Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN AKHIR

MAGANG & STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT


Parliament Trainee
di Sekretariat Jenderal DPR RI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan
Program MSIB MBKM

oleh:
JONATHAN OTBIN JAMES/195030100111126

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
1
Lembar Pengesahan Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya

PARLIAMENT TRAINEE

Di Sekretariat Jenderal DPR RI

oleh:

Jonathan Otbin James

195030100111126

disetujui dan disahkan sebagai

Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Malang, 23 Desember 2021


Pembimbing Magang Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

2
Lembar Pengesahan Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya

PARLIAMENT TRAINEE

Di Sekretariat Jenderal DPR RI

Disusun oleh:

Jonathan Otbin James

195030100111126

disetujui dan disahkan sebagai

Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Jakarta, 23 Desember 2021


Peneliti Ahli Muda

Dr. Lukman Nul Hakim S. Psi., M.A.


197602262009121002

3
Abstraksi

Abstraksi

4
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan magang ini dengan tujuan untuk
dapat melengkapi tugas laporan magang.

Laporan magang ini menjelaskan berbagai macam kegiatan yang penulis lakukan dalam
kurun waktu yang ditentukan di Sekretariat Jenderal DPR RI.

Laporan magang ini membahas mengenai proses PKL/Magang di Rumah Rakyat DPR
RI, pelaksanaan, serta output yang dihasilkan selama magang di DPR RI.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Sekretariat Jenderal DPR RI yang telah memberikan penulis kesempatan untuk
mengikuti program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka (MBKM).

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua, rekan-rekan, dan orang-orang
terdekat penulis yang telah membantu proses penyusunan laporan magang ini dari awal hingga
akhir

Penulis mohon maaf jika terdapat dan kekurangan dalam laporan ini. Semoga laporan
yang penulis buat dapat bermanfaat.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 23 Desember 2021

Jonathan Otbin James


195030100111126

5
Daftar Isi

6
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), merupakan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai tujuan dan harapan agar mahasiswa mampu
menguasai beragam keilmuan yang nantinya berguna ketika memasuki dunia kerja. Magang
dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa karena bersifat fleksibel dan tercipta suasana belajar yang
inovatif.
Dalam rangka mensukseskan kegiatan tersebut dan sekaligus mendukung program yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada anak bangsa dalam pengembangan inovasi,
kreativitas, kapasitas, kepribadian, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan melalui pengalaman nyata dan dinamika lapangan yang diwujudkan
melalui kemampuan menyelesaikan permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen
diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya, maka Sekretariat Jenderal DPR RI
menyelenggarakan Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI yang memberikan kesempatan
bagi seluruh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan semua program studi di Indonesia
untuk mengenal lebih dekat DPR RI dalam hal pengenalan sistem, mekanisme kerja, serta
pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, yaitu Fungsi Legislasi, Fungsi Pengawasan dan Fungsi
Anggaran.
Melalui program ini mahasiswa peserta Magang di Rumah Rakyat DPR RI akan belajar
mengenai business process pelaksanaan ketiga fungsi DPR RI melalui keterlibatan pada
rangkaian proses tersebut secara langsung dengan harapan pelaksanaan magang ini akan
memberikan manfaat positif baik bagi peserta magang, perguruan tinggi asal mahasiswa
Selanjutnya bagi Sekretariat Jenderal DPR RI dan DPR RI, program magang ini diharapkan
dapat menjadi bagian dari strategi komunikasi dalam membangun dan memperbaiki Citra
parlemen di masyarakat.
1.2 Lingkup
Secara umum, kegiatan penulis selama magang yang berlangsung di Sekretariat Jenderal
DPR RI adalah turut mengikuti proses dan segala macam aktivitas dalam mekanisme

7
penyusunan undang-undang serta menjalani secara langsung dalam unit-unit yang ada. Penulis
juga melakukan sitting di beberapa agenda Rapat Paripurna, Rapat Kerja, Rapat Dengar
Pendapat (RDP), dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) sebagai tambahan wawasan serta
pengetahuan tentang Sistem, Mekanisme Kerja, serta Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPR RI.
Adapun, berikut adalah TOR dari program Magang di Rumah Rakyat ini:

1.3 Tujuan
Tujuan dilaksanakan Kegiatan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB)
Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI ini sebagai berikut:

8
a. Kompetensi Dasar
Mahasiswa magang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dalam
proses dan aktivitas Pengenalan Sistem, Mekanisme Kerja, serta Pelaksanaan Tugas
dan Fungsi DPR RI.

Kompetensi Parliament Trainee

Kompetensi Capaian Pembelajaran Cara Penilaian

Mahasiswa menjelaskan sistem administrasi Penugasan, pengamatan


yang ada di Setjen DPR RI melalui keaktifan, output yang
Administration skill
pembimbingan langsung dari pendamping dihasilkan, dan laporan
internal (mentor) dan penugasan. mingguan.

Mahasiswa menjelaskan tata kelola sumber Penugasan, pengamatan


daya (anggaran, alat, sistem, manusia, keaktifan, output
Resource
waktu, bahan) yang ada dalam proses dan yang dihasilkan, dan
management
kegiatan persidangan dengan terlibat laporan mingguan.
langsung di dalamnya

Mahasiswa mampu melakukan pelayanan Penugasan, pengamatan


Customer service prima kepada stakelholder melalui keaktifan, output
orientation pembekalan dan pendampingan dari mentor yang dihasilkan, dan
di unit kerja laporan mingguan.

Mahasiswa mampu melakukan Penugasan, pengamatan


pengumpulan datadata melalui teknik keaktifan, output
Information gathering pengamatan (observasi) dan wawancara yang dihasilkan, dan
(audiensi) dan mengelompokkannya sesuai laporan mingguan.
dengan kebutuhan analisis dan pelaporan

Critical thinking Mahasiswa menjelaskan berbagai macam


cara dalam menemukan akar masalah yang
Penugasan, pengamatan
sebenamya pada kasus tertentu pada unit-
keaktifan, output
unit penempatan magangnya, melalui

9
pengamatan dan audiensi di lapangan, serta yang dihasilkan, dan
pembimbingan langsung dari mentor dan laporan mingguan.
coach

Mahasiswa menjelaskan cara melakukan Penugasan, pengamatan


analisis dari sekumpulan informasi yang keaktifan, output
Data analysis diperolehnya, melalui pengamatan dan yang dihasilkan, dan
audiensi di lapangan, serta pembimbingan laporan mingguan,
langsung dari mentor dan coach

Penugasan, pengamatan
Mahasiswa menjelaskan metode pelaporan
keaktifan, output
Data reporting &
dan teknik presentasi yang efektif melalui
yang dihasilkan, dan
presentation
pembimbingan langsung oleh mentor dan
laporan mingguan.
coach

Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi Penugasan, pengamatan


dengan belajar dan bekerja dalam kelompok keaktifan, output
Collaboration skill
secara aktif yang dihasilkan, dan
laporan mingguan.

Mahasiswa mampu menerapkan Penugasan, pengamatan


Leadership kepemimpinan dengan belajar dan bekerja keaktifan,
dalam kelompok secara

b. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti Program Magang dengan Aktivitas Pengenalan Sistem,
Mekanisme Kerja, serta Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPR RI, mahasiswa
mampu:
1. menjelaskan Fungsi Legislasi;
2. menjelaskan Fungsi Anggaran;
3. menjelaskan Fungsi Pengawasan;
4. menjelaskan Fungsi Diplomasi Parlemen;

1
5. melaksanakan dukungan administrasi dan persidangan

1
BAB II

Sekretariat Jenderal DPR RI

IV.1 Struktur Organisasi


Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang selanjutnya
dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ini disebut
Sekretariat Jenderal merupakan aparatur pemerintah yang dalam menjalankan tugas dan
fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia. Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang saat ini dijabat
oleh Dr. Ir. Indra Iskandar, M.Si. Mulai tahun 2020, Setjen DPR RI memberikan dukungan di
bidang Persidangan, Administrasi, Keahlian, dan Teknis lainnya hingga sekarang. Susunan
Organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI terdiri atas:
1. Deputi Bidang Administrasi
2. Deputi Bidang Persidangan
3. Badan Keahlian
4. Inspektorat Utama
Selain itu, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat RI juga membawahi 2 (dua)
pusat, yaitu:
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
2. Pusat Teknologi Informasi
Sekretariat Jenderal DPR RI merupakan unsur penunjang DPR RI, yang berkedududukan
sebagai Kesekretariatan Lembaga. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas mendukung
kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di
bidang administrasi dan persidangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatur dalam
Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI,
Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
1. perumusan dan evaluasi rencana strategis Sekretariat Jenderal;
2. koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan
Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian;
3. perumusan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan dukungan persidangan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

