidity Management
Sumber Dana - Sumbernya

External Funds Internal Funds



Giro 
Modal

Deposito 
Cadangan

Sertifikat Deposito 
Laba Ditahan

Tabungan

Pinjaman

Lainnya
Liquidity Management
Sumber Dana - Biayanya

Dana Murah
Dana Mahal

Giro 
Deposito

Setoran Jaminan 
Deposito bERJANGKA
Impor 
DOC

Setoran Garansi Bank 
Tabungan
Liquidity Management
Sumber Dana - Jangka Waktunya

Jangka Pendek Jangka Panjang


( <= 1 tahun ) ( >= 1 tahun )

Purchased Funds
dari PUAB

Obligasi
 Deposito 24 bulan
Liquidity Management
Sumber Dana - Sensitivitasnya

Sensitive Unsensitive

Dana Masyarakat 
KLBI

Funds Borrowing  Modal Sendiri
 Dana ex nasabah 
Pinj.subordinasi
institusional/corporate 
Deposito 24 bln
Liability – Side Liquidity Risk

Sebelum penarikan Setelah penarikan


Assets Liabilities Assets Liabilities

Cash 9 Deposits 70 Cash 9 Deposits 65


Other assets 91 Borrowed funds 10 Other assets 91 Borrowed funds 10
Other liabilities 20 Other liabilities 20
100 100 100 95

Liability Management Cash Reserve Asset Adjustment

Assets Liabilities Assets Liabilities

Cash 9 Deposits 65 Cash 4 Deposits 65


Other assets 91 Borrowed funds 15 Other assets 91 Borrowed funds 10
Other liabilities 20 Other liabilities 20
100 100 95 95
Asset – Side Liquidity Risk

Sebelum Setelah
Assets Liabilities Assets Liabilities

Cash 9 Deposits 70 Cash 9 Deposits 70


Other assets 91 Borrowed funds 10 Other assets 96 Borrowed funds 10
Other liabilities 20 Other liabilities 20
100 100 105 100

Liability Management Cash Reserve Asset Adjustment

Assets Liabilities Assets Liabilities

Cash 9 Deposits 70 Cash 4 Deposits 70


Other assets 96 Borrowed funds 15 Other assets 96 Borrowed funds 10
Other liabilities 20 Other liabilities 20
105 105 100 100
LIQUIDITY MANAGEMENT

Selesai
Interest Rate Risk Management
Interest Rate Risk

Definisi
 Risiko variabilitas pengembalian yang
disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga

 Risiko suku bunga adalah perubahan tidak


terduga tingkat suku bunga yang secara
signifikan dapat mengubah profitabilitas bank
dan nilai pasar ekuitas
Dampak terhadap NII dan Modal
Balance Sheet Bank X
Ilustrasi 2
Assets Yield Liabilities Cost
Fixed-rate loan (2 year) 20% 90 Time deposit (1 month) 15% 90

Non earning assets 10 Equity 10


Total 100 Total 100

Assets
Fixed-rate loan Rp. 90 @ 20% pa

Margin 5% untuk 1
1 2 3 year bulan pertama,
maka pasar tingkat
Deposits Rp 90 @ 15% pa dependen
Liabilities

RISIKO REPRICING
• Risiko yang timbul dari perbedaan antara waktu perubahan suku bunga
• Biaya dana versus hasil atas aktiva
• REPRICING GAP, berdampak pada NII (Pendapatan Bunga Bersih)
Interest Rate Risk - Gap

Gambaran singkat kesehatan keuangan Bank


Gap – Analisis Sensitivitas Pendapatan atau
simulasi NII
GAP = RSA – RSL
 RSA : Rate-Sensitive Assets
 RSL : Rate-Sensitive Liabilities

Reports
 Static Gap
 Dynamic Gap / Proforma Gap
Interest Rate Risk

ASSET LIABILITY & EQUITY

EARNING ASSET
LIABILITY
 Rate Sensitive Asset (RSA) Rate Sensitive Liab.
Rate Sensitive Liab.
 Non-RSA (RSL)
 (RSL)
Non RSL
Non RSL
NON EARNING ASSET
EQUITY
EQUITY
Gap Management

 Rate Sensitive Asset (RSA)


