Anda di halaman 1dari 7

Disusun Oleh

IX E / 1
Ketua : ......
Anggota : 1. Adityas Kencanawati
2. Hanum Hydena Hadianti
3. Nadya Nur Desnandri
4. Veni Dwi Pawestri
5. Afif Facthurohman
6. Demasa Maulana Seta
7. Muhammad Alfito Hendrawan
SMP Negeri 1 Madiun
Jl. Kartini No. 4 Kota Madiun
2013
Disusun Oleh
IX E / 1
Ketua : ......
Anggota : 1. Adityas Kencanawati
2. Hanum Hydena Hadianti
3. Nadya Nur Desnandri
4. Veni Dwi Pawestri
5. Afif Facthurohman
6. Demasa Maulana Seta
7. Muhammad Alfito Hendrawan
SMP Negeri 1 Madiun
Jl. Kartini No. 4 Kota Madiun
2013
Karya Tulis dengan judul “Pesona Pulau Dewata”
Telah disahkan oleh panitia Widyawisata SMP Negeri 1 Madiun. Tahun
Pelajaran 2013 / 2014. Pada :
Hari :
Tanggal :

Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Madiun Pembimbing

Drs. H. Masrub M.Pd Hermin Sayekti S.Pd


NIP. 196107101983021005 NIP. 196204061987032009
Kata Pengantar
2.1 Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa , karena atas
limpahan berkahnya sehingga kami semua dapat melaksanakan Karya Wisata
dengan sehat walafiat tanpa ada suatu halangan apapun. Sholawat serta salam
kami panjatkan kepada nabi besar yaitu Nabi Muhammad SAW yang semoga
kita dapatkan syafaatnya di yaumul kiamah nanti. Amin.

2.2 Kami menulis karya tulis ini semaksimal mungkin, dengan tujuan Karya
Tulis ini merupakan suatu program OSIS, mempraktekkan KD (Kompetensi
Dasar) Bahasa Indonesia, dan menambah wawasan pengetahuan kami.

2.3 Pada hari Jum’at tanggal 6 September 2013. Kami melaksanakan Karya
Wisata ke Pulau Bali dengan tujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Pulau Dewata Bali. Beberapa objek yang kita kunjungi adalah Pantai
Sanur, Rumah Adat Bali, Pertunjukkan Tari Barong, Tari Kecak Api, Pantai
Kuta, Pura Tanah Lot, Danau Bratan Bedugul, Pabrik Joger dll.

2.4 Ucapan Terima Kasih kami ucapkan kepada :


1. Bpk. Masrub M.Pd (Kepala Sekolah)
2. B. Hermin Sayekti S.Pd (Guru B.Indonesia)
3. Orang Tua / Wali
4. Dll.

2.5 Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada Karya Tulis ini. Kami sudah berusaha membuat karya tulis ini semaksimal
mungkin. Apabila ada salah kata atau penulisan kami mohon maaf yang sebesar
besarnya. Kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik & saran untuk
membangun kemajuan ilmu pengetahuan dan kesempurnaan Karya Tulis ini.

2.6 Kami selaku penulis berharap semoga Karya Tulis ini bermanfaat dan
dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai Pulau Bali dan Semoga bisa
memberikan informasi yang positif bagi para pembaca.

2.7 Sekian Karya Tulis ini kami buat. Apabila ada kesalahan, kami selaku
penulis mohon maaf yang sebesar besarnya. Terima Kasih atas perhatiannya.
Tari Kecak Bali
Kecak adalah jenis tari Bali yang paling unik. Kecak tidak diiringi dengan
alat musik/gamelan apapun, tetapi ia diiringi dengan paduan sekitar 100 orang
pria. Ia berasal dari jenis tari sakral “Sanghyang”. Pada Tari Sanghyang
seseorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para dewa atau
leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan penari sebaga media
penghubung para Dewa atau Leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Pada
tahun 1930-an mulailah disisikan cerita Epos Ramayana ke dalam tari tersebut.
Secara singkat ceritanya adalah sebagai berikut :
Karena akal jahat Dewi Kekayi (ibu tiri) Sri Rama, Putra mahkota yang
sah dari kerajaan Ayodya, diasingkan dari istana ayah andanya Sang Prabu
Dasarata. Dengan ditemani adik laki-lakinya serta istrinya yang setia Sri Rama
pergi ke hutan Dandaka. Pada saat mereka berada di hutan, mereka diketahui
oleh Prabu Dasamuka (Rahwana) seorang raja yang alim, dan Rahwana pun
terpikat oleh kecantikan Dewi Shinta. Ia lalu membuat upaya untuk menculik
Shinta, dan ia dibantu oleh patihnya, Marica. Dengan kesaktiannya raksasa
Marica menjelma menjadi seekor kijang emas yang cantik dan lincah. Dengan
demikian maka mereka pn berhasil memisahkan Shinta dari Rama dan
Laksamana. Rahwana lalu menggunakan kesempatan ini untuk menculik Dewi
Shinta dan membawanya kabur dari Alengka Pura. Dengan mengadakan tipuan
ini maka Rama dan Laksamana berusaha menolong Shinta dari cengkraman raja
yang kejam itu. Atas batuan bala tentara kera dibawah panglima Sugriwa maka
mereka berhasil mengalahkan bala Raksasa Rahwanan yang dipimpin oleh
Meganada, putranya sendiri. Akhirnya Rama berhasil merebut kembali istrinya
dengan selamat.

