SEL.01.2-T3-4. Ruang Kolaborasi LitDas
SEL.01.2-T3-4. Ruang Kolaborasi LitDas
Nama Kelompok/NIM :
1. Hasna Ulwiyatul Fikriya 2498010384
2. Hena Haati Auniah 2498010577
3. Heni Wahyuningsih 2498010415
4. Herlisa Mutiara 2498010635
5. Hernandha Mika Z 2498010414
6. Iin Mahmudah 2498010521
Rombel / Sekolah :
Rombel 4 / SD Negeri Kembangarum 02 Semarang
Lembar Kerja 1
Berikut dibawah ini Lembar Kerja pada saat mengidentifikasi konten, konteks, dan tingkat
kognitif pada soal-soal yang tersedia pada video sebelumnya.
Suatu siang di sekolah rimba di hutan Kalimantan Timur, Tatan si orang utan dan Ega si burung
enggang sedang menikmati bekal yang dibawa dari rumah.
Pohon ulin yang besar dan rindang adalah tempat favorit menikmati bekal makan siang mereka.
Biasanya mereka akan saling berbagi dan bertukar buah-buahan dari bekal yang mereka bawa.
“Hmm, enak sekali! Buah apa ini? Sepertinya baru kali ini aku memakan buah ini,” kata Ega
sambil mencicipi bekal milik Tatan.
“Ini adalah makanan favoritku, buah rambai. Kata ibuku, buah ini cukup sulit untuk ditemukan,”
jelas Tatan.
“Mengapa sulit ditemukan?” Ega penasaran.
“Entahlah. Aku juga tidak tahu,” jawab Tantan.
Ada yang berbeda dari kegiatan menyantap bekal makan siang hari ini dengan hari biasanya.
Hari ini, mereka mengumpulkan biji buah-buahan dari bekal yang mereka santap sesuai
permintaan Bu Guru Eka si bekantan.
Permintaan Bu Eka membuat Tantan dan Ega penasaran. Namun, saat mereka bertanya kepada
Bu Eka, ia hanya menjawab bahwa besok mereka memiliki misi penting dengan biji-biji itu.
Keesokan harinya, mereka datang membawa biji-bijian yang telah dikumpulkan. Lalu saat kelas
dimulai, Bu Eka justru mengajak mereka untuk pergi ke suatu tempat. Tatan dan Ega semakin
dibuat penasaran.
Rupanya Bu Eka mengajak mereka ke area hutan yang terlihat berbeda dengan tempat tinggal
mereka. Di sana, tidak ada pohon-pohon besar yang rimbun. Hanya ada sisa batang pohon yang
telah ditebang.
“Anak-anak, hari ini misi penting kita adalah menjaga hutan. Dahulu, area ini juga dipenuhi pohon-
pohon besar yang indah. Namun, karena adanya pembalakan hutan secara liar, hutan yang indah
menjadi hilang. Akibatnya, pohon-pohon yang menjadi sumber makanan dan tempat tinggal kita
pun ikut hilang,” jelas Bu Eka.
“Oh, itulah sebabnya makanan favorit Tatan menjadi sulit ditemukan ya, Bu?” tanya Ega
kemudian.
“Iya, benar sekali. Ada banyak pohon yang jumlahnya semakin sedikit dan bahkan menjadi
langka. Sekarang, misi kita adalah menanaminya kembali dengan biji-biji ini,” jelas Bu Eka.
Mereka pun mulai menggali untuk menanam biji-biji yang mereka bawa.
“Kapan, ya aku bisa menikmati buah dari biji yang kutanam ini? Pasti membutuhkan waktu sangat
lama agar ia tumbuh,” gumam Tantan.
“Itulah sebabnya kita semua memiliki misi penting untuk menjaga hutan kita ini. Mereka
membutuhkan waktu sangat lama untuk kembali hijau,” jelas Bu Eka.
Semua murid termasuk Tatan dan Ega mengangguk setuju. Sejak itu, mereka menjadi mengerti
akan pentingnya menjaga hutan. Mereka berjanji akan terus menjalankan misi penting ini demi
kelangsungan hidup mereka bersama.
Sumber :
https://klasika.kompas.id/baca/misi-menjaga-hutan/
Bagaimana cara Tatan, Ega, dan teman-temannya menjaga hutan ?
Berilah tanda pada pilihan Benar (✓) atau Salah (X) untuk setiap pernyataan sesuai isi teks!