Anda di halaman 1dari 3

STIMULUS UNTUK TUGAS 2

Seleksi Reviewer dan Penulis Instrumen AKMI tahun 2024


Literasi Membaca
Jenjang MTs
Konten Fiksi
Konteks Personal
Capaian Kompetensi CK 3-7

Tema Stimulus Agen Antroposen


Tugas:
Susunlah 6 soal dari stimulus teks fiksi berikut berdasarkan indikator dan bentuk
soal yang sudah ditentukan!
Indikator Soal Jenjang MTs:

1. Menemukan informasi tersurat (siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan


bagaimana) pada teks fiksi sosial. (Isian Singkat)
2. Mengidentifikasi kata atau ungkapan yang tepat untuk menemukan informasi
yang relevan berkaitan dengan unsur-unsur fiksi pada teks fiksi sosial. (Pilihan
Ganda)
3. Menganalisis perkembangan atau perubahan unsur intrinsik (karakter, alur
cerita, latar, sudut pandang) pada teks fiksi sosial. (Pilihan Ganda Kompleks)
4. Menyimpulkan karakter tokoh, konflik dan penyelesaian cerita, dan makna latar
dalam mendukung keutuhan cerita pada teks fiksi sosial. (Menjodohkan)
5. Mengevaluasi penggunaan diksi dan majas (metafora, analogi, personifikasi)
pada teks fiksi sosial (Pilihan Ganda Kompleks)
6. Merefleksikan pengetahuan baru yang diperoleh dari teks fiksi sosial terhadap
pengetahuan yang dimiliki. (Benar-Salah)