 Seluruh asset bank yang menghasilkan dan
sensitive terhadap perubahan tingkat bunga.
 Contoh : Loan, Marketable Securities
Rate Sensitive Liability (RSL)
 Seluruh liability bank yang mengandung biaya dan
sensitive terhadap perubahan tingkat bunga.
 Contoh : Deposito, Pinjaman Yg Diterima
Types of Gap Position

assets

1 2 3 4 time bucket

liabilities

RSA RSL GAP


Contoh: Gap Management

Gap Report (milyar):

0-3 bln 3-6 bln 6-12 bln >1 thn Total


Aktiva 100 150 200 550 1,000
Passiva 200 200 400 200 1,000
Gap (100) (50) (200) 350 -
Cum Gap (100) (150) (350) - (600)
Cum Gap % Assets -10.0% -15.0% -35.0%

kebijakan limit:
gap kumulatif 3 bulan + 5%
gap kumulatif 1 tahun + 20% dari nilai assets.
Kedua gap melampaui Limit !!
Restrukturisasi Aktiva

Pindahkan Rp 50 milyar dari bucket > 1 tahun ke bucket 0-3


bulan dan
Pindahkan Rp 100 milyar dari bucket > 1 tahun ke bucket 6-12
bulan
0-3 bln 3-6 bln 6-12 bln >1 thn Total
Aktiva 100 150 200 550 1,000
Pemindahan aktiva 50 - 100 (150) -
Passiva 200 200 400 200 1,000

Gap (50) (50) (100) 200 2,000


Cum Gap (50) (100) (200) - 2,000
Cum Gap % Assets -5.0% -10.0% -20.0%
Restrukturisasi Passiva

Pindahkan Rp 50 milyar dari bucket 0-3 bulan ke


bucket > 1 tahun dan
Pindahkan Rp 100 milyar dari bucket 6-12 bln ke
bucket > 1 tahun
0-3 bln 3-6 bln 6-12 bln >1 thn Total
Aktiva 100 150 200 550 1,000
Passiva 200 200 400 200 1,000
Pemindahan aktiva (50) (100) 150
Gap (50) (50) (100) 200 2,000
Cum Gap (50) (100) (200) - 2,000
Cum Gap % Assets -5.0% -10.0% -20.0%
Strategi Pertumbuhan

Ekspansi pada sisi aktiva


50 milyar pada bucket 0-3 bulan, dan
100 milyar pada bucket 6-12 bulan,
Sumber dana: dari bucket > 1 tahun.
0-3 bln 3-6 bln 6-12 bln >1 thn Total
Aktiva 100 150 200 550 1,000
Ekspansi 50 - 100 - 150
Passiva 200 200 400 200 1,000
150 150
Gap (50) (50) (100) 200
Cum Gap (50) (100) (200) -
Cum Gap % Assets -4.3% -8.7% -17.4%
INTEREST RATE RISK MANAGEMENT

Selesai
Forex Risk Management
Forex Risk Management

Definition
 Risk of return variability due to open position of foreign exchange
(net open position)

Net Open Position (Posisi Devisa Neto)


 Selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valuta
asing
 Selisih bersih antara tagihan dan kewajiban baik yang merupakan
komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif untuk
setiap valuta asing
 Komitmen dan kontinjensi mencakup transaksi spot, forward, option,
future, margin trading, bank garansi, L/C dan produk sejenisnya
yang diterbitkan bank.

Mitigation
 PDN Limit
Forex Risk Management

Measures

Variability in Net Open Position (NOP)
Methodologies :

Gap Analysis

Value at Risk (VaR)

Penetapan kebijakan pengelolaan posisi devisa neto


- Centralize policy and limit
- Controlize policy and control limit

Mitigation

PDN Limit
Forex Risk Management

POSISI GAP KURS P/L ACTION


USD/Rp IMPACT
  Do nothing / increase gap
POSITIF   Change to negative gap
  Change to positive gap
NEGATIF   Do nothing / increase gap

   Do nothing
ALM Strategy – B/S Restructuring

On-Balance Sheet Strategy Off-Balance Sheet Strategy

• Asset • Swap
• Liability • Forward
• Derivatif Lainnya

Dengan melakukan
penambahan/pengurangan Dengan melakukan
sehingga mendapatkan transaksi-transaksi
posisi gap yang diinginkan derivatif, sehingga
mendapatkan posisi gap
yang diinginkan
ALM Strategy- Forex Gap

