Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“CARA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR


SISWA”

DISUSUN OLEH :

Nama : Nur Alifya M

Nim : 20800119077

PGMI : 4

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula shalawat serta salam senantiasa kita
kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

Makalah ini kami buat dengan judul “CARA MENINGKATKAN


KEAKTIFAN BELAJAR SISWA” yang diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Semoga tugas ini dapat bermanfaat .

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Oleh sebab itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih.

 Samata, 24 Maret 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………...……………………………………..… I

DAFTAR ISI……………………………………………………………..…..… II

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………..…………....….. 1
B. Rumusan masalah………………………………………………………... 1
C. Tujuan Penelitian………………………………………..……………….. 1
D. Manfaat penelitian…………………………………………...…………... 1

BAB II : CARA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

A. Pengertian Keaktifan Belajar……………………………………………. 2


B. Jenis Keaktifan Belajar………………………………………………….. 3
C. Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa…………………………… 5

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 7
B. Saran…………………………………………………………………….. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. IV

II
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar karena


dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa diharapkan aktif
dalam belajar karena dapat berdampak pada ingatan siswa tentang materi yang
telah diajarkan. Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
dapat tertampung dalam ingatan siswa. Setiap konsep akan lebih mudah untuk
dipahami dan diingat apabila disajikan dengan metode dan cara yang tepat.
Sehingga tidak membuat siswa merasa jenuh dan bosan, oleh karena itu siswa
akan lebih aktif dan bersemangat dalam belajar.
Pada saat siswa belajar secara pasif, siswa mengalami proses tanpa ada
rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan, dan tanpa ada daya tarik terhadap hasil belajar
siswa. Pada saat siswa belajar secara aktif, mereka mempunyai rasa ingin tahu
terhadap sesuatu, misalnya dengan cara aktif bertanya. Keterlibatan siswa secara
aktif dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan, sehingga apa yang
dipelajari akan lebih bermakna, dan tertanam dalam pikiran siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seorang guru dituntut untuk
mengembangkan suatu teori belajar yang tepat serta dapat diterapkan pada peserta
didiknya, yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan menyenangkan. Salah satu
cara yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan belajar siswa yaitu
memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana cara mengatasi keaktifan belajar siswa


 Apa saja keaktifan yang dapat dilaksanakan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
 Bagaimana cara mengklasifikasikan aktifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran

C. Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui pengertian keaktifan belajar


 Untuk mengetahui jenis – jenis keaktifan belajar
 Untuk mengetahui cara meningkatkan keaktifan belajar siswa

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari makalah ini yaitu dapat mengetahui pengertian, jenis-jenis,


dan cara meningkatkan keaktifan belajar siswa.

1
BAB II CARA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

A. Pengertian Keaktifan Belajar

Keaktifan adalah kegiatan atau segala aktivitas yang dilakukan atau


kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik . Aktivitas tidak hanya
ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non
fisik seperti mental, intelektual dan emosional . Keaktifan yang dimaksudkan di
sini penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif.

Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan


keaktifan peserta didik secara fisik, mental intelektual dan emosional guna
memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor.

Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima
informasi dari guru saja, akan timbul kecenderungan untuk cepat melupakan apa
yang telah diberikan oleh guru, oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu
untuk dapat mengingatkan yang baru saja diterima dari guru.

Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas


mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam kegiatan
pembelajaran ini sangat dituntut keaktifan peserta didik, dimana peserta didik
adalah subjek yang banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru lebih banyak
membimbing dan mengarahkan peserta didik pada saat proses belajar mengajar.

Keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan


manakala :

a. pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada peserta didik;


b. Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar;
c. Tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal peserta didik
(kompetensi dasar);
d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas peserta
didik, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencapai peserta didik yang
kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep; dan
e. Melakukan pengukuran secara kontinu/terus-menerus dalam berbagai aspek
pengetahuan, sikap/perilaku, dan keterampilan/skill.