Beberapa Episode dari Epos itu dipergelarkan oleh :


Adegan I. Rama, Shinta dan Kijang Emas.
Rama, Shinta dan Laksamana memasuki arena, lalu muncul Kijang Emas, Shinta
meminta Rama untuk menangkapnya. Rama meninggalkan Shinta yang dijaga
oleh Laksamana. Tiba-tiba terdengar jeritan minta tolong. Menurut Shinta, itu
pasti suara Rama , lalu menyuruh Laksamana untuk membantunya, karena
dituduh hendak mencari untung atas kematian Rama. Laksamana naik pitam dan
meninggalkan Shinta seorang diri.

Adegan II. Shinta dan Rahwana


Rahwana muncul, menculik Shinta serta menerbangkannya ke Alengka.

Adegan III. Shinta, Trijata dan Hanoman


Dengan ditemani Trijata keonakan Rahwana, Shinta meratapi nasibnya
ditaman istana Alengka. Hanoman (si kera putih) muncul. Ia berkata bahwa ia
adalah utusan Sang Rama, dan ia pun memperlihatkan cincinnya untuk
diserahkan kepada Rama dengan pesan bahwa agar Rama segera
menyelamatkannya.

Adegan IV. Rama,Meganada dan Garuda


Adegan ini memperlihatkan Rama di medan perang melawan Meganada,
Putra Rahwana. Meganada menembak Rama dengan panah saktinya, yang
kemudian melilit Rama. Dalam keputusannya ia memanggil Garuda, sekutunya
Garuda lalu membebaskan Rama.

Adegan V. Rama, Sugriwa dan Meganada


Munculnya Sugriwa/ si raja kera, segera terjadi pertarungan antara
Sugriwa dan Meganada. Pertunjukkan di akhiri dengan kemenangan di pihak
Rama. Akhirnya cerita, Rama, Shinta , Laksamana kembali pulang dengan rasa
bahagia.

TARI SANGHYANG DEDARI


Tari Sanghyang Dedari muncul dari adanya fungsi religius, untuk tetap
menjaga keamanan dan kemakmuran desa. Tari ini dipertunjukkan untuk
mengusir roh jahat, yang mengganggu penduduk desa, dalam wujud wabah atau
kematian.
Dijelaskan bahwa Sanghyang Dedari , adalah jenis tarian ritual dengan
kepercayaan bahwa ada saat-saat tertentu turut menemui umatnya dan ia
memasuki tubuh di penari. Sanghyang adalah sebutan yang berarti “suci”
Dedari artinya malaikat. Tari ini dipentaskan oleh dua orang gadis mungil
dibawah umur , karena keprawaan berarti kesucian. Tari Sanghyang dimana para
enarinya kesurupan sebelum menari, dipentas dipura dan diiringi dengan iring-
irinan menuju tempat yang ditentukan. Diirngi tembang dan kidung suara pria
dan wanita, para penari mulai melirik-irik bebas seperti gemulai tarian legong.
Sangat ajaib, bahwa gerak mereka selalu sama, walaupun mereka menari dengan
mata tertutup selama pertunjukkan. Begitu kidung terhenti, gadis cilik tersebut
terhempas yang kemudian segera di gotong dan segera di bebaskan dari engaruh
kesurupan oleh pemangku , setelah memerciki mereka dengan air suci.

TARI SANGHYANG JARAN


Ditarikan oleh seorang lelaki kesupruan, yang berjingkrak-jingkrak seperti
tingkah laku seeor kuda. Ia menari diatas bra api terbuat dari sabut kelapa. Jika
kidung Sanghyang menuntunnya ke api , maka ia pun maka menari datas api.

Anda mungkin juga menyukai