Tujuan forex management


• mengelola forex risk secara global yang berkaitan dng
mismatch yang terjadi dalam portepel valas
• menjaga NOP dalam batas yang ditetapkan
• meminimalkan risiko perbedaan A/L dalam valas dalam
batas risiko yang dapat ditolerir
• memaksimumkan pendapatan yang berasal dari exchange
rate dan interest rate
• mendukung tujuan manajemen likuiditas dan interest rate
risk (gap)
Forex Management - Contoh perhitungan
Posisi Neraca (Rp. miliar)

Aktiva Pasiva
Aktiva On B/S RP 100 Pasiva On B/S RP 100

Aktiva Off B/S RP 200 Pasiva Off B/S RP 200

Total 300 Total 300

PDN : Nihil/Square karena tidak ada aktiva dan pasiva valas


Forex Management - Contoh perhitungan
Penerbitan Deposito USD 10 jt
Posisi Neraca (Rp. miliar)
Aktiva Pasiva
Kas VA Eqv Rp 100 Deposito VA Eqv RP 100
Aktiva On B/S RP 100 Pasiva On B/S RP 100
Aktiva Off B/S RP 200 Pasiva Off B/S RP 200

NTR :Rp 10.000/USD1

Total 400 Total 400

PDN = 100 - 100 = 0


(Square Position)
Forex Management - Contoh perhitungan
Pemberian kredit valas USD 10 jt
Posisi Neraca (Rp. miliar)
Aktiva Pasiva
Kredit VA Eqv Rp 100 Deposito VA Eqv RP 100
Aktiva On B/S RP 100 Pasiva On B/S RP 100
Aktiva Off B/S RP 200 Pasiva Off B/S RP 200

NTR :Rp 10.000/USD1

Total Total
400 400

PDN = 100 - 100 = 0


(Square Position)
Forex Management - Contoh perhitungan
Pembelian forward valas USD 10 jt
Posisi Neraca (Rp. miliar)
Aktiva Pasiva
Kredit VA Eqv Rp 100 Deposito VA Eqv RP 100
Aktiva On B/S RP 100 Pasiva On B/S RP 100
Aktiva Off B/S RP 200 Pasiva Off B/S RP 200
Aktiva Off B/S VA 100 Pasiva Off B/S RP 100

NTR :Rp 10.000/USD1

Total 500 Total 500

PDN = 100+100 – 100 = 100


(Long Position)
Forex Management - Contoh perhitungan
Kredit valas USD 10 jt diklasifikasikan sebagai Macet
Posisi Neraca (Rp. miliar)
Aktiva Pasiva
Kredit VA Eqv Rp 100 Deposito VA Eqv RP 100
Aktiva On B/S RP 100 Pasiva On B/S RP 100
Aktiva Off B/S RP 200 Pasiva Off B/S RP 200
Aktiva Off B/S VA 100 Pasiva Off B/S RP 100
Biaya Peny Krd Rp 100 PPAP Kr VA Eq. RP 100
NTR :Rp 10.000/USD1

Total 600 Total 600

PDN = 100+100 – 100 -100 = 0


(Square Position)
Pengertian
Kegiatan manajemen untuk menentukan tingkat suku bunga
produk-produk Assets dan Liabilities yang ditawarkan bank

Tujuan

Mendukung strategi ALMA


Mencapai tujuan penghasilan
Mencapai tujuan operasional lainnya

74
Mendukung strategi ALMA

Strategi & target likuiditas


Strategi & target Gap
Strategi & target Forex

Mencapai Tujuan Penghasilan

Mengcover cost of funds


Mengcover Service & other costs
Target profit
Mencapai tujuan operasional lainnya

Penetrasi pasar
Pangsa pasar
Komposisi portfolio nasabah
Antisipasi persaingan
dll

76
Liability Pricing
Tujuan

 Memenuhi kebutuhan likuiditas


 Komposisi dana
 Target biaya dana
 Mencapai target keuntungan
 Komposisi maturity (Gap)

78
Faktor-faktor yg dipertimbangkan

Faktor Intern
 Kebutuhan likuiditas
 Komposisi Dana
 Komposisi maturity
 Service costs
 etc.