2
B. Jenis-Jenis Keaktifan Belajar
Perbuatan belajar merupakan perbuatan yang sangat kompleks dan proses
yang berlangsung pada otak manusia. Dengan melakukan perbuatan belajar
tersebut peserta didik akan menjadi aktif di dalam kegaiatn belajar Jenis-jenis
keaktifan belajar siswa dalam proses belajar sangat beragam. Curiculum Guiding
Commite of the Winsconsin Cooperative Educational Program dalam Oemar
Hamalik (2009: 20-21) mengklasifikasikan aktivitas peserta didik dalam proses
belajar menjadi: (1) kegiatan penyelidikan: membaca, berwawancara,
mendengarkan radio, menonton film, dan alat-alat AVA lainnya; (2) kegiatan
penyajian: laporan, panel and round table discussion, mempertunjukkan visual
aid, membuat grafik dan chart; (3) kegiatan latihan mekanik: digunakan bila
kelompok menemui kesulitan sehingga perlu diadakan ulangan dan latiha; (4)
kegiatan apresiasi: mendengarkan musik, membaca, menyaksikan gambar; (5)
kegiatan observasi dan mendengarkan: bentuk alat-alat dari murid sebagai alat
bantu belajar; (6) kegiatan ekspresi kreatif: pekerjaan tangan, menggambar,
menulis, bercerita, bermain, membuat sajak, bernyanyi, dan bermain musik, (7)
bekerja dalam kelompok: latihan dalam tata kerja demokratis, pembagian kerja
antara kelompok dalam melaksanakan rencana, (8) percobaan: belajar
mencobakan cara-cara menegrjakan sesuatu, kerja laboratorium dengan
menekankan perlengkapan yang dapat dibuat oleh peserta didik di samping
perlengkapan yang telah tersedia, serta (9) kegiatan mengirganisasi dan menilai:
diskriminasi, menyeleksi, mengatur dan menilai pekerjaan yang dikerjakan oleh
mereka sendiri.

Lebih lanjut, Mohammad Ali membagi jenis keaktifan siswa dalam proses
belajar ada delapan aktivitas, yaitu: mendengar, melihat, mencium, merasa,
meraba, mengilah ide, menyatakan ide, dan melakukan latihan. Secara sederhana
kedelapan aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

3
1. Mendengar, dalam proses belajar yang sangat menonjol adalah mendengar dan
melihat. Apa yang kita dengar dapat menimbulkan tanggapan dalam ingatan-
ingatan, yang turut dalam membentuk jiwa sesorang.
2. Melihat, peserta didik dapat mneyerap dan belajar 83% dari penglihatannya.
Melihat berhubungan dengan penginderaan terhadap objek nyata, seperti peragaa
atau demonstrasi. Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar
melalui proses mendengar dan melihat, sering digunakan alat bantu dengar dan
pandang, atau yang sering di kenal dengan istilah alat peraga.
3. Mencium, sebenarnya penginderaan dalam proses belajar bukan hanya
mendengar dan melihat, tetapi meliputi penciuman. Seseorang dapat memahami
perbedaan objek melalui bau yang dapat dicium.
4. Merasa, yang dapat memberi kesan sebagai dasar terjadinya berbagai bentuk
perubahan bentuk tingkah laku bisa juga dirasakan dari benda yang dikecap.
5. Meraba, untuk melengkapi penginderaan, meraba dapat dilakukan untuk
membedakan suatu benda dengan yang lainnya.
6. Mengolah ide, dalam mengolah ide peserta didik melakukan proses berpikir
atau proses kognisi. Dari keterangan yang disampaikan kepadanya, baik secara
lisan maupun secara tulisan, serta dari proses penginderaan yang lain yang
kemudian peserta didik mempersepsi dan menanggapinya. Berdasarkan
tanggapannya, dimungkinkan terbentuk pengetahuan, pemahaman, kemampuan
menerapkan prinsip atau konsep, kemampuan menganalisis, menarik kesimpulan
dan menilai. Inilah bentuk-bentuk perubahan tingkah laku kognitif yang dapat
dicapai dalam proses belajar mengajar.
7. Menyatakan ide, tercapainya kemampuan melakukan proses berpikir yang
kompleks ditunjang oleh kegiatan belajar melalui pernyataan atau
mengekspresikan ide. Ekspresi ide ini dapat diwujudkan melalui kegiatan diskusi,
melakukan eksperimen, atau melalui proses penemuan melalui kegiatan semacam
itu, taraf kemmapuan kognitif yang dicapai lebih baik dan lebih tinggi
dibandingkan dengan hanya sekedar melakukan penginderaan, apalagi
penginderaan yang dilakukan hanya sekedar mendengar semata-mata.
4
8. Melakukan latihan: bentuk tingkah laku yang sepatutnya dapat dicapai
melalui proses belajar, di samping tingkah laku kognitif, tingkah laku afektif
(sikap) dan tingkah laku psikomotorik (keterampilan). Untuk meningkatkan
keterampilan tersebut memerlukan latihan-latihan tertentu. Oleh karena itu
kegiatan proses belajar yang tujuannya untuk membentuk tingkah laku
psikomotorik dapat dicapai dengan melalui latihan-latihan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


