Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Disusun oleh:

Nama Instansi : SD Negeri 2 Karangsari


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VI (Enam) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Cerita Rakyat
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Hari, Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 16 September 2017

Disusun oleh:
Nama : Dewi Astuti
NIM : K7114504

PROGRAM S1 PGSD KAMPUS KEBUMEN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Instansi : SD Negeri 2 Karangsari


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VI (Enam) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Cerita Rakyat
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
Hari, Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, 16 September 2017

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami teks daan cerita anak yang dibacakan.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak
ayang dibacakan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.2.1 Menjelaskan unsur-unsur dalam sebuah cerita (tokoh, watak, latar )
3.1.2 Mengidentifikasi tokoh, watak dan latar cerita yang dibacakan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan guru tentang cerita rakyat Baru Klinthing siswa
mampu mengidentifikasi tokohh, watak dan latar cerita dengan benar.
2. Melalui penjelasan guru tentang unsur-unsur dalam sebuah cerita, siswa
dapat menjelaskan unsur-unsur dalam sebuah cerita dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Cerita rakyat adalah cerita yang di ciptakan, kemudian berkembang di
masyarakat tanpa dapat teridentifikasi nama penciptanya.
Tokoh adalah pemain atau pelaku dalam cerita. Tokoh dalam cerita rakyat
memiliki sifat, tingkah laku yang berbeda satu sama lain.
Latar cerita adalah tempat kejadian peristiwa. Latar dalam cerita rakyat
sangat beragam. Latar dalam cerita rakyat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
: latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Latar tempat misalnya : di sesa,
di hutan, di sungai, di pantai, di sawah dan tempat lainnya. Latar waktu
misalnya: pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari. Latar suasana
misalnya : menggembirakan, mencekam, mengerikan, menyedihkan, atau
menghrukan.
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dari pengarang kepada
pembaca. Pesannya berupa nasihat yang diperoleh oleh pembaca setelah
membaca cerita tersebut.

Baru Kelinthing
Pada zaman dahulu, ada seekor naga yang bertapa di kaki gunung. Ia ingin
membuktikan bahwa dirinnya adalah anak seorang raja. Ia lalu masuk ke
dalam gua besar dan berdiam diri disana selama beberapa tahun.
Suatu hari, di sebuah desa kan diadakan sebuah pesta sedekah bumi.
Semua penduduk desa bergotong royong menyiapkan acara tersebut.
Sebagian dari mereka bertugas menata panggung untuk acara tarian dan
nyanyian. Sebagian lain mencari hewan di hutan untuk dijadikan makanan.
Kelompok pencari hewan telah mendapatkan kijang, rusa, kambing, dan
kerbau. Mereka lalu sepakat pulang karena turun hujan. Karena hujan
bertambah deras, mereka menemukan sebuah gua, lalu masuk kedalamnya.
Di dalam gua, salah satu diantara mereka menancapkan tombaknya ke
tanah. Akan tetapi betapa terkejutnya mereka karena tiba-tiba darah
memuncrat dari bawah mata tombak. Kemudian, terdengar pula suara
mendesis yang sangat keras. Mereka bingung dan takut. Akhirnya, mereka
berlarian ke luar sambil bertanya-tanya dalam hati.
Setelah semua tenang, pemimpin rombongan berkata ayo, temani aku
memeriksa apa yang terjadi di dalam gua tersebut.
Baik, kami ikut menemani Bapak, sahut seorang pemuda gagah.

