(RPP)
Disusun oleh:
Disusun oleh:
Nama : Dewi Astuti
NIM : K7114504
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami teks daan cerita anak yang dibacakan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak
ayang dibacakan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mendengarkan guru tentang cerita rakyat Baru Klinthing siswa
mampu mengidentifikasi tokohh, watak dan latar cerita dengan benar.
2. Melalui penjelasan guru tentang unsur-unsur dalam sebuah cerita, siswa
dapat menjelaskan unsur-unsur dalam sebuah cerita dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Cerita rakyat adalah cerita yang di ciptakan, kemudian berkembang di
masyarakat tanpa dapat teridentifikasi nama penciptanya.
Tokoh adalah pemain atau pelaku dalam cerita. Tokoh dalam cerita rakyat
memiliki sifat, tingkah laku yang berbeda satu sama lain.
Latar cerita adalah tempat kejadian peristiwa. Latar dalam cerita rakyat
sangat beragam. Latar dalam cerita rakyat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
: latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Latar tempat misalnya : di sesa,
di hutan, di sungai, di pantai, di sawah dan tempat lainnya. Latar waktu
misalnya: pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari. Latar suasana
misalnya : menggembirakan, mencekam, mengerikan, menyedihkan, atau
menghrukan.
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan dari pengarang kepada
pembaca. Pesannya berupa nasihat yang diperoleh oleh pembaca setelah
membaca cerita tersebut.
Baru Kelinthing
Pada zaman dahulu, ada seekor naga yang bertapa di kaki gunung. Ia ingin
membuktikan bahwa dirinnya adalah anak seorang raja. Ia lalu masuk ke
dalam gua besar dan berdiam diri disana selama beberapa tahun.
Suatu hari, di sebuah desa kan diadakan sebuah pesta sedekah bumi.
Semua penduduk desa bergotong royong menyiapkan acara tersebut.
Sebagian dari mereka bertugas menata panggung untuk acara tarian dan
nyanyian. Sebagian lain mencari hewan di hutan untuk dijadikan makanan.
Kelompok pencari hewan telah mendapatkan kijang, rusa, kambing, dan
kerbau. Mereka lalu sepakat pulang karena turun hujan. Karena hujan
bertambah deras, mereka menemukan sebuah gua, lalu masuk kedalamnya.
Di dalam gua, salah satu diantara mereka menancapkan tombaknya ke
tanah. Akan tetapi betapa terkejutnya mereka karena tiba-tiba darah
memuncrat dari bawah mata tombak. Kemudian, terdengar pula suara
mendesis yang sangat keras. Mereka bingung dan takut. Akhirnya, mereka
berlarian ke luar sambil bertanya-tanya dalam hati.
Setelah semua tenang, pemimpin rombongan berkata ayo, temani aku
memeriksa apa yang terjadi di dalam gua tersebut.
Baik, kami ikut menemani Bapak, sahut seorang pemuda gagah.
Pemimpin rombongan lalu memasuki gua kembali dengan diikuti oleh tiga
orang. Sisanya menunggu di luar gua. Mereka melihat darah masih mengalir
dengan deras dari suatu tempat. Dengan hati-hati mereka memeriksa sumber
darah tersebut. Ternyata darah tersebut berasal dari seekor naga. Ia terluka
akibat badannya tertancap tombak.
Pemimpin rombongan lalu keluar memberi tahu teman-temannya. Ia minta
agar mereka menangkap naga yang sedang sekarat itu. Mereka pun masuk ke
dalam gua. Betapa terkejutnya mereka setelah melihat naga yang sangat besar
dan sangat panjang itu. Atas perintah si pemimpin rombongan, tubuh naga itu
mereka potong-potong.
Selanjutnya, mereka membawa pulang daging naga itu. Mereka sampai
beberapa kali bolak-balik memikul daging naga yang sangat besar itu.
