Anda di halaman 1dari 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SD
Kelas/Smester : 4/2
Tema : 8. Daerah Tempat Tinggalku
Subtema : 2. Keunikan Daerah Tempat Tinggalku
Alokasi Waktu : 15 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, gru dan tetangga, serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi.
3.2 Menyampaikan hasil identifikasi tokohtokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual.

C. Indikator pencapaian Kompetensi


3.1.1 Menentukan tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi
3.2.1 Menganalisis tokoh utama dan tokoh tambahan yang terdapat pada teks fiksi

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati teks bacaan yang berjudul “Tokoh”, peserta didik dapat
menganalisis tokoh utama dan tokoh tambahan yang terdapat pada teks fiksi dengan benar
2. Melalui kegiatan mengamati teksfiksi pada lembar kerja peserta didik, peserta didik dapat
menunjukkan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan
dengan percaya diri.
3. Melalui kegiatan mengamati teksfiksi pada lembar kerja peserta didik, peserta didik dapat
mempresentasikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara
lisan dengan percaya diri

Karakter Siswa yang diharapkan :


1. Religius
2. Gotong Royong
3. Percaya diri
E. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU

PENDAHULUAN  Peserta didik bersama guru saling memberi dan 3 Menit


menjawab salam serta menyampaikan kabarnya
masing-masing
 Perwakilan peserta didik diminta oleh guru untuk
memimpin berdoa. (Religius)
 Peserta didik dicek kehadiran dengan melakukan
presensi yang dilakukan oleh guru.

INTI Sintaks pembelajaran 1 10 Menit


 Peserta didik diminta memperhatikan tokoh yang
ada pada teks yang berjudul “Legenda Sangkuriang
: Asal usul Tangkuban Perahu”
 Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok belajar

Sintaks Pembelajaran 2
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang
isi teks “Legenda Sangkuriang” secara langsung.
Pertanyaannya yaitu :
a) Siapa tokoh utama dalam teks ?
b) Ada berapa karakter dalam teks ?
c) Bagaimana watak dari Sangkuriang?
 Peserta didik berdiskusi dan menganalisis teks
untuk menjawab pertanyaan dari guru
 Guru memanggil perwakilan tiap kelompok untuk
menyajikan hasil diskusi mereka

Penutup  Guru dan Siswa berdiskusi apakah ada materi yang 2 Menit
masih belum dipahami oleh siswa.
 Guru dan Siswa merangkum hasil pembelajaran
 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa
F. Sumber dan Media Pembelajaran
 Buku Guru Tema 8 : Daerah tempat tinggalku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
 Teks Bacaan