1
4. perumusan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan dukungan administrasi kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
5. perumusan kebijakan, dan pelaksanaan pengolahan data dan pelayanan informasi
serta dukungan tertentu pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal dan
Badan Keahlian;
6. perumusan kebijakan, dan pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Sekretariat
Jenderal dan Badan Keahlian;
7. pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia; dan
8. pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia.
IV.2 Lingkup Pekerjaan
Secara umum, lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh penulis pada program Magang di
Rumah Rakyat adalah sebagai Parliament Trainee yang berada di bawah naungan Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Sekretariat Jenderal DPR RI. Para peserta magang yang tergabung
dalam posisi Parliament Trainee terbagi ke dalam 11 kelompok kecil, dimana penulis
tergabung dalam Bambang Soesatyo.
Metode pembelajaran yang diterapkan dalam program Magang di Rumah Rakyat adalah
metode pembelajaran partisipatif yang mencakup ceramah interaktif, learning experience,
diskusi, demonstrasi, penugasan individu atau kelompok, exercise atau latihan, e-learning atau
daring, audiensi, observasi, magang, simulasi, dan evaluasi.
Selama mengikuti kegiatan Magang dan Studi Independen Bersertifikat di Sekretariat
Jenderal DPR RI, penulis ditempatkan ke dalam unit-unit yang ada dengan total tiga belas unit
kerja dengan sistem rolling tiap minggu guna mendalami aktivitas pengenalan sistem,
mekanisme kerja, serta pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI. Tiga belas unit kerja yang
dimaksud, antara lain Komisi I DPR RI, Komisi II DPR RI, Komisi VI DPR RI, Komisi X
DPR RI, Komisi XI DPR RI, Badan Legislasi DPR RI, Badan Anggaran DPR RI, Badan Kerja
Sama Antar Parlemen DPR RI, Pusat Perancangan Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI,
Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI, Pusat Kajian
Anggaran Badan Keahlian DPR RI, Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Badan
Keahlian DPR RI, dan Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

1
IV.3 Deskripsi Pekerjaan
Selama tujuh belas pekan melaksanakan program Magang Di Rumah Rakyat DPR RI,
penulis telah melaksanakan berbagai aktivitas pekerjaan yang juga merupakan metode
pembelajaran partisipatif yang diterapkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekretariat
Jenderal DPR RI dalam program ini. Adapun pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penulis
sebagai berikut:
1. Ceramah Interaktif
Ceramah diberikan oleh tenaga pengajar sesuai dengan RBP dengan melibatkan
peserta magang. Metode ceramah ini bervariasi tidak hanya dilakukan 1 (satu)
arah bisa dilakukan dengan 2 (dua) arah atau interaktif dengan melibatkan peserta
bertujuan untuk memotivasi peserta belajar secara aktif, memberikan feedback
(umpan balik) dan memperjelas materi.
2. Learning Experience
Metode pembelajaran learning experience adalah suatu metode proses belajar
dengan menumbuhkan sikap aktif dari peserta magang untuk membangun
pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya.
3. Diskusi
Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan materi dengan cara peserta
membahas, bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk
memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang
topik/sesuatu atau untuk mempersiapkan tentang dan menyelesaikan keputusan
bersama.
4. Demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperagakan sesuatu hal yang
pelakasanaannya diawali oleh peragaan sumber belajar kemudian diikuti oleh 18
warga belajar. Prosesnya adalah pertama melalui penjelasan, kemudian
didemonstrasikan, dan terakhir direct performance.
5. Penugasan Individu/Kelompok
Metode pemberian tugas kepada peserta secara individu ataupun kelompok
dimaksudkan untuk mendukung metode pembelajaran yang sebelumnya dan
diharapkan menumbuhkan sikap kreatif dari peserta, membiasakan berpikir

1
komprehensif dan memupuk kemandirian maupun kerja sama dalam proses
pembelajaran.
6. Exercise/Latihan
Exercise atau latihan atau menguji diri dari peserta magang adalah suatu cara
untuk melihat kedalam diri sendiri. Melalui asesmen diri peserta dapat melihat
kelebihan maupun kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi
tujuan perbaikan (improvement goal).
7. E-Learning/Daring
Pengembangan kompetensi yang dilaksanakan dalam bentuk magang dengan
mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan peningkatan kinerja
8. Audiensi
Audiensi adalah kunjungan pembelajaran melalui pertemuan langsung dan tanya
jawab dengan unit kerja. Tujuan audiensi adalah untuk menyampaikan ataupun
memperkenalkan sesuatu hal.
9. Observasi
Suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di
lokasi, serta mencatat secara sistematis. Tujuan observasi adalah mengumpulkan
data, informasi, dan melakukan penafsiran.
10.Magang
Pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang
mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving,
analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerja
sama, dsb.). Tujuan magang adalah untuk memberikan pengalaman dan
kompetensi bagi mahasiswa.
11.Simulasi
Simulasi adalah imitasi atau tiruan dari aktivitas/proses sebuah sistem dengan
praktik role play. Simulasi dibuat dengan tujuan untuk mengamati karakteristik
sistem nyatanya.

1
12.Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk memperoleh informasi dari peserta tentang sarana dan
prasarana, proses pembelajaran, serta fasilitator, mengetahui tingkat penyerapan
materi oleh peserta dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta
menentukan kelulusan. Evaluasi diselenggarakan dalam dua macam, yaitu ujian
akademik dan ujian presentasi makalah
IV.4 Jadwal Kerja
Magang dan Studi Independen Bersertifikat yang dilakukan oleh penulis berada di
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Melihat situasi pandemi
COVID-19 dan pemberlakuan kebijakan PPKM Level 3 di wilayah DKI Jakarta, sehingga tidak
memungkinkan penulis melakukan Magang dan Studi Independen Bersertifikat luring secara
penuh, penulis melakukan metode kerja Work From Home (WFH) dan beberapa kali
melakukan Work From Office (WFO) dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat
selama rentan waktu 81 hari kerja.
Waktu: 1 September 2021 – 23 Desember 2021 Adapun lampiran log activity penulis di
platform kampus merdeka dengan format sebagai berikut:

Minggu/ Kegiatan Hasil


Tanggal

1/1-3 Minggu ini, kegiatan kami dalam Parliament Learning Journal Harian
September Trainee dimulai. Pada hari pertama, kami
2021 disambut oleh Sejen DPR RI dan memulai
kegiatan dengan pengenalan sejarah DPR RI
dan virtual tour Museum DPR RI. Setelah itu
kami mempelajari tugas pokok fungsi dari
Setjen DPR RI. Di hari kedua, kami belajar
mengenai cara kerja Humas di Setjen DPR RI,
mengenai tantangan-tantangan Humas
mengko- munikasikan kerja DPR RI dan
anggota-anggotanya pada masyarakat di
tengah stigma negatif. Selain itu, saya dan

1
anggota kelompok saya juga bertemu dengan
mentor- mentor kami untuk kegiatan ini. Di
hari ketiga, kami belajar tentang keterbukaan
informasi publik, tentang hal-hal yang boleh
disebarkan dan apa yang bersifat rahasia, siapa
yang berhak dan tidak berhak meminta
informasi. Lalu, kami juga mempelajari denah
DPR RI mulai dari gedung-gedung, fasilitas,
kantin, hingga penangkaran rusa termasuk
pintu masuk yang direkomendasikan
2/6-10 Minggu ini kami melanjutkan aktivitas magang Dua tugas kelompok dan satu
September
bersama PKA dan PKAKN. Di hari pertama tugas individu berbentuk ma-
2021
dan kedua kami mendapatkan kuliah umum kalah dan presentasi, serta
mengenai PKA dan PKAKN serta bagaimana Learning Journal harian.
mereka membantu DPR RI menjalankan fungsi
anggarannya.

3/13-17 Minggu ini, kami belajar mengenai Puslit secara Isu Sepekan, Proposal
September
keseluruhan, kami juga mempelajari pembuatan Peneltian, Learning Journal
2021
isu sepekan dan proposal penelitian serta Harian.
mempresentasikan karya kami, melakukan
diskusi lorong kopi serta belajar mengenai
pidato, draf RUU dan NA.