Faktor Ekstern
 Kondisi perekonomian
 Yield curve
 Sk.bunga pesaing
 Penjaminan Bank Indonesia

79
Market Factors

Market Rate Competition


Current & prediction Competitors’ Pricing

ALM Bank’s Operation


Prposes Prposes
Pricing
Management
Gapping Strategic

Liquidity
Internal
Forex Risk Restructuring

Government Regulations

80
Analisa margin
•Funding jw 1 bln
•Placement jw 1 thn
Interest rate

Lending rate
Credit
Spread/operasional
Market Fund rate
Funding (gap)
Spread
Funding rate

maturity
1 bln 1 thn

81
Contoh analisa spread operasional dan gap

•JIBOR jw 1 bulan 16,25%, dan jw 6 bulan 16,40%


•Bank memberikan pinjaman Rupiah jw 1 thn dengan bunga 18,75% dibiayai
dengan dana Rupiah jw 1 bulan bunga 16,25%.

•JIBOR jw 6 bulan 16,40%, dan jw 12 bulan 16,35%


•Bank memberikan pinjaman Rupiah jw 6 bln dengan bunga 18,25% dibiayai
dengan dana Rupiah jw 12 bulan bunga 16,35%.

82
Risk Assets Pricing
Tujuan

 Memenuhi Target profit


 Meningkatkan pangsa pasar
 Komposisi risk assets
 Memperbaiki kualitas assets
 Komposisi maturity (Gap)

84
Faktor-faktor yg dipertimbangkan

External Internal
 Macro economic  Cost of Funds
 Competitors  Reserve requirement
rate
 Industries
 Profit Margin
 Regulations  Overhead Cost
 Risk Factor  Target portfolio
 Market share
 etc.

85
PRICING KREDIT

 Cukup tinggi untuk memastikan :


 Keuntungan

 Kompensasi risiko

 Cukup rendah
 Mengakomodasi nasabah agar dapat

melunasi pinjaman
 Kompetisi

86
Bagan Loan Pricing

Cost Of Debt Cost Of Capital

Treasury Reserve + Cost Of Funds Overhead


Deposit Insurance +
Responsibility

Zero Base
Rate

+
Profit Target

Business Unit Base Lending


Responsibility Rate

Industry Risk Premium


+
Customer Risk Premium

Lending Rate

87
Macro Economic Research
Researh

Treasury

A
Accounting Treasury/ L
WG - ALCO C
Pengelola Kredit O

Risk Management

88
PRICING
Selesai
FUNDS TRANSFER PRICING

90
BACKGROUND
1. Implementasi Performance Management System
Enterprise-wide Performance Management System (PMS) bertujuan
untuk memonitor setiap manajer atas hal-hal yang merupakan
tanggungjawab masing-masing, baik finansial maupun non-finansial.
Hasil monitoring akan membantu manajemen untuk melakukan
perubahan-perubahan dalam organisasi, misal : melakukan
klarifikasi pertanggungjawaban dan memonitor kinerja; serta untuk
memotivasi perilaku yang berorientasi memaksimalkan keuntungan.

2. Funds Transfer Pricing (FTP) merupakan salah satu


komponen PMS.

91
A. ENDSTATE
 Pendapatan dan resiko menjadi tanggung jawab unit
kerja yang seharusnya
 Dapat mencerminkan performance unit kerja
 Didukung data yang reliable dan akurat
 Terdapat ‘harga jual’ dan ‘harga beli’ untuk tiap produk

92
Matched to Market & Maturity (Example)

Funding Funding
Deposit Loan
Penghimpun TREASURY Pengguna Customers
Customers Dana MGT. Dana

Interest Interest
interest at interest at
transfer px. transfer px.