jenis-jenis kegiatan keaktifan peserta didik dalam proses belajar dapat
dikelompokkan menjadi keaktifan jasmani dan keaktifan rohani, di mana bentuk
dari kedua jenis keaktifan tersebut sangat beragam, diantaranya adalah: keaktifan
panca indera, akal, ingatan, dan emosional.

C. Cara Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan belajar sangat diperlukan dalam kegiatan belajar di kelas.


Keaktifan belajar yang kurang menjadikan pembelajaran yang ada di kelas
menjadi tidak menarik. Peserta didik sebagai subjek didik dalam pembelajaran
harus diberikan dalam pelaksanaan kegiatan sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Adapun cara-cara yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa


dalam proses pembelajaran , yaitu :

a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka


berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada peserta didik).

c. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik.

d. Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari).

e. Memberi petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya.

f. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

5
g. Memberi umpan balik (feed back)

h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tes, sehingga

kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.

i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Keaktifan adalah kegiatan atau segala aktivitas yang dilakukan atau
kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik . Aktivitas tidak hanya
ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas
non fisik seperti mental, intelektual dan emosional .
2. Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan
keaktifan peserta didik secara fisik, mental intelektual dan emosional guna
memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.
3. Jenis keaktifan siswa dalam proses belajar ada delapan aktivitas, yaitu:
mendengar, melihat, mencium, merasa, meraba, mengilah ide, menyatakan
ide, dan melakukan latihan.
4. Cara meningkatkan keaktifan belajar siswa : Memberikan motivasi atau
menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran, Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan
dasar kepada peserta didik), Mengingatkan kompetensi belajar kepada
peserta didik, Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep yang
akan dipelajari), Memberi petunjuk kepada peserta didik cara
mempelajarinya, Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran, Memberi umpan balik (feed back), Melakukan
tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tes, sehingga, kemampuan
peserta didik selalu terpantau dan terukur. Dan Menyimpulkan setiap
materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
B. Saran

1. Diharapkan guru mengenalkan dan melatih ketrampilan siswa dalam proses


belajar mengajar, untuk menghindari kejenuhan siswa dan selama pembelajaran
agar siswa mampu meningkatkan serta mengembangkan sikap dan nilai yang
dituntut,

2. Bagi guru agar mampu menggunakan bersebagai model pembelajaran yang


bervarisi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa,

3. Bagi pihak sekolah untuk memperhatikan akan kebutuhan belajar peserta didik
baik sarana maupun prasana supaya dilengkapi demi mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan ,

4. Bagi siswa untuk membuat siswa agar lebih kreatif dalam berinteraksi dengan
teman, guru, dan lingkungan dan menambah pengetahuan dan pengalaman belajar
dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa.
7
DAFTAR PUSTAKA

Nurliah, 2015. Skripsi Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Alat


Permainan Edukatif (APE) Di Raodhatul Athfa Pattiro Kecamatan Bangkala
Barat Kabupaten Jeneponto.

Bakhrul Ulum. Artikel Keaktifan Belajar Siswa. dipbulikasikan melalui


http://blogeulum.blogspot.com/2013/02/keaktifan-belajar-siswa.html Diakses
pada hari Ahad, 24 February 2013.

IV

Anda mungkin juga menyukai