Pemimpin rombongan lalu memasuki gua kembali dengan diikuti oleh tiga
orang. Sisanya menunggu di luar gua. Mereka melihat darah masih mengalir
dengan deras dari suatu tempat. Dengan hati-hati mereka memeriksa sumber
darah tersebut. Ternyata darah tersebut berasal dari seekor naga. Ia terluka
akibat badannya tertancap tombak.
Pemimpin rombongan lalu keluar memberi tahu teman-temannya. Ia minta
agar mereka menangkap naga yang sedang sekarat itu. Mereka pun masuk ke
dalam gua. Betapa terkejutnya mereka setelah melihat naga yang sangat besar
dan sangat panjang itu. Atas perintah si pemimpin rombongan, tubuh naga itu
mereka potong-potong.
Selanjutnya, mereka membawa pulang daging naga itu. Mereka sampai
beberapa kali bolak-balik memikul daging naga yang sangat besar itu.
Penduduk desa bersuka cita melihat kelompok pencari hewan karena
berhasil mendapatkan daging yang snagat banyak. Mereka sepakat acara
pesta yang seharusnya hanya tiga hari diperpanjang menjadi tujuh hari.
Di lapangan desa, semua penduduk desa asyik menikmati hidangan. Di
tengah-tengah pesta, datang seorang anak dengan pakaian compang-camping.
Ia meminta makanan dan minum. Ia tampak lemah dan memelas. Akan tetapi,
tak seorang pun yang mempedulikannya. Mereka bahkan mengusirnya
dengan kasar.
Anak tersebut lalu menjauhi tempat pesta itu. Ia lalu meminta kepada
orang-orang desa yang tidak ikut pesta. Akan tetapi, mereka juga bersikap
sama dengan orang-orang yang ikut pesta tadi: menutup pintu, membentak-
bentak, dan mengusir.
Si anak tak putus asa. Ia meminta-minta lagi kepada orang lain. Kali ini, ia
menemukan orang baik. Seorang nenek tua menerima dengan muka ramah
dan belas kasih. Nenek menyuruhnya masuk rumah. Ia lalu memberi minum
dan makanan. Si anak dekil makan dengan lahap. Ia mengucapkan beribu-
ribu terima kasih kepada Nenek. Setelah itu, ia mohon diri. Sebelum pergi, ia
meminta kepada Nenek agar menyiapkan lesung dan centong untuk persiapan
jika terjadi apa-apa di desa ini.
Semangka Emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang
saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan
Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir sebaliknya Dermawan adalah
orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar
tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di
peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi
sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan
Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan
senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk
menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke
rumah Dermawan.

Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya


patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat
terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan
memberi sebutir biji kepada Dermawan walaupun biji tersebut hanya kecil
Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik
buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia
membelahnya. Saat ia membelah semangka besar tersebut tak disangka
semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah emas murni.
Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini
Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan
hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang
membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat
banyak dan hasil kebunnya melimpah.
Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru
tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan
sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung
tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada
Muzakir. Ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh
lebih besar dibanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia
dapatkan namun semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya
busuk.

F. METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Model : Talking Stik
Langkah-langkah:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan bacaan
cerita rakyat
c. Guru mengambil tongkat dan memberikan pada siswa, setelah itu guru
mengajukan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat harus
menjawabnya, demikian seharusnya sampai sebagian besar siswa
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
d. Guru memberikan kesimpulan
e. Evaluasi
f. Penutup
2. Metode Pembelajaran
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Penugasan
3. Media
Audio
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Salam : Assalamualaikum wr.wb.
Berdoa : Sebelum pelajaran pada hari ini kita mulai, marilah kita
berdoa terlebih dahulu. Silahkan ketua kelas memimpin doa.
Mengecek kehadiran siswa : Apakah hari ini teman kalian ada yang
tidak masuk?
Tes penjajagan : anak-anak, siapa yang pernah membaca cerita
rekyat?Apa itu cerita rakyat?
Acuan : Anak-anak pada hari ini kita akan belajar tentang unsur-
unsur cerita rakyat dan mengidentifikasi tokoh, watak, dan latar cerita.

Motivasi : Bapak akan mengecek konsentrasi kalian, kita tepuk ikan
Cari makan
Sudah kenyang
Diam
2. Kegiatan Inti (45 Menit)
a. Eksplorasi
- Siswa melakukan tanya jawab tentang unsur-unsur cerita rakyat.
- Siswa melakukan tanya jawab tentang tokoh, watak, dan latar
cerita dalam cerita rakyat Baru Kelinthing.
b. Elaborasi
- Siswa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru.
- Guru menyiapkan sebuah tongkat.
- Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa
dengan menyanyikan lagu, setelah itu guru memberi pertanyaan
kepada siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawab
pertanyaan dari guru, demikian seterusnya sampai sebagian besar
siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari
guru.
- Siswa mengerjakan LKS tentang mengidentifikasi tokoh dalam
cerita rakyat ..................
c. Konfirmasi
- Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
2. Kegiatan Akhir (15 Menit)
- Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas.
- Siswa diberi kesempatan mencatat hal-hal yang penting.
- Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru.
- Siswa diberi pekerjaan rumah oleh guru.
- Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan pesan moral.
- Siswa dan guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa.
- Siswa menjawab salam dari guru.
H. SUMBER PEMBELAJARAN
Nurchokis, Hanif dan Mafrukhi. (2007). Saya Senang Berbahasa Indonesia.
Jakarta : Erlangga.
Karim, V. (2012). Makalah cerita rakyat. Diunduh di https://
http://www.gudangnews.info/2012/05/ringkasan-dan-analisis-
dongeng-cerita.html pada tanggal 15 September 2017.

I. PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


1. Penilaian
a. Penilaian Proses
No Nama Aspek yang dinilai Skor Ket.
Siswa Keaktifan Keberanian Kerjasama Hasil
1.
2.
3.

Skor Kuantitatif (angka skala 100)


Deskriptor
1) Keaktifan: a) maju ke depan dan mau berpendapat : 100
b) aktif bertanya : 90
c) aktif berpendapat : 80
d) aktif menjawab : 60
2) Keberanian: a) ikut berdiskusi dan memberi pendapat : 100
b) memberi pendapat : 90
c) hanya berdiskusi : 80
d) tidak ikut diskusi/diam : 60

3) Kerja sama: a) jawaban benar sempurna : 100


b) jawaban benar kurang sempurna : 90
c) jawaban tidak sempurna : 80
d) jawaban salah : 60
b. Penilaian Hasil
1) Prosedur penilaian : Penilaian Hasil
2) Jenis Penilaian : Tertulis
3) Bentuk Penilaian : Obyektif
4) Instrumen, Kunci Jawaban dan Teknik Penskoran
- Instrumen

2. Tindak Lanjut
a. Kegiatan remidi dilaksanakan apabila nilai siswa kurang dari KKM,
siswa yang remidi mengerjakan soal remidi.
b.Kegiatan pengayaan dilaksanakan apabila nilai siswa lebih atau sama
dengan KKM, selanjutnya siswa mengerjakan soal pengayaan.
c. Analisis hasil belajar dilakukan pada waktu akhir pembelajaran atau
setelah selesai pembelajaran.

Guru Pamong Praktikan


Agung Priyo Budi H., S.Pd S.d Dewi Astuti
NIP 19640506 198508 1 002 K7114504

Mengetahui
Kepala SDN 2 Karangsari

Setyana Widyastuti, S.Pd.


NIP 19620523 198201 2 005
LAMPIRAN

1. Materi Pembelajaran
2. Lembar Kerja Siswa
3. Lembar Evaluasi
4. Lembar Remidi
5. Lembar Pengayaan
6. Lembar Penilaian Proses
7. Lembar Penilaian Hasil
LEMBAR KERJA SISWA

Nama Anggota Kelompok


1.
2.
1
1

Semangka Emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang
saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan
Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir sebaliknya Dermawan adalah
orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar
tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di
peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi
sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan
Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan
senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk
menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke
rumah Dermawan.

Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya


patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat
terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan
memberi sebutir biji kepada Dermawan walaupun biji tersebut hanya kecil
Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik
buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia
membelahnya. Saat ia membelah semangka besar tersebut tak disangka
semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah emas murni.
Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini
Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan
hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang
membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat
banyak dan hasil kebunnya melimpah.
Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru
tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan
sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung
tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada
Muzakir. Ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh
lebih besar dibanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia
dapatkan namun semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya
busuk.
Carilah tokoh, watak dan latar cerita Semangka Emas !

Tokoh dan wataknya

Latar Tempat
Latar Waktu
Latar Suasana
Amanat
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Nomor :

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Karangsari


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VI (Lima)/ 1 (Satu)
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 September 2017

A. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
Bacalah cerita di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 !

Raja Agung mempunyai dua orang putri, yaitu Ajeng Ayu dan Ajeng Rara.
Ajeng Ayu sangat cantik. Ia tidak pernah membeda-bedakan orang. Semua orang
yang bertemu dengan dia disapanya. Semua orang sangat menyukai Ajeng Ayu.
Ajeng Rara menjadi benci kepada saudaranya. Ajeng Rara juga menjadi tidak
suka melihat kecantikan Ajeng Ayu. Karena itu, ia ingin mencelakakan
saudaranya. Dia menyuruh pelayannya untuk membubuhkan racun ke dalam
makanan saudaranya. Ia ingin saudaranya menjadi buruk rupanya.