Funding / Lending
Transactions in the
Market

deposito j.w. matched market rate market rate matched kredit j.w.
satu bulan with satu bulan satu tahun with satu tahun

93
EXISTING SYSTEM COMMENTS (GAP)

• Komponen • Metode BSA : • Metode sederhana, market risk ditanggung oleh


Total Assets yang Diperhitungkan - Total Treasury (mismatch jangka waktu) dan kurang
Liabilities yang Diperhitungkan fair
• Beberapa Assets Dipilih • Perhitungan sederhana, namun tidak mencakup
• Beberapa Liabilities Dipilih seluruh komponen assets & liabilities
• Perhitungan komponen dari rata-rata • Rata-rata saldo BSA yang digunakan adalah rata-
posisi mingguan rata saldo BSA posisi pada tanggal akhir masa
laporan mingguan selama 1 (satu) bulan.
Sehingga perhitungan FTP menjadi kurang/tidak
akurat

• Tarif • Single rate • Sederhana, seluruh komponen dikenakan tarif


(Rupiah dan Valuta Asing) yang sama. Namun mengabaikan aspek maturity
setiap komponen
• Merupakan internal rate Bank sehingga mudah
diperoleh dan ditentukan
• Ditentukan di Muka • Para manajer dapat fokus pada bisnis tanpa harus
memperkirakan pergerakan transfer price di masa
yang akan datang
• Rata-rata Suku Bunga Deposito Tertinggi + • Tidak fair, karena tidak memperhitungkan
Insentif features produk dan jangka waktu
EXISTING SYSTEM COMMENTS (GAP)

• Group yang Cabang dan Treasury Group saja Tidak dapat menilai performance business
Diperhitungkan units/groups lainnya

• Cara • Self Assesment • Saat ini dihitung manual oleh Cabang dengan
Perhitungan menggunakan Laporan Kinerja Cabang
• Controlling Lemah • Dapat menimbulkan pelanggaran dalam cara
perhitungan
• Tidak Dibukukan • Walaupun tidak dibukukan, namun hasil FTP
tersebut akan diperhitungkan dalam rangka
mengevaluasi performance Cabang

95
confidencial
Confidential Market Risk Group
Metode Balance Sheet Adjusted (BSA) Rp & Valas

1. BSA adalah hasil pengurangan antara jumlah assets yang


diperhitungkan (TA) dengan jumlah liabilities yang
diperhitungkan (TL) dalam perhitungan FTP.

Saldo BSA = TA yang Diperhitungkan – TL yang Diperhitungkan

2. Konversi hasil perhitungan Pendapatan/Biaya FTP Valas


ke dalam nilai ekuivalen US Dollar dengan kurs laporan
akhir bulan untuk valuta US Dollar

96
Metode Perhitungan
1. FTP Rupiah
Rata-rata Saldo BSA Rupiah Posisi Mingguan X Tarif FTP
Rupiah
2. FTP Valuta Asing
Rata-rata Saldo BSA Valuta Asing (Ekuivalen USDollar)
Posisi Mingguan X Tarif FTP Valuta Asing

97
Tarif FTP
1. Tarif FTP Rupiah
Rata-rata suku bunga deposito rupiah tertinggi + insentif
rupiah
2. Tarif FTP Valuta Asing
Rata-rata suku bunga deposito valas tertinggi + insentif
Valuta Asing
3. Target insentif : 2,0 % (Misal RKAP)

98
Komponen yang Diperhitungkan
1. Assets
a. Surat Berharga yang Dimiliki (Wesel Ekspor yang Dimiliki)

b. Kredit yang Diberikan Sebelum Dikurangi PPAP

2. Liabilities
a. Giro
b. Tabungan
c. Simpanan Berjangka
d. Setoran Jaminan
e. Kewajiban kepada Bank Indonesia / KLBI yang Diterima

3. Rata-rata saldo BSA yang digunakan dalam perhitungan FTP adalah


rata-rata dari saldo BSA posisi pada tanggal akhir masa laporan
B. Alternatif perhitungan FTP

1) Multiple Rate : Matched to Maturity


a) Beda Jangka Waktu, Beda Tarif
b) Tarif Aktiva > Tarif Pasiva
Ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia (Rupiah 5%, USD
3%, tidak memperoleh bunga) menyebabkan tidak semua dana yang
dihimpun dapat ditempatkan.
Rate FTP Aktiva Rupiah = Rate FTP Pasiva X (100/95)
Rate FTP Aktiva USDollar = Rate FTP Pasiva X (100/97)
2) External Rate : Matched to Market
1) Rupiah = JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate)
2) USDollar = SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate)

3) Set in Arrears : Price reflects actual market cost


10
0
FUNDS TRANSFER PRICING

Selesai

10
1

Anda mungkin juga menyukai