4/20-24 Minggu ini kami ditempatkan dalam Komisi I Laporan Singkat, Catatan
September
DPR RI dan belajar mengenai susunan Rapat, dan Learning Journal
2021
kesekretariatan Komisi I beserta fungsi-fungsi, harian.
output-output dan pendampingannya. Kami
belajar mengenai fungsi Diplomasi Parlemen,
Legislasi, dan Pengawasan. Kami juga telah
melihat beberapa rapat secara langsung
melalui Balkon Komisi I dan merasakan

1
atmosfernya. beberapa dari kami juga sudah
datang ke gedung DPR secara luring dan
disambut untuk pembukaan program Kampus
Merdeka ini.
5/27 Minggu ini, kami belajar di Komisi II DPR RI Learning Journal Harian
September-
mengenai bagaimana mereka menjalankan
1 Oktober
fungsinya. Di hari pertama, setelah kami
2021
dijelaskan mengenai komisi ini oleh Ibu Hani,
kami belajar tentang Reformasi Birokrasi
bersama Bapak Alim. Selain kedua hal itu,
selama seminggu ini kami iuga belajar
mengenai Pemilu di Indonesia, Fungsi
anggaran DPR RI dalam perspektif Komisi II
serta PTSL, selain itu kami juga belajar
mengenai ASN. Di minggu ini juga kami
disambut oleh bapak Mendikbud dan DPR RI
dalam rangka progam Magang di Rumah
Rakyat ini.
6/4-8 Minggu ini di Komisi VI kami belajar tentang Pendahuluan Singkat,
Oktober perdagangan dan BUMN. analisis hasil rapat, essay
2021 Dimulai dari menganalisa suatu permasalahan terkait studi kasus,
dan membuat pendahuluan mengenai harga learning journal harian.
jagung, hingga laporan singkat hasil rapat dan
analisis isu yang kami harus presentasikan.

7/11-15 Minggu ini kami melakukan presentasi nama Presentasi terkait Bambang
Oktober kelompok secara luring di ruang rapat KK2, lalu Soesatyo, learning journal
2021 kami juga telah mendengarkan ceramah harian,
mengenai Mahkamah Kehormatan Dewan,
Fungsi Pengawasan, serta Fungsi Anggaran dari
pimpinan-pimpinan seperti bapak Said
Abdullah, bapak Abdul Faqih dan bapak Al-

1
Habsyi.

8/18-22 minggu ini kami belajar mengenai hubungan Learning Journal Harian
Oktober DPR dan lembaga lainnya bersama bapak
2021 Inspektor Utama, mengenai diplomasi parlemen
dengan bapak Fadli Zon sebagai ketua
BKSAP, mengenai parlemen modern bersama
bapak Indra Iskandar, Setjen DPR RI
mengenai dukungan persidangan bersama Ibu
Damayanti, mengenai fungsi Legislasi bersama
pak Supratman Agtas dan mempresentasikan
mengenai fungsi legislasi

9/25-29 Seminggu ini, kami menjalani audiensi Learning Journal harian


Oktober dengan berdiskusi mengenai tupoksi dan
2021 berbagai permasalahan bersama pihak-
pihak berikut:
1. Pimpinan Komisi IX DPR RI;
2. Wakil Ketua DPR;
3. Sekjen DPR RI;
4. Badan Pengaduan Masyarakat;
5. Biro Pimpinan Setjen;
6. Biro Protokol dan Humas;
7. Biro Pamdal;
8. Perpustakaan DPR RI;
9. Pemberitaan DPR RI.

10/1-5 Minggu ini, kami mendapat penge Powerpoint terkait masalah


Oktober nalan mengenai Komisi X dari mentor dan yang berkaitan dengan ruang
2021 membuat daftar masalah-masalah terkait ruang lingkup komisi X, learning
lingkup Komisi X dalam bentuk power point, journal harian.
mencari berita terkait guru dan tenaga honorer
serta memperhatikan Komisi X menerima

1
DPRD Bulukumba, Guru Dan Tenaga
Pendidikan Honorer dari Jabar, Jateng dan Jatim
(Terbuka) melalui youtube, mengikuti RDPU
Komisi X bersama Mantan Pengurus Badan
Standardisasi dan Akreditasi Nasional
Keolahragaan (BSANK) dan Pengurus Lembaga
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan
Bugar Nusantara Semesta (LKSKTK BNS) dan
menerima materi terkait peran Komisi X juga
tantangannya bersama tiga staf ahli

11/8-12 Minggu ini di Komisi XI kami memerhatikan PPT Laporan Triwulan 2


November rapat paripurna terkait persetujuan Bank Indonesia dan OJK,
2021 pengangkatan Jenderal Andika Perkasa dan learning journal harian
memerhatikan Raker Komisi XI dengan
Menkeu dengan agenda Pengantar Tambahan
PMN thn 2021 dan Tambahan PMN thn 2022
kepada BUMN, melakukan simulasi sidang
terkait pemberian PMN dan raker dengan
Menkeu bersama Komisi XI. Kami juga
mempresentasikan laporan triwulan 2 bank
Indonesia dan OJK di tahun 2021 dan
berdiskusi mengenai Bank Indonesia.
12/15-19 Minggu ini, kami melakukan magang di Presentasi terkait RUU
November Badan Legislatif. Kami belajar mengenai Minol, learning journal
2021 empat Rancangan Undang- Undang minggu harian
ini, yaitu RUU PPRT, RUU MHA, RUU
Minol, dan RUU TPKS melalui diskusi
dengan tenaga ahli, presentasi, dan diskusi
mengenai empat RUU ini. Di Baleg, kami juga
memerhatikan Rapat perancangan RUU TPKS
dan mempelajari tentang tata cara

2
pembentukan peraturan perundang-undangan
13/22-26 Minggu ini kami magang di badan anggaran Makalah terkait lifting migas
November DPR RI. Di Badan Anggaran, kami belajar sebagai indikator ekonomi
2021 mengenai Indikator Ekonomi Makro dan makro, learning journal
Kesejahteraan Dalam APBN, Tugas dan harian
Fungsi Badan Anggaran termasuk Siklus
APBN, Postur dan Penyusunan APBN, serta
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN
dari tenaga-tenaga ahli di Badan Anggaran.
Selain itu, kami mengerjakan makalah terkait
Indikator Ekonomi Makro yang dalam hal
ini dikhususkan dalam lifting migas
14/29 Minggu ini kami ditempatkan di Badan PPT terkait GKSB, Konflik
November- Kerjasama Antar Parlemen atau BKSAP. Armenia-Azerbaijan, IPPP,
3 Desember Kegiatan kami meliputi berbicara dengan SDG, dan learning journal
2021 Gilang Dhiela Faarez sebagai anggota
BKSAP, selain itu kami juga mendapatkan
penjelasan mengenai diplomasi parlemen,
KSB, KSR, KSI, dan penerjemahan dari
tenaga-tenaga ahli di BKSAP. Dari
penugasan, kami berdiskusi dan
mempresentasikan isu- isu terkait GKSB,
Konflik Armenia- Azerbaijan, IPPP, SDG, dan
menghadiri English Club dengan tema
Personal Branding bersama Bapak Lukman
Nul Hakim selaku mentor kami.
15/6-10 Minggu ini, kami magang terakhir di PUU- Kajian mengenai putusan
Desember Puspanlak, di Puspanlak kami mempelajari MK, Raperpres, dan Naskah
2021 pembukaan dan pembahasan tugas dan fungsi Akademik serta learning
Puspanlak, database UU, pemantauan journal harian.
pelaksanaan UU dan JR. Selain itu, kami juga

2
membuat kajian mengenai Putusan MK. Di
PUU kami belajar tentang penyusunan naskah
akademik, pembentukan PUU serta membuat
kajian mengenai Raperpres dan Naskah
Akademik
16/13-17 Minggu ini, kami melakukan simulasi sidang Paper Policy Brief, PPT
Desember Komisi IX DPR RI sebagai Kementerian Simulasi Sidang, Daily
2021 Kesehatan dan saya melakukan presentasi Learning Journal
policy brief bertema peran mahasiswa dalam