Stimulus:
Hutan Penyangga Kehidupan
Alastani, sebuah desa kecil di lembah sisi timur Gunung Ijen. Sisi utara dan timur desa
ini berbatasan dengan Hutan Alas Purbo. Sekali orang luar datang, mereka enggan pulang
karena keasrian desa ini.
“Besok lusa jadi?” tanya Gala kepada Deni.
“Yups, jadi dong,” jawab Deni. “Kak Kelana akan menemani kita,” lanjutnya.
Mereka sedang belajar mengaji di surau kampung. Surau dan rumah mereka
berdekatan satu dengan lainnya.
“Aku sudah tidak sabar,” ujar Gala. “Apakah Tita dan Fani ikut?”
“Tentu. Seperti biasa.”
Matahari mulai tenggelam. Mereka merapikan tempat belajar mengajinya. Lalu,
mereka berpamitan ke ustaz Hamid untuk pulang. Tidak lupa, mereka menyalami ustaz
sambil mencium tangannya.
***
Sinar matahari mulai menerobos di antara pepohonan. Gala, Deni, dan Tita berkumpul
di halaman kantor balai desa. Ketiganya adalah teman satu kelas di madrasah.
“Siap berangkat?” tanya Kelana. Seorang siswa kelas sebelas madrasah aliyah yang
sedari tadi sudah bersama mereka.
“Siap,” jawab Gala dan Deni kompak.
“Belum,” sahut Tita, adik perempuan Kelana. “Fani belum datang.”
“Baik. Sambil menunggu, periksa kembali perlengkapan kalian!” perintah Kelana.
Selain aktivis pecinta alam, Kelana juga aktif mengikuti kegiatan karya ilmiah remaja.
Bahkan, karyanya telah menjuarai lomba tingkat kabupaten. Setiap minggu pertama, ia
selalu mendampingi mereka bertualang di hutan.
Lima menit berselang, Fani datang.
“Sudahkah kamu bawa perlengkapan wajib?” tanya Kelana.
“Sudah, Kak. Ada buku, bolpoin, dan air minum,” jawab Fani. “Saya juga bawa ubi
rebus.”
Kelana berdiri di depan Gala, Deni, Tita, dan Fani.
“Hari ini, kita akan belajar nama dan ciri tumbuhan. Hewan juga jika ada. Kita akan
menanam bibit tumbuhan juga,” jelas Kelana. “Sekarang, ayo berangkat!”
“Ayo...!” sahut keempat siswa kelas lima tersebut.
Mereka berjalan menuju hutan. Sesekali mereka berlari kecil sambil menyanyi. Tidak
lebih dari 20 menit, mereka mulai memasuki hutan.
Ketika melihat tumbuhan atau hewan, Deni langsung bertanya.
“Kak..., apa nama tumbuhan itu?” atau “Apa manfaatnya?” Kadang, “Apa makanan
hewan itu?”
Deni, Fani, dan Tita selalu mendengarkan penjelasan dari Kelana. Fani pasti mencatat
nama dan ciri fisiknya, sedangkan Tita mengambil gambarnya. Sementara itu, Gala yang
bertubuh gemuk tampak tidak konsentrasi. Ia hanya duduk sambil makan ubi rebus. Ia
juga menikmati roti yang dibawa oleh Tita.
“Hewan apa itu, Kak?” tanya Tita sambil menunjuk ke atas batang pohon.
“Itu Burung Hantu Tutul. Salah satu jenis hewan arboreal,” jawab Kelana. “Jenis hewan
ini melakukan aktivitasnya di pohon. Berburu mangsa, makan, tidur, dan aktivitas lain,”
lanjutnya.
“Ooo...” ucap Deni.
Di bagian dalam hutan, banyak pohon ditebang. Terlihat bekasnya, digergaji. Ada juga
beberapa batang pohon di sungai.
“Kak, kenapa banyak pohon ditebang?” tanya Deni.
“Saya belum tahu,” jawab Kelana.
***
Melihat anak-anak tampak lelah,Kelana menyuruh mereka beristirahat di dekat sungai.
Kelana sendiri menelusuri area di sekitar sungai.
Tita dan Fani bersantai di pinggir sungai. Fani duduk di atas batu besar sambil makan
buah jambu. Tita menikmati teh hangat dan roti. Sesekali, ia bersenandung. Sementara itu,
dua anak lainnya memancing. Gala sudah menyiapkan alat pancing dari rumah dan
membawanya di tas. Kurang dari 10 menit, Gala sudah mendapat banyak ikan. Tidak
demikian dengan Deni. Mereka semua tampak bahagia.
Sejurus kemudian, Gala terperanjat. Matanya menatap sosok aneh di balik rimbunan
tumbuhan. Tidak terlalu jelas, apakah manusia atau tumbuhan. Namun, sosok jangkung
tersebut bergerak perlahan ke arah anak-anak.
“Den...Den,...iii...tu...a...a...pa?”
Mata Deni tertuju ke arah yang ditunjukkan Gala. Tita dan Fani yang mendengar itu
juga menatap ke arah sama. Seketika, suasana berubah tegang.
“Ja...ngan-ja...ngan itu hantu hutan ini,” ucap Fani ketakutan.
“Hus... tidak ada hantu...,” sahut Tita. Walau takut, ia berusaha tegar.
Sosok itu terus bergerak mendekati mereka.
“Ada siluman tumbuhan...lariii...,” ajak Gala.
“Tenang teman-teman,” sahut Deni santai.
Deni tetap berdiri tanpa rasa takut. Ia penasaran dengan apa yang dilihatnya. Semakin
jelas, sosok itu manusia. Seorang pria yang mengenakan kostum dari daun dan ranting
pohon.
“Selesai capeknya?” terdengar suara dari belakang sosok itu. Sejurus kemudian,
Kelana muncul.
“Kak Kelana...,” ucap Tita lirih.
Kelana menjelaskan bahwa sosok itu adalah Pak Ali, seorang polisi hutan. Ia sedang
bertugas menyelidiki kasus penebangan liar. Ia juga pelatih Kelana di madrasah. Setelah
berkenalan dengan anak-anak, Pak Ali melanjutkan tugasnya.
“Adik-adik... mari kita menanam pohon!” ajak Kelana.
Mereka menanam beberapa bibit pohon yang sudah disiapkan Kelana dari rumah.
“Hutan ini harus lestari. Hewan pun harus dilindungi”, pesan Kelana.
Tak terasa hari mulai gelap. Kelana mengajak mereka pulang. Gala dan teman-temannya
senang dengan petualangan kali ini.

Anda mungkin juga menyukai