1. Perbedaan watak Ajeng Ayu dan Ajeng Rara adalah ....


a. Ajeng Ayu sangat cantik jelita, sebaliknya Ajeng Rara sangat buruk.
b. Ajeng Ayu sangat baik hati dan Ajeng Rara sangat jahat.
c. Ajeng Ayu sangat ramah dan Ajeng Rara pendengki.
d. Ajeng ayu sangat cantik dan Ajeng Rara juga cantik.
Bacalah teks berikut kemudian jawablah untuk menjawab pertanyaan nomor 2
s.d. 5 !
Si Lancang
Si Lancang sudah mulai bosan dengan kehidupan yang serba kekurangan. Ia
mengeluh. Tampak putus asa. Berkali-kali ibunya memberi nasihat kepada si
Lancang agar anaknya tekun bekerja. "Sabarlah, Nak! Janganlah kamu terus-
terusan mengeluh! Kita memang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Jangan putus asa dan jangan menyerah." Begitu ibu si Lancang
menasihati anak semata wayangnya itu.
Dikutip dari Si Lancang dalam Kumpulan Cerita Rakyat, Citra Aji Parama,
2007)
2. Berikut ini merupakan sifat si Lancang, kecuali ....
a. suka mengeluh
b. mudah putus asa
c. tekun bekerja
d. tidak sabar
3. Ibu si Lancang bersifat ....
a. pemarah
b. penyabar
c. pemalas
d. mudah menyerah
4. Amanat cerita di atas adalah ....
a. Nikmatilah hidup dengan berhura-hura.
b. Mengeluh boleh dilakukan sesering mungkin
c. Bosan adalah sifat yang manusiawi.
d. Jangan pernah putus asa dan jangan menyerah.
Bacalah cerita berikut ini !
Di suatu kampung yang damai, hidup sepasang suami istri yang miskin.
Mereka tinggal di sebuah gubuk berdinding kulit kayu dan beratap rumbia
di pinggir hutan. Sebagian atapnya sudah berlubang. Jika hujan datang,
suami istri itu sibuk menambal atap tersebut dengan daun-daun kayu yang
besar.
5. Berdasarkan kutipan di atas, latar ceritanya adalah ....
a. desa yang ramai
b. kota yang ramai
c. negeri yang aman dan damai
d. suatu kampung di pinggiran hutan
6. Amanat yang dapat diambil dari cerita di atas adalah ....
a. berbakti kepada orang tua
b. pantang menyerah dalam mencapai cita-cita
c. bersabar dalam menjalani hidup
d. berusaha menjadi pelayan yang baik
Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 11 s.d. 13 !
Bayi Bertanduk
..... Namun kegembiraan mereka mendadak lenyap setelah mengetahui ternyata di
kepala si bayi laki-laki itu ada tanduknya. Mereka merasa malu dan takut dihina
maupun diejek oleh orang-orang desa.
Pada malam hari, bayi laki-laki itu dimasukkan ke dalam peti, bersama sebutir
telur ayam dan secangkir beras lalu dihanyutkan ke sungai.
Kakak perempuan si bayi mengetahui perbuatan orang tuanya. Ia sangat sedih.
Diam-diam ia meninggalkan rumah dan mengikuti adiknya yang dihanyutkan ke
sungai.
7. Watak tokoh kakak perempuan dalam penggalan cerita rakyat di atas
adalah ....
penyayang
b. tidak peduli
c. pemarah
d. tidak menghormati orang tua
Watak tokoh kakak perempuan pada cerita di atas adalah penyayang karena ia
merasa sayang pada adiknya, maka ia mengikuti adiknya yang dihanyutkan ke
sungai oleh orang tuanya.
12. Bagaimanakah watak tokoh orang tua dalam cerita di atas?

a. sayang anak
b. penakut
c. kejam terhadap anak
d. tidak peduli
Watak tokoh orang tua dalam penggalan cerita di atas adalah kejam terhadap anak
karena mereka tega membuang bayinya ke sungai hanya karena bayinya memiliki
tanduk.

13. Tokoh-tokoh yang ada dalam penggalan cerita rakyat di atas adalah ....

a. kakak perempuan, bayi laki-laki, orang tua


b. orang tua dan kakak perempuan
c. orang tua dan bayi laki-laki
d. kakak perempuan
Tokoh yang ada dalam penggalan cerita di atas adalah orang tua, kakak
perempuan, dan bayi laki-laki.
Bacalah penggalan cerita di bawah ini untuk menjawab soal no 14 !
Setelah belajar Hani selalu memadamkan lampu belajarnya. Pada malam hari, di
kamarnya yang menyala hanyalah lampu tidur. Ketika mandi pun, Hani tidak suka
berlama-lama. Dia menggunakan air secukupnya.

14. Tema dari cerita di atas adalah ....

a. pemborosan
b. hidup sederhana
c. hidup hemat
d. pendidikan
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
LEMBAR REMIDI

Siswa mengerjakan soal-soal yang masih salah


LEMBAR PENGAYAAN

Siswa mempelajari materi selanjutnya


LEMBAR PENILAIAN PROSES

Aspek Yang Dinilai


Skor
No. Nama Siswa Kerjasam Ket.
Keaktifan Keberanian Hasil
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

23

LEMBAR PENILAIAN HASIL

No. Nama Siswa Nilai Hasil Ket.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

23

Anda mungkin juga menyukai