2
BAB III

Magang di Rumah Rakyat DPR RI

III.1 Urgensi Pelaksanaan Magang di Rumah Rakyat


Dunia selalu berubah seiring waktu, mulai dari peradaban awal hingga sekarang, total
sudah ada 5 masa industri. Dari perubahan-perubahan tersebut, perubahan yang paling besar
datang dari sisi teknologi. Teknologi yang terus berkembang dimanfaatkan oleh umat manusia
untuk mengembangkan diri mereka secara individual maupun kolektif, dengan teknologi,
makin banyak kesempatan-kesempatan baru dan banyak pula yang tergusur karena tidak bisa
mengikuti kemajuan teknologi. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI
juga harus bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kemajuan mereka, agar performa mereka
dalam menjalankan fungsi- fungsinya bisa tetap optimal dan berjalan dengan baik.
Pembukaan akses informasi pada publik sendiri dicanangkan oleh Inggris yang
menggunakan internet sebagai media teknologi informasi serta bekerjasama dengan media agar
rakyat bisa memahami apa yang mereka kerjakan sebagai representasi rakyat. Lalu, mereka
juga bisa melakukan edukasi terkait parlemen kepada publik agar publik mengerti mengenai
konsep mereka sampai keseharian mereka sebagai wakil rakyat. Di Indonesia sendiri, DPR
sudah memasukkan konsep DPR RI yang modern pada Rencana Strategis atau Renstra DPR RI
tahun 2015-2019 sebagai parlemen yang menjalankan fungsi representasi, legislasi, anggaran
dan pengawasan, DPR yang membawa aspirasi publik, DPR yang membuka ruang seluas-
luasnya untuk partisipasi publik, DPR yang mudah diakses, terbuka, dan transparan, dan DPR
yang mampu memanfaatkan teknologi informasi digital untuk menjangkau publik lebih luas
dan memudahkan pekerjaan. Akan tetapi, dalam mengembangkan parlemen modern ini jelas
butuh partisipasi rakyat yang aktif agar keterlibatan publik bisa tercapai, mengingat sayang
sekali bila konsep keterbukaan dan partisipasi publik dalam parlemen modern sudah
diimplementasikan akan tetapi rakyat belum menyadari dan terlibat penuh.
Partisipasi pemuda, khususnya Generasi Z dalam memahami politik dan parlemen di
Indonesia sebenarnya sudah cukup tinggi, di mana pada tahun ini melalui penelitian Lembaga
Sindikasi Pemilu Demokrasi tingkat kesadaran politik Generasi Z sendiri sudah sekitar 70%.
Akan tetapi, iklim demokrasi di Indonesia saat ini tidak bisa dikatakan bagus, karena

2
berdasarkan laporan EIU Indeks demokrasi Indonesia hanya berhasil bercokol di urutan 64
dengan status flawed democracy dan berdasarkan nilai yang diberikan budaya politik di
Indonesia masih mendapat nilai rendah. Bila kita melihat bagaimana kondisi Parlemen di
negara-negara yang berada di urutan atas indeks demokrasi berdasarkan penelitian EIU, maka
yang paling menarik perhatian adalah keseimbangan pemerintah dan oposisi di parlemen yang
belum bisa kita temukan di DPR RI. Karena itu, kesadaran politik harus bisa diimbangi dengan
pengetahuan politik, perlu juga perhatian lebih dari mahasiswa kepada wakil-wakil rakyat yang
mereka pilih pada pemilihan umum serta sepak terjang mereka di parlemen.
Untuk menyelesaikan masalah itu, maka pelaksanaan program Magang di Rumah Rakyat
ini sudah tepat, karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mengenal
lebih dekat salah satu lembaga negara, yaitu DPR RI dan lembaga yang mendukung kinerja
DPR RI yaitu Sekretariat Jenderal DPR RI. DPR RI mempunyai tiga fungsi yaitu legislasi,
pengawasan dan anggaran dalam kerangka representasi 3 rakyat serta melaksanakan fungsi
diplomasi parlemen.
Melalui program ini, mahasiswa bisa mengetahui dan memberikan pemahaman secara
berantai ke mahasiswa lain terkait bagaimana jalannya parlemen kita menuju parlemen modern,
dengan kata lain, konsep dari parlemen modern akan disebarluaskan dan bisa mencapai
masyarakat luas.

III.2 Pelaksanaan Magang di Rumah Rakyat DPR RI


Dalam melaksanakan magang di rumah rakyat sebagai parliament trainee, saya menjadi
bagian dari Kelompok 10 Bambang Soesatyo. Selama menjalani magang ini, kesulitan terbesar
adalah melakukan pekerjaan yang berdasarkan materi yang sebelumnya terdengar asing dan
menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu yang diberikan dan kadang terkesan cukup cepat.
Sebagai contohnya, sulit bagi saya yang merupakan mahasiswa hukum untuk memahami
materi-materi yang berkaitan dengan ekonomi, seperti di Pusat Kajian Anggaran, Pusat Kajian
Akuntabilitas Keuangan Negara, Badan Anggaran, Komisi VI, dan Komisi XI. Di sana kami
membahas konsep-konsep ekonomi yang terdengar asing bagi kami seperti indikator ekonomi
makro dan mikro, siklus APBN, akuntabilitas keuangan negara, Bank Indonesia, serta
pemberian PMN bagi BUMN. Tugas yang diberikan pun bukan tugas yang sebenarnya bisa
dikerjakan dengan mudah oleh saya mengingat konsep-konsep yang digunakan dalam

2
penyelesaiannya adalah konsep asing yang baru saya dengar, akan tetapi harus diselesaikan
dalam waktu 1-2 hari kerja dan bahkan kurang seperti pengerjaan budget issue brief, makalah
terkait akuntabilitas keuangan negara, analisis indikator ekonomi makro sampai esai terkait
pemberian PMN. Hal ini jelas menguji bagaimana kemampuan kita beradaptasi dengan cepat,
belajar tepat, dan berpikir kritis, dalam beberapa tugas seringkali dalam penyelesaiannya saya
lakukan dengan cara membaca cepat jurnal-jurnal yang relevan dengan topik tugas dan
mencatat teori-teori yang relevan dipakai agar sisanya bisa saya kembangkan dari situ serta
bekerjasama dengan teman-teman satu kelompok dalam hal tugas kelompok, hal ini memang
sangat menguji, tapi dari sini juga saya belajar bagaimana orang-orang yang sebenarnya
mengerjakan hal yang tidak selaras dengan jurusannya bisa bekerja di DPR, dengan
kemampuan adaptasi yang luar biasa dan kolaborasi dengan orang-orang yang ahli di
bidangnya.
Secara utama, pengetahuan akan hukum sangat terpakai di Badan Legislasi, Pusat
Penelitian, serta beberapa Komisi. Di Badan Legislasi, saya memberikan masukan terkait RUU
TPKS, RUU PPRT, RUU Minol, dan RUU MHA yang kami bahas setiap hari, mengenai
permasalahan dan celah-celah hukum yang bisa saja menimbulkan masalah di kemudian hari.
Di Pusat Penelitian, saya menulis proposal penelitian terkait RUU AAEC, di komisi II kami
belajar terkait pemberantasan mafia tanah, ASN, dan Pemilu serta implikasinya dari sisi
hukum, serta di Komisi X saya mendalami isu terkait Pendidikan dan olahraga, terutama terkait
dengan kasus doping saat PON 2021 lalu.
Secara umum, pelaksanaan magang ini sudah dikemas sangat baik dalam sudut pandang
saya sebagai mahasiswa hukum, di mana kami berhasil mengimplementasikan ilmu yang sudah
kami miliki sebelumnya secara tepat sesuai apa yang dikerjakan oleh tenaga ahli dan sekretariat
sehari-hari di DPR RI. Selain itu, kami juga belajar hal-hal yang tidak berkaitan dengan
program studi kami tapi masih berhubungan dengan tugas dan fungsi DPR sehari-hari berkaitan
dengan ekonomi dan diplomasi parlemen. Selain itu, kami juga belajar mengenai fungsi
sekretariat sampai secara praktek di mana kami membuat catatan-catatan rapat dan laporan
singkat serta tenaga ahli dan badan keahlian dengan cara membuat info singkat, sesuai dengan
apa yang mereka lakukan sehari-hari untuk membantu anggota DPR RI menjalankan tugasnya.
Lalu, kami juga sudah melakukan audiensi dengan berbagai elemen di DPR, terutama dengan
anggota- anggota DPR RI secara daring sehingga kurang lebih magang ini sudah membantu

2
kami memahami bagaimana DPR RI dan supporting system-nya bekerja, walaupun
pelaksanaannya memang tidak seperti magang secara umumnya di mana peserta ditempatkan di
salah satu bagian dari awal hingga akhir.

III.3 Hasil Magang di Rumah Rakyat DPR RI Sebagai Parliament Trainee


Secara umum, kami sudah mendapatkan ilmu sesuai dengan kurikulum yang diberikan
sebelum program magang dimulai. Dari administration skill yang dibuktikan dengan
kemampuan membuat catatan singkat dan laporan rapat, resource management dalam rapat
yang sudah dimengerti dengan cara observasi persiapan rapat dan peran sekretariat di
dalamnya, customer service orientation yang dibuktikan dengan penugasan-penugasan
membuat info dan laporan secara cepat seperti yang biasanya dilakukan oleh staf dan tenaga-
tenaga ahli sesuai permintaan anggota, information gathering yang kami lakukan dengan cara
membuka jurnal-jurnal yang berkaitan dengan DPR RI dan menyaksikan rapat, critical thinking
yang kami praktekkan dengan cara memberikan pertanyaan dan pendapat kritis, data analysis
dengan cara membuat makalah-makalah dan tugas lainnya, data reporting & presentation yang
kami lakukan setiap minggunya dengan cara mempresentasikan penugasan yang kami buat baik
secara individual maupun kelompok, collaboration skill yang kami tunjukkan dengan cara
bekerjasama antar anggota tim dalam penugasan-penugasan di program MDRR ini dan
leadership, yang secara pribadi saya praktekkan dengan cara menjadi ketua dari kelompok 10
Bambang Soesatyo.
Selain itu, output yang kami buat dan bisa berikan juga beragam, mulai dari learning
journal harian, makalah-makalah dan presentasi, info singkat, budget issue brief, kajian dan
analisis singkat, serta tugas akhir berbentuk policy brief yang kami presentasikan. Dari
menjalankan program magang di rumah rakyat ini, kami juga bisa menjelaskan kepada teman-
teman kami bagaimana sebenarnya DPR bekerja dan membantu sosialisasi terkait parlemen
modern dengan cara menerangkan website DPR, sosial media dan cara-cara menonton rapat
sehingga kita dapat mengerti bagaimana pemikiran-pemikiran di balik berbagai keputusan yang
diambil oleh DPR RI, agar kita bisa memberikan masukan dengan lebih tepat sebagai
mahasiswa.