Tasikmalaya, 5 Juli 2023

Mengetahui,

Dosen Mata Kuliah


Pembelajaran Micro

Riga Zahara Nurani, M.Pd


Nidn :
Lampiran 1

Teks bacaan
Legenda Sangkuriang : Asal Gunung Tangkuban Perahu
Alkisah, ketika Dayang Sumbi sedang menenun, peralatan tenunannya terjatuh. Ketika itu Dayang Sumbi
merasa malas untuk mengambilnya. Terlontarlah ucapan yang tidak terlalu disadarinya.” Siapapun juga
yang bersedia mengambilkan peralatan tenunku yang terjatuh, seandainya itu lelaki akan kujadikan
suami, jika dia perempuan dia akan kujadikan saudara.”
Tak disangka si tumang mengambil peralatan tenun yang terjatuh itu dan memberikannya kepada Dayang
Sumbi.
Tidak ada yang dapat diperbuat Dayang Sumbi selain memenuhi ucapannya. Dia menikah dengan Si
Tumang yang ternyata titisan dewa. Si Tumang adalah dewa yang dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke
bumi. Beberapa bulan setelah menikah, Dayang Sumbi pun mengandung dan melahirkan seorang bayi
laki-laki. Dayang Sumbi memberinya nama Sangkuriang.
Waktu terus berlalu. Beberapa tahun kemudian terlewati. Sangkuriang telah tumbuh menjadi seorang
pemuda yang tampan wajahnya. Gagah. Tubuhnya kuat dan kekar. Sakti mandraguna pula anak Dayang
Sumbi ini.
Sejak kecil Sangkuriang telah senang berburu. Setiap kali melakukan perburuan di hutan. Sangkuriang
senantiasa ditemani oleh si tumang. Sama sekali Sangkuriang tidak tahu bahwa si Tumang adalah ayah
kandungnya.
Pada suatu hari Sangkuriang dengan ditemani Si Tumang kembali meakukan perburuan di hutan.
Sangkuriang berniat mencari kijang karena ibunya sangat menghendaki memakan hati kijang. Setelah
beberapa saat berada di dalam hutan, Sangkuriang melihat seekor kijang yang tengah merumput di balik
semak belukar. Sangkuriang memerintahkan si tumang untuk mengejar kijang itu Sangat aneh, si Tumang
yang biasanya penurut, ketika itu tidak menuruti perintahnya. Sangkuriang menjadi marah. Katanya.” Jika
engkau tetap tidak menuruti perintahku, niscaya aku akan mebunuhmu.”
Ancaman Sangkuriang seakan tidak dipedulikan si Tumang. Karena jengkel dan marah, Sangkuriang
lantas membunuh si Tumang. Hati anjing hitam itu diambilnya dan dibawanya pulang ke rumah.
Sangkuriang memberikan hati si Tumang kepada ibunya untuk dimasak.
Dayang Sumbi tidak sadar bahwa hati yang diberikan anaknya adalah hati suaminya. Dia kemudian
memasak dan memakan hati itu. Maka, tak terperikan amarah Dayang Sumbi kepada Sangkuriang ketika
dia tahu hati yang dimakannya adalah hati si Tumang. Dia lalu meraih gayung yang terbuat dari
tempurung kelapa dan memukul kepala Sangkuriang, hingga kepala Sangkuriang terluka.
Sangkuriang sangat marah dan sakit hati dengan perlakuan ibunya itu. Maka, tanpa pamit kepada Dayang
Sumbi ibunya, Sangkuriang lantas pergi mengembara ke arah timur.
Dayang Sumbi sangat menyesal setelah mengetahui kepergian Sangkuriang anaknya. Dia pun bertapa dan
memohon ampun kepada para dewa atas kesalahan yang diperbuatnya. Para dewa mendengar permintaan
Dayang Sumbi, mereka menerima permintaan maaf itu dan mengaruniakan Dayang Sumbi kecantikan
abadi.
Syahdan, Sangkuriang terus mengembara tanpa tujuan yang pasti. Dalam pengembaraanya Sangkuriang
terus menambah kesaktiannya dengan berguru kepada orang-orang sakti yang ditemuinya selama
pengembaraan. Bertahun-tahun Sangkuriang mengembara tanpa disadari dia kembali ke tempat dimana
dia dahulu dilahirkan.
Sangkuriang terpesona dengan kecantikan Dayang Sumbi yang abadi, dia tidak menyadari bahwa
perempuan cantik yang ditemuinya di hutan adalah ibu kandungnya sendiri. Hal yang sama terjadi juga
pada Dayang Sumbi yang tidak menyadari pemuda gagah yang sakti itu adalah Sangkuriang anaknya.
Karena saling jatuh cinta mereka merencenakan untuk menikah.
Sebelum pernikahan dilangsungkan Sangkuriang berniat untuk berburu. Dayang Sumbi membantu
Sangkuriang mengenakan penutup kepala. Ketika itulah dayang Sumbi melihat luka di kepala calon
suaminya. Teringatlah dia pada anak lelakinya yang telah meninggalkannya. Dia sangat yakin pemuda
gagah itu tidak lain adalah Sangkuriang anaknya.
Dayang Sumbi kemudian menjelaskan bahwa dia sesungguhnya adalah ibu kandung dari Sangkuriang.
Oleh karena itu dia tidak bersedia menikah dengan anak kandungnya tersebut. Namun, Sangkuriang tidak
memperdulikan penjelasan Dayang Sumbi, dia tetap bersikukuh akan menikahi Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi pun mengajukan syarat yang laur biasa berat yaitu dia ingi sungai citarum dibendung
untuk dibuat danau, dan didalam danau itu ada perahu besar.” Semua itu harus dapat engkau selesaikan
dalam waktu satu malam.” Ucap Dayang Sumbi.” Sebelum fajar terbit, kedua permintaanku itu harus
telah selesai engkau kerjakan.”
Sangkuriang segera bekerja mewujudkan permintaan Dayang sumbi. Perahu besar itu akhirnya selesai
dibuat Sangkuriang. Pemuda Sakti itu lantas berniat membendung aliran sungai Citarum yang deras untuk
dibuat sebuah danau. Sangkuriang kemudian memanggi para makhluk halus untuk membantunya
mewujudkan permintaan Dayang sumbi.
Semua yang dilakukan Sangkuriang diketahii oleh Dayang Sumbi. Terbit kecemasan dalam hati Dayang
Sumbi ketika melihat pekerjaan Sangkuriang sebentar lagi selesai. Dia harus menggagalkan pekerjaan
Sangkuriang agar pernikahan dengan anak kandungnya itu tidak terlaksana. Dia pun memohon
pertolongan dari para Dewa.
Setelah berdoa, Dayang Sumbi mendapatkan petunjuk. Dayang Sumbi memkasa ayam jantan berkokok
disaat waktu masih malam. Para makhluk halus sangat ketakutan ketika mengetahui fajar telah tiba.
Mereka berlari dan menghilang kesegala penjuru. Mereka meninggalkan pekerjaannya membuat danau
dan perahu yang belum selesai.
Sangkuriang sangat marah. Dia merasa Dayang Sumbi telah berlaku curang kepadanya. Ida sangat yakin
jika fajar sesungguhnya belum tiba. Dengan kemarahan tinggi, Sangkuriang lantas menjebol bendungan
di Sanghyang Tikoro. Sumbat aliran citarum lantas dilemparkannya ke arah timur yang kemudian
menjelma menjadi gunung Manglayang. Air yang semula memenuhi danau itu pun menjadi surut. Serasa
belum reda kemarahannya. Sangkuriang lantas menendang perahu besar yang telah dibuatnya hingga
terlempat jauh dan jatuh tertelungkup. Menjelmalah perahu besar itu menjadi sebuah gunung yang
kemudian di sebut gunung Tangkuban Perahu.

Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Metode Pembelajaran : Discovery Learning, Diskusi
Kelompok, Ceramah
LAMPIRAN 2

Penilaian Pengetahuan : Presentasi Kelompok


Penilaian Sikap :

Perubanan tingkah laku


Tanggung
Santun Aktif
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agung Nugraha Maulana

2 Alisya Hasna Nabila

3 Fitri Nur Alia


Hilma Faridah
4
Isti Nurmalasari
5
Sintia Sri Rahayu
6
Syifa Nur Mahmudah
7

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

Anda mungkin juga menyukai