NIM : 201922109
Kelas : B (9.45-11.45)
Dalam hal ini, Indonesia juga mengharapkan adanya tiga kontribusi penting dari kerjasama
CEPA. Pertama, dorongan bagi peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Kedua,
perjanjian berfokus pada liberalisasi perdagangan yang akan meningkatkan intensitas hubungan
perdagangan. Ketiga, mengurangi hambatan dan memudahkan perdagangan. Kedua belah pihak
juga akan berfokus pada penghapusan tarif dalam kerjasama ini. Penghapusan tarif berdasarkan
CEPA akan membantu dalam menghadapi kenaikan tarif pada saat Indonesia tidak lagi memenuhi
syarat untuk mendapatkan fasilitas Generalized System of Preference (GSP). GSP merupakan
kebijakan perdagangan suatu negara yang memberikan potongan bea masuk impor untuk produk
ekspor negara penerima.
2. Brexit menyebabkan terjadinya perubahan pada susunan kelompok-kelompok
politik di Parlemen UE, Jelaskan!
Jawaban: Brexit dalam dampaknya bagi Britania Raya sendiri adalah mengalami kerugian tahunan
sebesar £404 untuk tiap rumah tangga rata-rata, dan menurunnya nilai mata uang pound sterling
sebesar 10%, serta meningkatnya inflasi hingga 1,7%. Peristiwa Brexit ini akan memiliki efek
terhadap perekonomian Britania Raya, dimana akan mengurangi pendapatan riil per kapita
Britania Raya dalam jangka menengah dan panjang. Brexit juga diprediksi akan menurunkan
jumlah pendatang dari negara-negara Masyarakat Ekonomi Eropa ke Britania Raya. Brexit sendiri
telah menyebabkan 3 jenis perpecahan, di antara partai di Inggris dan Uni Eropa, negara-negara
Eropa, dan penduduk Inggris.
Dalam Parlemen Uni Eropa, sebelumnya memiliki 751 anggota parlemen dan mereka
dipilih secara langsung di 28 negara anggota. Dan pasca Brexit jumlah kursi di Parlemen Eropa
berkurang menjadi 705. Di Britania Raya, setelah keputusan Brexit berlaku, Dominic Raab selaku
Sekretaris Brexit mengajukan pengunduran diri bersama dengan sekretaris pekerjaan dan pensiun
Esther McVey dan menteri junior di Departemen Keluar dari Uni Eropa, Suella Braverman,
mengundurkan diri dari kursi pemerintahan Inggris. Perjanjian penarikan teks deklarasi politik
secara resmi disetujui oleh Dewan Eropa Pada pertemuan khusus Dewan Eropa di Brussel dan
para pemimpin Uni Eropa mendukung kesepakatan Brexit Inggris dan menyetujui deklarasi
hubungan politik Uni Eropa-Inggris di masa depan.
Di politik nasional Britania Raya, Brexit telah menyebabkan perpecahan pada politik
Inggris, seperti antara David Cameron dan Boris Johnson. Cameron dan Johnson yang tadinya
telah berhasil membawa Partai Konservatif memenangkan pemilu 2015. Namun, saat Brexit terjadi
telah melahirkan perpecahan politik. Cameron berupaya membujuk penduduk Inggris agar tidak
meninggalkan Uni Eropa, dan Johnson membujuk hal yang sebaliknya. Isu “Brexit” telah
mengakibatkan anggota parlemen Inggris, Jo Cox, tewas ditembak orang karena menyerukan
Inggris tetap dalam Uni Eropa. Jo Cox dianggap pengkhianat kemerdekaan dan kebebasan Inggris.
Kasus ini menyebabkan Inggris berduka, sehingga kampanye referendum dihentikan untuk
sementara.
3. Bagaimana awal mula siklus kerjasama antara Eropa dan Rusia?
Jawaban: Awal mula kerjasama antara Rusia dan Eropa dimulai saat tahun 1994 Rusia dan Eropa
menandatangani Partnership and Co-operation Agreement (PCA) pada European Council Summit
di Corfu, Yunani. Perjanjian ini meliputi beberapa instrumen kerjasama antara Eropa dengan
Rusia. PCA sendiri menjadi instrumen kerjasama pertama, dan instrumen-instrumen lainnya antara
lain:
Awal mula kerjasama kedua pihak juga dapat terlihat dalam sektor ekonomi, dimana Uni
Eropa dan Rusia memiliki hubungan yang erat, ditandai dengan adanya interdependensi
perekonomian. Hal ini di buktikan karena Rusia merupakan partner perdagangan terbesar ketiga
Uni Eropa dan Eropa merupakan mitra dagang terbesar Rusia dengan nilai total perdagangan
sebesar 174 milliar pada tahun 2020 serta sumber investasi asing langsung (Foreign Direct
Investment/FDI) sebesar 70% dari FDI yang masuk ke Rusia adalah dari Eropa. Ekspor utama
Eropa ke Rusia adalah dalam kategori mesin, peralatan transportasi, obat-obatan, bahan kimia, dan
produk manufaktur lainnya. Sedangkan impor utama Eropa dari Rusia adalah bahan mentah,
terutama gas dan minyak, serta logam seperti besi baja, aluminium, dan nikel.
5. Terkait globalisasi, bagaimana kebijakan migrasi di Uni Eropa dan apakah yang
menjadi tujuan bagi Uni Eropa menerima para imigran di negara-negara anggota
Uni Eropa?