2
Bab IV
Penutup
IV.1 Kesimpulan
Program MDRR ini sudah berjalan dengan sangat baik, karena memberikan kesempatan
bagi mahasiswa Indonesia untuk mengenal lebih dekat salah satu lembaga negara, yaitu DPR
RI dan lembaga yang mendukung kinerja DPR RI yaitu Sekretariat Jenderal DPR RI. DPR RI
mempunyai tiga fungsi yaitu legislasi, pengawasan dan anggaran dalam kerangka representasi 3
rakyat serta melaksanakan fungsi diplomasi parlemen.
Melalui program ini, mahasiswa bisa mengetahui dan memberikan pemahaman secara
berantai ke mahasiswa lain terkait bagaimana jalannya parlemen kita menuju parlemen modern,
dengan kata lain, konsep dari parlemen modern akan disebarluaskan dan bisa mencapai
masyarakat luas.
Secara umum, pelaksanaan magang ini sudah dikemas sangat baik dalam sudut pandang
saya sebagai mahasiswa hukum, di mana kami berhasil mengimplementasikan ilmu yang sudah
kami miliki sebelumnya secara tepat sesuai apa yang dikerjakan oleh tenaga ahli dan sekretariat
sehari-hari di DPR RI. Selain itu, kami juga belajar hal-hal yang tidak berkaitan dengan
program studi kami tapi masih berhubungan dengan tugas dan fungsi DPR sehari-hari berkaitan
dengan ekonomi dan diplomasi parlemen sehingga kurang lebih magang ini sudah membantu
kami memahami bagaimana DPR RI dan supporting system-nya bekerja, walaupun
pelaksanaannya memang tidak seperti magang secara umumnya di mana peserta ditempatkan di
salah satu bagian dari awal hingga akhir.
Output yang kami buat dan bisa berikan juga beragam, mulai dari learning journal harian,
makalah-makalah dan presentasi, info singkat, budget issue brief, kajian dan analisis singkat,
serta tugas akhir berbentuk policy brief yang kami presentasikan.

IV.2 Saran
Terkait pelaksanaannya, terkait linimasa sudah dijalankan dengan baik sesuai jadwal,
memang kadang ada pemberitahuan yang mepet, akan tetapi komunikasi antar Pokja dan
mahasiswa sudah berjalan dengan baik. Saran terkait pelaksanaan adalah mahasiswa bisa
diberikan kesempatan untuk memilih satu komisi atau badan keahlian di mana mereka bisa
berkembang, sehingga menjadi lebih terfokus.

2
Mengenai substansi dan topik yang dijalankan dan dipelajari selama magang sebenarnya
sudah cukup variatif, namun kadang ada repetisi terutama di tugas-tugas DPR yaitu fungsi
legislasi, anggaran, dan pengawasan sehingga materinya terkesan diulang-ulang, di masa reses
juga kadang pembatasannya membuat materi yang didapatkan terkesan kurang tersampaikan
dengan baik untuk yang melaksanakan secara daring.
Untuk saran terhadap DPR RI, User Interface/User Experience dari berbagai website
Dewan Perwakilan Rakyat yang belum efektif, seperti jadwal anggota, risalah rapat, catatan
rapat, dan laporan singkat yang tidak diperbarui secara berkala. Selain itu, Jaringan
Dokumentasi Informasi Hukum yang ada di website DPR RI belum disusun secara rapih bila
kita bandingkan dengan website BPK maupun Setneg yang dokumen-dokumen di JDIH-nya
sudah diunduh ratusan ribu kali. Bila kita lihat dari sisi Sosial Media juga, kita bisa melihat
bahwa Langkah DPR RI kurang efektif. Akun utama DPR RI di Instagram memang sudah
diikuti oleh ratusan ribu pengikut, akan tetapi akun-akun masing- masing alat kelengkapan
dewan dan badan keahlian belum, karena itu informasi yang terpecah membuat rakyat belum
mengerti apa yang sebenarnya dilakukan oleh DPR RI. Memang perlu anggaran lebih untuk
memperbaiki masalah-masalah ini dan bila kita bicara soal anggaran memang saat ini
prioritasnya adalah fokus ke penyelesaian pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi, akan
tetapi bila suatu saat modernisasi website dan penyederhanaan sosial media bisa dilakukan oleh
DPR RI, maka mahasiswa dan rakyat jelas akan lebih tertarik mengenai apa saja yang
dilakukan DPR RI dan bisa mengawasi secara efektif.

2
Referensi

Iskandar, I. (2020). KAPABILITAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


SEKRETARIAT JENDRAL DPR RI MENUJU PARLEMENMODERN. Inovasi.

Jenderal, S. (2021, Desember 10). Setjen DPR Edukasi Politik Lewat Parlemen Kampus.
Retrieved from DPR RI:
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/36398/t/Setjen+DPR+Edukasi+Politik+Lewat+Parl
emen+Kampus

Sanur, D. (2015). URGENSI MEMBANGUN PARLEMEN MODERN. Kajian.

Team, E. G. (2000). The Future of Parliamentary Democracy: Transition and Challenge in


European Governance.
Singgih, U. Dkk. Kurikulum Magang di Rumah Rakyat DPR RI 2021. Pusdiklat DPR RI.
Jakarta:2021.
The Economist Intelligent Unit. (2020). Democracy Index 2020. The Economist.

2
Bab V
Lampiran
V.1 TOR

SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA
JLN. JENDEFW,. GATOT SUBROTO JAKARTA KODE POS 10270

TELP (021) 5715 349 FAA (021) 5715 423 I 5715 925, WEBSITE: www.dpr.go.id

TERM OF REFFERENCE
MAGANG DAN STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT (MSIB)
PROGRAM MAGANG DI RUMAH RAKYAT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

A. Latar Belakang
Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB), merupakan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, yang mempunyai tujuan dan harapan agar mahasiswa mampu menguasai
beragam keilmuan yang nantinya berguna ketika memasuki dunia kerja. Magang dan Studi lndependen
Bersertifikat (MSIB) merupakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
karena bersifat fleksibel dan tercipta suasana belajar yang inovatif.
Dalam rangka mensukseskan kegiatan tersebut dan sekaligus mendukung program yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada anak bangsa dalam pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas,
kepribadian, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui
pengalaman nyata dan dinamika lapangan yang diwujudkan melalui kemampuan menyelesaikan
petmasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan pencapaiannya,
maka Sekretariat Jenderal DPR RI menyelenggarakan Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI yang
memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan semua program
studi di Indonesia untuk mengenal lebih dekat DPR RI dalam hat pengenalan sistem, mekanisme ke a,

3
serta pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, yaitu Fungsi Legislasi, Fungsi Pengawasan dan Fungsi
Anggaran.
Melalui program ini mahasiswa peserta Magang di Rumah Rakyat DPR RI akan belajar
mengenai business process pelaksanaan ketiga fungsi DPR RI melalui keterlibatan pada rangkaian proses
tersebut secara langsung dengan harapan pelaksanaan magang ini akan memberikan manfaat positif
baik bagi peserta magang, perguruan tinggi asal mahasiswa. Selanjutnya bagi Sekretariat Jenderal DPR
RI dan DPR RI, program magang ini diharapkan dapat menjadi bagian dari strategi komunikasi dalam
membangun dan memperbaiki citra parlemen di masyarakat.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2021 tentang KKNI;
5. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2020 tentang Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia;
6. Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2021;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

C. Tujuan Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI


Tujuan dilaksanakan Kegiatan Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB) Program Magang di
Rumah Rakyat DPR RI ini sebagai berikut:

1) Kompetensi Dasar
Mahasiswa magang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dalam proses dan aktivitas
Pengenalan Sistem, Mekanisme Kerja, serta Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPR RI.