Penduduk desa bersuka cita melihat kelompok pencari hewan karena
berhasil mendapatkan daging yang snagat banyak. Mereka sepakat acara
pesta yang seharusnya hanya tiga hari diperpanjang menjadi tujuh hari.
Di lapangan desa, semua penduduk desa asyik menikmati hidangan. Di
tengah-tengah pesta, datang seorang anak dengan pakaian compang-camping.
Ia meminta makanan dan minum. Ia tampak lemah dan memelas. Akan tetapi,
tak seorang pun yang mempedulikannya. Mereka bahkan mengusirnya
dengan kasar.
Anak tersebut lalu menjauhi tempat pesta itu. Ia lalu meminta kepada
orang-orang desa yang tidak ikut pesta. Akan tetapi, mereka juga bersikap
sama dengan orang-orang yang ikut pesta tadi: menutup pintu, membentak-
bentak, dan mengusir.
Si anak tak putus asa. Ia meminta-minta lagi kepada orang lain. Kali ini, ia
menemukan orang baik. Seorang nenek tua menerima dengan muka ramah
dan belas kasih. Nenek menyuruhnya masuk rumah. Ia lalu memberi minum
dan makanan. Si anak dekil makan dengan lahap. Ia mengucapkan beribu-
ribu terima kasih kepada Nenek. Setelah itu, ia mohon diri. Sebelum pergi, ia
meminta kepada Nenek agar menyiapkan lesung dan centong untuk persiapan
jika terjadi apa-apa di desa ini.
Semangka Emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang
saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan
Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir sebaliknya Dermawan adalah
orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar
tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di
peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi
sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan
Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan
senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk
menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke
rumah Dermawan.
2. Tindak Lanjut
a. Kegiatan remidi dilaksanakan apabila nilai siswa kurang dari KKM,
siswa yang remidi mengerjakan soal remidi.
b.Kegiatan pengayaan dilaksanakan apabila nilai siswa lebih atau sama
dengan KKM, selanjutnya siswa mengerjakan soal pengayaan.
c. Analisis hasil belajar dilakukan pada waktu akhir pembelajaran atau
setelah selesai pembelajaran.
Mengetahui
Kepala SDN 2 Karangsari
1. Materi Pembelajaran
2. Lembar Kerja Siswa
3. Lembar Evaluasi
4. Lembar Remidi
5. Lembar Pengayaan
6. Lembar Penilaian Proses
7. Lembar Penilaian Hasil
LEMBAR KERJA SISWA
Semangka Emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang
saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan
Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikir sebaliknya Dermawan adalah
orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar
tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di
peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi
sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan
Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan
senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk
menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke
rumah Dermawan.
Latar Tempat
Latar Waktu
Latar Suasana
Amanat
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Nomor :
A. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!
Bacalah cerita di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 !
Raja Agung mempunyai dua orang putri, yaitu Ajeng Ayu dan Ajeng Rara.
Ajeng Ayu sangat cantik. Ia tidak pernah membeda-bedakan orang. Semua orang
yang bertemu dengan dia disapanya. Semua orang sangat menyukai Ajeng Ayu.
Ajeng Rara menjadi benci kepada saudaranya. Ajeng Rara juga menjadi tidak
suka melihat kecantikan Ajeng Ayu. Karena itu, ia ingin mencelakakan
saudaranya. Dia menyuruh pelayannya untuk membubuhkan racun ke dalam
makanan saudaranya. Ia ingin saudaranya menjadi buruk rupanya.
a. sayang anak
b. penakut
c. kejam terhadap anak
d. tidak peduli
Watak tokoh orang tua dalam penggalan cerita di atas adalah kejam terhadap anak
karena mereka tega membuang bayinya ke sungai hanya karena bayinya memiliki
tanduk.
13. Tokoh-tokoh yang ada dalam penggalan cerita rakyat di atas adalah ....
a. pemborosan
b. hidup sederhana
c. hidup hemat
d. pendidikan
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.
LEMBAR REMIDI
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23