Jawaban: Dalam kebijakan migrasi di Uni Eropa, Uni Eropa membagi kebijakan tersebutmenjadi
beberapa hal, yaitu:
• Kebijakan Visa. Dimana terdapat visa jangka panjang dan jangka pendek. Visa jangka
pendek dikeluarkan oleh Anggota Negara Uni yang diperlukan untuk masuk dan tinggal di
negara anggota Uni Eropa tersebut atau di beberapa negara anggota lain tidak lebih dari 3
bulan. Sedangkan visa jangka panjang diberikan untuk jangka waktu lebih lama dari 3
bulan.
• Akomodasi. Dimana ini adalah persyaratan untuk memastikan bahwa individu yang
berkunjung tidak akan menjadi beban perekonomian nasional. Persyaratannya adalah
persyaratan bukti akomodasi.
• Kesehatan. Dimana setiap negara anggota Uni Eropa memberlakukan kebijakan ini untuk
melindungi kesehatan masyarakat di negara. Bukti kesehatan yang paling sering
digunakanadalah sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat dari
negara anggota Uni Eropa yang bersangkutan
• Kuota. Dimana kebijakan sistem kuota di gunakan untuk mencegah terjadinya pengungsi
dalam jumlah banyak datang ke suatu negara. Kebijakan kuota digunakan negara anggota
Uni Eropa untuk mengatur akses orang asing ke pasar nasional mereka lebih tepatnya
dalam hal pekerja asing. Sekitar seperempat dari semua negara anggota menggunakan
kebijakan kuota untuk tujuan pekerjaan.
Tujuan Uni Eropa menerima imigran dari negara-negara anggota Uni Eropa lainnya
tertuang dalam Undang-Undang yang di tandatangi pada Konvensi Dublin tahun 1990, dimana
tujuan bagi Uni Eropa menerima para imigran agar mereka tidak berpindah-pindah dan tidak
menyulitkan negara Eropa yang lainnya. Dan, negara-negara Uni Eropa membutuhkan tenaga-
tenaga kerja baru dan tentunya memperkerjakan penduduk asli dari negara anggota Uni Eropa
lebih sulit karena cenderung meminta penghasilan yang lebih mahal maka tentu saja akan sulit
bagi perusahaan-perusahaan Uni Eropa untuk memenuhi permintaan tersebut. Sebagai solusinya
mereka menggunakkan tenaga kerja migran dari negara Uni Eropa lainnya.
• Kebijakan The Environment Action Programmes. Dimana kebijakan ini memiliki beberapa
tujuan prioritas, yakni perlindungan alam, ketahanan ekologis yang lebih kuat,
pertumbuhan berkelanjutan, hemat sumber daya, dan rendah karbon, dan perang melawan
ancaman terkait lingkungan terhadap kesehatan.
Pasca COP 26 di Glasglow, Uni Eropa juga melakukan beberapa upaya pengurangan
penggunaan emisi bahan bakar fosil dengan adanya undang-undang iklim yang berlangsung pada
tahun 2022. Uni Eropa juga menargetkan penurunan emisi karbon dapat terjadi dalam kurun waktu
kurang dari 10 tahun. Saat ini, Uni Eropa dan negara-negara di seluruh dunia sedang menargetkan
penggalangan dana hingga 100 miliar dolar untuk pengembangan teknologi energi terbarukan
sebagai bentuk transisi enegi dan upaya memitigasi peningkatan suhu. Uni Eropa memberikan
sepertiga dari dana 100 miliar dolar tersebut serta menambahkan 5 miliar dolar sebagai upaya
penurunan suhu. Uni Eropa telah mengumumkan sejumlah kebijakan perubahan iklim yang
tujuannya adalah menjadikan Uni Eropa netral karbon pada 2050. Kebijakan Uni Eropa yang
menginginkan zero net emission dan penggunaan energi terbarukan akan menghabiskan banyak
anggaran dan lagi umumnya perusahaan-perusahaan Uni Eropa dan lainnya menerapkan sistem
low cost atau biaya termurah sedangkan penggunaan energi terbarukan saat ini biayanya relatif
masih lebih mahal daripada energi yang masih berbasis karbon.
Langkah pemulihan yang di ambil oleh Uni Eropa adalah pertama Uni Eropa bekerja sama
dengan European Central Bank (ECB) dan European Commision (EC) untuk mengeluarkan uang
dan pinjaman dana serta bertanggung jawab dalam kebijakan moneter negara-negara anggota Uni
Eropa. ECB mengeluarkan program Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP) dengan
dana total €1.350 miliar dan memberikan suku bunga rendah. Program ini bertujuan untuk
menstimulus bisnis kecil, menengah, dan perusahaan yang terkena dampak Covid-19. ECB
melakukan kebijakan tersebut untuk mendukung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi negara
Uni Eropa. Kedua, Schengen Area, dimana ini mmerupakan kesepakatan antar negara di Uni Eropa
untk membuka perbatasan mereka terhadap sesama negara yang sepakat dalam regulasi Schengen,
yang tujuannya untuk memudahkan perpindahan barang, orang, dan jasa. Ketiga, Uni Eropa juga
mendukung negara-negara anggotanya dalam pemulihan industri mereka. Di tahun 2021, terdapat
27 negara anggota Uni Eropa yang meminjam secara bersama-sama melalui pasar keuangan untuk
disalurkan sebagai pembiayaan-pembiayaan ke sektor dan wilayah yang ekonominya paling
terpukul.