3
Kompetensi Parliament Trainee
Kompetensi Capaian Pembelajaran Cara Penilaian
Mahasiswa menjelaskan sistem administrasi yang ada Penugasan, pengamatan
di Setjen DPR RI melalui pembimbingan langsung dari keaktifan, output yang
Administration skill
pendamping internal (mentor) dan dihasilkan,
penugasan dan laporan mingguan.
Mahasiswa menjelaskan tata kelola sumber daya Penugasan,
Resource management
(anggaran, alat, sistem, manusia, waktu, bahan) pengamatan keaktifan,

Kompetensi Capaian Pembelajaran Cara Penilaian


yang ada dalam proses dan kegiatan persidangan output yang dihasilkan,
dengan terlibat langsung di dalamnya dan laporan mingguan.
Penugasan, pengamatan
Mahasiswa mampu melakukan pelayanan prima
Customer service keaktifan, output yang
kepada stakelholder melalui pembekalan dan
orientation dihasilkan,
pendampingan dari mentor di unit kerja
dan laporan mingguan.
Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data- data Penugasan, pengamatan
melalui teknik pengamatan (observasi) dan wawancara keaktifan, output yang
Information gathering
(audiensi) dan mengelompokkannya dihasilkan,
sesuai dengan kebutuhan analisis dan pelaporan dan laporan mingguan.
Mahasiswa menjelaskan berbagai macam cara dalam
menemukan akar masalah yang sebenamya pada kasus Penugasan, pengamatan
tertentu pada unit-unit penempatan magangnya, melalui keaktifan, output yang
Critical thinking
pengamatan dan audiensi di lapangan, serta dihasilkan, dan laporan
pembimbingan langsung dari mentor mingguan.
dan coach
Mahasiswa menjelaskan cara melakukan analisis dari Penugasan, pengamatan
sekumpulan informasi yang diperolehnya, melalui keaktifan, output yang
Data analysis
pengamatan dan audiensi di lapangan, serta dihasilkan,
pembimbingan langsung dari mentor dan coach dan laporan mingguan.

3
Penugasan, pengamatan
Mahasiswa menjelaskan metode pelaporan dan teknik
Data reporting & keaktifan, output yang
presentasi yang efektif melalui pembimbingan langsung
presentation dihasilkan,
oleh mentor dan coach
dan laporan mingguan.
Penugasan, pengamatan
Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi dengan keaktifan, output yang
Collaboration skill
belajar dan bekerja dalam kelompok secara aktif dihasilkan,
dan laporan mingguan.
Mahasiswa mampu menerapkan kepemimpinan dengan
Leadership Penugasan, pengamatan
belajar dan bekerja dalam kelompok secara
keaktifan, output yang
aktif dihasilkan,
dan laporan mingguan

2) lndikator Keberhasilan
Setelah mengikuti Program Magang dengan Aktivilas Pengenalan Sistem, Mekanisme Kerja, serta
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPR RI, mahasiswa mampu:
1. menjelaskan Fungsi Legislasi;
2. menjelaskan Fungsi Anggaran;
3. menjelaskan Fungsi Pengawasan;
4. menjelaskan Fungsi Diplomasi Parlemen;
5. melaksanakan dukungan administrasi dan persidangan.

D. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan


Kegiatan Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB) Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI
ini dilaksanakan secara hybrid atau blended.

E. Peserta
Peserta Kegiatan Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB) Program Magang di Rumah Rakyat
DPR RI sesuai dengan surat tugas terlampir.

3
F. Mentor dan Co-Mentor
Kegiatan Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB) Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI
didampingi oleh mentor dan co-mentor Setjen DPR RI yang professional dan handal, mentor dan co-mentor
Kegiatan Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB) Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI
sesuai dengan surat tugas terlampir.

G. Pembiayaan
Kegiatan Magang dan Studi lndependen Bersertifikat (MSIB) Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI
ini menggunakan anggaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Rise!, dan Teknologi Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi .

H. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan Kegiatan Magang dan
Studi lndependen (MSIB) Program Magang di Rumah Rakyat DPR RI ini dengan harapan dapat berjalan
dengan baik dan memberikan manfaat.

Mahasiswa
Jakarta, 30 Agustus 2021
PIC Akt. 1 Pengenalan Sistem dan Mekanisme Kerja
serta Tugas dan Fungsi DPR RI

Jonathan Otbin James NIP. 19710106199003


001
195030100111126

3
V.2 Log Activity

Minggu/ Kegiatan Hasil


Tanggal

1/1-3 Minggu ini, kegiatan kami dalam Parliament Learning Journal Harian
September Trainee dimulai. Pada hari pertama, kami
2021 disambut oleh Sejen DPR RI dan memulai
kegiatan dengan pengenalan sejarah DPR RI
dan virtual tour Museum DPR RI. Setelah itu
kami mempelajari tugas pokok fungsi dari
Setjen DPR RI. Di hari kedua, kami belajar
mengenai cara kerja Humas di Setjen DPR RI,
mengenai tantangan-tantangan Humas
mengko- munikasikan kerja DPR RI dan
anggota-anggotanya pada masyarakat di
tengah stigma negatif. Selain itu, saya dan
anggota kelompok saya juga bertemu dengan
mentor- mentor kami untuk kegiatan ini. Di
hari ketiga, kami belajar tentang keterbukaan
informasi publik, tentang hal-hal yang boleh
disebarkan dan apa yang bersifat rahasia, siapa
yang berhak dan tidak berhak meminta
informasi. Lalu, kami juga mempelajari denah
DPR RI mulai dari gedung-gedung, fasilitas,
kantin, hingga penangkaran rusa termasuk
pintu masuk yang direkomendasikan
2/6-10 Minggu ini kami melanjutkan aktivitas magang Dua tugas kelompok dan satu
September
bersama PKA dan PKAKN. Di hari pertama dan tugas individu berbentuk ma-
2021
kedua kami mendapatkan kuliah umum kalah dan presentasi, serta
mengenai PKA dan PKAKN serta bagaimana Learning Journal harian.
mereka membantu DPR RI menjalankan fungsi

3
anggarannya.

3/13-17 Minggu ini, kami belajar mengenai Puslit secara Isu Sepekan, Proposal
September
keseluruhan, kami juga mempelajari pembuatan Peneltian, Learning Journal
2021
isu sepekan dan proposal penelitian serta Harian.
mempresentasikan karya kami, melakukan
diskusi lorong kopi serta belajar mengenai
pidato, draf RUU dan NA.

4/20-24 Minggu ini kami ditempatkan dalam Komisi I Laporan Singkat, Catatan
September
DPR RI dan belajar mengenai susunan Rapat, dan Learning Journal
2021
kesekretariatan Komisi I beserta fungsi-fungsi, harian.
output-output dan pendampingannya. Kami
belajar mengenai fungsi Diplomasi Parlemen,
Legislasi, dan Pengawasan. Kami juga telah
melihat beberapa rapat secara langsung
melalui Balkon Komisi I dan merasakan
atmosfernya. beberapa dari kami juga sudah
datang ke gedung DPR secara luring dan
disambut untuk pembukaan program Kampus
Merdeka ini.
5/27 Minggu ini, kami belajar di Komisi II DPR RI Learning Journal Harian
September-
mengenai bagaimana mereka menjalankan
1 Oktober
fungsinya. Di hari pertama, setelah kami
2021
dijelaskan mengenai komisi ini oleh Ibu Hani,
kami belajar tentang Reformasi Birokrasi
bersama Bapak Alim. Selain kedua hal itu,
selama seminggu ini kami iuga belajar
mengenai Pemilu di Indonesia, Fungsi
anggaran DPR RI dalam perspektif Komisi II
serta PTSL, selain itu kami juga belajar
mengenai ASN. Di minggu ini juga kami

3
disambut oleh bapak Mendikbud dan DPR RI
dalam rangka progam Magang di Rumah
Rakyat ini.
6/4-8 Minggu ini di Komisi VI kami belajar tentang Pendahuluan Singkat,
Oktober perdagangan dan BUMN. analisis hasil rapat, essay
2021 Dimulai dari menganalisa suatu permasalahan terkait studi kasus,
dan membuat pendahuluan mengenai harga learning journal harian.
jagung, hingga laporan singkat hasil rapat dan
analisis isu yang kami harus presentasikan.

7/11-15 Minggu ini kami melakukan presentasi nama Presentasi terkait Bambang
Oktober kelompok secara luring di ruang rapat KK2, lalu Soesatyo, learning journal
2021 kami juga telah mendengarkan ceramah harian,
mengenai Mahkamah Kehormatan Dewan,
Fungsi Pengawasan, serta Fungsi Anggaran dari
pimpinan-pimpinan seperti bapak Said
Abdullah, bapak Abdul Faqih dan bapak Al-
Habsyi.

8/18-22 minggu ini kami belajar mengenai hubungan Learning Journal Harian
Oktober DPR dan lembaga lainnya bersama bapak
2021 Inspektor Utama, mengenai diplomasi parlemen
dengan bapak Fadli Zon sebagai ketua
BKSAP, mengenai parlemen modern bersama
bapak Indra Iskandar, Setjen DPR RI
mengenai dukungan persidangan bersama Ibu
Damayanti, mengenai fungsi Legislasi bersama
pak Supratman Agtas dan mempresentasikan
mengenai fungsi legislasi

9/25-29 Seminggu ini, kami menjalani audiensi Learning Journal harian


Oktober dengan berdiskusi mengenai tupoksi dan
berbagai permasalahan bersama pihak-

3
2021 pihak berikut:
1. Pimpinan Komisi IX DPR RI;
2. Wakil Ketua DPR;
3. Sekjen DPR RI;
4. Badan Pengaduan Masyarakat;
5. Biro Pimpinan Setjen;
6. Biro Protokol dan Humas;
7. Biro Pamdal;
8. Perpustakaan DPR RI;
9. Pemberitaan DPR RI.

10/1-5 Minggu ini, kami mendapat penge Powerpoint terkait masalah


Oktober nalan mengenai Komisi X dari mentor dan yang berkaitan dengan ruang
2021 membuat daftar masalah-masalah terkait ruang lingkup komisi X, learning
lingkup Komisi X dalam bentuk power point, journal harian.
mencari berita terkait guru dan tenaga honorer
serta memperhatikan Komisi X menerima
DPRD Bulukumba, Guru Dan Tenaga
Pendidikan Honorer dari Jabar, Jateng dan Jatim
(Terbuka) melalui youtube, mengikuti RDPU
Komisi X bersama Mantan Pengurus Badan
Standardisasi dan Akreditasi Nasional
Keolahragaan (BSANK) dan Pengurus Lembaga
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan
Bugar Nusantara Semesta (LKSKTK BNS) dan
menerima materi terkait peran Komisi X juga
tantangannya bersama tiga staf ahli

11/8-12 Minggu ini di Komisi XI kami memerhatikan PPT Laporan Triwulan 2


November rapat paripurna terkait persetujuan Bank Indonesia dan OJK,
2021 pengangkatan Jenderal Andika Perkasa dan learning journal harian
memerhatikan Raker Komisi XI dengan

3
Menkeu dengan agenda Pengantar Tambahan
PMN thn 2021 dan Tambahan PMN thn 2022
kepada BUMN, melakukan simulasi sidang
terkait pemberian PMN dan raker dengan
Menkeu bersama Komisi XI. Kami juga
mempresentasikan laporan triwulan 2 bank
Indonesia dan OJK di tahun 2021 dan
berdiskusi mengenai Bank Indonesia.
12/15-19 Minggu ini, kami melakukan magang di Presentasi terkait RUU
November Badan Legislatif. Kami belajar mengenai Minol, learning journal
2021 empat Rancangan Undang- Undang minggu harian
ini, yaitu RUU PPRT, RUU MHA, RUU
Minol, dan RUU TPKS melalui diskusi
dengan tenaga ahli, presentasi, dan diskusi
mengenai empat RUU ini. Di Baleg, kami juga
memerhatikan Rapat perancangan RUU TPKS
dan mempelajari tentang tata cara
pembentukan peraturan perundang-undangan
13/22-26 Minggu ini kami magang di badan anggaran Makalah terkait lifting migas
November DPR RI. Di Badan Anggaran, kami belajar sebagai indikator ekonomi
2021 mengenai Indikator Ekonomi Makro dan makro, learning journal
Kesejahteraan Dalam APBN, Tugas dan harian
Fungsi Badan Anggaran termasuk Siklus
APBN, Postur dan Penyusunan APBN, serta
Pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN
dari tenaga-tenaga ahli di Badan Anggaran.
Selain itu, kami mengerjakan makalah terkait
Indikator Ekonomi Makro yang dalam hal
ini dikhususkan dalam lifting migas
14/29 Minggu ini kami ditempatkan di Badan PPT terkait GKSB, Konflik
November- Kerjasama Antar Parlemen atau BKSAP. Armenia-Azerbaijan, IPPP,

3
3 Desember Kegiatan kami meliputi berbicara dengan SDG, dan learning journal
2021 Gilang Dhiela Faarez sebagai anggota
BKSAP, selain itu kami juga mendapatkan
penjelasan mengenai diplomasi parlemen,
KSB, KSR, KSI, dan penerjemahan dari
tenaga-tenaga ahli di BKSAP. Dari
penugasan, kami berdiskusi dan
mempresentasikan isu- isu terkait GKSB,
Konflik Armenia- Azerbaijan, IPPP, SDG, dan
menghadiri English Club dengan tema
Personal Branding bersama Bapak Lukman
Nul Hakim selaku mentor kami.
15/6-10 Minggu ini, kami magang terakhir di PUU- Kajian mengenai putusan
Desember Puspanlak, di Puspanlak kami mempelajari MK, Raperpres, dan Naskah
2021 pembukaan dan pembahasan tugas dan fungsi Akademik serta learning
Puspanlak, database UU, pemantauan journal harian.
pelaksanaan UU dan JR. Selain itu, kami juga
membuat kajian mengenai Putusan MK. Di
PUU kami belajar tentang penyusunan naskah
akademik, pembentukan PUU serta membuat
kajian mengenai Raperpres dan Naskah
Akademik
16/13-17 Minggu ini, kami melakukan simulasi sidang Paper Policy Brief, PPT
Desember Komisi IX DPR RI sebagai Kementerian Simulasi Sidang, Daily
2021 Kesehatan dan saya melakukan presentasi Learning Journal
policy brief bertema peran mahasiswa dalam

4
BAB VI

Lampiran Policy Brief

Peran Mahasiswa Menghadapi Kendala Open Parliament Indonesia

Jonathan Otbin James – Kelompok X

Abstrak
Dalam mendukung Parlemen Modern perlu adanya keterbukaan informasi dalam
Parlemen. Dengan adanya keterbukaan ini, diharapkan DPR menjadi suatu lembaga
yang lebih terbuka, transparan, inklusif dan akuntabel. Untuk mencapai hal tersebut,
upaya yang dilakukan DPR adalah mendeklarasikan Open Parliament Indonesia
(OPI). OPI merupakan sebuah inisiatif dari DPR RI yang memiliki beberapa
komitmen yang diantaranya adalah perbaikan manajemen data parlemen,
optimalisasi kinerja parlemen dan penguatan informasi publik. OPI juga mendorong
ruang publik untuk bisa berpartisipasi dan meningkatkan aksesibilitas yang
memungkinkan masyarakat lebih terlibat dalam berbagai fungsi DPR. Mahasiswa
sebagai salah satu elemen masyarakat juga harus ikut berperan dalam upaya
mendukung Parlemen Modern ini.

kata kunci: Open Parliament Indonesia, peran mahasiswa

PENDAHULUAN
Suatu kebijakan pada dasarnya bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
yang ada di masyarakat. Dengan kata lain, jika DPR dan Pemerintah gagal merumuskan suatu
kebijakan, maka hal tersebut akan berpotensi memunculkan berbagai gejolak reaksi
ketidaksetujuan.

Aksi serentak di berbagai daerah merupakan salah satu contoh ketidakpercayaan dan
ketidaksetujuan publik akibat tidak adanya upaya yang serius untuk memperbaiki kinerja
lembaga-lembaga di Indonesia yang hingga saat ini masih dinilai tidak terbuka, transparan dan
akuntabel. Aksi-aksi seperti unjuk rasa, demo, dan sebagainya sering dilakukan oleh masyarakat,
terlebih mahasiswa.

4
Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang dapat mempengaruhi dinamika
bangsa Indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa, gerakan mahasiswa sering menjadi cikal
bakal perjuangan nasional. Kebanyakan gerakan mahasiswa tidak terlepas dari cita-cita mulia
mereka untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Selain memperjuangkan aspirasi masyarakat, mahasiswa juga harus menjadi bagian dari
aspirasi masyarakat tersebut. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat harus menyadari dan
memaknai peran mereka dalam kehidupan bermasyarakat dan ikut serta dalam memberikan
sumbangan pemikiran untuk kepentingan rakyat. Mahasiswa harus menyuarakan isi hati nurani
masyarakat sehingga apabila ada kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat, kontroversial dan
tidak membela kepentingan rakyat, mahasiswa bisa ambil bagian agar lembaga-lembaga seperti
Presiden dan DPR bisa mengevaluasi kebijakan tersebut.

Untuk bisa menampung aspirasi dari masyarakat, diperlukan adanya keterbukaan dari
pihak DPR yang mempunyai fungsi legislasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui sebuah
kebijakan yang ditetapkan dalam RUU. Dalam rangka menciptakan keterbukaan, upaya DPR
dapat dilihat dari pendeklarasian diri sebagai Open Parliament pertama di kawasan Asia Pasifik
pada Agustus 2018 lalu.

Open Parliament merupakan inisiatif dari DPR untuk mendukung kinerja lembaga
legislatif yang dapat menciptakan keterbukaan, transparansi, inklusifitas dan akuntabilitas
sehingga penyusunan suatu kebijakan dan kinerja anggota dapat dilihat oleh masyarakat dan
dapat menjawab kebutuhan khalayak umum. Dengan kata lain, Open Parliament membuka
ruang kesempatan kepada masyarakat untuk berkolaborasi dan ikut berpartisipasi yang kemudian
akan meningkatkan representasi masyarakat dalam fungsi DPR, khususnya fungsi legislasi.

Dengan adanya Open Parliament Indonesia ini, diharapkan mahasiswa dapat ikut
mengambil peran dalam upaya DPR RI yang saat ini sedang menuju Parlemen Modern. Namun,
masih ada beberapa kendala dalam OPI; (i)masih kurangnya partisipasi publik, (ii)pemahaman
masyarakat akan OPI itu sendiri serta (iii)pemahaman mengenai keterbukaan informasi publik
DPR RI.

PEMBAHASAN

4
Partisipasi Publik
Masih banyaknya ditemukan demo atau unjuk rasa masif yang ada di Indonesia terjadi
karena persetujuan sebuah Undang-Undang (UU) dianggap dilakukan secara tiba-tiba. Hal ini
menyebabkan masyarakat menganggap parlemen belum sepenuhnya transparan dalam proses
pembuatan undang-undang. Persepsi mengenai kurangnya transparansi dalam parlemen juga
disebabkan oleh literasi dan pemahaman masyarakat akan partisipasi politik yang masih rendah.

Dari survey yang diadakan oleh Tim Sekretariat Open Parliament Indonesia (OPI) melalui
kanal-kanal digital pada 21 Juli hingga 21 Agustus 2020, terdapat 389 responden yang tersebar
di beberapa willayah Indonesia.

sumber: openparliament.id

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi publik dalam proses pembentukan
UU masih sangat kurang. Dari 389 orang, mayoritas responden (86,1%) menyatakan belum
pernah diundang dalam audiensi dan RDPU.

Oleh karena tingginya jumlah responden yang belum pernah berpartisipasi dalam
RDPU, tidak heran jika banyak responden menganggap bahwa kinerja DPR RI dalam
mengakomodasi partisipasi dan aspirasi masyarakat sangat buruk (34,8%) dan hanya 1% yang
menilai sangat baik.

Pemahaman Masyarakat akan Open Parliament


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, OPI adalah suatu upaya dari DPR untuk
mendorong peningkatan akses yang dapat menciptakan suatu keterbukaan dan penguatan

4
partisipasi untuk menciptakan suatu parlemen modern yang partisipatif, inklusif, transparan dan
akuntabel. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa Open Parliament ini ditujukan untuk
masyarakat. Namun hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami mengenai
OPI ini sendiri.

Pengetahuan Responden Mengenai OPI

Pernah
Mendengar
(34,8%)

Belum Pernah
Mendengar
(65,2%)

sumber: openparliament.id

Pengetahuan masyarakat akan OPI ini dinilai penting baik bagi masyarakat maupun DPR.
Apabila masyarakat memahami akan OPI dan apa saja yang bisa diperoleh, maka akan lebih
mudah bagi DPR untuk memperbaiki kinerja dan menjalankan open parliament ini.

DPR bisa melibatkan mahasiswa agar berperan dalam proses sosialisasi terkait dengan OPI
kepada masyarakat. Mahasiswa juga memiliki peranan penting untuk menyuarakan aspirasi
masyarakat dalam rangkaian Open Parliament Indonesia yang nantinya dapat dijadikan masukan
dan pertimbangan oleh DPR.

Pemahaman akan Keterbukaan Informasi Publik


Terkait dengan pemahaman akan Keterbukaan Informasi Publik (KIP), masih ada sejumlah
masyarakat yang belum memiliki pengetahuan mengenai kewajiban DPR RI untuk membuka
akses informasi publik sesuai dengan UU No.14/2008.

4
sumber: openparliament.id

Mayoritas responden sebanyak 63,6% sudah mengetahui kewajiban DPR RI untuk


membuka akses informasi publik, sedangkan 36,4% masih belum mengetahui.

Peran Mahasiswa

Berdasarkan uraian data di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam Open Parliament
Indonesia masih diperlukan adanya peningkatan dalam partisipasi masyarakat, pemahaman akan
Open Parliament Indonesia serta keterbukaan informasi publik.

Mahasiswa sebagai agent of change bisa berperan penting dalam upaya DPR ini. Dalam
hal partisipasi masyarakat, mahasiswa dapat menjadi ‘penggerak’ baik melalui perseorangan
maupun melalui organisasi-organisasi yang mahasiswa ikuti. Melihat potensi massa yang bisa
dikumpulkan melalui mahasiswa, maka sangat penting adanya suatu elaborasi kepada mahasiswa
agar partisipasi dalam fungsi legislasi bisa semakin meningkat.

Terkait dengan pemahaman akan OPI dan keterbukaan informasi publik, DPR RI dapat
melibatkan mahasiswa untuk sosialisasi kepada publik. Pemberian edukasi juga perlu dilakukan
untuk menghindari misleading information atau ketidakbenaran informasi. Sosialisasi yang
nantinya akan dilakukan oleh mahasiswa juga dapat membangkitkan kesadaran agar masyarakat
dapat memahami OPI, keterbukaan informasi publik dan substansinya.

PENUTUP

4
Open Parliament di Indonesia masih memiliki beberapa kendala di antaranya; minimnya
partisipasi publik, pemahaman masyarakat akan OPI, serta minimnya pemahaman akan
keterbukaan informasi publik. Mahasiswa dalam hal ini bisa mengambil peran untuk mendukung
perwujudan parlemen modern melalui Open Parliament Indonesia.

Open Parliament merupakan suatu program yang mencakup kolaborasi antara Parlemen
dengan pihak non-parlemen yang dapat berasal dari organisasi-organisasi, termasuk organisasi
mahasiswa. Proses tersebut dapat diwujudkan dengan cara:

• Pembentukan Komitmen bersama antara DPR RI dengan organisasi mahasiswa.


Melalui proses ini, parlemen akan berupaya menyusun berbagai rancangan
kebijakan dan program yang berkesinambungan dengan kebutuhan masyarakat
sehingga akan semakin membuka akses partisipasi masyarakat dalam membantu
fungsi legislasi.
• Pembentukan serta pengelolaan Multi Stakeholders Forum (MSF) antara DPR RI
dengan stakeholder non parlemen. Hal ini sejalan dengan ciri dari Open Parliament
dimana Parlemen dan pihak non-parlemen bisa bekerja sama untuk meningkatkan
keterbukaan parlemen.

Referensi

Hafid, Irwan. 2019. Menghayati Kembali Peran Mahasiswa,


https://news.detik.com/kolom/d-4724545/menghayati-kembali-peran-mahasiswa diakses 16
Desember 2021.
Hanifa, Ledia. Partisipasi Publik Dalam Proses Legislasi, 19 Mei 2021,
https://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/-Regulasi-dan-Dokumen-Paparan-OPI-Partisipasi-
Publik-Dalam-Legislasi-oleh-Hj.-Ledia-Hanifa-S.Si.-M.PSi.T-1622102422.pdf diakses 16
Desember 2021.
Hasil Baseline Survei Peta Jalan Open Parliament Indonesia (OPI),
https://openparliament.id/wp-content/uploads/2021/07/2.1-Paparan-Hasil-Baseline-Survei-OP
I.pdf diakses 16 Desember 2021.
Inisiatif DPR untuk Membuka Diri Lewat Open Parliament Belum Maksimal, The
Conversation, 8 November 2019, https://theconversation.com/inisiatif-dpr-untuk-membuka-diri-
lewat-open-parliament-belum-maksimal-126121 diakses 15 Desember 2021.

4
Open Parliament Sejalan dengan Parlemen Modern, Indonesian Parliamentary Center, 13
Januari 2018, http://ipc.or.id/indonesian-parliamentary-centre-ipc-mengusulkan-kepada-dewan-
perwakilan-rakyat-republik-indonesia-dpr-ri-untuk-menerapkan-open-parlia-ment-indonesia-di-
mana-saat-ini-pemerintah-indonesia-telah-men/ diakses 14 Desember 2021.

Anda mungkin juga menyukai